Tes
Evaluasi
Pengukuran
Penilaian
PENGERTIAN TES dan
PENGUKURAN
4
Jadi beberapa ciri tes adalah:
1. Tes adalah prosedur yang sistematik. Maksudnya (a) aitem-aitem
dalam tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, (b) prosedur
administrasi tes dan pemberian angka (scoring) terhadap hasilnya
harus jelas dan dipesifikasikan secara terperinci, dan (c) setiap
orang yang mengambil tes itu harus mendapat aitem-aitem yang
sama dalam kondisi yang sebanding.
2. Tes berisi sampel perilaku. Artinya (a) betapapun panjangnya
suatu tes, aitem yang ada di dalamnya tidak akan dapat mencakup
seluruh isi materi yang mungkin ditanyakan, dan (b) kelayakan
suatu tes tergantung pada sejauhmana aitem-aitem dalam tes itu
mewakili secara representatif kawasan (domain) perilaku yang
diukur.
3. Tes mengukur perilaku. Artinya aitem-aitem dalam tes
menghendaki agar subjek menunjukkan apa yang diketahui atau
apa yang telah dipelajari subjek dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau mengerjakan tugas-tugas yang
dikehendaki oleh tes.
5
Beberapa Hal Yang Tidak Tercakup Dalam
Pengertian Tes adalah:
1. Definisi tes tidak memberikan spesifikasi mengenai
formatnya. Artinya tes dapat disusun dalam berbagai
bentuk dan tipe sesuai dengan tujuan dan maksud
penyusunan tes.
2. Definisi tes tidak rnembatasi macam materi yang dapat
dicakupnya. Artinya tes dapat dirancang untuk melakukan
pengukuran terhadap hasil belajar, terhadap kemampuan
atau abilitas, terhadap kemampuan khusus atau bakat,
inteligensi, dan sebagainya.
3. Subjek yang dikenai tes tidak selalu perlu dan tidak selalu
pula harus tahu kalau ia sedang dikenai tes. Lebih lanjut,
subjek tidak selalu perlu tahu aspek psikologis apakah
yang sedang diungkap dari dalam dirinya. 6
PENGERTIAN PENGUKURAN
Pengukuran (measurement) mempunyai arti yang sering
dipertukarkan dengan pengertian tes.
Pengukuran diartikan sebagai proses pemberian angka kepada
suatu atribut karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang,
hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas.
Ciri pokok pengukuran adalah adanya proses pembandingan
Mengukur adalah membandingkan atribut yang hendak liukur
dengan alat ukurnya secara deskriptif. Deskriptif artinya
menyatakan hasil ukur secara kuantitatif hanya dengan satuan
atau besaran ukurnya saja tanpa memberikan penilaian
kualitatif. 7
Measurement (pengukuran) diartikan sebagai proses pemberian
angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan
atau formulasi yang jelas.
11
Tujuan atau Fungsi Penilaian
1.Penilaian berfungsi selektif
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat
berikutnya.
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
2. Penilaian berfungsi diagnostik. Dengan mengadakan penilaian,
guru dapat mengetahui tentang keterbatasan dan kelemahan
siswa, Dengan demikian, akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasinya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Untuk dapat menentukan
dengan pasti dikelompok mana seseorang siswa ditempatkan
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan.
Makna Penilaian
• a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam menyusun soal sebagai alat penilaian
perlu memperhatikan kompetensi yang diukur, dan menggunakan bahasa yang tidak
mengandung makna ganda. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, guru ingin
menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika menggunakan tes lisan.
Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.
• b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang
reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
Misal, guru menilai suatu proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu
cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.
Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan
penSkorannya harus jelas.
c.Terfokus pada kompetensi
Penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan),
bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk
menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar
profil kemampuan peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam
pemberian Skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
Alat Evaluasi
Secara umum alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian, yang dapat berupa pertanyaan , perintah, dan
petunjuk yang ditujukan kepada peserta didik untuk mendapatkan
respons sesuai dengan petunjuk tersebut, dengan tujuan untuk mengukur
tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari
orang yang dikenai tes.
b. Non-tes adalah prosedur penilaian yang ditujukan untuk menilai hasil
belajar dari aspek tingkah laku seperti menilai aspek afektif dan aspek
keterampilan (psikomotorik).
Ditinjau dari segi pelaksaaan, tes terdiri dari tiga jenis,
yaitu;
A. Wawancara
Wawancara atau interviu adalah suatu metode atau cara
yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini
responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk
mengajukan pertanyaan.
B. Pengamatan atau Observasi
• Pengamatan merupakan suatu cara yang tepat
untuk menilai perilaku dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistimatis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasarna pengamatan..
C. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh responden (orang yang
akan diukur). Dengan kuesioner orang dapat
diketahui tentang keadaan/data diri,
pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapatnya,
dan lain-lain. Kuesioner dapat berupa kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup atau kombinasi
dari keduanya.
D. Skala Penilaiaan (Rating Scale)
Rating Scale merupakan alat penilaian yang menggunakan
skala yang telah disusun dari ujung negatif sampai kepada
ujung yang positif. Skala tersebut menggambarkan suatu
nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil
pertimbangan, sehingga pada skala tersebut penilai tinggal
membubuhi tanda cek saja.
Contoh:
Kecenderunagn seseorang terhadap jenis kesenian tertentu.
Sangat Tidak Suka Biasa Suka Sangat suka Tidak suka
PERENCANAAN TES
28
ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
URAIAN OBJEKTIF
37
KLASIFIKASI TES OBJEKTIF
TES OBJEKTIF
40
41
42
43
TUGAS INDIVIDU: DIKUMPUL MINGGU
DEPAN
1. Jelaskan keuntungan masing-masing alat
evaluasi, baik Tes maupun non Tes
2. Berikan contoh masing-masing minimal 10
(sepuluh) butir
3. Matakuliah yang dievaluasi adalah mata kuliah
bidang studi
TERIMA KASIH
KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN
SELAMAT BEKERJA
SAMPAI PERTEMUAN BERIKUT