Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGANTAR DAN EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA

Rencana pelaksanaan pembelajaran

Dosen pengampu :

Dr. Muntari, M. Phil

Disusun oleh :

Nama :Afrianti

NIM : E1M020002

Semester/Kelas : 5/C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
RESUME EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian


Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam
setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat
mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi
lebih baik ke depan. Dalam hal ini tentua saja evaluasi mempunyai peran penting dalam
pelaksanaannya. Dalam eevaluasi pembelajaran sendiri terdapat susunan atau proses
sebelum didapatkan hasil evaluasi ada yang namanya pengukuran, penilaian dan hasil
dari pengukuran dan penilaian tersebut akan di kumpulkan serta dievaluasi demi
kepetingan pembelajaran.

A. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian.
Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku
yang berjudul Essentials of Educational Evaluation, dikatakan bahwa “Evaluation
refer to the act or process to determining the value of something”, artinya “evaluasi
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu”.
Dapat dikatakan evaluasi adalah proses untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan
yang telah dilakukan sebelumnya dan di kumpulkan data yang telah dilakukan.

B. Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu, misalnya suhu
badan dengan ukuran berupa termometer hasilnya 360 celcius, 380 celcius, 390 dst.
Dari contoh tersebut dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian
berarti menilai sesuatu, sedangkan menilai adalah mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat
atau sakit, pandai atau bodoh. Apa yang membedakan dengan evaluasi adalah bahwa
evaluasi mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif. Pengukuran ini sendiri
dalam dunia pendidikan adalah sebagai proses untuk mengumpulkan data meski
sudah diketahui bahwa pengukuran dan penilaian adalah berbeda namun kedua hal ini
sangat berkaitan satu sama lain sehingga ketika sudah dilakukan yang namanya
pengukuran maka akan di lanjutkan dengan tahap penilaian pembelajaran itu sendiri.

C. Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau
deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Dalam
pendidikan sendiri Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi
melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik,
pengolahan, dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil
belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan bagaimana pengajar atau seorang
guru dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus tahu
sejauh mana pembelajar telah mengerti materi yang telah diajarkan lalu nanti setelah
proses pengukuran dan penilaian aka nada namanya evaluasi yaitu pengumpulan data
hasil pengukuran dan penilaian tersebut.

2. Syarat dan tujuan evaluasi pembelajaran

1. Syarat evaluasi pembelajaran

Adapun syarat-syarat dalam evaluasi pembelajaran yaitu:


a. Validitas
Validitas sering diartikan dengan kesahihan. Suatu tes dikatakan valid apabila
mengukur apa yang seharunya diukur. Meter valid apabilah dipergunakan
untuk mengukur berat. Menurut Suharsimi Arikunto terdapat 4 (empat)
macam validitas yang berasal dari dasar pembagian jenisnya yaitu;
 Pertama, validitas isi, suatu tes dikatakan memiliki validitas isi
(content validity) apabila mengukur kesejajaran antara tujuan khusus
pembelajaran atau indikator pembelajaran dengan materi pokok atau
isi pelajaran yang diberikan
 Kedua, validitas konstruksi, yaitu suatu tes dikatakan memiliki
validitas konstruk apabila aitem-aitem tes yang membangung tes
tersebut mengukur semua aspek berfikir dari tujuan pembelajaran
khusus atau indikator pembelajaran
 Ketiga, validitas ada sekarang atau validitas pengalaman atau empiris.
Suatu tes memiliki validitas empiris apabila hasil tes dipasangkan
dengan pengalaman akan menghasilkan hasil yang sama.
 Keempat, validitas Prediksi, Suatu tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk
memprediksikan prestasi yang akan dicapai seseorang di masa yang
akan datang.
b. Reliabilitas
Reliabilitas sering disebut juga tarap kepercayaan dan sering disebut juga
dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas apabila tes
tersebut dipergunakan untuk mengukur secara berulang-ulang memberikan
hasil yang tetap atau sama.

c. Daya Beda Butir


Beda butir terdiri dalam dua kategori, yaitu beda atau ananisis butir soal
secara kuantitatif dan secara kualitatif.

d. Efektifitas
Yang dimaksud dengan Efektifitas suatu tes adalah bahwa pelaksanaan
tes/penilaian tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga
yang banyak dan waktu yang lama.
e. Obyektifitas Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang
dapat dipahami siswa, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan
keputusan atau pemberian angka (skor).
2. Tujuan evaluasi pembelajaran
Adapun tujuan evaluasi pembelajaran yaitu :

a. Menilai ketercapaian tujuan


Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara belajar
siswa.
b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi.
Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Memotivasi belajar siswa.
Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Diharapkan dari
evaluasi dapat meningkatkan belajar siswa dalam mempelajari materi yang
di anggap sulit.
d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini
karena evaluasi merupakan bagian dari instruksional.

3 . Fungsi evaluasi pembelajaran

Dengan mengetahui tujuan evaluasi pembelajaran maka dapat dikatakan


evaluasi pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu :

a. Evaluasi berfungsi selektif


b. evaluasi berfungsi diagnostic
c. evaluasi berfungsi sebagai penempatan
d. evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan

` 4. Prinsip- prinsip evaluasi pembelajaran

Evaluasi hasil belajar dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam


pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini :
1. Prinsip Keseluruhan

Yang dimaksud dengan evaluasi yang berprinsip keseluruhan atau menyeluruh


atau komprehensif adalah evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh,
menyeluruh. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa dalam pelaksanaannya
evaluasi tidak dapat dilaksanakan secara terpisah, tetapi mencakup berbagai aspek
yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri peserta didik sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati.

Dalam hubungan ini, evaluasi diharapkan tidak hanya menggambarkan aspek


kognitif, tetapi juga aspek psikomotor dan afektif pun diharapkan terangkum
dalam evaluasi. Jika dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,
penilaian bukan hanya menggambarkan pemahaman siswa terhadap materi ini,
melainkan juga harus dapat mengungkapkan sudah sejauh mana peserta didik
dapat menghayati dan mengimplementasikan materi tersebut dalam
kehidupannya.Jika prinsip evaluasi yang pertama ini dilaksanakan, akan diperoleh
bahan-bahan keterangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan
perkembangan subjek subjek didik yang sedang dijadikan sasaran evaluasi.

2. Prinsip Kesinambungan

Istilah lain dari prinsip ini adalah kontinuitas. Penilaian yang berkesinambungan

ini artinya adalah penilaian yang dilakukan secara terus menerus, sambung-
menyambung dari waktu ke waktu. Penilaian secara berkesinambungan ini akan
memungkinkan si penilai memperoleh informasi yang dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik sejak awal
mengikuti program pendidikan sampai dengan saat-saat mereka mengakhiri
program-program pendidikan yang mereka tempuh.

3. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar terlepas dari
dengan sebutan “apa adanya”. Istilah apa adanya ini mengandung pengertian
bahwa materi evaluasi tersebut bersumber dari materi atau bahan ajar yang akan
diberikan sesuai atau sejalan dengan tujuan instruksional khusus pembelajaran.

4. Kedudukan evaluasi pembelajaran

Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di


dalamnua terjadi proses membudayakan dan memberadapkan manusia. Agar
terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi
kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa
dengan segala karakteristik dan keunikannya. Di lihat dari prinsip serta tujuan dan
manfaatnya tentu saja evaluasi pembelajaran itu sangatlah penting.

Anda mungkin juga menyukai