Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SPIKOLOGI PENDIDIKAN

“TENTANG PENGUKURAN DAN EVALUASI DALAM BELAJAR”

Oleh : Andre Aldiansyah

Dosen Pengampu :Tiara Fikriani,S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILU PENDIDIKAN AHLUSSUNNAH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya limpahkan kepada allah swt karna rahmatnya saya bisa
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan untuk memenuhi tugas spikologi
pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan
sebagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung,berupa dorongan,pemikiran, materi
maupun moril.karna itu saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.

Bukittinggi, 10 mei 2023

Andre aldiansyah
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyempurnaan kurikulum merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dari
pebdidikan. Upaya itu akan berhasil jika ada perubahan dari pola kegiatan dalam pembelajaran.
Yang awalnya berpusat kepada guru,berubah berpusat kepada siswa serta orientasi pada penilaian
dari yabg awalnya berientasi diskriminasi kepada siswa berubah kepada yang beriontasi kepada
diferiensasi siswa. Keseluruhan perubahan itu menentukan hasil akhir dari pendidikan. Ketepatan
penilaian yang di lakukan sekolah ataupun perguruan tinggi terutama yang berkaitan dengan
penilaian kelas,pencapaiaan hasil belajar siswa, penilaian tersebut mempengaruhi
pendekatan,kegiatan dan sumber belajar yang diterapkan olh guru selama pembelajaran.

Penilaian dan kegiatan pembelajaran bermula pada penguasaan kompetensi yang diharapkan.
Selama ini penerapan penilaian yang dilaksanakan di kelas kurang mampu menggambarkan
kemampuan siswa yang beragam karna cara dan alat yang di gunakan kurang sesuai dengan dan juga
kurang bervariasi. Karna terbatasnya kemampuan dan juga waktu penilaian cenderung
menggunakan cara yang lebih sederhana. Hasil evaluasi pada peningkatan lurikulim biasanya
memperlihatkan hasil belajar siswa, yaitu :

1. Mengungkapkan pemehaman sendiri melalui kalimat maupun tulisan


2. Mengekspresikan gagasan misalnya dalam gambar,grafik,diagram ataupun simbol
lainnya
3. Mengembangkan keterampilan fungsional sebagaiman hasil dari interaksi dengan
lingkungan fisik,sosial, dan budaya
4. Mengembangkan kemampuan berksporasi dan mengaktualisasikan diri

Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya mengungkapn hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga
.mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan
penilaian kelas mampu mengatasi permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa
dapat dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi.

B. Rumus permasalahan
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi?
2. Apa saja prinsip dari evaluasi?
3. Apa saja tujuan dari evaluasi hasil belajar?
C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan yang akan dicapai setelah mempelajari makalah ini yaitu, mahasiswa dapat 

1. Menjelaskan Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi.


2. Menjelaskan Pengertian dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengerti an Pengukuran Dan Evaluasi

PENGUKURAN dapat diarti kan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada
hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu
yang lain (Anas Sudijono, 1996: 3). Jika kita mengukur suhu badan seseorang
dengan termometer, atau mengukur jarak kota A dengan kota B, maka
sesungguhnya yang sedang dilakukan adalah mengkuanti fi kasi keadaan seseorang
atau tempat kedalam angka. Karenanya, dapa t dipahami bahwa pengukuran itu
bersifat kuanti tati f.

Kegiatan pengukuran itu menjadi lebih kompleks lagi apabila digunakan


dalam mengukur aspek psikologis seseorang , seperti kecerdasan, keahlian dan
lati han tertentu. Demikian juga halnya pengukuran dalam bidang pendidikan,
kita hanya mengukur atribut atau karakteristi k peserta didik tertentu. Misalkan ,
seorang guru dapat mengukur penguasaan peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu atau kemampuan dalam melakukan suatu keterampilan tertentu yan g
telah dilati h

maksud dilaksanakan pengukuran sebagai mana dikemukakan anas sudijono


(1996:4) ada 3 yaitu

1 Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu seperti orang


mengukur jarak dua buah kota
2 Pengukuran untuk menguji sesuatu seperti menguji daya tahan lampu
pijar
3 Pengukuran yang dilakukan untuk menilai. Pengukuran ini dilakukan
dengan jalan menguji hal yang ingin dinilai seperti kemajuan belajar dan
lain sebagainya

EVALUASI menurut Norman E. Grounloud adalah suatu proses yang sistemati k dan
berkesinambungan untuk mengetahui efi sien kegiatan belajar mengajar dan
efekti fi tas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Menurut Edwin
Wond dan Gerold W.Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai
dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan. Evaluasi adalah proses
pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai
seseorang.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari evaluasi yaitu:
1 Sebagai kegiatan yang sistemati s, pelaksanaan evaluasi haruslah
dilakukan secara berkesinambungan. Sebuah program pembelajaran
seharusnya dievaluasi diseti ap akhir program tersebut
2 Dalam pelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan informasi yang akurat
untuk menunjang keputusan yang akan diambil. Asumsi-asumsi ataupun
prasangka. bukan merupakan landasan untuk mengambil keputusan
dalam evaluasi
3 Kegiatan evaluasi dalam pendidikan ti dak pernah terlepas dari tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena itulah
pendekatan goal oriented merupakan pendekatan yang paling sesuai
untuk evaluasi pembelajaran

Meskipun kini kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya evaluasi
pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Defi nisi yang pertama
dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,
dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang
belum dan apa sebabnya. Defi nisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli
lain, yakni Cronbach dan Stuffl ebeam. Tambahan defi nisi tersebut adalah bahwa
proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi
digunakan untuk membuat keputusan.

2.2 Prinsip Evaluasi


Evaluasi memiliki beberapa prinsip dasar yaitu ;
1 Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan
pembelajaran bagi masyrakat/siswa
2 Evaluasi adalah seni, ti dak ada evaluasi yang sempurna, meski dilakukan
dengan metode yang berbeda.
3 Pelaku evaluasi atau evaluator ti dak memberikan jawaban atas suatu
pertanyaan tertentu. Evaluator ti dak berwenang untuk memberikan
rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya
membantu memberikan alternati f.
4 Peneliti an evaluasi adalah tanggung jawab ti m bukan perorangan.
5 Evaluator ti dak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
6 Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi
7 Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman
untuk pendalaman metode penggalian informasi.
8 Evaluasi akan baik apabila dilakukan dengan instrumen dan teknik yang
applicable.
9 Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi
formati f, evaluasi sumati f, dan evaluasi program.
10 Evaluasi memberikan gambaran deskripti f yang jelas mengenai hubungan
sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya evaluasi adalah proses
mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab
akibat diantara faktor yang mempengaruhi objek tersebut.

Ada satu prinsip umum dan penti ng dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya
triangulasi atau hubungan erat ti ga komponen, yaitu

 Hubungan antara tujuan dengan KBM


Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun
oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak
panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan
makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM,
menunjukkan langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke KBM.
 Hubungan antara tujuan dengan evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan
sudah tercapai. Dengan makna demikian maka anak panah berasal dari evaluasi
menuju ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat
evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.
 Hubungan antara KBM dengan evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan dalam poin (a), KBM dirancang dan disusun dengan
mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Telah disebutkan pula dalam poin (b)
bahwa alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan. Selain mengacu
pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang
dilaksanakan. Sebagai misal, jika kegiatan belajar-mengajar dilakukan oleh guru
dengan meniti kberatkan pada keterampilan, evaluasinya juga harus mengukur
ti ngkat keterampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi (penilaian)


mempunyai makna diti njau dari beberapa segi, yaitu:
 Makna bagi siswa
Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah
berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa
dari pekerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan:
 Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu
kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain. Akibatnya siswa akan
mempunyai moti vasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali
mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni
siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih
untuk lain kali.
 Tidak memuaskan
Jika siswa ti dak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali
keadaan itu ti dak terulang lagi. Maka ia lalu belajar giat. Namun demikian, keadaan
sebaliknya bisa terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya, akan menjadi
putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.  
 Makna bagi guru
 Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-
siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah
berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan
perhati annya kepada siswa-siswa yang belum berhasil.
 Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa
sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang ti dak
perlu diadakan perubahan.
 Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau
belum. Jika sebagian besar siswa memperoleh angka jelek pada penilaian
yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode
yang kurnag tepat. Apabila demikian halnya, maka guru harus mawas diri dan
mencoba mencari metode lain dalam mengajar.

 Makna bagi sekolah


 Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil
belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang
diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil
belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
 nformasi dari guru tentang tepat ti daknya kurikulum untuk sekolah itu dapat
merupakan perti mbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang
akan datang.
Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan
sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi
standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka
yang diperoleh siswa.

2.3 pengerti an dan tujuan evaluasi hasil belajar


Evaluasi hasil belajar dapat mengunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil
belajar. Tes dapat didefi nisikan sebagai seperangkat pertanyaan dan/atau tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait, atribut pendidikan,
psikologik atau hasil belajar yang seti ap buti r pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Pengukuran diarti kan sebagai pemberian angka pada status atribut atau
karakteristi k tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut
aturan atau formulasi yang jelas. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil
keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Penilaian
dimaksudkan untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar secara klasik tujuan
evaluasi hasil belajar adalah untuk membedakan kegagalan dan keberhasilan
seorang peserta didik.
Prinsip-prinsip umum evaluasi   adalah  konti nuitas, komprehensif, objekti vitas,
kooperati f, mendidik,   akuntabilitas, dan prakti s. Di samping itu, evaluasi juga harus
memperhati kan prinsip keterpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan
kecakapan  hidup, prinsip belajar akti f, prinsip koherensi, dan
prinsip diskriminalitas.

a. Sasaran Evaluasi
Sasaran evaluasi hasil belajar siswa adalah penguasaan kompetensi. Dalam hal ini
kompetensi diarti kan sebagai;
 Seperangkat ti ndakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (SK. Mendiknas No.
045/U/2002),
 Kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan perilaku
 Integrasi domain kogniti f, afekti f dan psikomotorik yang direfl eksikan
dalam perilaku.
Mengacu pengerti an kompetensi tersebut, maka hasil belajar siswa mencakup ranah
kogniti f, psikomotorik dan afekti f yang harus dikuasai oleh seti ap siswa setelah
pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh
guru.

b. Tahapan Evaluasi
Tahapan pelaksanaan evaluasi hasil belajar adalah penentuan tujuan, menentukan
desain evaluasi, pengembangan instrumen evaluasi, pengumpulan informasi/data,
analisis dan interpretasi serta ti ndak lanjut.  

c. Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi hasil belajar yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan
kompetensi oleh seti ap siswa sesuai rencana pembelajaran yang disusun oleh guru
mata pelajaran. Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa mencakup koginiti f,
psikomotorik dan afekti f.

d. Menentukan Rencana Evaluasi


Rencana evaluasi hasil belajar berwujud kisi-kisi, yaitu matriks yang
menggambarkan keterkaitan antara behavioral objecti ves (kemampuan yang menjadi
sasaran pembelajaran yang harus dikuasai siswa) dan course content (materi sajian
yang dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi) serta teknik evaluasi yang akan
digunakan dalam menilai keberhasilan penguasaan kompetensi oleh siswa.

e. Penyusunan Instrumen Evaluasi


Instrumen evaluasi hasil belajar untuk memperoleh informasi deskripti f dan/atau
informasi judgemantal dapat berwujud tes maupun non-test. Tes dapat berbentuk
obyekti f atau uraian, sedangkan non-tes dapat berbentuk lembar pengamatan atau
kuesioner. Tes obyekti f dapat berbentuk jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan dan pilihan ganda dengan berbagai variasi: biasa, hubungan antar hal,
kompleks, analisis kasus, grafi k dan gambar tabel.
Untuk tes uraian yang juga disebut dengan tes subyekti f dapat berbentuk tes
uraian bebas, bebas terbatas, dan terstruktur. Selanjutnya untuk penyusunan
instrumen tes atau non tes, guru harus mengacu pada pedoman penyusunan masing-
masing jenis dan bentuk tes atau non tes agar instrumen yang disusun memenuhi
syarat instrumen. yang baik, minimal syarat pokok instrumen yang baik, yaitu valid
(sah) dan reliable (dapat dipercaya).

f. Pengumpulan Data atau Informasi


Pengumpulan data atau informasi dalam bentuknya adalah pelaksanaan
testi ng/penggunaan instrumen evaluasi harus dilaksanakan secara obyekti f dan
terbuka agar diperoleh informasi yang sahih dan dapat dipercaya sehingga
bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran. Pengumpulan data atau informasi
dilaksanakan pada seti ap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian
berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud guru dan siswa
memperoleh gambaran menyeluruh dan kebulatan tentang pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian penguasaan satu
kompetensi dasar.

g. Analisis dan Interpretasi


Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi
terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan hasil belajar
siswa, yaitu penguasaan kompetensi; sedang interpretasi merupakan penafsiran
terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar siswa.
Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah skoring sebagai tahapan
penentuan capaian penguasaan kompetensi oleh seti ap siswa. Pemberian skoring
terhadap tugas dan/atau pekerjaan siswa harus dilaksanakan segera setelah
pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara obyekti f.
Untuk menjamin keobyekti fan skoring guru harus mengikuti pedoman skoring sesuai
dengan jenis dan bentuk tes/instrumen evaluasi yang digunakan.

h. Tindak Lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisis dan interpretasi.
Sebagai rangkaian pelaksanaan evaluasi hasil belajar ti ndak lanjut pada dasarnya
berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan
hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan berkenaan dengan
pelaksanaan evaluasi pemebelajaran itu sendiri.
Tindak lanjut pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya
merupakan pelaksanaan keputusan tentang usaha perbaikan pembelajaran yang
akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran. Tindak lanjut
berkenaan dengan evaluasi pembelajaran menyangkut pelaksanaan evaluasi dengan
instrumen evaluasi yang digunakan meliputi tujuan, proses dan instrument evaluasi
hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai