Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yag bertema “EVALUASI HASIL
BELAJAR” dengan mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN tepat pada waktunya.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini masi terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
PENULIS KELOMPOK 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG …………………………………………………………………...
1.2 . RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………….
1.3 . TUJUAN MASALAH …………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. EVALUASI HASIL BELAJAR ……………………………………………………….
B. TUJUAN EVALUASI …………………………………………………………………
C. FUNGSI EVALUASI ………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
1.4. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu
mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan
hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan
guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Masih
banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus dikuasai guru. Hal
ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan
dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab
kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak
harus dimiliki setiap guru atau calon guru. Oleh sebab itu, wajar dan logis jika semua
mahasiswa program studi kependidikan, seperti PGSD, PGTK, dan program studi
kependidikan lainnya di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri
eks.IKIP, IKIP, FKIP, STKIP dan Fakultas Tarbiyah. baik kelas reguler maupun kelas
non-reguler, seperti program dual mode. program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), dan
Universitas Terbuka, harus mempelajari mata kuliah evaluasi pembelajaran dengan bobot
antara 3- 4 SKS.
Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh dari hasil asesmen. Asesmen
merupakan kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran, yaitu berupa data yang bersifat
kuantitatif. Asesmen merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun
di luar kelas. Pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan melakukan perubahan pada
peserta didik, sehingga hasilnya harus diketahui. Untuk mengetahui besar dan kualitas
perubahan, maka dilakukan asesmen. Oleh karena itu, asesmen merupakan hal yang
penting dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
asesmen. Assessmen adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang kualitas atau
kuantitas perubahan peserta didik, grup, pendidik atau administrator. Namun, ada yang
mengatakan bahwa asesmen
berfokus pada individu, sedang evaluasi berfokus pada kelompok atau kelas. Semua
kegiatan asesmen pada prinsipnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988) secara tegas membedakan kedua istilah
tersebut yaitu Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan
pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang
bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa
evaluan itu sendiri Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan
dalam suatu konteks tertentu.... Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah
yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan
tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu
meliputi keduanya. Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan
Scriven (1967) adalah formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi
evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi.
Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta
didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan
moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti
orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu.
Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik
dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan
segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina
dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting,
karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan
ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya
adalah bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik),
maka program pendidikan dapat dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik belum
siap, maka hendaknya program pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena
akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas.
Melalui evaluasi kita dapat mengetahui potensi peserta didik sehingga kita pun dapat
memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga tentang
kenaikan kelas. Jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang ditentukan,
maka peserta didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas berikutnya atau yang lebih
tinggi. Kegagalan ini merupakan hasil keputusan evaluasi, karena itu guru perlu
mengadakan bimbingan yang lebih profesional.
1.4. KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi belajar yaitu suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha
menguasai kecakapan jasmani dan rohani disekolah yang diwujudkan dalam bentuk
raport pada setiap semester. Untuk mengetahui perkembangan sampai dimana hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria(patokan) yang mengacu pada tujuan yang
telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar
mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa Evaluasi merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga
pendidikan. Kegiatan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran melalui tiga tahapan,
yaitu persiapan, pelaksanaan, dan assesmen. Assesmen adalah salah satu bagian evaluasi
pendidikan yang digunakan dalam melakukan ketuntasan proses pendidikan dan
pengajaran. Peran penting kegiatan evaluasi menjadi tolak ukur keberhasilan suatu
kegiatan pendidikan. Selain itu, hasil pengukuran menjadi pembahasan pengevaluasian
yang patut dilakukan dalam setiap kegiatan pendidikan termasuk proses pembelajaran.
Menimbang pentingnya hal itu, maka pengevaluasian dalam kegiatan pendidikan
termasuk di dalamnya pengevaluasian kegiatan pendidikan
islam menjadi sebuah keniscayaan.