Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEMA: EVALUASI HASIL BELAJAR

MATA KULIAH: PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPUH : DR. MAHFUD MAHMUD GAMAR, S.PD, M.PD

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 :


ALMAIDAH_A31122071 VANI AFRIYANI_A31122086

KELAS / SEMESTER: C/3 (GANJIL)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yag bertema “EVALUASI HASIL
BELAJAR” dengan mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN tepat pada waktunya.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini masi terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

PALU, 09 OKTOBER 2023

PENULIS KELOMPOK 9

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG …………………………………………………………………...
1.2 . RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………….
1.3 . TUJUAN MASALAH …………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. EVALUASI HASIL BELAJAR ……………………………………………………….
B. TUJUAN EVALUASI …………………………………………………………………
C. FUNGSI EVALUASI ………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
1.4. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu
mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan
hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan
guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Masih
banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus dikuasai guru. Hal
ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan
dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab
kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak
harus dimiliki setiap guru atau calon guru. Oleh sebab itu, wajar dan logis jika semua
mahasiswa program studi kependidikan, seperti PGSD, PGTK, dan program studi
kependidikan lainnya di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri
eks.IKIP, IKIP, FKIP, STKIP dan Fakultas Tarbiyah. baik kelas reguler maupun kelas
non-reguler, seperti program dual mode. program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), dan
Universitas Terbuka, harus mempelajari mata kuliah evaluasi pembelajaran dengan bobot
antara 3- 4 SKS.
Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh dari hasil asesmen. Asesmen
merupakan kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran, yaitu berupa data yang bersifat
kuantitatif. Asesmen merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun
di luar kelas. Pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan melakukan perubahan pada
peserta didik, sehingga hasilnya harus diketahui. Untuk mengetahui besar dan kualitas
perubahan, maka dilakukan asesmen. Oleh karena itu, asesmen merupakan hal yang
penting dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
asesmen. Assessmen adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang kualitas atau
kuantitas perubahan peserta didik, grup, pendidik atau administrator. Namun, ada yang
mengatakan bahwa asesmen
berfokus pada individu, sedang evaluasi berfokus pada kelompok atau kelas. Semua
kegiatan asesmen pada prinsipnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran?
 Apa pengertian evaluasi ?
1.3. . TUJUAN MASALAH
Untuk megetahui Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. EVALUASI HASIL BELAJAR


Evaluasi sendiri merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suatu
tujuan telah dapat dicapai. Defenisi ini menerangkan secara langsung hubungan
evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan
dapat tercapai dengan baik. Selain itu, evaluasi juga merupakan proses memahami,
memberi arti, mendapatkan, dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan
pengambil keputusan.Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian
terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.
Indikator hasil belajar merupakan uraian kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam berkomunikasi secara spesifik serta dapat dijadikan ukuran untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran. Peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan
pengetahuan. keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang sudah mereka kembangkan
selama pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan.
Selama proses ini, guru dapat menilai apakah peserta didik telah mencapai suatu hasil
belajar yang ditunjukkan dengan pencapaian beberapa indikator dari hasil belajar
tersebut. Apabila hasil belajar peserta didik telah direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. maka peserta didik tersebut telah mencapai suatu kompetensi.
Dengan demikian, penilaian harus mengacu pada ketercapaian standar
nasional yang didasarkan pada hasil belajar dan indikator hasil belajar.Ruang lingkup
evaluasi pembelajaran dan penilaian hasil belajar di atas merupakan aspek-aspek
minimal yang harus dievaluasi oleh guru dalam pembelajaran. Aspek-aspek tersebut
masih bersifat umum dan global. Oleh karena itu, perlu diperinci lagi sampai pada
tingkat operasional dan spesifik sehingga aspek-aspek itu betul-betul dapat diukur
(measur- able) dan dapat diamati (observable). Untuk mengukur aspek-aspek tersebut,
guru harus membuat instrumen evaluasi atau penilaian secara bervariasi, baik tes
maupun non-tes.
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
pencapaian belajar dari peserta didik yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu
dan bertujuan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik. Laporan evaluasi
bertujuan untuk mengetahui sejauah mana pencapaian tujuan yang telah
dilaksanakan.Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun
nontes. Kriteria yang digunakan, antara lain: kesesuaian- nya dengan kompetensi
dasar, hasil belajar, dan indikator: kesesuaiannya dengan tujuan dan fungsi penilaian,
unsur-unsur penting dalam penilaian, aspek-aspek yang dinilai, kesesuaiannya dengan
tingkat perkembangan peserta didik, jenis dan alat penilaian.

B. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan nilai dan arti. S. Hamid Hasan (1988) secara tegas membedakan kedua istilah
tersebut yaitu Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan
pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang
bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa
evaluan itu sendiri Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan
dalam suatu konteks tertentu.... Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah
yang meliputi baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan
tentang arti, tetapi hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu
meliputi keduanya. Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan
Scriven (1967) adalah formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi
evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi.

C. FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN


Cronbach (1963) menjelaskan "evaluation used to improved the course while it is still
fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a
product already on the market". Pendapat ini tampaknya tidak sejalan dengan Scriven,
karena dianggap tidak mantap. baik secara filosofis maupun praktis. Menurut Scriven
(1967), fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan
fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian
kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan
penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan, dan fungsi ini baru
dapat dilaksanakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai.
Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya. Bila
kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:

 Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta
didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan
moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti
orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu.

 Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik
dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan
segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina
dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting,
karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan
ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya
adalah bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

 Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam


menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki
proses pembelajarannya.
 Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok,
apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai. Hal ini
berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik pertama
dan utama di lingkungan keluarga. Orang tua perlu mengetahui kemajuan anak-
anaknya untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

 Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik dan non-fisik),
maka program pendidikan dapat dilaksanakan. Sebaliknya, jika peserta didik belum
siap, maka hendaknya program pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena
akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.

 Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas.
Melalui evaluasi kita dapat mengetahui potensi peserta didik sehingga kita pun dapat
memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga tentang
kenaikan kelas. Jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang ditentukan,
maka peserta didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas berikutnya atau yang lebih
tinggi. Kegagalan ini merupakan hasil keputusan evaluasi, karena itu guru perlu
mengadakan bimbingan yang lebih profesional.

 Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan


BAB III
PENUTUP

1.4. KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi belajar yaitu suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha
menguasai kecakapan jasmani dan rohani disekolah yang diwujudkan dalam bentuk
raport pada setiap semester. Untuk mengetahui perkembangan sampai dimana hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria(patokan) yang mengacu pada tujuan yang
telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar
mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa Evaluasi merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga
pendidikan. Kegiatan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran melalui tiga tahapan,
yaitu persiapan, pelaksanaan, dan assesmen. Assesmen adalah salah satu bagian evaluasi
pendidikan yang digunakan dalam melakukan ketuntasan proses pendidikan dan
pengajaran. Peran penting kegiatan evaluasi menjadi tolak ukur keberhasilan suatu
kegiatan pendidikan. Selain itu, hasil pengukuran menjadi pembahasan pengevaluasian
yang patut dilakukan dalam setiap kegiatan pendidikan termasuk proses pembelajaran.
Menimbang pentingnya hal itu, maka pengevaluasian dalam kegiatan pendidikan
termasuk di dalamnya pengevaluasian kegiatan pendidikan
islam menjadi sebuah keniscayaan.

Anda mungkin juga menyukai