Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR ASESMEN

Dosen Pengampu :

NELLIRAHARTI S. PD.I.,M. PD

Disusun Oleh :

Mawardiana

(201020720010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS SOSIAL SAINS DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

BANDA ACEH 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

BAB II PEMBEHASAN

2.1 Pengertian Asesmen ?

2.2 Prinsip-Prinsip Pernilaian ?

2.3 Tujuan Dan Fungsi Pernilaian ?

2.4 Jenis Asesmen ?

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat,inayah,taufik


dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul ” KONSEP DASAR ASESMEN” ini bisa tersusun hingga selesai.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen NELLIRAHARTI S. PD.I.,M. PD pada bidang studi PGSD mata kuliah
Asesmen pembelajaran di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen NELLIRAHARTI S. PD.I.,M. PD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Amin.

Wassalamua’laikum
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk
mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh
tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974)
mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga
kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan
dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai
hasil belajar siswa.
Asesmen pembelajaran meruapakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelelajaran sehingga kegiatan asesmen harus
dilakukan oleh tenaga pendidik sepanjang rentang waktu berlangsungnya
pembelajaran, fungsi asesmen sendiri ialah untuk meberikan penjelasan
secara lengkap tentang target pembelajaran yang diharapkan bagaimana
peningkatan pengetahuan peserta didik, pemahaman, sikap serta kemajuan
semalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kemampuan melakukan
asesmen sangat penting yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik sebab
kemampuan mengevaluasi hasil belajar merupakan kemampuan dasar
yang mutlak dimiliki tenaga pendidik.
Hal ini terbukti bahwa dalam semua referensi yang berkaitan
dengan tugas pembelajaran, selalu ditekankan pentingnya kemampuan
melakukan asesmen bagi guru dan kemampuan ini selalu menjadi salah
satu indikator kualitas kompetensi guru. Untuk menghindari kesalahan
persepsi dan agar guru dapat mempersipakan dan melakukan asesmen
dengan benar perlu dijelaskan tentang apa sebenarnya pengertian dari
asesmen pembelajaran dan bagaimana kesalahan pengertian tersebut biasa
terjadi di sekolah. Proses pembelajaran dengan merancang kegiatan
pembelajaran salah satu aspek yang harus ada dalam perencanaan
pembeelajaran adalah tujuan pengajaran sebagai target yang diharpakan
dari proses belajar mengajar dan cara bagaimana tujuan belajar mengajar
tersebut dapat dicapai dengan efektif.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Asesmen ?
2. Prinsip-Prinsip Pernilaian ?
3. Tujuan Dan Fungsi Pernilaian ?
4. Jenis Asesmen ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asesmen


Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk
mendapatakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun untuk
dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum,
program pembelajaran nya, bagaimana guru mengelola pembelajaran
dikelas, bagaimana peningkatan pengetahuan peserta didik, pemahaman,
sikap serta kemajuan selama proses pembelajaran.
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses
pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik
peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen
pembelajaran, guru akan dihadapkan pada 3 (tiga) yaitu istilah
pengukuran, penilaian dan test.
Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran
sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran,
sebagai upaya untuk mengumpulkan berbagai informasi sebagai bahan
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran, untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang
dapat menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya
Asesmen pada dasarnya merupakan alat, dan bukan merupkan
tujuan, sehingga asesmen adalah sarana yang digunakan sebagai alat untuk
melihat dan menganalisis apakah peserta didik sudah mencapai hasil
belajar yang diharapkan serta untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan atau masih sangat memerlukan
perbaikan.

2.2 Prinsip-Prinsip Pernilaian


Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam.
Penilaian Pembelajaran (Asesmen) adalah sebuah yang dilakukan
dengan mengumpulkan dan memberikan rekomendasi kepada peserta
didik selama proses dan setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
Tujuan dan fungsi dari penilaian sebagai produk dari asesmen ini dapat
tercapai jika prinsip-prinsip penilaian dalam pembelajaran diterapkan
selama proses asesmen dilakukan. Adapun prinsip-prinsip penilaian
pembelajaran sebagai berikut :
1. Valid
Validitas adalah prinsip penilaian dilakukan tepat menunjukkan aspek
dan nilai yang hendak diukur. Penilaian yang valid dilakukan dengan
bantuan instrumen yang valid
2. Konsisten
Konsisten atau reliabel adalah prinsip dimana penilaian mampu
menunjukkan hasil yang handal. Handal dalam hal ini berarti penilaian
tidak terpengaruh (indepden) terhadap kondisi dan waktu yang asesmen
dilakukan. Hal ini memberikan jaminan bahwa hasil yang diberikan
akan menunjukkan nilai sebenarnya.
3. Objektif
Objektif berarti penilaian yang dilakukan terlepas dari subjektifitas dan
tepat mengukur objek-objek yang ada pada subjek yang diukur.
misalnya saja dalam kurikulum di Indonesia objek yang dinilai ada 4
ranah yakni Spiritual, Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan.
4. Terbuka
5. Terbuka adalah prinsip dimana penilaian prosedur, kriteria, dasar
pengambilan keputusan disampaikan secara terbuka. Informasi yang
disajikan juga bersiat akurat, jelas, konsisten dan tepat waktu.
6. Inklusif dan Adil
Penilaian harus dirancang sebisa mungkin tidak merubah standar
akademik, insklusi dan adil. Tugas dan metode penilaian yang
dilakukan tidak menitikberatkan atau merugikan peserta didik atau
kelompok tertentu. Semua faktor yang tidak berhubungan dengan ranah
dan kompetensi yang hendak diukur harus dihilangkan dalam proses
penelaian.
7. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Asesmen disusun secara terencana, menyeluruh dan berkesinambungan.
Rencana disusun secara lengkap mulai dari jadwal yang jelas, jumlah
asesmen yang dilakukan dan mempertimbangan beban tugas yang
diberikan selama proses asesmen berlangsung.
8. Feedback
Kunci dari Asesmen sebagai pembelajaran adalah ada umppan balik
(feedback) yang diberikan kepada peserta didik sebagai bahan untuk
mengembangkan skill dan pengetahuan

2.3 Tujuan Dan Fungsi Pernilaian


tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara
komprehensif tentang hasil belajar peserta didik. dengan menggunakan
berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang di harapkan dapat
di capai peserta didik. Sejalan dengan pengertian diatas maka penilaian
bertujuan dan berfungsi sebagai berikut:
1. untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
2. untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam kompetensi,
pengetahuan dan keterampilan
3. untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peseta didik dalam
berbagai mata pelajaran yang ditempuhnya, sekaligus menentukan
keefektifan pelaksanaan pembelajaran
4. untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dalam mengubah tingkah
laku siswa sejalan dengan tujuan pendidikan yang diharapakan
5. untuk menentukan layak tidakanya peserta didik dinaikkan ke tingkat
diatasnya atau dinyatakan lulus
6. untuk menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yaitu melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
7. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

2.4 Jenis Asesmen


memiliki beberapa bentuk dan jenis. Dari jenis Assessment itulah yang
kemudian menjadi alat ukur dari objek penilaian yang dilakukan. jenis
Assessment, yaitu:
1. Penilaian Formatif
penilaian ini adalah untuk melihat kualitas perkembangan dan
kemajuan murid selama mengikuti proses belajar.
2. Penilaian Sumatif
penilaian yang dapat menghasilkan nilai ataupun angka yang
fungsinya untuk keputusan atau ketentuan kapasitas maupun
kemampuan murid, bagaimana pencapaian murid secara sistematis
dan juga totalitas.
3. Penilaian Placement atau Penempatan
penilaian ini dilakukan untuk kepentingan penempatan agar sesuai
dengan keadaan murid. Fungsi dilakukan jenis penilaian ini adalah
untuk melihat keadaan murid secara singkat dan juga keseluruhan.
4. Penilaian Diagnostik
Tujuan diadakannya penilaian dan evaluasi diagnostik adalah untuk
melihat di mana kelemahan ataupun kekurangan murid dan melihat
apa saja penyebabnya.
5. Pre Test dan Post Test
penilaian pembelajaran yang satu ini adalah untuk melihat sejauh
mana murid paham atas materi pembelajaran yang diutarakan
pendidik melalui pre test mau post test.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kualitas proses dan


hasil pembelajaran. Banyak yang mencampuradukkan pengertian antara evaluasi
(evaluation), penilaian (assessment), pengukuran (measurement), dan tes (test),
padahal keempatnya memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda. Evaluasi
adalah kegiatan mengidentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk
melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan
nilai (value judgement). Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar seorang siswa Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan
dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil penilaian dapat
berupa nilai kualitatif dan nilai kuantitatif. Pengukuran berhubungan dengan
proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Tes adalah cara
penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada siswa pada waktu dan tempat
tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas
DAFTAR PUSTAKA

Sudiyono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Brookhart, Susan M. and Anthony, Nitko J.(2007). Educational Assesment of


Student. Fifth edition. New Jersey: Meril Prentice Hall.

Balitbang Depdiknas. (2006). Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta


Depdiknas.

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Silverius, S. (2001). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Gramedia
Widya Sarana.

Poerwanti, Endang. “Konsep dasar asesmen pebelajaran.” PT. Remaja


Rosdakarya (2015).

S. Jerome Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu; Prinsip-prinsip Perumusan dan


Tata Langkah Penerapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
Zaenal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010).

Anda mungkin juga menyukai