Oleh:
Khoiru Ummatin (1910310004)
Ismi Zumaroh (1910310005)
Isni Nugrahen (1910310011)
PGMI-A
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dalam setiap sistem
pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau
kemajuan hasil pendidikan. Dalam penilaian, maka maju dan mundurnya kualitas
pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula kita dapat mengetahui titik
kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke
depan. Tanpa penilaian kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa,
dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, ,maka dari
itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistem untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu progam.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk
mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang di alami siswa.
Fungsi evaluasi pendidikan, sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain:
memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijaksanaan dan
keputusan, menilai hasil yang dicapai para pelajar, menilai kurikulum, memberi
kepercayaan kepada sekolah, memonitor dana yang telah diberikan. Hasil evaluasi
yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan nasional cukup
memprihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam
membentuk karakter building generasi muda bangsa.
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari
proses pembelajaran yang di lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak baik,
bermanfaat, atau tidak bermanfaat. Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat
menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses
pembelajaran yang ia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2. Apa tujuan, fungsi, dan manfaat evaluasi pembelajaran MI/SD?
3. Bagaimana teknik evaluasi pembelajaran PPKn MI/SD?
4. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan evaluasi?
2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, dan manfaat evaluasi pembelajaran MI/SD
3. Untuk mengetahui teknik evaluasi pembelajaran PPKn MI/SD
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan evaluasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mahirah B., Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa), Jurnal Idaarah, Vol. I, No. 2, 2017, hlm. 258-259
4
B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Evaluasi Pembelajaran MI/SD
1. Tujuan Evaluasi
Terlepas dari jenis evaluasi, maka seseorang harus mengetahui dan
memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka
akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Tujuan
umum evaluasi pembelajaran yaitu untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik menyangkut tujuan pembelajaran, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan
tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi
pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan,
evaluasi monitoring, dll.2
Perlu diketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang
dan kegiatan, salah satunya kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk
memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan memberikan
masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan
pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan
untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan, apakah sudah
dikuasai oleh siswa ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan pegajaran yang
dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan penilaian dalam proses
pembelajaran adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar
b. Memahami siswa
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran
Selanjutnya, mengatakan bahwa pengambilan keputusan tentang hasil
belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui
berhasil tidaknya siswa dalam proses pembelajaran. Ketidakberhasilan proses
pembelajaran itu disebabkan antara lain sebagai berikut :
a. Kemampuan siswa yang rendah.
b. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.
2
Indra Perdana dan Misnawati, Evaluasi Pembelajaran, (Palang Karaya: Guepedia, 2021), hlm. 9
5
c. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan waktu
yang diberikan.
d. Komponen proses belajar dan mengajar yang kurang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.3
Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara,
pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta
menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk
memperbaiki dan mendalami serta memperluas pelajaran.
2. Fungsi Evaluasi
Evaluasi dan kegiatan mengajar merupakan satu rangkaian yang sangat
erat dimana antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru harus mengetahui
tugas dan fungsi evaluasi itu sendiri. Dikatakan demikian agar guru mudah
menerapkannya untuk menilai kegiatan pembelajaran pada rumusan tujuan yang
telah ditetapkannya.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi evaluasi, yaitu Nana
Sudjana menjelaskan bahwa, evaluasi berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus.
Fungsi ini dapat diketahui bahwa tingkat penguasaan bahan pelajaran
dikuasai oleh siswa dan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tersebut
baik atau tidak baik.
2. Untuk mengetahui keaktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Rendahnya capaian hasil belajar yang diperoleh siswa tidak semata-
mata disebabkan oleh ketidakmampuan siswa itu sendiri. Tetapi boleh jadi
karena guru yang kurang bagus dalam mengajar. Dengan penilaian yang
dilakukan akan dapat diketahui apakah hasil belajar itu karena kemampuan
siswa atau juga karena faktor guru. Selain itu dengan penilaian dapat
menilai guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan dalam
memperbaiki tindakan mengajar berikutnya.
Selain fungsi-fungsi di atas, berikut dikemukakan beberapa fungsi
evaluasi, antara lain :
3
Mahirah B., Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa), Jurnal Idaarah, Vol. I, No. 2, 2017, hlm. 261
6
1. Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi
persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Jadi, dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru
mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari
cara untuk mengatasi.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan,
adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti
di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu
penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama,
akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar,
kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.4
3. Manfaat Evaluasi
Manfaat evaluasi secara umum dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu memahami sesuatu dan membuat keputusan. Sementara
secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
terkait dengan pembelajaran seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
1. Bagi siswa dapat mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran
memuaskan atau tidak memuaskan.
2. Bagi Guru dapat : a) Mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai
tujuan melanjutkan remedial atau pengayaan, b) Ketepatan materi yang
diberikan, c) Ketepatan metode yang digunakan.
4
Mahirah B., Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa), Jurnal Idaarah, Vol. I, No. 2, 2017, hlm. 264-265
7
3. Bagi Sekolah : a) Hasil belajar cermin kualitas sekolah, b) membuat program
sekolah, c) pemenuhan standar.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa evaluasi sangat penting dan
merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar mempunyai makna yang
signifikan bagi semua pihak.5
5
Sarbaini, dkk, Pola Evaluasi Pembelajaran PKN pada Program Moving Class, Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, Volume 5, Nomor 9, 2015, hlm. 688
8
terpenuhinya tiga ranah sebagai indikator keberhasilan. Tiga ranah ini adalah
kemampuan berpikir, keterampilan melakukan pekerjaan, dan perilaku. Setiap
siswa memiliki potensi pada dua ranah yaitu kemampan berpikir dan
keterampilan, namun tingkatannya dari satu siswa ke siswa yang lain bisa
berbeda. Ada siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi, namun
kemampuan keterampilan rendah. Begitu juga sebaliknya, ada siswa yang
memiliki kemampuan berpikir rendah, namun kemampuan ketrampilan tinggi.
Hampir semua pelajaran memerlukan kemampuan berpikir, kemampuan
berpikir termasuk dalam ranah kognitif, meliputi kemampuan menghafal,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, atau keterampilan
mencipta, dalam istilah taksonomi hasil revisi taksonomi bloom yaitu mampu
untuk menguasai dimensi proses kognitif. Kemampuan yang penting pada
ranah kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep-konsep untuk
memecahkan masalah yang ada di lapangan. Kemampuan ini sering disebut
mentransfer kemampuan pengetahuan ke berbagai situasi sesuai dengan
konteksnya.
Kemampuan yang kedua adalah keterampilan psikomotor, yaitu
kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang menggunakan otot seperti lari,
melompat, melukis, berbicara, membongkar dan memasang peralatan, dan
sebagainya. Ada dua acuan yang digunakan dalam melakukan teknik penilaian
dalam evaluasi, yaitu acuan norma dan acuan kriteria. Kedua acuan ini
menggunakan asumsi yang berbeda tentang kemampuan seseorang.
Teknik analisis butir pada kedua acuan ini ada yang sama namun ada
yang berbeda. Asumsi yang berbeda akan menghasilkan informasi yang
berbeda. Penafsiran hasil antara kedua acuan ini berbeda sehingga
menghasilkan informasi yang berbeda maknanya. Pemilihan acuan yang tepat
ditentukan oleh karakteristik bidang studi yang diukur dan tujuan yang dicapai.
Dilihat dari perencanaan tes dan penafsiran hasil tes, pengukuran dalam bidang
pendidikan bisa didasarkan acuan norma atau acuan kriteria. Acuan norma dan
kriteria dalam memilih bahan tes pada prinsispnya tidak berbeda, namun dalam
9
penafsiran hasil tes yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan asumsi yang
berbeda.6
Jadi dapat disimpulkan bahwa tekhnik berbentuk tes digunakan untuk
menilai kemampuan siswa mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,
bakat khusus. Sedangkan teknik berbentuk non tes, digunakan untuk menilai
sikap, minat, dan kepribadian siswa.
6
Idrus L, Evaluasi dalm Proses Pembelajaran, Journal Manajemen Pendidikan Islam, Vol 9, No 2, 2019, hlm.
932
10
Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan
revisi.
e) Revisi dan merakit soal
Setelah soal di ujicoba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai
dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda.
2. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi, baik menggunakan tes (tes tertulis, tes
lisan, dan tes perbuatan) maupun non tes. Dalam pelaksanaan tes maupun non
tes tersebut akan berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan tujuan dan
fungsinya masing-masing.
3. Pengolahan Data
Ada 4 (empat) langkah pokok dalam mengolah hasil evaluasi, yaitu :
a) Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh
peserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan tiga jenis
alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman konversi.
b) Mengubah skor mentah menjai skor standar sesuai dengan norma tertentu.
c) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka.
d) Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas
dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.
4. Pelaporan Hasil Evaluasi
Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan, seperti orang tua/wali, atasan, pemerintah dan peserta didik itu
sendiri sebagai akuntabilitas publik. Hal ini dimaksudkan agar proes dan hasil
yang dicapai peserta didik termasuk perkembangannya dapat diketahui oleh
berbagai pihak, sehingga orang tua/wali dapat menentukan sikap yang objektif
dan mengambil langkah-langkah yang pasti sebagai tindak lanjut dari laporan
tersebut.7
7
Sri Afni Aisyah, Pelaksanaa Evaluasi Pembelajaran di MIN V Kota Palangkaraya, (Palangkaraya: IAIN
Palangkaraya, 2021), hlm. 30-33
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai evaluasi pembelajaran PPKn di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa evaluai merupakan suatu proses tolak ukur untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam dunia pendidikan.
Evaluasi juga termasuk hal yangs signifikan dilakukan dalam dunia pendidikan,
karena mempunyai banyak manfaat yang berpengaruh terhadap pendidikan.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam suatu
proses pembelajaran, sekaligus untuk memahami siswa sampai sejauh mana dapat
memberikan bantuan terhadap kekurangan-kekurangan siswa, dengan tujuan
menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan fungsi evaluasi untuk membantu
proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan, dan sekaligus dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan
siswa pada bidang studi tertentu. Manfaat evaluasi secara umum dapat diambil dari
kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu memahami sesuatu dan membuat
keputusan.
Teknik dalam evaluasi pembelajaran PPKn di MI/SD ada dua hal yaitu tes
dan non tes guna menilai kualitas siswa. Adapun langkah-langkah melakukan
evaluasi diantaranya dengan perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi,
pengolahan data, dan pelaporan hasil evaluasi.
B. Saran
Setelah pemakalah membahas secara teoritis menganalisis data yang ada
hubunganya dengan makalah ini, maka penulis menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat menambah pengetahuan mengenai perancangan evaluasi
pembelajaran PPkn MI/SD. Kita sebagai seorang pendidik atau calon pendidik harus
mengetahui tugas dan fungsi evaluasi, agar guru mudah menerapkannya untuk
menilai kegiatan pembelajaran pada rumusan tujuan yang telah ditetapkannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Sri Afni. 2021. Pelaksanaa Evaluasi Pembelajaran di MIN V Kota Palangkaraya.
Palangkaraya: IAIN Palangkaraya.
B, Mahirah. 2017. Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaarah. Vol. I. No. 2.
L, Idrus. 2019. Evaluasi dalm Proses Pembelajaran, journal Manajemen Pendidikan Islam.
Vol 9. No 2.
Misnawati, Indra Perdana. 2021. Evaluasi Pembelajaran. Palang Karaya: Guepedia.
Sarbaini, dkk. 2015. Pola Evaluasi Pembbelajaran PKN pada Program Moving Class. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan. Volume 5. Nomor 9.
13