Anda di halaman 1dari 16

Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip

Penilaian PKn SD

Prodi PGSD
Penilaian pembelajaran PKn SD merupakan komponen
pembelajaran yang sangat penting. Penilaian memiliki tujuan
untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, sehingga
Pengertian Penilaian bermanfaat bagi siswa, yaitu untuk mengukur sejauh mana
siswa mampu menyerap materi yang telah disampaikan.

Penilaian adalah suatu kegiatan untuk membuat keputusan


tentang hasil pembelajaran dari masing-masing siswa, serta
keberhasilan siswa dalam kelas secara keseluruhan. Penilaian
juga merupakan indikator keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran (Supratiningsih dan Suharja, 2006). Untuk
menentukan nilai suatu hasil pembelajaran, penilaian tidak
selalu dilakukan melalui proses pengukuran. Kegiatan
penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan
kriteriakriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan
pengukuran terlebih dulu.
Nana Sudjana (1995: 3) mengungkapkan penilaian adalah
proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian
nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang
diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment
merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya
suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam
konteks situasi tertentu.
Menurut Nurgiantoro (94:2004) Penilaian berbasis kompetensi
menekankan pentingnyapenilaian proses dalam rangka
mengetahui kemajuan belajar siswa. Halini juga berkaitan
dengan sistem pengujian berkelanjutan di atas, yaitu bahwa
semua indikator harns diujikan. Indikator yang tidak dapat
diujikan pada akhir kegiatan pembelajaran, mereka dapat
diujikan ditengah proses pembelajaran. Penilaian proses yang
sering disebut sebagai penilaian kelas (classroom assesment),
adalah penilaian yangdilakukan di kelas ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung untukmemperoleh informasi untuk
memahami siswa, merencanakan dan memonitor proses
pembelajaran, dan menciptakan susasana kelas yang bergairah.
Tujuan Pembelajaran PKn di SD

Tujuannya adalah memberi nilai tentang kualitas


sesuatu. Manajemen penilaian merupakan suatu usaha
yang terdiri dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian untuk Penilaian proses juga terkait dengan usaha
mengukur hasil belajar baik menggunakan tes maupun
nontes. Kemampuan guru untuk melakukan penilaian
memberikan umpan balik pembelajaran baik bagi guru
belajar siswa melekat pada kompetensi pedagogik dan maupun siswa. Berdasarkan informasi yang diperoleh
kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik guru haruslah segera mengambil keputusan yang
meliputi kemampuan guru melakukan kegiatan berkaitan dengan tingkah laku belajar siswa,
penilaian proses dan belajar siswa serta memanfaatkan peningkatan keberhasilan belajar siswa, penciptaan
hasil penilaian dan evaluasi belajar siswa untuk suasana kelas yang mendukung, dan
kepentingan pembelajaran siswa. perencanaanperencanaan kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Dengan demikian, penilaian proses harus
direncanakan oleh guru. Penilaian itu misalnya berupa
ulangan harian, pemberian tugastugas tertentu di kelas
sesuai dengan bidang pembelajaran (Nurgiantoro,
2004: 96).
Menurut McMillan (2007: 14) Penilaian pencapaian hasil belajar, kedudukan
subjek belajar merupakans ubjek yang dinilai. Adapun sebagai objek
penilaian adalah apa-apa yang melekat pada diri subjek belajar yang dijadikan
sasaran penilaian. Adapun yang melekat pada diri subjek belajar selain
variabel-variabel yang berhubungan dengan fisik subjek belajar juga yang
berhubungan dengan nonfisik. Dalam hal ini berupa kemampuan (ability) dan
personalitas (aptitude). Menurut Gorman kemampuan seseorang meliputi
kemampuan intelektual dan kemampuan psikomotor. Fungsi penilaian hasil
belajar untuk mengetahui seberapa jauh “kompetensi yang ditargetkan” telah
tercapai, maka kunci utama dalam melakukan penilaian adalah ketepatan
dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi. Indikator tersebut
menjadi kesatuan dengan Kompetensi Dasar yang ditargetkan untuk dicapai.
Tujuan Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran PKn SD memiliki tujuan tersendiri, sehingga
dalam menjalankan tugas anda tidak kehilangan arah atau tidak lepas dari apa yang
menjadi tujuan anda. Tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:
Item
1. Mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di kelasnya. Hal ini dilakukan untuk 1
mengetahui kedudukan siswa di dalam kelompok/kelasnya, apakah ia termasuk dalam kategori
rendah, sedang, atau tinggi.
2. Sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui ketepatan pemilihan metode dan program yang
Item 2
digunakan. Pada tujuan ini guru harus melakukan introspeksi diri. Hasil introspeksi diri tersebut
digunakan sebagai balikan pada diri anda sendiri untuk melakukan perbaikan-perbaikan demi
peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Mendiagnosa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Selaku pendidik harus
mampu mencari penyebab ketidakberhasilan siswa. Juga harus mampu menganalisis kendala apa Item 3
saja yang dialami sehingga ia tidak dapat berhasil secara optimal.
4. Mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menempatkan dan
menentukan langkah berikutnya terhadap siswa. Sebagi guru harus supel dan komunikatif
terhadap semua orang, khususnya orang yang berada disekitar siswa. Supaya memudahkan dalam
mencari informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan siswa. Sehingga kita mempunyai Item 4
cukup bekal untuk membantu keberhasilan siswa.
0 20 40 60
Sedangkan tujuan dari penilaian menurut Nana Sudjana, (1995: 4) adalah
sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa
ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya.
penilaian mempunyai tujuan mendeskripsikan hasil belajar
siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Selain itu juga
dapat mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah, di sini dapat terlihat berhasil tidaknya
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Apabila
hasilnya kurang baik maka dapat dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan proses pendidikan sehingga dapat
memberikan pertanggungjawaban terhadap pihak sekolah.
Fungsi Penilaian

Fungsi dari penilaian menurut Nana Sudjana (1995: 4) adalah


sebagai berikut:

(1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan


instruksional. Dengan demikian penilaian harus mengacu pada
rumusan-rumusan tujuan instruksional.
(2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
(3) Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan
instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru
dan lain-lain.
(4) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa
kepada para orang tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan
kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai
bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Penilaian berfungsi sebagai pengukur kemampuan proses belajar
mengajar yang terjadi. Selain itu juga sebagai perbaikan dalam
melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan
siswa. Sebagai laporan kemauan belajar siswa yang diberikan
kepada orang tua agar orang tuanya mengetahui hasil belajar
anaknya dalam bentuk raport yang biasanya diberikan pada akhir
semester. Fungsi penilaian sebagai alat untuk membantu siswa
dalam mewujudkan dan mengubah perilakunya sesuai dengan tata
tertib yang ada.
Prinsip
Pembelajaran PKn
SD
Prinsip-Prinsip Pembelajaran PKn
untuk membangun karakter Dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial,
peran pendidikan kewarganegaraan sangat besar untuk membangun
karakter warga negara.

Social Studies Taught as Social Science. Tradisi ini awalnya dikembangkan


oleh Social Science Education Consortium, yang bertujuan agar peserta didik
dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perlengkapan disiplin ilmu
Somantri (2001:81) sosial sehingga mereka akan menjadi warga negara yang efektif. Isi dari social
studies sebagai social science terkait dengan masalah-masalah, isu-isu, dan
topik-topik disiplin ilmu sosial masing-masing.

Social Studies as Citizenship Transmission. Tradisi pembelajaran yang


paling tua dan biasa dipraktikkan oleh para guru. Tujuan transmisi
kewarganegaraan adalah agar peserta didik mempelajari dan meyakini
konsep kewarganegaraan yang diajarkan dengan cara guru menyajikan
asumsi-asumsi, kepercayaan-kepercayaan, dan harapan-harapan tentang
masyarakatnya.
Social Studies Taught as Reflective Inquiry merupakan tradisi
pembelajaran berdasarkan kedudukan filsafat yang berakar pada masa
lalu. Tujuan reflective inquiry adalah kewarganegaraan didefinisikan
sebagai pengambilan keputusan dalam konteks sosial-politik. Metode
tersebut terkait dengan proses membuat keputusan dan mendorong
peserta didik untuk menganalisis tentang apa saja yang terlibat dalam
suatu keputusan (Nababan, 2020:24-25).

Pembelajaran erat kaitannya dengan proses belajar. Undang-Undang


Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa belajar merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Secara umum
tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah terbentuknya warga
negara yang baik (good citizen) yang tentu saja berbeda menurut
konteks negara yang bersangkutan (Winarno, 2011).
Terimakasih

Wassallammuallaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai