KULIAH
PEDAGOGI OLAHRAGA
Dr. Asep Suharta, M.Pd.
FIK Universitas Negeri Medan
SEMESTER :
KURIKULUM : KKNI
PRODI : PJKR
TEMPAT/WAKTU : FIK UNIMED
Materi 11
Evaluasi dalam Penjas
Dilihat dari jenisnya, penilaian terdiri atas beberapa macam yakni penilaian
formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian
penempatan. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada
akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses, yang
akan memberikan informasi kepada guru apakah program atau proses belajar
mengajar masih perlu diperbaiki. Penilaian sumatif adalah penilaian yang
dilaksanakan pada akhir unit program misalnya penilaian yang dilaksanakan
pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun. Tujuan penilaian ini
adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa
jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil. Penilaian diagnostik adalah
penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan‐kelemahan siswa serta
faktor‐faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya
bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial,
menemukan kasus‐kasus, dan lain‐lain. Penilaian selektif adalah penilaian yang
dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk
mewakili sekolah dalam lomba‐lomba tertentu termasuk jenis penilaian
selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi
penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen
tenaga kerja. Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program
belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai
kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain penilaian ini berorientasi
pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program
belajar dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa
Seperti telah diuraikan di atas bahwa penilaian formatif adalah penilaian yang
dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Penilaian formatif
berorientasi pada proses, yang akan memberikan informasi kepada guru
a. Manfaat Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip‐prinsip evaluasi, akan memiliki
manfaat sebagai berikut:
Evaluasi memungkinkan guru lebih terampil dan cermat dalam
menafsirkan kemajuan hasil belajar siswa.
Evaluasi akan memberi umpan balik bagi keberhasilan suatu program.
Evaluasi akan meningkatkan pengakuan pihak luar terhadap manfaat penjas.
Evaluasi dapat dijadikan ukuran keberhasilan guru dalam mengajar penjas.
b. Evaluasi Kualitatif
Evaluasi kualitatif adalah pengungkapan hasil evaluasi dinyatakan secara
deskriptif, yaitu ungkapan sifat‐sifat dan kemampuan yang ada pada anak
digambarkan secara kualitatif, misalnya secara deskriptif yang dinyatakan dalam
kategori seperti baik, cukup, dan kurang.
Dengan ungkapan lain bahwa evaluasi kualitatif mengungkapkan hasil evaluasi
secara deskriptif, misalnya ketika proses pembelajaran selesai atau pada suatu
tahapan melaksanakan tugas gerak, kemampuan anak dinyatakan dengan
ungkapan “koodinasi gerakan tangan dan kaki sudah semakin baik”, “kontrol
bolanya sudah semakin sempurna”. Laporan hasil evaluasi kualitatif dapat pula
dilakukan dengan cara mengungkapkan katagori baik, cukup, kurang dan
sebagainya. Ungkapan seperti ini merupakan penghargaan yang diberikan guru
kepada siswa. Ini sering sangat membantu siswa untuk segera mengetahui
kemampuan dan kemajuan belajarnya. Artinya bahwa interaksi antara guru
dengan siswa lebih sering terjalin sebagai suasana sosial yang sangat
berpengaruh untuk menumbuhkan kebanggaan diri.