Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PROSES PEMBELAJARAN

Dosen pengampu :
Muhammad Syazali, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Nama : Ade Haerunnisa
Nim : E1E021166
Kelas : 3F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
PEMBAHASAN
1. Seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan memberikan penilaian
kepada peserta didiknya. Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam
evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang guru dapat mengetahui
kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya. Harus mengetahui
kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh peserta didik dan segera
mengambil tindakan perbaikan ketika terjadi nilai peserta didiknya lemah atau
kurang sesuai dengan harapan. Dari penilaian yang dilakukan oleh guru itulah, guru
melakukan perenungan diri dari apa yang telah dilakukan. Setiap siswa adalah juara,
dan guru harus mampu mengantarkan peserta didiknya menjadi seorang juara di
bidangnya.
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd pernah mengatakan kepada kami para guru
di Labschool Jakarta bahwa ada 4 kesadaran yang penting bagi seorang guru atau
pendidik dalam memberikan penilaian. Keempat kesadaran itu adalah:
1) Sense of goal (tujuan)
2) Sense of regulation (keteraturan)
3) Sense of achievement (berprestasi)
4) Sense of harmony (keselarasan)
Berangkat dari keempat kesadaran itulah seharusnya seorang guru melakukan
penilaian. Pendidik harus sudah tahu tujuan penilaian itu adalah mengukur
kemampuan atau kompetensi siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran.
Setelah guru melakukan penilaian akan terlihat nanti kemampuan setiap siswa setelah
guru melaksanakan test atau ujian dan kemudian melakukan penilaian.
Ketika guru telah memahami benar tujuan pembuatan soal yang sesuai dengan
indikator dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus
dikuasai oleh siswa, maka guru yang bersangkutan akan dengan mudah membuat
soal-soal test yang akan diujikan. Dari situlah guru melakukan bobot penilaian yang
telah ditentukan lebih dahulu dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bila
semua itu telah direncanakan dengan baik, maka tujuan pembelajaran akan tercapai.
Hal ini terlihat dari prestasi siswa yang menggembirakan.
Dalam melakukan penilaian, seorang guru harus menyadari adanya sense of
regulation (keteraturan). Guru harus membuat soal yang penuh dengan keteraturan
dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Ketika keteraturan
telah menjadi kesadaran guru bahwa soal dibuat dalam rangka mengetahui
kemampuan siswa, maka harus sesuai dengan aturan sekolah. Apakah dibuat dalam
bentuk multiply chois atau berbentuk essay. Semua itu bergantung dari kesepakatan di
antara sesama dewan guru dalam menentukan bentuk soal dan sistem penilaian yang
diputuskan oleh pimpinan sekolah.
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu membuat setiap siswa
berprestasi dan menemukan potensi unik yang dimiliki oleh setiap siswa. Akan
terlihat nantinya, siswa mana yang unggul di bidang MIPA (matematika dan Ilmu
Pengetahuan alam), olahraga, art (seni), dan lain sebagainya. Di sinilah peran guru
yang memiliki kesadaran sense of achiement. Ketika terlihat ada siswa yang
mengalami masalah dalam pembelajarannya, maka guru perlu melakukan
Achievement Motivation Training (AMT) untuk memberikan motivasi dan semangat
kepada siswa bahwa mereka sebenarnya bisa. Hanya mungkin faktor kemalasan yang
membuat siswa yang bersangkutan mendapatkan nilai rendah. Setiap peserta didik
adalah juara. Bila peserta didik mengalami kemalasan diri atau ada masalah dalam
dirinya, maka guru harus menggali lebih jauh maslaah yang dihadapinya,lalu
kemudian mencari solusinya agar peserta didik menjadi juara.

2. Evaluasi merupakan suatu proses penetapan nilai tentang kinerja dan hasil
belajar siswa berdasarkan informasi yang diperoleh melalui penilaian. sedangkan
penilaian adalah proses pengumpulan informasi atau data yang digunakan untuk
membuat keputusan tentang pembelajaran. pembelajaran yang dimaksud mencakup
siswa kurikulum program dan kebijakan. proses penilaian meliputi pengumpulan
bukti-bukti tentang pencapaian belajar siswa. bukti ini tidak selalu diperoleh melalui
tes saja, tetapi bukti ini bisa dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri jadi
tidak hanya diperoleh melalui tes saja.
Tiga komponen yang harus dievaluasi dalam pembelajaran biasanya
pengetahuan keterampilan dan sikap Apa yang perlu dirubah. untuk mengevaluasi
komponen pengetahuan dan atau perubahan sikap dapat digunakan tes tertulis atau
paper and pencil test sebagai alat ukurnya. evaluasi program untuk meningkatkan
keterampilan siswa dapat digunakan tes kinerja sebagai alat ukurnya. misalnya
beberapa program untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara lisan guru
dapat mengevaluasi level kecakapan siswa.
Evaluasi ada dua jenis yaitu formatif dan sumatif. evaluasi formatif bertujuan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar hasil tes seperti kuis misalnya dianalisis
untuk mengetahui konsep mana yang belum dipahami sebagian besar peserta didik.
sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu
satuan waktu yang didalamnya terdapat lebih dari satu pokok bahasan dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa memhami materi yang diajarkan.
Pengukuran adalah proses penetapan angka-angka dengan cara yang sistematis
untuk menyatakan karakteristik atau atribut individu . karakteristik atau atribut
individu ini bisa berupa kemampuan kognitif afektif dan psikomotor. Selain itu akhir-
akhir ini dikembangkan kemampuan emosi yaitu kemampuan mengendalikan emosi
yang ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan .
Tes adalah suatu instrumen atau prosedur sistematis untuk mengamati dan
menggambarkan satu atau lebih karakteristik siswa dengan menggunakan skala
numerik atau skema klasifikasi. biasanya atas merupakan suatu rangkaian pertanyaan
yang harus dijawab oleh siswa dan hasilnya merupakan skala numerik. dengan skema
klasifikasinya atau nontes Biasanya berupa prosedur observasi wawancara dan jenis
nontes lainnya.
Penilaian bertujuan untuk 1 membantu belajar siswa 2 mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan siswa 3 menilai efektivitas 4 menilai dan meningkatkan
efektivitas program kurikulum 5 menilai dan meningkatkan efektivitas pengajaran 6
menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan dan 7 komunikasi dan
melibatkan orang tua siswa.
Penilaian berfokus pada individu yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh
individu proses penilaian meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian
belajar peserta didik bukti ini tidak selalu diperoleh melalui teks saja tetapi juga bisa
dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri penilaian memerlukan data yang
baik mutunya sehingga perlu didukung oleh proses pengukuran yang baik.

Anda mungkin juga menyukai