Anda di halaman 1dari 3

“RUMAH TANGGA”

VIRUS CORONA ATAU COVID-19

Nama : ERICA ZAIN SAFITRI


Prodi : S1 MANAJEMEN (B)
NIM : 2003010063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUMIGORA MATARAM


1.COVID-19

Menurut saya COVID-19 adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan bentuk virus
atau penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan.Virus dan
penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah mulai berjangkit di Wuhan, China, pada bulan
Desember 2019. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk
kering.Orang dapat tertular dari orang lain maka dari itu kita di anjurkan untuk tidak keluar
rumah unruk memutuskan rantai penyebaran virus tersebut.Itulah sebab mengapa penting untuk
menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit.

Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh
seseorang yang batuk.Risiko terkena corona dari seseorang tanpa gejala sama sekali sangat
rendah.Namun, banyak orang dengan corona hanya mengalami gejala ringan, terutama pada
tahap awal penyakit.Karena itu dimungkinkan untuk tertular corona dari seseorang yang hanya
batuk ringan dan tidak merasa sakit.

2.Dampak covid 19 terhadap perekonomian makro Indonesia menurut pelaku ekonomi Rumah
tangga.

Dampak perekonomian terhadap Rumah tangga adalah sebagian rumah tangga baik pekerja
dan usaha tetap beraktifitas seperti biasa.Namun rumah tangga usaha paling terkena dampak
akibat pandemi ini. Penyebab pendapatan turun itu ada 3 yaitu : Pemotongan upah dan
gaji,Penurunan profit dan Terbatasnya ruang konsumsi.

Kemampuan pengelolaan ekonomi yaitu sebagian besar rumah tangga usaha dan pekerja
merasa mengalami kesulitan keuangan selama pandemi.Maka dari itu Pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijakan untuk membantu yaitu :

a.Memfasilitasi rumah tangga dengan pendapatan tetap dan stabil untuk memiliki keinginan
konsumsi.

b.Memperhatikan skema keuangan Negara yang lebih fleksibel

c.Mendorong aktivitas masyarakat tetap menerapkan protocol kesehatan.

d. Memperkuat solidaritas sosial.

e.Mempertimbangkan variasi dan fleksibilitas peningkatan rumah tangga usaha.

Survei oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap 1.548 responden di 32
provinsi, mengungkap lebih dari 50 persen rumah tangga mengalami kesulitan keuangan akibat
pandemi COVID-19. Pemerintah diharapkan terus memberi fasilitas untuk meningkatkan
konsumsi masyarakat.
3.Menurut saya perlu karena kita harus waspada terhadap virus covid-19 kita harus tetap
menggunakan protocol kesehatan yang telah di anjurkan oleh pemerintah seperti menggunakan
masker,menjaga jarak dan mencuci tangan.Tetapi kita tidak perlu panik yang berlebihan seperti
banyak orang melakukan panic buying dengan membeli kebutuhan rumah tangga dalam jumlah
besar.Yang harus kita lakukan untuk bersatu melawan virus corona yaitu dengan terus
meningkatkan kewaspadaan,selalu menjaga kesehatan.Pandemi telah memukul perekonomian
seluruh negara di Dunia,yaitu salah satunya Indonesia. Maka dari itu kita harus tetap menjaga
perekonomian di negara kita,dengan cara tetap bekerja di rumah ,hindari pengeluaran yang
cukup besar.Untuk lebih mempercepat pemulihan ekonomi,pemerintah kemudian merealisasikan
banyak program bantuan.

Anda mungkin juga menyukai