1. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang dikemukan pada Kurikulum 2004
(Depdiknas, 2004:11-12), bahwa antara penilaian (assessment), evaluasi,
pengukuran (measurement),.
- Asesmen adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
siswa.
- Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau
tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi
berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Di bidang
pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu
kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.
- Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha
memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang siswa
telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil penilaian dapat berupa nilai
kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa
angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan
nilai kuantitatif tersebut
B. Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah untuk
mengetahui penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru
yang akan diajarkan. Contoh: evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan
sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan.
C. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran
dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai
siswa. Evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang
telah membuat siswa mendapat kesulitan.
D. Evaluas Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada
setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk
memperoleh umpan balik yamg mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk
mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis tersebut
digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial
(perbaikan).
E. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada
akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan
pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan
resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya
siswa ke kelas yang lebih tinggi.
f. Evaluasi Penempatan
Evaluasi jenis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan setiap siswa,
sehingga guru dapat menempatkan siswa dalam situasi yang tepat baginya.
Penempatan yang dimaksud dapat berupa sebagai berikut:
1. Penempatan siswa dalam kelompok kerja
2. Penempatan siswa dalam kelas, siswa yang memerlukan perhatian
lebih besar dalam belajar ditempatkan di depan, misalnya siswa
yang kurang baik pendengarannya. Atau siswa yang rabun dekat maka
ditempatkan di belakang.
3. Penempatan siswa dalam kepanitiaan di sekolah
4. Menempatkan siswa dalam program pengajaran tertentu, misalnya
memilih program pengajaran atau keterampilan yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
3. Taksonomi Bloom ranah kognitif merupakan salah satu kerangka dasar untuk
pengkategorian tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum.
Tingkatan taksonomi Bloom yakni: (1) mengingat (remember); (2) memahami
(understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5)
mengevaluasi (evaluate); dan (6) mencipta (create). Dalam taksonomoi Bloom
domain kognitif dikenal hanya satu dimensi tapi dalam taksonomi Anderson
dan Krathwohl menjadi dua dimensi. Dimensi pertama adalah Knowledge
Dimension (dimensi pengetahuan) dan Cognitive Process Dimension (dimensi
proses kognisi
Bentuk penilaian ini dapat digunakan pada proses pembelajaran di kelas. Hal ini
sesuai dengantuntutan penggunaan sistem penilaian terpadu pada kurikulum 2013.
Tingkat berpikir yang digunakan pada penilaian autentik berada pada level tinggi
yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar peserta didik, sehingga mereka lebih
memahami materipembelajaran yang diajarkan. Dari penilaian autentik ini, dapat
diketahui gambarankemampuan
yang dimiliki oleh peserta didik yang sebenarnya Selain itu, peserta didik juga
belajarbagaimana menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya serta
menghargai prosesbelajar dan hasilnya sebagai suatu produk dari proses pembelajaran
yang dilakukan.
Permasalahan yang diberikan berupa permasalahan open endeed, dimana solusi dari
permasalahan yang diberikan tidak hanya satu, tetapi memungkinkan berbagai
jawaban daripeserta didik seghingga akan diperoleh informasi originalitas jawaban
peserta didik. Sehingga,kemampuan berpikir peserta didik akan berkembang.
Sedangkan pada penilaian kinerja, pesertadidik dituntut menerapkan pengetahuan atau
keterampilan yang dimiliki pada kehidupan nyata.
Keterangan :
C1= Mengingat
C2 = Memahami
Soal Tipe C1
Sel hewan memiliki bentuk yang relative tidak tetap karena membrannya tersusun dari
....
a. Karohidrat
b. b. lipoprotein
c. protein & lemak
d. selulosa
e. pektin
Soal Tipe C2
Soal Tipe C3
Nukleus sangat vital bagi kehidupan sel karena berfungsi untuk mengendalikan seluruh
kegiatan sel. Hal ini karena nukleus…
a. Mengandung ribosom
b. Mengandung nukleoplasma
c. Terbungkus oleh membran inti
d. Mengandung nukleolus
e. Mengandung materi genetik berupa DNA
soal Tipe C4
Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang struktur mitokondria adalah :
a. Organel yang mempunyai organ ganda dan membran dalamnya berupa lekukan yang
disebut krista
b. Organel yang merupakan saluran halus yang memiliki membran yang menghubungkan
nukleus dengan sitoplasma.
c. Organel yang mempunyai dua lapisan yaitu bagian kepala yang bersifat hidrofilik dan
bagian ekor yang bersifat hidrofobik.
d. Organel yang berbentuk seperti kantung pipih dan mampu membentuk enzim yang
belum aktif
e. Organel yang mempunyai 3 bagian besar yaitu membran inti, cairan inti, dan anak inti
C4 – A
Soal Tipe C5
Komponen zat yang penting untuk membentuk substansi dasar protoplasma adalah….
a. Metana
b. ammonia
c. asam amino
d. karbon
e. atom hydrogen
Soal Tipe C6
Ketika melakukan praktikum mengenai sel, Rina dan kawan-kawan diperintahkan untuk
memasukkan eritrosit ke dalam aquades, yang akan terjadi adalah....
A. Hemolisis
B. Deplamolisis
C. Sel hancur
D. Difusi
E. Osmosis
8 Validitas empiris butir soal dihitung dengan cara statistik korelasi. Validitas
butir soal objektif dihitung dengan rumus korelasi point biserial, validitas butir
soal uraian dihitung dengan rumus korelasi product moment. Angka korelasi
yang diperoleh dengan cara demikian disebut koefisien validitas atau angka
validitas butir soal.
Untuk butir soal objektif validitas butir soal dihitung dengan rumus
korelasi point biserial antar masing-masing skor butir soal (Xp) dengan
skor total (Xt). Dipakai rumus point biserial karena data yang
dikorelasikan adalah data nominal dengan data interval. Data nominal
berasal dari skor butir soal, yaitu 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk
jawaban salah.
1) Reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek yang
sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau serupa akan
memberikan hasil yang sama atau serupa.
2) Reliabilitas dicapai apabila ukuran yang diperoleh dari suatu
instrumen pengukur adalah ukuran ‘’ yang sebenarnya’’ untuk sifat yang
diukur.
3) Reliabilitas dicapai dengan meminimalkan galat pengukuran yang
terdapat pada suatu instrumen pengukur.