0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hewan meliputi proses mulai dari gametogenesis, fertilisasi, cleavage, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, organogenesis, metamorfosis, regenerasi, penuaan, determinasi seks, dan kelainan perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hewan meliputi proses mulai dari gametogenesis, fertilisasi, cleavage, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, organogenesis, metamorfosis, regenerasi, penuaan, determinasi seks, dan kelainan perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hewan meliputi proses mulai dari gametogenesis, fertilisasi, cleavage, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, organogenesis, metamorfosis, regenerasi, penuaan, determinasi seks, dan kelainan perkembangan.
1.1. Asal-usul Kehidupan 1.2. Sejarah Biologi Perkembangan 1.3. Hubungan Embriologi dan Ilmu Lain 1.4. Prinsip Biologi Perkembangan 2. Kharisma Bakal Sel Kelamin, Gametogenesis dan Gamet 2.1. Bakal Sel Kelamin (BSK) 2.1.1. Asal-usul BSK 2.1.2. Karakter BSK 2.1.3. Spesiasi BSK 2.1.4. Migrasi BSK 2.2. Gametogenesis 2.2.1. Pengertian 2.2.2. Spermatogenesis 2.2.3. Oogeniesis 2.3. Gamet 2.3.1. Gamet Jantan (Spermatozoa) 2.3.2. Gamet Betina (Sel Telur) 2.4. Sel Telur 2.4.1. Polaritas Telur 2.4.2. Organizer 2.4.3. Tipe Telur 2.5. Aplikasi Gamet 3. Kharisma Fertilisasi 3.1. Jenis-jenis Fertilisasi (eksternal & internal) 3.2. Syarat-syarat Fertilisasi 3.3. Mekanisme Fertilisasi (sea urchin, ikan, amfibi, reptilia, aves, mamalia) 3.4. Partenogenesis 3.5. Kembar 3.6. Aplikasi Fertilisasi 4 Kharisma Determinasi dan Diferensiasi 4.1. Induksi 4.2. Determinasi 4.3. Diferensiasi 4.4. Aplikasi Determinasi 5a. Jefry c. Cleavage dan Blastulasi: b. 5.1. Cleavage 5.1.1. Tipe-tipe Pembelahan 5.1.2. Mekanisme Pembelahan 5.2. Blastulasi: 5.2.1. Mekanime Pembentuka Blastula (sea urchin, ikan, amfibi, reptilia, aves, dan mamalia) 5.2.2. Tipe-tipe Blastula 5.3. Peta nasib 5.4. Aplikasi (kloning, stem cell, kembar) 6 Jefry a. Gastrulasi: b. 6.1. Tujuan dan Proses Gastrulasi c. 6.2. Gerakan-gerakan Morfogenetik d. 6.3. Macam Gastrulasi e. 6.4. Konsep Morfogen, f. 6.5. Pembentukan Sumbu Tubuh Embrio 7a. Jefry b. Neurulasi: c. 7.1. Tujuan Neurulasi d. 7.2. Pial Neural dan Perkembangan Lanjut Mesoderm e. 7.3. Mekanisme Neurulasi f. 7.4. Aplikasi: kelainan pada proses neurulasi & migrasi pial neural 81. Jefry 2. Pelipatan Tubuh Embrio dan Selaput Ekstraembrio: 3. 8.1. Pembentukan Selaput Ekstraembrio, 4. 8.2. Pembentukan Amnion, 5. 8.3. Pembentukan Chorion, 6. 8.4. Pembentukan Allantois, 7. 8.5. Pembentukan Kantung Yolk, 8. 8.6. Implantasi dan Pembentukan Plasenta 9. 8.7. Aplikasi Selaput Ekstraembrio 9 Eli Organogenesis I (Turunan Ektoderm) 9.1. Definisi dan Pengertian 9.2. Induksi Embrionik 9.3. Sumbu dan Pola Dasar Tubuh 9.4. Mekanisme Pembentukan Organ (Organogenesis) 9.5. Turunan Ektoderm 9.5.1. Pembentukan Sistem Saraf 9.5.2. Pembentukan Sistem Integumen 9.5.3. Pembentukan Organ Indra 9.6. Malformasi Turunan Ektoderm 10 Eli Organogenesis II (Turunan Mesoderm) 10.1. Organogenesis Pembuluh Darah, 10.2. Organogenesis Jantung 10.3. Organogenesis Urogenitalia 10.4. Organogenesis Anggota Tubuh Tetrapoda 10.4. Malformasi Turunan Mesoderm 11 Eli Organogenesis III (Turunan Endoderm) 11.1. Organogenesis Saluran Pencernaan 11.2. Organogenesis Kelenjar-kelenjarnya Pencernaan 11.3. Malformasi Turunan Endoderm 12 Soraya Metamorfosis, Regenerasi dan Penuaan 12.1. Metamorfosis 12.1.1. Definisi dan Pengertian 12.1.2. Fungsi dan Tujuan 12.1.3. Jenis-jenis Metamorfosis 12.1.3.1. Metamorfosis Sempurna 12.1.3.2. Metamorfosis Tidak Sempurna 12.1.4. Mekanisme Metamorfosis 12.1.4.1. Proses Biokimia 12.1.4.2. Proses Morfologi 12.1.4.3. Perubahan Spesifik 12.1.5. Kontrol Hormonal Metamorfosis 12.1.6. Metamorfosis pada Serangga 12.1.7. Metamorfosis pada Amfibia 12.2. Regenerasi 12.2.1. Definisi dan Pengertian 12.2.2. Tipe dan Mode Regenerasi 12.2.3. Faktor Pemicu Regenerasi 12.2.4. Mekanisme Regenerasi 12.2.5. Kontrol Genetik Regenerasi 12.2.6. Regenerasi Invertebrata 12.2.7. Regenerasi Vertebrata 12.2.8. Regenerasi Anggota Tubuh Amfibia 12.2.9. Regenerasi pada Mamalia 12.3. Penuaan 12.3.1. Definisi dan Pengertian 12.3.2. Gejala Penuaan 12.3.3. Biologi Penuaan 12.3.3.1. Tanda-tanda Molekuler dan Seluler 12.3.3.2. Metabolisme dan Penuaan 12.3.3.3. Faktor Terprogram 13 Soraya Determinasi Seks 13.1. Definisi dan Pengertian 13.2. Kromosom Seks dan Gen Penentu Seks 13.3. Peranan Hormon dalam Determinasi Seks 13.4. Mekanisme Determinasi Seks 13.4.1. Determinasi Seks Primer 13.4.2. Determinasi Seks Sekunder 13.4.3. Determinasi Seks Lingkungan 13.5. Determinasi Seks pada Drosophila 13.6. Determinasi Seks pada Reptilia 13.7. Determinasi Seks pada Aves 13.8. Determinasi Seks pada Mamalia 14 Soraya Kelainan Perkembangan 14.1. Definisi dan Pengertian 14.2. Perkembangan Normal vs Perkembangan Abnormal 14.3. Macam-macam Kelainan Perkembangan 14.4. Kelainan Genetis pada Perkembangan 14.5. Teratogenesis 14.5.1. Teratogen dan Teratogenesis 14.5.2. Mekanisme Kerja Teratogen 14.5.3. Dampak yang Ditimbulkan oleh Teratogen 14.5.4. Berbagai Kelainan akibat Teratogen 14.6. Disrupsi Endokrin dan Kelainan Perkembangan 14.7. Kelainan Perkembangan Transgenerasi