Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN

FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRYO


Dosen Pengampu : I Made Oka Riawan

Oleh :

Jeni Henny Widiya Sijabat / 2013041023


4B Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
PRAKTIKUM II
FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRYO

I. Tujuan:
1. Mengetahui proses terjadinya fertilisasi pada Echinidea
2. Mengetahui proses terbentuknya fertilization envelope pada Echinidea
3. Mengetahui tipe perkembangan embryo pada Echinidea
4. Mengetahui fase perkembangan embryo pada Echinidea

II. Alat dan Bahan:


1. 0,55 M Potassium Chloride Solution
2. Filtrated sea water (FSW)
3. Fertile Echinidea
4. 1 – 5 cc syringe
5. Pipet tetes
6. Small tube (1,5 ml)
7. Beaker glass
8. Petri dish
9. Tissue
10. Object glass
11. Microscope

III. Prosedur Kerja:


A. Spawning
1) Menyuntikkan 0,55 M KCl sebanyak 0,1 – 0,2 ml ke dalam mulut dan anus
dari Echinidea.
2) menggoyangkan secara perlahan sampel Echinidea yang telah diijeksi dengan
KCl.
3) Setelah 1 – 3 menit amati sperma atau telur yang mulai keluar dari permukaan
Echinidea.
4) Apabila yang keluar adalah sperma, letakkan Echinidea pada petri dish
dengan posisi mulut berada di atas. Kumpulkan sperma tanpa FSW ke dalam
tube 1,5 ml. Simpan dalam suhu 4o C.
5) Apabila yang keluar adalah telur, letakkan Echinidea pada beaker glass yang
berisi FSW penuh dengan posisi bagian mulut berada di atas. Kumpulkan telur
yang mengendap di dasar beaker glass kemudian bilas dengan FSW sebelum
dilakukan uji fertilisasi.

B. Fertilisasi
1) Preparasi sperma dengan cara membuat seri pengenceran sperma 25%, 50%,
dan 75% menggunakan FSW.
2) Telur yang telah dikumpulkan diletakkan di dalam petridish yang berisi
sedikit FSW (sebagai stok).
3) Mengambil sedikit telur dengan pipet dan meneteskan pada object glass
(dibuat 3 seri sesuai dengan jumlah seri sperma yang akan digunakan).
4) Meletakkan object glass pada mikroskop dan mengamati telur. Apabila sudah
siap selanjutnya meneteskan sperma pada object glass yang telah berisi
sampel telur dan diamati proses yang terjadi.

C. Perkembangan Embryo
1) Menambahkan stok telur dengan sperma untuk mengamati proses
perkembangan embryo Echinidea
2) Simpan pada suhu ruangan.
3) Lakukan pengamatan setiap 1 jam untuk melihat fase perkembangan yang
terbentuk.
IV. Lembar Pengamatan
No Nama Foto Keterangan
Pengamatan
1 Pengamatan fase 1. Pada 1. Fase 1 sel (zigot)
waktu 60 menit 2. Membran fertilisasi

2 Pembelahan pada zigot Sel telur setelah terjadi fertilisasi


dengan terbentuknya zona hambat
sperma

3 Pembelahan pada zigot 1. Pembelahan sel telur


menjadi 2 sel
2. Budding

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum fertilisasi dan perkembangan embryo yaitu
tipe sel telur bulu babi, proses fertilisasi pada bulu babi, dan fase perkembangan embryo pada
bulu babi. Dalam pengamatan ini sebelum melihat sel telur pada bulu babi kita harus harus
melakukan spawning terlebih dahulu dengan menginjeksi bulu babi dengan KCL untuk
merangsang dan mengoyangkannya agar sel telur atau sel sperma keluar. Apabila yang keluar
cairan berwarna putih itu berarti sperma dari bulu babi, sedangkan jika berwarna kuning itu
berarti sel telur. Namun untuk mengetahui lebih jelas mengenai sel sperma dan sel telur kita
dapat mengamatinya terlebih dahulu di mikroskop,setelah itu kita dapat mengetahui lebih
jelas bentuk dan tipe telur pada Echinoidea.
Proses fertilisasi pada landak laut terjadi di luar tubuh dimana ketika sel telur di injeksikan
dengan sel sperma, maka sel sperma tersebut akan mengelilingi sel telur sehingga terbentuk
membran fertilisasi. Dari proses fertilisasi tersebut maka terbentuknya fase pembelahan awal
dimana sudah terbentuk zigot. Pada fase pembelahan 2 sel yang terjadi setelah 60 menit
pertama dapat kita amati bahwa 1 sel telur tersebut membelah menjadi dua sel, Setelah 2 jam
kembali di amati terdapat sel telur yang masih sama yaitu masih berada pada fase
pembelahan 2 sel dan begitu pula pada 3 jam berikutnya pun masih tetap sama tidak
terjadinya perubahan, dan pada waktu kurang lebih 19 jam zigot mengalami denaturasi.
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelahan zigot adalah faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi air sebagai pelarut dan media untuk
terjadinya reaksi metabolisme tubuh, makanan di gunakan sebagai zat pembangun tubuh dan
sumber energi, dan cahaya, sedangkan faktor internal berupa hormon yang mengatur
pertumbuhan dan perkembangan hewan berupa somatotrof,gen merupakan faktor keturunan
yang mengendalikan pola pada pertumbuhan dan perkembangannya.

V. Pertanyaan
1. Keberhasilan fertilisasi external sangat ditentukan oleh kondisi external
itu sendiri, bagaimana cara Echinoderm meminimalkan pengaruh
lingkungan external dalam meningkatkan hatching rate?
Jawab : Dengan cara menghasilkan sperma yang ekornya panjang dan
kuat, sperma yang banyak dan sel telur yang jumlahnya banyak
2. Sebutkan faktor-faktor yang berperan dalam pembelahan zigot!
Jawab : Faktor-faktor yang berperan dalam pembelahan zigot ada dua faktor
yaitu : faktor internal dan eksternal.
a. Faktor internal meliputi gen dan hormon
Hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan
perkembangan hewan adalah hormonsomatotrof (hormon pertumbuhan).
Bila hewan kekurangan hormon oertumbuhan,maka pertumbuhan akan
terlambat sehingga badannya kecil.Bila kelebihan hormon maka
pertumbuhan mengalami pertumbuhan besar.
Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk)
kepada keturunannya.Gen akan mengendalikan pola pertumbuhan dan
perkembangan hewan.
b. Faktor eksternal meliputi suhu dan cahaya
Suhu,berdasarkan suhu tubuhnya terbagi menjadi 2 yaitu : berdarah
dingin (poilioterm) dan berdarah panas (homoioterm).
Cahaya,hewan membutuhkan cahaya untuk proses penulangan
(osifikasi) ketersediaan air dan makanan,air berfungsi sebagai pelarut
dan menjaga keseimbangan tubuh.Sedangkan makanan berfungsi
sebagai sumber energi dan pengganti sel-sel yang rusak.
Daftar Pustaka
Artawan, I Ketut. 2012.Embryologi.Singaraja :UNDIKSHA
Ardila,Rias.2017.Perkembangan Embrio Pada Kelompok
Echinodermata.https://www.scrib.com/document/366546127/Perkembangan-Pada
Kelompok-Hewan-Echinodermata.html (diakases 21 April 2018).

Anda mungkin juga menyukai