Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“OOGENESIS”
MATA KULIAH BIOLOGI REPRODUKSI
DOSEN PENGAMPU :
Elies Meilinawati S. B., S. ST., S. Psi., M.Keb

Disusun Oleh :
Musyarifah Nurul Ummah Al-Mukarromah
NIM 202005015

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN 2020/2021
PRODI S1 KEBIDANAN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta
ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta
keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Oogenesis” ini sebagai tugas dari mata kuliah Biologi Reproduksi tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Elies Meilinawati S. B., S. ST., S.
Psi., M.Keb selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi Reproduksi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran dan
menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri penulis sendiri.
Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima dengan
senang hati, untuk penulisan Makalah yang lebih baik lagi.

Mojokerto, 06 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………...4

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………….5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN OOGENESIS…………………...…………………………………………….6

B. TAHAP-TAHAP OOGENESIS………..……………………………………………………...7

C. PROSES OOGENESIS ………………………………………………………………………..9

D. MACAM-MACAM TELUR MENURUT SUSUNAN DEUTOPLASMA………………….11

E. HORMON YANG BERPERAN DALAM OOGENESIS……………………………………12

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang sudah
ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam upaya melestarikan
kelangsungan hidupnya, setiap organisme harus mampu memperbanyak diri sehingga
setiap generasi mampu menghasilkan generasi sebelumnya yang mati karena pemangsa,
parasit atau karena telah berumur tua. Proses reproduksi berbeda dengan proses yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup sehari-hari seperti: makan, pertukaran gas dan
ekskresi, proses reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap organisme,
tetapi tanpa reproduksi suatu spesies akan punah. (Franz, 1990).

Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dapat kita ketahui bahwa


kelangsungan hidup individu, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan
reproduksi yang mutlak bagi kelestarian suatu spesies.

Salah satu cirri tersebut adalah berkembang biak atau reproduksi merupakan
kenyataan bahwa tak ada satu pun makhluk hidup yang hidup terus menerus tanpa batas.
Semua akan mengalami kematian, namun tak satu pun organisme yang tidak ingin eksis,
semua ingin hidup, semua berjuang untuk tetap lestari. Semua makhluk hidup
mempunyai keturunan untuk melestarikan sifat-sifatnya dan meneruskan eksistensinya
sehingga makhluk hidup bertujuan bereproduksi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan oogenesis?

4
2. Bagaimana tahap-tahap oogenesis?
3. Bagaimana proses terjadinya oogenesis?
4. Apa saja macam-macam telur susunan deutoplasma ?
5. Apa saja hormon yang berperan dalam oogenesis?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian oogenesis.


2. Untuk menjelaskan tahapan oogenesis
3. Untuk menjelaskan proses terjadinya oogenesis.
4. Untuk menyebutkan macam-macam telur susunan deutoplasma
5. Untuk menyebutkan hormon apa saja yang berperan dalam oogenesis.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti


spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang bersamaan,
oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Oogenesis
dimulai dengan pembentukkan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia. Terjadi dalam
organ reproduksi betina yaitu ovarium.

Mekanisme oogenesis sangat berbeda dengan spermatogenesis, walaupun memiliki


persamaan dalam proses meiosis. Diantara kelahiran dan masa pubertas, sel-sel telur
dalam hal ini oosit membesar dan folikel disekitarnya tumbuh. Selanjutnya oosit primer
mereplikasi DNA dan memasuki profase meiosis I dan tidak berkembang lebih lanjut jika
tidak diaktifkan oleh hormon FSH (Follicle stimulating hormone).

6
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu
di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang
bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.

Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada


perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi
hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan
dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami
kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan
pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang
besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub
primer.

B. Tahap – Tahap Oogenesis

Seperti halnya pada spermatogenesis, oogenesis pun memiliki tahap, diantaranya:

1. Proliferasi (perbanyakan)

Tahap perbanyakan belangsung secara berulang-ulang. Gametogonium membelah


menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Sel benih primordial berdiferensiasi
menjadi oogonium, lalu mengalami proliferasi untuk membentuk oosit primer, siap
memasuki periode tumbuh. Padamamalia masa proliferasi terjadi dalam kandungan
induk.

7
Primordial germ cell berproliferasi membentuk oogonia (tunggal: oogonium) yang
jumlahnya di taksir sekitar 600.000 butir. Oogonia berproliferasi secara mitosis
membentuk ± 7 juta oosit primer ketika embrio berumur 5 bulan, kemudian beratresia
waktu lahir menjadi sekitar 2 juta, waktu anak berumur 7 tahun jumlahnya susut lagi
menjadi sekitar 300.000.

2. Pertumbuhan

Pada pertumbuhan, oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I.


Pertumbuhan sangat memegang peranan penting, karena sebagian besar dari substansi
telur digunakan dalam perkembangan selanjutnya. Diferensiasi juga terdapat pada
periode tumbuh.

3. Pematangan

Pada proses ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi fase
pertumbuhan, oogonium I mengalami tahap pematangan, yang berlangsung secara
meiosis. Akhir meiosis I terbentuk oogonium II dan akhir meiosis II terbentuk ootid.

4. Perubahan bentuk

Ootid dalam fase terkhir akan mengalami perubahan bentuk (transformasi)menjadi


gamet. Pada mamalia, selesai meiosis I pada betina, terbentuk oosit II dan satu polosit.
Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali.
Akhir dari meiosis II akan terbentuk satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu
polosit I membelah pula menjadi dua, tapi jarang terjadi karena berdegenerasi lebih awal.
Tiga polosit tersebut akan berdegenerasi lalu diserap kembali oleh tubuh. Jadi pada betina
oosit tumbuh menjadi 1 ovum.

C. Proses Oogenesis

8
Gambar 1. Proses Oogenesis

 Sel-Sel Kelamin Primordial

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari


saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada
minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan).

Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel


pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-
sama membentuk folikel primordial.

 Folikel Primordial

9
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang
selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun
mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses
pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang
disebut oosit primer.

 Oosit Primer

Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut
kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom
terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.

 Pembelahan Meiosis Pertama

Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan
selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom
terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set
tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini
disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-
kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami
degenerasi.

Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit
sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan
genetiknya.

 Oosit Sekunder

10
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan
berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan
polar dan satuovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga
badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang
telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

Gambar 2. Bagian Oogenesis

D. Macam-Macam Telur Menurut Susunan Deutoplasma

Macam telur (ovum) menurut susunan deutoplasma ada 4 yaitu :

1. Homolechital
Disebut juga oligolechital atau isolechital. Deutoplasma sedikit, tersebar rata
diseluruh sitoplasma. Terdapat pada amphioxus dan methateria dan eutheria.

2. Mediolechital
Deutoplasma berupa lapisan didaerah kutub vegetal telur, terdapat pada amphibia

11
3. Megalechital
Istilah lainya adalah telolechital. Deutoplasma banyak sekali, membentuk lapisan
yang mengisi hampir semua telur , sedangkan inti dan sedikit sitoplasma menempati
hanya daerah puncak kutub animal. Terdapat pada pisces, reptelia aves dan monotremata.

4. Centrolechital
Deutoplasma relatif banyak dibandingkan dengan volume telur, tapi terletak
dibagian tengah. Sitoplasma berada sebelah luar, terdapat pada telur insecta.

Ovarium terdiri atas 3 bagian. Bagian tersebut saling berkaitan satu sama lain,
yaitu daerah medula yang merupakan pembuluh darah dan jarinagan penyambung jarang,
daerah medulla dan tunica albuginea Ovarium berjumlah sepasang yaitu berada di kiri
dan di kanan uterus, dalam rongga pelvis. Diikatkan ke dinding dorsal tubuh pada broad
ligament uterus mesovarium, dan ke uterus sendiri oleh ligament pula.

Ovarium diselaputi oleh selapis sel-sel yang berasal dari lapisan peritoneum, yang
kemudian berubah jadi bentuk kubus, disebut epitel germinal. Sebelah dalam epitel
germinal terdiri dari selapis jaringan ikat rapat, tunica albuginea.

E. Hormon yang Berperan dalam Oogenesis

Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH
(follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone).
FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi
hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan
hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu

12
tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel
untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin
merangsang produksi susu.
Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh
hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat
menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat
(inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau
GnRH di hipothalamus.

Berikut ini rincian hormon yang berperan dalam oogenesis:

1. Hormon FSH (follicle stimulating hormone) : Berfungsi untuk merangsang


pertumbuhan sel-sel folikel

2. Hormon LH (leutinizing hormone) : Berfungsi merangsang terjadinya ovulasi

3. Hormon Esterogen: Berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder

4. Hormon Progesteron :Berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti


spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang bersamaan,
oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Terjadi dalam
organ reproduksi betina yaitu ovarium. Mekanisme oogenesis sangat berbeda dengan
spermatogenesis, walaupun memiliki persamaan dalam proses meiosis.
Diantara kelahiran dan masa pubertas, sel-sel telur dalam hal ini oosit membesar dan
folikel disekitarnya tumbuh. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam
ovarium. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di
dalam ovari fetus perempuan.
Tahap – tahap oogenesis yaitu : proliferasi, pertumbuhan, pematangan, perubahan
bentuk.
Proses terjadinya oogenesis : sel – sel kelamin primordial, folikel primordial,
oosit primer, pembelahan meiosis pertama, oosit sekunder.
Macam-macam telur menurut susunan deutoplasma : homolechital, mediolechital,
megalechital, centrolechital.
Hormon yang berperan dalam oogenesis adalah hormon FSH, hormon LH,
hormon esterogen, hormon progesteron.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fastbleep.com/biology-notes/32/159/859

http://armymedical.tpub.com/md0921/md09210015.htm

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10008/

http://biosejati.wordpress.com/2012/01/24/sistem-reproduksi-wanita/#more-787

https://www.dosenpendidikan.co.id/oogenesis/

digilib.unimed.ac.id/.../UNIMED-Undergraduate-23057-BAB%20II.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai