OOGENESIS
Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur pada Mata Kuliah Embriologi
Dosen :
Sumiyati Saadah, M. Si
Epa Paujiah, M. Si
Oleh:
Kiki Zakiah Khairany
(1132060040)
10
Judul Praktikum
: OOGENESIS
Tanggal Praktikum
: 10 Maret 2016
Tujuan Praktikum :
Mempelajari proses oogeesis melalui pengamatan
stadi
perkembangan
oosit
dalam
preparat
ovarium.
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
10
Pertama,
selama
pembelahan
miosis
oogenesis,
oogenesis
pada
betina.
Saat
lahir,
ovarium
telah
proses
oogeesis
melalui
pengamatan
stadi
1. 3. Manfaat
Manfaat dari praktikum oogenesis ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui
struktur anatomi organ-organ genitalia betina serta proses oogenesis.
10
METODE
2. 1. Alat dan Bahan
2. 1. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop
monokuler, atlas histologi, pensil dan penghapus.
2. 1. 2. Bahan
Bahan
preparat
Melintang,
yang
awetan
digunakan
Ovari
Ovarium
Gland
Mamalia,
dalam
praktikum
Mamal,
Ovary
ini
Ovarium,
Gland
adalah
Ovarium
Mamalian
T.S.
Hasil
Hasil
o.
Pengamatan
Dokumentasi
Hasil Literatur
Keterangan
10
1.
(9) Ovari
Gland Mamal
1) Sel Folikular
2) Folikel
Primordial
3) Folikel
Ref :
Pembesaran 10x10 Eroschenko, 2010 :
463.
Primer
4) Sel
Granulosa
5) Oosit
6) Zona
Pelusida
7) Jaringan Ikat
(9) Ovarium
2.
1) Folikel
2) Stroma
Ref :
http://ml.scribd.com
Pembesaran 10x10 diakses 12 Maret
2016, 10:42.
3.
(9.2) Ovarium
Melintang
1) Folikel
2) Medula
Ref :
http://reproduksiumj
Pembesaran 10x10 .blogspot.com
diakses 12 Maret
2016, 10:34.
4.
Pembesaran 15x4
Ovarium
Mamalia
1) Bekas
10
Ref :
Eroschenko, 2010 :
459.
5.
Rongga
Antrum
2) Rongga
Antrum
folikel
Sekunder
3) Folikel
Primer
4) Sel
Interestrial
5) Korteks
6) Medula
Ovary Gland,
Mamalian,
T.S. Showing
Mature
Folicle
Pembesaran 10x10
Ref :
Eroschenko, 2010 :
461.
6.
1) Sel
Interestrial
2) Folikel
Primordial
3) Sel
Teka
Interna
4) Folikel
Primer
5) Antrum
6) Sel
Granulosa
7) Sel
Lutein
Granulosa
Vagina
1) Pembuluh
Darah
(Venula dan
Erteriol)
2) Otot Polos
3) Jaringan Ikat
Interestrial
(17.2)
Laporan Praktikum Embriologi
Oogenesis
Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2016
10
Ovarium,
Corpus
Luteum
Ref :
1) Sel Lutein
http://ocw.tufts.edu
Teka
2) Corpus
Luteum
3) Folikel
4) Antrum
5) Sel Luteal
8.
(17.2) E5
Ovarium
Corpus
Luteum
1) Venula dan
Arteriol dalam
Pembesaran 10x10 Ref :
teka Eksterna
Eroschenko, 2010 :
2) Sel Lutein
467.
Teka
3) Teka
Eksterna
4) Kapiler
Pembahasan:
Dari praktikum oogenesis dengan melakukan pengamatan
terhadap preparat awetan struktur organ genitalia betina yang
terlibat dalam proses oogenesis, diantaranya Ovari Gland Mamal,
Ovarium, Ovarium Melintang, Ovarium Mamalia, Ovary Gland
Mamalian T.S. Showing Mature Folicle, Ovarium Corpus Luteum
dan Vagina.
Pada dasarnya, ovarium merupakan organ genitalia betina
yang tersusun atas jaringan ikat, otot polos serta banyak
Laporan Praktikum Embriologi
Oogenesis
Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2016
10
di
bawah
tunika
albuginea.
Masing-masing
folikel
menurut
Anwar
(2005)
dalam
jurnal
10
10
radiata
dan
oosit
terbentuk
lapisan
glikoprotein
berubah
menjadi
kubus
sebaris.
Folikel
primer,
tersebut
merata
pada
ruminansia
dan
babi,
dan
tahap
akhir
berdiameter
sekitar
120
dan
10
berada;
Korona radiata, lapisan sel yang langsung melekat pada oosit
primer;
Sel granulosa yang mengelilingi antrum;
Lapisan dalam teka interna;
Lapisan luar teka eksterna
(Eroschenko. 2010: 455)
Sedangkan menurut literatur lain, folikel matur/ folikel
10
2. Otot polos;
3. Jaringan ikat.
Kemudian,
untuk
preparat
ovarium
corpus
luteum,
10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ruswana. 2005. Morfologi dan Fungsi Ovarium. Subbagian
Fertilitas Dan Endokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri Dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad Bandung: 1-25
Campbell, dkk. 2013. Biologi. Jakarta: Erlangga
Dellman, H. D. dan E. M. Brown. 1992. Buku Teks Histologi
Veteriner. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Eroschenko, Victor P. 2012. Atlas Histologi diFiore dengan
Korelasi Fungsional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://ml.scribd.com diakses 12 Maret 2016, 10:42
http://ocw.tufts.edu diakses 12 Maret 2016, 10:16
http://reproduksiumj.blogspot.com diakses 12 Maret 2016, 10:34
Irfanuddin. 2004. Fisiologi Sistem Reproduksi. FK
UNSRI: Inderalaya
Syamsuddin, Rahmi. 2014. Pengaruh Diameter Oosit Sapi Bali
Terhadap Tingkat Kematangan Inti Oosit Secara In Vitro.
Program Studi Produksi Ternak Jurusan Produksi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar: 327
Tim Pengajar. 2016. Penuntun Praktikum Embriologi. Bandung:
UIN SGD
Yatim, Wildan. 1994. Embryologi & Reproduksi. Bandung: Tarsito