ABSTRAK
Praktikum Regenerasi Ekor Berudu Katak (Rana sp.) bertujuan untuk melihat proses ekor
berudu memperbaiki kerusakan-kerusakan bagian tubuh secara ekstensif akibat pemotongan
ekor secara mendatar dan menyamping. Sebanyak sembilan ekor berudu yang belum memiliki
kaki dimasukkan kedalam sembilan bejana plastik yang telah diisi air kolam dan Hydrilla
verticillata sebagai makanannya. Setiap perlakuan terdiri dari tiga bejana plastik dan masing-
masing bejana berisi satu ekor berudu. Perlakuan pertama ekor tidak dipotong karena
dijadikan sebagai kontrol, perlakuan kedua ekor dipotong tegak lurus, dan perlakuan ketiga
ekor dipotong miring. Pengamatan pertambahan panjang ekor berudu dilakukan setiap hari
selama sepuluh hari dan air kolam didalam bejana diganti setiap dua hari sekali. Hasil
pengamatan dicatat dalam tabel. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, telah terjadi
regenerasi secara sempurna pada ekor berudu.
PENDAHULUAN
H6 H7 H8 H9 H10
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Konrol
H1 H2 H3 H4 H5
Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus
H6 H7 H8 H9 H10
Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus
H1 H2 H3 H4 H5
Miring Miring Miring Miring Miring
H6 H7 H8 H9 H10
Miring Miring Miring Miring Miring
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah suatu jaringan yang disebut dengan
dilakukan dapat dilihat pada kecebong blastema.
dengan memotong ekornya, yaitu dengan Menurut Singer (1984), bahwa
perlakuan dipotong miring, tegak lurus, prose-proses yang terlibat dalam regenerasi
dan tanpa pemotongan ekor yang dijadikan anggota tubuh yaitu :
sebagai kontrol. Setelah diamati selama 10 1. Periode penyembuhan luka
hari, ternyata bagian ekor yang telah 2. Periode penghancuran jaringan
dipotong mengalami pertumbuhan. Ekor (histolisis)
yang dipotong tersebut tumbuh kembali 3. Periode pembentukan blastema
tetapi tidak dapat tumbuh sama seperti 4. Diferensiasi dann morfogenesis
semula. Namun terkadang ada yang Pada tabel 1 menunjukkan
pertumbuhannya lambat dan ada juga yang perkembangan ekor kecebong yang tidak
pertumbuhannya cepat. Menurut Wilis mengalami pemotongan (kontrol).
(1983), tidak seperti katak dewasa, Berdasarkan hasil pengamatan tidak terjadi
kecebong memiliki kemampuan untuk pertumbuhan yang signifikan dari ekor
benar-benar tumbuh kembali secara kecebong tersebut. Dari 3 pengulangan
lengkap jika terluka dengan menggantikan yang dilakukan, setiap harinya rata-rata
hanya mengalami pertambahan sepanjang
0,05 cm saja, seperti pada bejana A1 dari (1993), dibutuhkan waktu dua hari untuk
hari pertama hingga hari kedua mengalami menutup luka, setelah itu dilanjutkan
pertambahan sepanjang 0,05 cm. Namun dengan redeferensiasi sel-sel jaringan
ada juga yang mengalami pertambahan disekitar luka. Sehingga pada pengamatan
sepanjang 0,1 cm, seperti pada bejana A2 di hari keenam pertambahan panjang ekor
di hari kelima hingga hari keenam kecebong terlihat signifikan.
mengalami pertambahan sepanjang 0,1 cm. Pada tabel 3 menunjukkan
Pada bejana A1 hari keenam dan bejana perkembangan ekor kecebong yang
A2 hari ketujuh kecebong telah mati, hal mengalami pemotongan secara miring atau
ini dikarenakan makanan yang disediakan diagonal. Hasil pengamatan menunjukkan
yaitu hydrilla telah habis. Seharusnya bahwa rata-rata pertumbuhan ekor
makanan kecebong harus tetap tersedia kecebong berkisar 0,1 cm. Pertumbuhan
agar kecebong dapat bertahan hidup. paling signifikan terjadi pada bejana C1
Selain itu air kolam yang berada didalam pada hari keempat yaitu sepanjang 0,15
bejana diganti setiap 2 hari sekali agar cm, namun setelahnya pertambahan
temperatur lingkungan kecebong tetap panjang kembali tidak teratur. Regenerasi
terjaga. dipengaruhi oleh beberapa faktor
Pada tabel 2 menunjukkan diantaranya adalah temperatur, proses
perkembangan ekor kecebong yang biologi, dan faktor bahan makanan.
mengalami pemotongan secara horozontal Kenaikan temperatur pada hal-hal tertentu
atau tegak lurus. Hasil pengamatan dapat mempercepat regenerasi. Regenerasi
menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan menjadi cepat pada suhu 29,7oC. Faktor
ekor kecebong berkisar 0,1 cm – 0,2 cm. bahan makanan tidak begitu
Pertumbuhan secara signifikan mulai mempengaruhi proses regenerasi (Morgan,
terjadi pada hari keenam setelah 1989).
pemotongan karena sel-sel yang berasal Praktikum regenerasi yang
dari parenkim dapat menumbuhkan alat menggunakan kecebong sebagai bahan
derifat mesodermal, jaringan saraf, dan praktikum menghasilkan data pertumbuhan
saluran pencernaan sehingga bagian yang ekor kecebong yang berbeda-beda. Hal ini
dipotong akan tumbuh lagi dengan struktur disebabkan karena daya regenerasi pada
anatomis dan histologis yang serupa setiap golongan hewan berbeda-beda
dengan asalnya. Berdasarkan Kimball sesuai dengan derajatnya dalam tingkat
taksonomi. Dilihat dari segi Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid 2.
kepentingannya, suatu regenerasi bagi Jakarta: Elangga.
organisme mutlak diperlukan karena
Kimball, J. W. 1993. Biologi Edisi Kelima
berperan dalam perbaikan bagian tubuh
Jilid II. Jakarta: Erlangga.
yang mengalami kerusakan. Bahkan
beberapa organisme regenerasi merupakan Morgan, C. 1989. An Introduction to
suatu mekanisme reproduksi aseksual yang Embryology. Philadelpia: W.B
sangat esensial. Saunders Company.
DAFTAR PUSTAKA