Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tetap Praktikum

STRUKTUR FISIOLOGI HEWAN


ACARA I
“RESPON PRILAKU IKAN LELE
TERHADAP GETARAN MIKROSEISMIK”

OLEH :
NAMA : Korena vera kusaini
NIM : 190.104.140
SEMESTER/KELAS : III/ F

LABORATURIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIAYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Judul
Respon prilaku ikan lele terhadap getaran mikroseismik
B. Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Minggu, 13 Desember 2020
Waktu : Jam 09:00 WITA – Selesai
Tempat : Laboraturium Terpadu UIN Mataram
C. Tujuan
1. Mampu untuk menjelaskan definisi sistem saraf.
2. Mampu untuk menjelaskan struktur neuron.
3. Mampu untuk menjelaskan fungsi bagian-bagian neuron.
4. Mampu untuk menjelaskan klasifikasi neuron.
D. Alat dan bahan
a. Akuarium
b. Alat getar
c. Gunting
d. 5 buah Benang jahit beda warna
e. Alat tulis
f. Adaptor
g. 5 ekor ikan lele
h. Stopwoct

a. Alat

1.

b. Bahan

1.

2.
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
prilaku ikan lele per 30
Perlakuan Aktivitas ikan lele detik Waktu
1 2 3 4 5 6
1. Beraktifitas didasar 4 4 2 2 2 2
2. Beraktifitas ditengah 1 0 1 2 3 2
sebelum 3. Beraktifitas di 3 menit
perlakuan permukaan 0 1 2 1 0 1 pertama
4. Melompat dari
0 0 0   0 0
permukaan
1. Beraktifitas didasar 4 4 4 4 4 4
2. Beraktifitas ditengah 0 1 0 0 0 0
3 menit
Voltase 3 3. Beraktifitas di 1 0 1 1 1 1
permukaan kedua
4. Melompat dari
0 3 0 1 0 0
permukaan
1. Beraktifitas didasar 3 4 3 1 3 2
2. Beraktifitas ditengah 2   2 2 2 3
saat 3. Beraktifitas di 3 menit
istirahat permukaan 1 1 3 4 1 3 ketiga
4. Melompat dari
3  0 2 2 2 1
permukaan
1. Beraktifitas didasar 1 1 3 1 3 3
2. Beraktifitas ditengah 3 3 3 4 2 0
voltase 3. Beraktifitas di 3 menit
13,5 1 3 2 3 2 2 keempat
permukaan
4. Melompat dari
4 2 3 3 2 1
permukaan
2. Grafik hasil pengamatan
Diagram Batang
PRILAKU IKAN LELE SEBELUM
PERLAKUAN
JUMLAH IKAN
4 4
3
2 2 2 2 2 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6
PRILAKU IKAN LELE PER-30 DETIK

1. Beraktifitas didasar 2. Beraktifitas ditengah


3. Beraktifitas di permukaan 4. Melompat dari permukaan

PRILAKU IKAN LELE DENGAN VOLTASE 3


4 4 4 4 4 4
VOLTASE 3

0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
1 2 3 4 5 6
PERLAKUAN IKAN LELE PER-30 DETIK

1. Beraktifitas didasar 2. Beraktifitas ditengah


3. Beraktifitas di permukaan 4. Melompat dari permukaan

PRILAKU IKAN LELE SAAT ISTIRAHAT


4 4
SAAT ISTIRAHAT

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1

1 2 3 4 5 6
PRILAKU IKAN LELE PER-30 DETIK

1. Beraktifitas didasar 2. Beraktifitas ditengah


3. Beraktifitas di permukaan 4. Melompat dari permukaan
PRILAKU IKAN LELE DENGAN VOLTASE
13,5
4 4
JUMLAH IKAN

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 0 1
1 2 3 4 5 6
PRILAKU IKAN LELE PER-30 DETIK

1. Beraktifitas didasar 2. Beraktifitas ditengah


3. Beraktifitas di permukaan 4. Melompat dari permukaan

F. Deskripsi
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan pengamatan bagaimana
sistem saraf bekerja dengan melakukan uji coba ke pada ikan lele dengan
cara diberikan ransangan berupa getaran. kita akan mengamati perlaku-
perilaku ikan lele ketika diberikan ransangan berupa getaran.
Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan
ikan yang bernilai ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele
bersifat nocturnal, yaitu aktif mencari makan pada malam hari. Ikan lele
memiliki berbagai kelebihan, diantaranya adalah pertumbuhannya cepat,
memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi,
rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi. Selain itu ikan lele
mudah dibudidayakan karena mampu hidup dalam kondisi air yang jelek
dengan kadar oksigen yang rendah dan mampu hidup dalam kepadatan
yang sangat tinggi. Adapun perilaku-perilaku yang di timbulkan
merupakan bentuk respon sistem saraf terhadap ransangan yang berupa
getran. Untuk dapat menerima ransangan terdapat reseptor yang berperan
dalam hal tersebut, salah satu reseptor tersebut berupa mekanoreseptor.
Mekanoreseptor merupakan kelompok reseptor sensorik untuk
mendeteksi perubahan tekanan, memonitor tegangan pada pembuluh
darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka,
dan organ visceral. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan
mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal
(impuls) saraf. Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran
impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi
tanggapan rangsangan. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf
(neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron
adalah komponen utama dalam sistem saraf.
Sistem saraf mempunyai 4 (empat) fungsi, yaitu:
1. Menerima informasi (ransangan) dari dalam maupun dari luar
tubuh melalui saraf sensori (afferent sensory pathway).
2. Mengomunikasikan informasi antara sistem saraf porifer dan
sistem saraf pusat.
3. Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat medulla spinalis
maupun di otak untuk selanjutnya menentukan jawaban (respon).
4. engantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik (efferent
motorik pathway) ke organ-organ tubuh bagian kontrol atau
modifikasi dari tindakan.
G. Klasifikasi
Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)
Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Ostariophysoidei
Sub Ordo : Siluroidea
Family : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp.
H. Morfologi
Ikan lele memiliki kulit tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik
dan mempunyai organ arborescent, yaitu alat yang membuat lele dapat
hidup di lumpur atau air yang hanya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele
berwarna kehitaman atau keabuan memiliki bentuk badan yang memanjang
pipih ke bawah (depressed), berkepala pipih dan memiliki empat pasang
kumis yang memanjang sebagai alat peraba. Ikan lele mempunyai jumlah
sirip punggung D.68-79, sirip dada P.9-10, sirip perut V.5-6 dan jumlah
sungut sebanyak empat pasang, satu pasang diantaranya lebih panjang dan
besar. Sirip dada dilengkapi dengan sepasang duri tajam atau patil yang
memiliki panjang mencapai 40 mm terutama pada ikan lele dewasa,
sedangkan pada ikan lele yang sudah tua sudah berkurang racunnya.
Panjang baku 5-6 kali tinggi badan dan perbandingan antara panjang baku
dan panjang kepala adalah 1: 3-4. Ukuran mata sekitar 1/8 panjang
kepalanya. Giginya berbentuk viliform dan menempel pada rahang
Ikan lele mempunyai ciri-ciri atau morfologi sebagai berikut:
1. Kepala ikan lele yang panjang, hampir mencapai seperempat dari
panjang tubuhnya dengan bentuk kepala pipih ke bawah
(depressed)
2. Pada bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat,
tulang ini membentuk ruangan rongga di atas insang
3. Mulut ikan lele dilengkapi oleg gigi, gii nyata, atau hanya berupa
permukaan yang kasar dimulut bagian depan.
4. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekitar mulut,
sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibular luar,
sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar.
5. Ikan lele mempunyai alat olfaktori didekat sungut yang berfungsi
untuk perabaan dan penciuman serta penglihatan pada ikan lele
yang kurang berfungsi baik.
6. Pada bagian mata ikan lele berbentuk kecil dengan topi orbital
yang bebas.
7. Tubuh ikan lele berbentuk memanjang, dengan agag bulat, dan
tidak mempunyai sisik.
8. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang
membulat, sementara bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih
kesamping (Compressed).
9. Sepasang sirip ekor ikan lele berbentuk membulat dan tidak
bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal, sirip perut
membulat dan panjangnya mencapai sirip dubur.
10. Pada bagian sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang
umumnya disebut dengan nama patil.
11. Warna ikan lele umumnya lele berwarna hitam, coklat walau
adapula yang berbentuk merah muda dan albino tergantung
jenisnya.

Tabel pengamatan ikan lele sama diagram batang di taru pada


bagian Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai