Anda di halaman 1dari 4

Nama : Baiq Sa’adatul Rodaen

NIM : 190104094
Semsester/kelas : VI/D

Mikroorganisme
Jawaban
A. Tujuan pelajaran
B. Peta konsep

Nutrisi dan media kultur


Mikroba

Medium
Pengaruh lingkungan
terhadap mikroba

C. Aktivitas pembelajaran
1. Siapkan alat tulis untuk memulai kegiatan.
2. * Jenis media berdasarkan bentuk:
 Media cair merupakan media yang ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakan untuk pertumbuhan mikroalga.
 Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadu padat.
 Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar
kurang dari yang seharusnha kurang lebih 0,3-0,4% sehingga media menjadi
kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair.
* Jenis media berdasarkan susunan
 Media alami yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seprti
kentang, telur, dan daging.
 Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia
 Media semi sintetis yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintetis.
3. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal.
4. Teknik aseptis adalah suatu prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan
mikroorganisme dan dapat mengurangi resiko paparan terhadap petugas. Langkah-
langkah dalam teknik aseptis yaitu menggunakan jarum ose untuk mengambil kultur
koloni bakteri, bersihkan kedua tangan dengan alkohol 70%, bakar ujung jarum ose
hingga memijar didalam api busen, sterilkan tepi cawan petri sebelum dibuka, dan
buka penutup cawan petri menggunakan ibu jari tidak lebih dari 45 derajat. Mengapa
teknik ini penting dilakukan? Karena saat melakukan tindakan oprasi ataupun bedah
teknik ini sangat penting untuk dilakukan.
5. metode gores umumnya digunakan
mengisolasi koloni mikroba pada cawan
agar sehingga didapatkan koloni terpisah
dan merupakan biakan murni. Dasar
metode ini yaitu dengan menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung
mikroba pada permukaan medium agar
yang sesuai pada cawan petri. Setelah
inkubasi maka pada bekas goresan akan
tumbuh koloni-koloni terpisah yang
mungkin berasal dari 1 sel mikroba,
sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang
memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama bila
digunakan lempengan basah. Untuk mencegah hal itu harus digunakan lempengan
agar yang benar-benar kering permukaannya.
Dasar dari metode ini yaitu menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada
temperatur 45-50֩C dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya kedalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-
koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 ael bakteri,
sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.

Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi
kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat.
Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba. Karena
konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui, maka pengenceran perlu
dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang-kurangnya ada satu dari pengenceran
itu yang mengandung koloni terpisah (30-300 koloni). Koloni mikroba yang terpisah
memungkinkan koloni tersebut dapat dihitung.
D. Sumber/media/alat
E. Bahan bacaan
F. Refleksi
1. jenis-jenis media, cara melakukan transper aseptic, dan metode isolasi kultur.
2. Metode isolasi kultur.
3. Transper aseptic, manfaat kultur murni
4. mempelajari
5. Hal yang menarik adalah mempelajri metode isolasi kuktur, alasannya karena disini
kita akan melaukan praktikum untuk mengetahui bagaimana cara melakukan metode
ini, dengan praktik secara langsung kita lebih mudah dalam memahami
6. Hal yang kurang menarik adalah mempelajari jenis-jenis kultur dan manfaat dari
kultur murni, alasansaya karena saya belum mengerti mengenai manfaat dari kultur
murni
G. Latihan soal
1. Hal ini dikarenakan media mempunyai komposisi unsur hara yang berbeda-beda
antara satu media dengan yang lain, dimana masing-masing unsur hara tersebut juga
mempunyai fungsi yang berbeda.
2. Media selektif digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi jenis
mikroorganisme tertentu dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme lain,
sedangkan media diferensial digunakan untuk membedakan mikroorganisme satu
sama lain secara visual.
3. Faktor fisika dapat berupa suhu, pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroba
adalah mempengaruhi laju reaksi enzimatis dan kimia di dalam sel. Semakin
meningkat suhu, maka laju reaksi akan semakin cepat. Namum, pada taraf suru
tertentu, komponen sel akan mengalami kerusakan. Suhu akan meningkatkan
metabolisme sampai pada titik terjadinya denaturasi. Ketika mencapai ke titik
tersebut fungsi sel akan menurun sampai ke titik nol. Faktor nutrisi bagi mikroba
yakni sebagai sumber energi dan untuk membangun sel, untuk sintesa protoplasma
dan bagian-bagian sel lainya. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiolobi tertentu,
sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula.

Anda mungkin juga menyukai