INOKULASI MIKROORGANISME
Disusun oleh:
NIM: 22060023
SAMARINDA
2023
Nama: M. Nur Syahfani
NIM: 22060023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari perobaan inokulasi mikroorganisme adalah mempelajari teknik inokulasi
biakan mikroorganisme pada medium.
B. PRINSIP
Prinsip percobaan pada praktikum kali ini yaitu teknik inokulasi yang digunakan
untuk memindahkan mikroorganisme dari media lama media baru, dalam rangka
memelihara biakan mikroorganisme.
C. DASAR TEORI
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah memindahkan bakteri
dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan
agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini
menghindari terjadinya kontaminasi. Inokulasi dapat diartikan sebagaipekerjaan
memindahkan mikroba darimedia lama ke media yang baru dengantingkat ketelitian
yang sangat tinggi. Inokulasi juga dapat katakan sebagai metode dalam memindahkan
suatu mikroorganisme ke dalam suatusubstrat. Proses inokulasi memerlukan alat dan
bahan yang steril demi mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain. Tujuan
dari inikulasi adalah untuk melihat pertumbuhan dan perkembangbiakan pada
mikroorganisme. Secara umum, inokulasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode tebar dan metode tuang.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar
memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa
sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang Bahan yang diinokulasikan pada medium
disebut inokulum dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrien agar) dengan
metode agar tuang atau media apar sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri
sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroha individu memperbanyak diri secara cepat
sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan
dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang Setiap kolom merupakan
biakan murni satu madam mikroorganisme.
Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan letih
mudah untuk diamati Selain itu teknik untuk memisalkan dan mendapatkan koloni
tunggal serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki
kelebihan dan kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah
bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan
adalah cara penghitungan koloni pada lempeng pembiskan (plate count) atau juga
dapat dilakukan penghitungan langsung secara mikroskopis.
Untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumber biakan murni; ada dua
tekhnik yang dapat dipakai : metode goresan (Streak-plate method) dan metode tuang
(pour-plate method). Cawan tempat bahan yang mengandung bakteri disebarkan terdiri
dari zat makanan seperti kaldu sapi yang telah dipadatkan dengan menambahkan agar.
Agar berasal dari ganggang laut yang larut dalam air mendidih dan menjadi padat jika
didinginkan. Campuran agar dengan zat makanan dinamakan medium.
Pada metode piringan goresan (streak plate method) medium agar steril
dicairkan, didinginkan pada suhu 45˚C, dituangkan kedalam cawan petri dan dibiarkan
sampai menjadi padat. kemudian, dengan kawat gelang penginokulasi yang penuh
dengan biakan campuran, digoresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa
metode penggoresan yang berbeda, namun kesemua metode bertujuan untuk
meletakkan sebagian besar organisme pada beberapa goreasan pertama. Apabila
sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang kian kemari dari suatu bagian
kebagian lain cawan petri, bakteri yang tertinggal pada kawat gelang semakin
berkurang. Jika dilakukan secara sempurna, goresan akhir akan meninggalkan bakteri
individual cukup terpisah satu sama lain, sehingga setelah mengalami pertumbuhan,
koloni yang berasal dari bakteri individual akan benar-benar terpisah satu sama lain.
Kemudian koloni tunggal dapat dipindahkan ke medium steril, dan akan tumbuhlah
biakan murni. Biakan murni ialah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan
satusel tunggal. Sesungguhnya ada beberapa metode untuk memperoleh biakan
murnidari suatu biakan campuran.
E. CARA KERJA
Inokulasi Bakteri dengan metode gores
1. Nyalakan Bunsen, siapkan biakan dan cawan petri. Ambil jarum ose dan bakar
pada bunsen hingga memijar, dinginkan. Ambil tabung biakan, buka tutup, bakar
mulut tabung dengan Bunsen.
2. Ambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan dan tutup
dengan penutupnya. Ambil medium agar yang buka penutup cawan petri dan
dilakukan dekat dengan Bunsen.
3. Goreskan bakteri pada jarum ose pada medium agar dengan arah zig zag. Setelah
goresan yang terakhir, bakar ose pada Bunsen.
4. Setelah selesai, bakar jarum ose untuk mematikan bakteri
5. Simpan kultur bakteri pada inkubator pada posisi terbalik.
6. Dan masukkan ke inkubator
1. Nyalakan bunsen lalu siapkan biakan sample dan medium agar miring yang sudah
menegras.
2. Ambil jarum ose dengan tangan kanan dan bakar pada bunsen hingga memijar
dinginkan, kemudian ambil tabung biakan bakteri dengan tangan kiri, buka tutup
tabung kemudian bakar mulut tabung dengan bunsen.
3. Ambil bakteri dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung biakan dan
tutup. letakkan dengan tangan kiri, ambil medium agar miring baru dengan tangan
kiri, buka penutup dengan cara yang sama dengan sebelumnya dan bakar mulut
tabung reaksi pada bunsen. Masukkan jarum ose ke dalam tabung media, tanam
bakteri dengan menggerakkan jarum ose secara zig-zag lalu bakar mulut tabung
medium dan tutup kembali Bakar jarum ose hingga memijar untuk mematikan
bakteri.
4. Lalu Masukkan ke inkubator
Inokulasi Bakteri metode tuang
1. Nyalakan Bunsen dan siapkan suspensi dan medium NA cawan petri yang baru
lalu ambil sebanyak 1000µ suspensi bakteri.
2. Cawan petri, buka sedikit tutupnya dan didekatkan dengan api bunsen. Lalu
masukkan suspensi bakteri 1000µ.
3. Lalu masukkan media NA ke dalam caawan petri yang sudah berisi Suspensi
Bakteri, lalu di homogenkan.
4. Tunggu hingga mengeras dan massukkan ke inkubator dalam keadaan terbalik.
Pembahasan:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di dapatkan hasil pada media
dengan metode gores terdapat pertumbuhan koloni bakteri setelah di inkubasi, pada
media dengan motode tuang juga didapatkan hasil pertumbuhan koloni bakteri yang
tumbuh pada media, dan pada media miring didapatkan hasil adanya pertumbuhan
koloni bakteri.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi salah
satunya adalahkesterilan alat dan tangan praktikan saat melakukan praktikum,
ketika membuka cawan petridisk terlalu lebar sehingga memudahkan bagi bakteri
yang ada di udara masuk kedalaminokulum. Selain itu ketelitian dan keseriusan
praktikan dalam melakukan praktikum inisangat berpengaruh dalam menentukan
hasil yang bagus. Kebersihan lingkungan dan peralatan akan mencegah terjadinya
kontaminasi selama prosesinokulasi. Untuk menjaga kebersihan dapat dilakukan
proses sterilisasi, baik terhadap lingkungan maupun peralatan yang digunakan
selama proses inokulasi. Metode sterilisasiyang digunakan sangat beragam.
DAFTAR PUSTAKA
Hamriani (2014) 8Pembuatan Media Dan Inokulasi Bakteri9, Journal UIN ISTEK,