Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI


“TEKNIK DASAR INOKULASI DAN TRANSFER MIKROBA SECARA ASEPTIS

KELOMPOK 8 :
Raiqa salsabila 2021130056
Ayu komala 2021130054
Bryna Mytra 2021130066

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. PENDAHULUAN
JUDUL: Teknik Dasar Inokulasi dan Transfer Mikroba Secara Aseptis
a). Latar Belakang

Inokulasi merupakan pemindahan mikroba dari lingkungan aslinya ke media yang baru
dengan menggunakan tingkat ketelitian yang sangat akurat agar tidak terjadi kontaminasi dari
mikroba lain atau gangguan dari serangga. Media merupakan bahan yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme karena mengandung banyak vitamin, nutrisi, energi atau unsur hara
lain yang dimana mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
mikroorganisme. Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga dibutuhkan
untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba. Media yang baik
untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut.

b) Perumusan Masalah
1. Adakah pertumbuhan mikroba pada saat dilakukannya teknik inokulasi ?
2. Adakah pertumbuhan mikroba pada media saat uji transfer mikroba secara aseptis?

c). Tujuan Praktikum


1. Mempelajari langkah-langkah pengambilan sampel
2. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis
3. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba
4. Mempelajari morfologi koloni mikroba pada media

d). Manfaat Praktikum


Untuk mengetahui bagaimana melakukan teknik transfer dari kultur cair ke media cair,
media miring, dan pencawanan, dari kultur miring ke media miring, media cair ke pencawanan
pada praktikum hari ini. Serta mengetahui jenis-jenis media pertumbuhan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Inokulasi merupakan pemindahan mikroba dari lingkungan aslinya ke media yang baru
dengan menggunakan tingkat ketelitian yang sangat akurat agar tidak terjadi kontaminasi dari
mikroba lain atau gangguan dari serangga. Media merupakan bahan yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme karena mengandung banyak vitamin, nutrisi, energi atau unsur
hara lain yang dimana mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
mikroorganisme. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik dan fungsi
media pada inokulasi mikroba, serta untuk mengetahui pengaruh dari pengenceran bertingkat
terhadap inokulasi media. Pembuatan larutan fisiologis 0,85% dilakukan untuk mengencerkan
suspensi dari bahan yoghurt hingga mencapai pengenceran 10-5 yang kemudian diinokulasi
dengan menggunakan metode spread plate. Metode spread plate dilakukan dengan cara media NA
dituang ½ volume cawan petri ke dalam cawan petri kemudian ditunggu hingga memadat. Bahan
yang berasal dari yoghurt kemudian dituang ke atas permukaan media dan ditebar dengan
menggunakan hockey stick. Berdasarkan hasil percobaan ini, terdapat mikroba yang tumbuh pada
cawan petri dengan bentuk bulat tidak beraturan, berwarna kuning, serta penyebarannya yang
tidak merata. Kontaminasi juga terjadi pada praktikum ini, yaitu tumbuhnya hifa pada hari kedua.
Inokulasi merupakan suatu proses menumbuhkan mikroba dari media alami ke media
yang baru dengan tujuan untuk melihat beberapa variasi jenis mikroba yang ditumbuhkan dalam
suatu media serta untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh dari hasil biakannya. Prinsip dari
inokulasi yaitu memindahkan mikroba dari lingkungan aslinya ke media yang dirancang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing mikroorganisme dengan menggunakan ketelitian dan
aseptisitas yang akurat agar tidak terjadi kontaminasi dari mikroba lain atau gangguan dari
serangga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sari (2017) yang mengatakan bahwa inokulasi
bertujuan untuk menumbuhkan mikroba secara steril. Secara umum, inokulasi dapat dilakukan
dengan empat metode, yaitu metode gores, metode tebar, metode tuang, dan metode tusuk

Metode penanaman pada agar Pada metode penanaman pada agar, jika sedikit saja sel
diletakkan dalam medium agar, maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Metode
Pengenceran Teknik pengenceran ini dilakukan di Laminary Air Flow supaya tercegah dari
kontaminasi bakteri udara. Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang terdapat dalam cairan, maka semakin banyak tingkat
pengenceran akan meghasilkan mikroba yang semakin
sedikit.

III. METODE PENELITIAN


a). Alat dan Bahan
Alat :
-jarum ose
-pipet volume
-api bunsen
Bahan:
-kultur biakan miring isolat bakteri dan jamur
-kultur biakan cair isolat bakteri
-media steril cair
-media steril miring
-media steril dalam cawan

b). Cara Kerja


Teknik inokulasi dari kultur agar miring ke media agar miring
1. Dipanaskan jarum ose hingga pijar lalu diamkan beberapa detik sampai pijar
menghilang
2. Disiapkan sampel yang akan di gunakan, lalu bakar bibir tabung reaksi
3. Dimasukan jarum ose yang sudah di pijar lalu ambil sampel yang akan di
inokulasi
4. Bakar kembali bibir tabung reaksi, dan jarum ose tidak di bakar agar mikroba
yang akan di gunakan tidak mati
5. Lalu ambil media agar miring yang akan digunakan bakar terlebih dahulu bibir
tabung reaksi
6. lalu masukan jarum ose yang terdapat sampel ke dalam media agar miring dengan
secara zigzag
7. Dibakar kembali bibir tabung reaksi
8. Diamati hasil

Teknik inokulasi ke media cair


1. Dipanaskan jarum ose hingga pijar lalu diamkan beberapa detik sampai pijar
menghilang
2. Disiapkan sampel yang akan di gunakan, lalu bakar bibir tabung reaksi
3. Dimasukan jarum ose yang sudah di pijar lalu ambil sampel yang akan di
inokulasi
4. Bakar kembali bibir tabung reaksi, dan jarum ose tidak di bakar agar mikroba
yang akan di gunakan tidak mati
5. Lalu ambil media cair yang akan digunakan bakar terlebih dahulu bibir tabung
reaksi
6. lalu masukan jarum ose yang terdapat sampel ke dalam media cair dengan secara
di kocok pelan.
7. Diamati hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
B. Pembahasan
V. KESIMPULAN

VI. DAFTAR PUSTAKA


1) Monivia chandra,2018,inokulasi mikroba,universitas
hasannudin
2) Dwidjoseputro, D, 1998, Dasar-dasar Mikrobiologi,
Djambatan, Malang
3) Yusmaniar,2017,buku praktikum mikrobiologi dan
parasitologi

VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai