IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Muhammad Zulfahri Rizki
NIM : 03031281419097
Shift/kelompok : Kamis siang/1
3.1. Inokulasi
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta
mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan,
meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi
adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan
bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari
udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba
yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar
tidak terjadi kontaminasi terhadap mikroba yang akan dibiakan.
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat
digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Identifikasi biakan mikroorganisme
sering kali memerlukan pemindahan kebiakan segar tanpa terjadi pencemaran.
Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk
1
2
kawat inokulasi yang membawa jamur pada permukaan agar-agar miring. Selain
itu terdapat juga metode piaraan tusukan (stab culture). Pada metode stab culture,
biakan mikroorganisme diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat inokulasi
yang membawa jamur dalam agar-agar pada tabung reaksi sedangkan permukaan
agar ini tidak miring. Piaraan adukan (shake culture), pada metode shake culture,
mikroorganisme diperoleh dengan cara mencampuraduk setetes suspensi jamur ke
dalam medium yang masih cair (belum membeku).
Piaraan satu sel, menggunakan alat yang disebut mikropipet . Alat ini
dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak, dengan tidak terikutnya bakteri
lain pada saat pengambilan. Mikropipet dibuat beberapa tetesan bergantung pada
suatu kaca penutup. Pekerjaan ini dilakukan dibawah mikroskop. Jika tampak
suatu tetesan hanya mengandung satu bakteri, maka dengan mikropipet tetesan
tersebut dipindahkan ke suatu medium encer dengan maksud supaya bakteri dapat
berkembang biak terlebih dahulu. Kemudian disini dapat diperoleh piaraan murni.
Metode lain untuk mengembang biakkan mikroorganisme pada medium
padat adalah inokulasi hewan, dimana pada metode ini didasarkan pada semua
bakteri yang dapat tumbuh didalam tubuh seekor hewan dinamakan piaraan
Pneumococcus murni. Inokulasi ini dapat dilakukan didalam kulit
(intracutaneous), dapat juga dibawah kulit (subtaneous), didalam otot
(intramoscular), dan juga didalam rongga tubuh atau di tempat yang lain.
zat anti bakteri. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan
murni mikroorganisme, diantaranya adalah sebagai berikut:
3.6.1. Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu,tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum
digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan petridish dengan jarum
pindah (lup inokulasi). Ada beberapa teknik dalam metode goresan, diantaranya:
1. Goresan T
2. Goreasan kuadran
3. Goresan radian
4. Goresan sinambung
3.6.2. Metode Tebar
Setetes inokolum diletakan didalam sebuah medium agar nutrien dalam
cawanpetri dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan telah
disterilkan sebelumnya. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama
dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin
penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul
koloni koloni yang terpisah-pisah atau tersebar.
3.6.3. Metode Tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada
suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung. Karena jika hanya
ditemukan satu koloni maka akan memudahkan dalam pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri murni hingga membentuk koloni bakteri itu sendiri.
3.6.4. Metode Tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan
ujung jarum ose yang di dalamnya terdapat inokolum. Pada jarum ose akan
menempel bakteri atau mikroorganisme, kemudian bakteri atau mikroroganisme
tersebut dimasukan kedalam media, serta kemudian media tersebut dijaga agar
pertumbuhan atau perkembangbiakan terjadi dengan baik dan sangat maksimal.
7
masing berasal dari satu sel tunggal yang dapat hidup. Massa sel juga dapat
ditentukan dengan beberapa metode. Salah satu yang paling umum digunakan
adalah pengukuran kekeruhan suspensi sel. Cara lain adalah mengukur berat
kering sel atau filamen miselum sampel dalam volume tertentu. Dalam penentuan
yang disebutkan terakhir ini sampel mula-mula disentrifugal atau disaring, dicuci,
dikeringkan, kemudian beratnya di timbang.
3.8.1. Hitungan Cawan (Pengenceran)
Dengan pengenceran, disiapkan beberapa buah tabung berisi aquadest
steril sebanyak 9 ml. Masing-masing tabung kemudian ditambahkan 1 ml sampel
yang akan diperiksa secara bertahap, yaitu:
1. 1 ml sampel ke dalam tabung pertama, sehingga konsentrasi larutan di
dalam tabung pertama menjadi 10-1.
2. 1 ml dari tabung pertama ke tabung kedua , sehingga konsentrasi tabung
kedua menjadi 10-2.
3. Dan seterusnya sampai mencapai larutan dengan konsentrasi terendah.
Dari tiap-tiap tabung kemudian diambil 1 ml larutan dan ditanamkan ke
dalam cawan petri berisi media padat. Pertumbuhan koloni yang kemudian timbul
pada tiap-tiap cawan dihitung. Cara perhitungan ini harus memperhitungkan
faktor kerapatan pertumbuhan koloni, karena jika pertumbuhan koloni terlalu
rapat biasanya sulit untuk dipertanggungjawabkan hasilnya . Juga untuk
pertumbuhan yang terlalu jarang sehingga diperlukan adanya pemilihan cawan
yang ditumbuhi koloni yang paling tinggi kemurniannya untuk dihitung.
3.8.2. Hitungan Mikroskopis Langsung
Pada metode mikroskopis langsung, sampel diletakkan di ruang hitung
(seperti hemasiotomeyer) dan jumlah sel dapat ditentukan secara langsung dengan
bantuan mikroskop. Pada metode ini, hasil pengenceran tidak ditanamkan pada
media, tetapi diteteskan ke dalam ruang hitung. Selanjutnya diperiksa di bawah
mikroskop terhadap mikroba yang terdapat pada kolom perhitungan. Misalnya
didapatkan jumlah yang terhitung 12 sel, maka perhitungan jumlah sel adalah:
Jumlah Sel= 12 x 25 x 50 x 103= 1,5 x 107 sel/ ml
9
Dimana:
12 = Jumlah sel yang terhitung.
25 = Jumlah kotak pada ruang perhitungan.
50 = Volume tiap-tiap kotak.
103= Pengenceran sampel.
sel tunggal (misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan
bukan hanya untuk organisme bersel tunggal (uniseluler), tetapi juga untuk
organisme berfilamen (misalnya kapang).
3.9. Haemacytometer
Haemacytometer adalah alat khusus yang digunakan untuk menghitung
mikroorganisme. Pada alat ini terdapat kotak-kotak kecil dengan luas 1/400 mm
dan kedalaman 0,1 mm. Penggunaannya adalah dengan cara meletakkan kaca
preparat yang di bagian atasnya dan kaca preparat ditutup dengan deck glass.
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop agar dapat mengamati
sel-sel mikroba baik yang kecil maupun yang besar , yang dibatasi oleh kotak-
kotak haemacytometer sehingga memudahkan perhitungan.
Perhitungan dengan haemacytometer merupakan perhitungan langsung
karena sampel langsung diambil dan diteteskan pada alat haemacytometer dan
diamati dengan menggunakan mikroskop. Perhitungan metode ini mempunyai
keuntungan, yaitu semua sel mikroba baik yang masih hidup atau pun sudah mati
7. Kepekatan, ada koloni yang lunak, ada yang keras, dan kering.