Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan proses percobaan menggunakan suatu metode
ilmiah yang bersifat sistematis untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu
masalah. Penelitian dapat dilakukandilingkungan masyarakat ataupun didalam
ruangan, seperti dalam laboratorium. Seseorang yang melakukan penelitian
disebut seorang peneliti, dapat berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, dan
masyarakat umum. Dalam melakukan suatu percobaan seorang peneliti tentu
memerlukan berbagai macam alat yang mempunyai fungsi dan cara pakai
tersendiri untuk menunjang kelancaran suatu penelitian. Adapun akibat dari
kurangnya pengetahuan dan pengalaman akan penggunaan alat akan menghambat
jalannya prosedur penelitian, hasil penelitan yang salah sampai menimbulkan
bahaya serius bagi peneliti.
Sebelum penggunaan alat, peneliti harus terlebih dahulu memastikan
bahwa alat yang akan dipakainya steril. Steril merupakan suatu kondisi bebas dari
semua mikroorganisme berbaha, dari virus, bakteri, spora, dan lain-lain. Proses
untuk mensterilkan alat disebut sterilisasi. Sterilisasi beragam bentuknya, ada
yang mengandalkan temperatur untuk mengeliminasi mikroorganisme, ada pula
yang menggunakan teknologi infra merah. Tentu dari kedua cara tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing serta juga membutuhkan
prosedur dan waktu yang berbeda dalam pelaksanaannya. Berdasarkan uraian
diatas maka dianggap perlu diadakannya praktikum unit pengenalan alat dan
sterilisasi ini untuk mendukung kelancaran dalam penelitian.
B. Tujuan Praktikum
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui alat-alat
praktikum mikrobiologi dasar dan cara melakukan sterilisasi
C. Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum, manfaat yang diperoleh adalah mengetahui
alat-alat praktikum mikrobiologi dasar dan cara melakukan sterilisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
Gamar Gambar
No. Nama Alat Keterangan
Pengamatan Pembanding
1. Tombol
panel
Inkubator 1 2. Pintu
inkubator
2
3. Rak
3 inkubator
1. Ruang
1
kerja
2. Frame
LAF penyangga
2
3. Alas
3
1. Putar
1 clamping
2. Wadah
Shaker 2
/plate
3 3. Tampilan
LCD
1. Kaca
1 pembesar
2. Piringan
Colony Counter 2 wolfugel
3. Tampilan
3 dan
pengaturan
1. Lampu TL
1 2. Pembuka
enkas
Enkas 2 3. 2 lubang
tangan
3
1. Penjepit
1 2. Baut
pengencang
Gegep 2
3. Gagang
3
1. Lubang rak
1 tabung
Rak Tabung 2. Pegangan
2 rak tabung
3. Dasar rak
3
tabung
1. Monitor
1 2. Tombol
3. Sensor
pH Meter 2
1. Tombol
1 oven
2. Pintu dan
2 rak oven
Oven 3. Dasar dan
3
kaki oven
1. Pintu
1 lemari
pendingin
2 2. Rak lemari
Lemari Pendingin
pendingin
3
3. Dasar
lemari
pendingin
1. Badan
magnet
1
Magnet Stirrer
1. Penutup
1 waterbath
2. Bilik
Water Bath 2 3. Panel
3 operasioal
1. Pintu kaca
1 2. Lempengan
penimbang
Neraca Analitik 2
3. Tampilan
3 dan panel
operasional
1. Lensa
1 okuler dan
objektif
2 2. Gagang
Mikroskop Stereo mikroskop
3
dan Sekrup
pengarah
3. Wadah
objek
1. Lensa
1 okuler dan
objektif
2 2. Gagang
Mikroskop Cahaya mikroskop
3
dan Sekrup
pengarah
3. Wadah
objek
1. Wadah
1 sampel
2. Panel
Vortex 2
perasional
3 3. Kaki
pemumpu alat
1. Penutup
1 2. wadah
sampel
Centrifuge 2
3. Panel
3 operasional
1. Tampilan
1 2. Panel
operasional
Spektrofotometer 2 3. Pengaturan
3
1. Rahang
1 jangka sorong
V 2. Skala
2 nonius dan
Jangka Sorong skala utama
3 3. Tangkai
ukur
kedalaman
1. Pegangan
1 pinset
V 2. Penjepit
2
Pinset
1. Ujung
1 gunting
V 2. Baut
2 pengencang
Gunting
3. Pegangan
3
1. Ujung
1 bagian tajam
V 2. Pegangan
Scalpet 2
1. Macam-
macam bisturi
Bisturi 1
V
1. Pestle
2. Mortar
1
Mortart V
2
1. Bulus sikat
1 2. Pegangan
Sikat Tabung V
Reaksi 2
1. Mulut
1 tabung
V 2. Tubuh
2 . tabung
Tabung Durham
3. Dasar
3 tabung
1. Mulut
1 erlenmeyer
V 2. Pengukur
Erlemenyer
2 takaran
3. Dasar
3 erlenmeyer
1. Mulut gelas
1 kimia
V 2. Pengukur
Gelas Beaker 2 takaran
3. Dasar gelas
kimia
1. Penutup
1 cawan petri
V 2. wadah
Cawan Petri 2 sampel
1. Skala
1 2. Tandon
V
Termometer 2
1. Penutup dan
1
mulut
V 2. Tali
Bunsen 2
3. Isi dan dasar
3 bunsen
1. Ujung jarum
1 bulat
2. Pegangan
Ose Bulat V
2
1. Ujung jarum
1 lurus
V 2. Pegangan
Ose Lurus
2
1. Batang
pengaduk
1 2. Mulut
Batang Pengaduk pengaduk
V
2
1. Tubuh pour
1 plate
Pour Plate V
1. Tutup
desikator
1
2. Wadah
Desikator V untuk
2
zat/sampel
1. Lensa
cembung
1
2.Tangkai lp
Kaca Pembesar V
2
1. Karet pipet
1 2. Badan dan
V mulut pipet
Pipet Tetes 2
1. Mulut labu
1 ukur
2. Skala dan
Labu Ukur V
2 dasar labu ukur
1. Badan objek
glass
1
Objek Glass V
1. Badan desk
glass
Desk Glass 1
V
1. Badan kaca
arloji
1
Kaca Arloji V
1. Mulut
1 corong atas
V 2. Mulut coron
Corong Kaca bawah
2
B. Pembahasan
Medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme diatas atau didalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba,
medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba. Media itu sendiri adalah adalah suatu tempat
yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Media tersusun dari bahan dasar dari
sumber Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Fosfat (PO4), dan unsur
sekelumit (mikronutrient/trace element). Berdasarkan sifatnya, media terbagi
menjadi 3, yaitu media padat, media semi padat semi cair, dan media cair.
Berdasarkan komposisi/susunannya media tersusun atas media Sintesis, semi
sintesis, dan media non sintesis. Tujuan pembuatan media yaitu sebagai media
selektif atau penghambat dan media diperkaya. Macam-macam jenis contoh
media yang sering digunakan ,yaitu Nutrient agar, Nutrient broth (NB) , PDA
(Potato Dextrose Agar), Salmonella shigella (SS) agar, Eosin methylene blue agar
(EMBA). Komposisi media tersusun atas Agar, Peptone, Meat/plant extract,
faktor tumbuh , komponen selektif, komponen diferensial, media buffer. Adapun
media berdasarkan sifatnya antara lain media dasar atau umum, media diperkaya
(enriched media), media diferensial/pembeda, media selektif, media penguji,
media untuk penghitungan sel (Pujiati, 2015)
Berdasarkan dari hasil pengamatan diatas adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum mikrobiologi dasar adalah erlenmeyer, gelas ukur, gelas beaker,
labu ukur, cawan petri, deck glass, objek glass, batang pengaduk, bunsen, tabung
reaksi, kaca pembesar, mortar & pistillum, pipet tetes, termometer, ose bulat,
batang penyebar, ose lurus, enkas, autoklaf, oven, fermentor, kulkas medium,
mikroskop, kaki tiga dan kasa, hemocytometer, shaker, inkubator, rak tabung
reaksi, vortex, laf, timbangan analitik, hot plate, centrifuge, mikropipet,
makropipet, plate, waterbath, gegep, skabel , bisturi, pinset, plat tetes, sikat
tabung, coloni counter, spektrofotometer.
Adapun fungsi dari alat-alat tersebut sebagai berikut; erlenmeyer sebagai
tempat mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Gelas ukur untuk
mengukur volume cairan. Gelas beker sebagai wadah menampung untuk
mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan. Labu ukur untuk mengencerkan
zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Cawan petri sebagai tempat
mengembangbiakkan sel. Deck glass sebagai penutup preparat. Objek glass
sebagai tempat objek yang akan dianalisa menggunakan mikroskop. Batang
pengaduk untuk mencampurkan bahan kimia dan cairan. Bunsen sebagai alat
pembakar atau pemanas.
Tabung reaksi sebagai tempat mereaksikan bahan kimia. Kaca pembesar
sebagai alat bantu melihat benda berukuran kecil. Mortar dan pistillum sebagai
alat penghancur bahan atau sample. Pipet tetes untuk mengambil dan
memindahkan cairan dalam skala kecil. Termometer sebagai alat pengukur suhu.
Ose bulat untuk mengambil sample berupa bakteri. Ose lurus untuk mengambil
sample berupa jamur. Batang penyebar untuk menyebar biakan bakteri yang
terdapat diatas wadah pembiakan.
Enkas sebagai tempat alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Autoklaf
sebagai tempat alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121 0C, 15 lbs) selama
kurang lebih 15 menit. Oven untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat
laboratorium atau objek-objek lain. Fermentor sebagai alat menyediakan kondisi
lingkungan yang cocok bagi mikrobia agar dapat menghasilkan biomassa, enzim,
metabolit dan sebagainya. Kulkas medium sebagai tempat menyimpan benda-
benda kebutuhan laboratorium. Mikroskop sebagai alat untuk melihat benda
dalam ukuran yang sangat kecil (mikroskopik). Kaki tiga dan kasa sebagai
penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
Hemocytometer sebagai alat memeriksa dan menghitung berapa banyak
jumlah erythrocyt (sel darah merah) dan leucocyt (sel darah putih), trombosit dan
eosinofil, serta dalam pengenceran. Shaker untuk mengaduk campuran larutan zat
sehingga membentuk larutan yang homogen dengan getaran atau gerakan satu
arah. Inkubator sebagai alat untuk menginkubasi (menumbuhkan)
mikroorganisme seperti bakteri, fungi dan sel mikroba lainnya pada kondisi
tertentu. Rak tabung sebagai tempat penyimpanan rak tabung reaksi. Vortex
sebagai tempat menghomogenkan (mencampurkan) larutan dalam wadah kecil.
LAF sebagai tempat membuat ruang kerja tetap steril dengan mengambil udara
dari luar laminar disaring dengan filter khusus sehingga udara dari luar tidak dapat
mengkontaminasi ruang kerja yang ada dilaminar air flow. Timbangan analitik
sebagai alat mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat maupun cair. Hot
plate sebagai tempat memanaskan campuran/sample.
Centrifuge sebagai alat untuk memisahkan organel berdasarkan massa
jenisnya melalui proses pengendapan. Mikropipet sebagai alat untuk
memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat, makropipet alat untuk
memindahkan cairan dalam jumlah banyak secara akurat. Plate, alat ini dapat
dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Waterbath
sebagai alat oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya untuk
menciptakan suhu yang konstan. Gegep berfungsi membantu mencabut atau
mengikat. Bisturi berfungsi untuk alat tajam untuk memotong pada bagian depan
pisau bedah. Pinset sebagai alat untuk menjepit benda-benda berukuran kecil atau
jaringan.
Plat tetes berfungsi untuk sebagai penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan. Sikat tabung sebagai sikat pembersih bagian dalam tabung.
Coloni caunter sebagai alat untuk menghitung koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan. Dan spektrofotometer berfungsi sebagai mengukur
energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Autoklaf berfungsi menstrerilisasikan alat dan bahan. Bunsen berfungsi
dalam pemanasan jarum ose dan sterilisasi alat. Cawan Petri berfungsi sebagai
wadah media tumbuh bakteri. Micropippet 1 ml sebagai alat pengambil bakteri
pengenceran. Tabung Reaksi merupakan alat wadah pengenceran bakteri. Jarum
Ose merupakan alat untuk pengambilan sampel bakteri. Hot Plate digunakan
dalam memanaskan medium agar. Erlenmeyer 1 Liter digunakan dalam
mencampurkan medium agar. Rak Tabung Reaksi merupakan wadah untuk
meletakkan tabung reaksi. Neraca analitik untuk menghitung berat agar yang akan
digunakan. Magnetik stirer, alat untuk menghomogenkan media agar yang dibuat.
Mikroskop, Uji mikroskopis. Kaca Preparat Uji katalase. Vortex,
menghomogenkan pada pengenceran (Sari, Isnaini, Diansyah, , Hartoni, 2018)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa penelitian
memerlukan berbagai macam alat dengan bentuk dan ukuran serta fungsi yang
berbeda-beda. Sehingga diperlukannya pengetahuan akan alat-alat tersebut untuk
menunjang kelancaran percobaan serta menghindarkan dari kesalahan dan bahaya.
Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril, yakni bebas dari berbagai
mikroorganisme. Dengan melalui proses sterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi
terbagi atas 2 macam yaitu sterilisasi panas kering dan sterlisisasi infra merah.
B. Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya agar praktikan lebih serius dalam
melaksanakan praktikum. Diharapkan juga pada praktikum selanjutnya, asisten
lebih memperhatikan dan membimbing para praktikan agar tidak terjadi kesalahan
baik disengaja maupun tidak sengaja dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA