PRAKTIKUM VIII
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROBIA
OLEH:
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara optimum.
untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan hal yang penting dalam ekosistem
pangan.
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
faktor-fakto r abiotik (fisika dan kimia), dan faktor biotik (Sumarsih, 2003).
B. Faktor Biotik
murni, tetapi selalu berada dalam asosiasi dengan jasad-jasad lain. Antar jasad
dalam satu populasi atau antar populasi jasad yang satu dengan yang lain
saling berinteraksi. Interaksi dalam satu populasi mikroba antar jasad dalam
satu populasi yang sama ada dua macam, yaitu interaksi positif maupun
juga kooperasi. Sebagai contoh adalah pertumbuhan satu sel mikroba menjadi
koloni atau pertumbuhan pada fase lag (fase adaptasi). Interaksi negatif
Verticillium pada tanah sawah, dapat menghasilkan asam lemak dan H S yang
C. Faktor Abiotik
suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum. Suhu minimum adalah
suhu terendah tetapi mikroba masih dapat hidup. Suhu optimum adalah suhu
dapat tumbuh pada suhu 0-300C dengan suhu optimum sekitar 150C. Mesofil
suhu optimum 25-370C dan suhu maksimum 45-550C. Mikroba yang tahan
hidup pada suhu tinggi dikelompokkan dalam mikroba termofil. Mikroba ini
pada suhu 55-600C dan suhu maksimum untuk pertumbuhannya 750C. Untuk
mikroba yang tidak tumbuh dibawah suhu 300C dan mempunyai suhu
D. Logam-logam berat
logam berat yang digunakan secara umum adalah Hg, Ag, As, Zn dan Cu.
pernah merupakan desinfektan yang populer, tapi kini sudah dianggap usang
dan tidak bermanfaat oleh karena dapat diinaktifkan oleh bahan organik.
gonokokus pada mata bayi yang baru lahir. Selama beberapa tahun,
kembali. As Arsen pernah terkenal sebagai obat pertama untuk sifilis dan kini
bentuk pasta, dipakai untuk mengobati infeksi karena kuman atau jamur
(Yuwono, 2011).
mikroba asidofil, adalah kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 2,0-
5,0, mikroba mesofil (neutrofil), adalah kelompok mikroba yang dapat hidup
pada pH 5,5-8,0, dan mikroba alkalifil, adalah kelompok mikroba yang dapat
F. Oksigen
karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen
pukul 13.00-17.00 WITA dan dilanjutkan kembali pada hari Minggu, tanggal
B. Bahan Praktikum
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
dan 550 C.
5. Mengamati pertumbuhan mikroorganisme pada sampel yang telah
A. Hasil Pengamatan
- - +
Suhu 37 oC pH 5 75 ppm
+ + -
Suhu 45 oC pH 7 100 ppm
+ - -
Tabel 3. Lanjutan
1 2 3 4 5
Suhu 55 oC pH 8
- +
pH 10
Pengamatan yang dilakukan dari suhu 4-50, 370C, 45, dan 550C, pH 3,
5, 7, 8, dan 10 sedangkan pada logam berat yaitu 50 ppm, 75, 100 ppm
dengan menggunakan isolat luka medis. Pengamatan pada isolat luka medis
untuk masing-masing suhu 40C tidak terdapat mkroba yag tumbuh, tetapi
pada suhu 50C tumbuhnya mikroba ditandai dengan keruhnya larutan pada
tabung reaksi. Pada suhu 4-50C mikroorganisme yang dapat hidup yaitu
psikrofil adalah kelompok mikroba yang dapat tumbuh pada suhu 0-300C
terdapat bakteri yang tumbuh, tipe bakteri yang tumbuh yaitu mesofil yaitu
mikrobia yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 300C-500C. Suhu 450C ada
juga mikroba yang tumbuh tipenya yaitu mesofil. Sedangkan pada suhu 55 0C
tidak terdapat mikroba yang tumbuh. Perlakuan untuk pH, pada pH 3 tidak
pH 8 dan pH 10 ada bakteri yang tumbuh tipenya yaitu mikroba basofil yang
berat yaitu HgCl dengan 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm, pada 50 ppm terdapat
mikroba yang dapat hidup tetapi pada 75 ppm dan 100 ppm tidak terdapat inii
terbagi atas 2 kelompok yaitu logam berat yang bersifat sangat beracun
(toksik) seperti: Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Cadmium (Cd) dan
Chromium (Cr) dan logam esensial yang juga dapat menjadi racun apabila
dikonsumsi secara berlebihan, antara lain Tembaga (Cu), Besi (Fe), Zink (Zn)
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Agustiyani D., Imamuddin H., Faridah E.N. Dan Oedjijono, 2004, Pengaruh pH
dan Substrat Organik Terhadap Pertumbuhan dan Aktivitas Bakteri
Pengoksidasi Amonia, Jurnal Biodiversitas, 5(2),43-47
Sumarsih S., 2003, Mikrobiologi Dasar, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
UPNVeteran, Yogyakarta.
Tim Penyusun, 2014, Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, Jurusan Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim, Malang.
Yuwono, 2011, Mikrobiologi Kedokteran, Laboratorium Mikrobiologi FKUnsri,
Palembang.