KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................3
a LATAR BELAKANG...................................................................3
b RUMUSAN MASALAH..............................................................4
c TUJUAN................................................................................... 5
d MANFAAT................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................6
a DASAR TEORI.........................................................................6
b URAIAN BAHAN........................................................................
c URAIAN MIKROBA.....................................................................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.....................................................9
a HASIL PENGAMATAN.............................................................12
b PEMBAHASAN.......................................................................26
BAB V PENUTUP.............................................................................. 39
a KESIMPULAN........................................................................39
b SARAN.................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
Autoklaf Kulkas
Batang pengaduk Lampu Spiritus
BiologicalSafety Lumpang dan Alu
Mikro pipet
Cabinet
Botol semprot Mikroskop
Cawan Petri Ose Bulat
Cawan porselin Ose Lurus
Colony Counter Oven
Deck glass Panci infuse
Enkas pH Meter
Filler Pinset
Gegep Pipet Tetes
Gelas Erlenmeyer Pipet Ukur
Gelas Kimia Rak tabung
Gelas Ukur Sendok tanduk
Hot Plate Spoit
Inkubator Tabung Durhan
Kompor gas Tabung Reaksi
2.
3. BAB IV
A. Hasil Pengamatan
44.
47. 48. Botol vial 1. Tutup karet 50. Berfungsi
2. Badan botol untuk
7 menampung
reagen atau
rendemen
sampel dalam
2. keadaan sampel
49. 1.
51. 52. Cawan petri 1. Penutup 54. Sebagai
53. 2. Wadah wadah
8 3. Cawan petri penyimpanan
ukuran kecil dan pembuatan
kultur media.
66.
68. 69. Corong 1. Mulut corong 72. Berfungsi
2. Badan corong untuk
11 3. Leher corong memindahkan
4 4. Lubang corong
larutan tempat
3 71.
atau wadah yang
memiliki
2
permukaan atas /
mulut yang lebih
70. 1
kecil.
73. 74. Deck glass 1. Badan deck 76. Sebagai
75. glass tutupan objek
12 pada kaca
preparat.
94.
96. 97. Gelas Ukur 1. Mulut gelas 99. Untuk
2. Badan gelas mengambil
17 98. 3. Skala cairan dengan
4. Dasar gelas
volume tertentu.
.
116.
118. 119. Labu 1. Mulut labu 123. Sebagai
2. Leher labu wadah larutan,
22 Erlenmeyer 3. Skala bahan atau
120. 4. Dasar labu
cairan.
. 121. 122.
124. 125. Laminar air flow 1. Pintu geser kaca 130. Berfungsi
126. 2. Tombol kipas untuk
23 127. 3. Tombol on / of UV pengerjaan
4. Lampu UV
secara aseptic
. 5. Kipas
6. Pegangan karena
7. Stecker mempunyai pola
8. Kabel pengaturan dan
129. penyaringan
aliran sehingga
aseptis. Untuk
aplikasi sinar UV
beberapa jam
sebelum
digunakan.
128.
131. 132. Lampu Spiritus 1. Sumbu 135. Untuk
133. 2. Mulut memanaskan
24 3. Leher larutan atau
4. Labu Jlcoho
membantu
. 5. Penutup
6. Dasar labu mengkondisikan
steril pada
proses inokulasi
134.
136. 137. Lumpang dan 139. Lumpa 141. Tem
ng : pat
25 Alu A. Mulut Jlcohol mengg
138. B. Badan Jlcohol erus
. C. Dasar Jlcohol
140. Alu : bahan
1. Pegangan yang
2. Penggerus akan di
uji.
142. 143. Mikroskop 1. Lensa okuler 146. Untuk
2. Tabung melihat benda
26. cahaya 3. Sekrup pengarah benda yang
4. Lensa objektif
berukuran
5. Revolver
6. Pegangan mikroskopis.
7. Pegangan sedia
8. Cermin
9. Sendi inklinasi
10.Kaki
145.
144.
147. 148. Mikro pipet 1. Tombol penarik 151. Untuk
149. dan pendorong memindahkan
27. cairan cairan yang
2. Tip rejector bervolume
3. Badan cukup kecil,
mikropipet biasanya kurang
4. Tip
dari 1000 l.
150.
196.
225.
227. 228. Sendok tanduk 1. Pegangan 230. Untuk
229. 2. Sendok mengambil
40. bahan dengan
menyendok,
biasanya berupa
serbuk.
231.
248.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
B. Pembahasan
260. Alat-alat yang kita gunakan ini memiliki
karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda-beda. Sebelum
melakukan suatu percobaan ataupun penelitian, sebaiknya terlebih
dahulu kita harus mengenal dan mengetahui tentang alat-alat yang
hendak digunakan dalam melakukan percoban. Hal ini akan berguna
untuk mempermudah dalam melaksanakan percobaan, sehingga
dapat mengurangi resiko kesalahan kerja pada saat melakukan
percobaan.
261. Alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi farmasi sangat beragam, mulai dari yang bentuknya
kecil sampai sangat besar. Alat-alatnya pun terbuat dari bahan-
bahan yang berbeda, tergantung dari fungsi dari alat-alat tersebut.
Beberapa diantaranya ada yang berupa elektronik (contohnya:
mikroskop cahaya maupun stereo, autoklaf elektrik, incubator, hot
plate dan stirrer, colony counter, biological safety cabinet (BSC), dan
mikropipet), ada yang terbuat dari gelas dan keramik (contohnya:
cawan petri ,pipet ukur dan pipet tetes, lumpang & alu dan
sebagainya) serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya:
jarum inokulum/ose, pinset, rubber bulb dan Ph meter universal).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal
atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam
melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga
resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan
dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium.
262. Mikroskop merupakan alat yang difungsikan untuk
melihat dan mengamati objek dengan ukuran yang sangat kecil
yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang
digunakan antara lain elektron, mikroskop cahaya, dan mikroskop
kemera. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat
objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop elektron (Biokuler)
berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya
lampu. Mikroskop kamera (Triokuler) berfungsi sebagai pengambil
gambar (objek). Prinsip Kerjanya yaitu memantulkan cahaya melalui
cermin, lalu diteruskan hingga lensa obyektif dilensa obyektif
bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar
kemudian bayangan akan diteruskan dan dihasilkan bayangan
tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat semakin banyak
cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
pula mikroorganisme yang dilihat.
263. Peralatan-peralatan yang digunakan didalam
laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan
yang umumnya digunakan di laboratorium kimia. Peralatan-
peralatan tersebut dibagi dalam kelompok peralatan alat sterilisasi,
alat aseptic, alat pemanas, alat wadah, alat penghitung, alat
pengamatan, alat ukur, dan alat tambahan.alat sterilisasi
diantaranya autoclaf, oven, dan bunsen.alat aseptic, diantaranya
enkas, dan laminar air flow.alat pemanas salah satunya hotplate.alat
wadah diantaranya cawan petri dan tabung reaksi.alat penghitung
salah satunya haemositometer.alat pengamatan diantaranya
mikroskop dan kaca objek cekung. Alat ukur diantaranya
erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, pipet volume, neraca analitik,
dan timbangan ohause. Alat ekstrak salah satunya corong.alat
tambahan diantaranya jarum ose dan siring.
264. Neraca analitik, yaitu timbangan digital yang
fungsinya untuk menimbang berat sampel dan berat media.
Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0 lagi.prinsip kerja alat
ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara
langsung pada layar berat bahan tersebut.
265. Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung
larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu
erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan
yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300
ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya. Prinsip kerja dari labu
erlenmeyer ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia
secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara
hati-hati.
266. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu
cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa
pilihan berdasarkan skala volumenya.pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan.prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.
267. Cawan petri berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat
pengujian sampel.cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan
tutupnya.prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
268. Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan
ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.prinsip
kerja pada alat ini yaitu larutan langsung dituangkan ke dalam mulut
corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke
dalam mulut tabung.
269. Tabung reaksi pada percobaan mikrobiologi
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup
tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau
aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi
dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar
tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).untuk
membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media
yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit
atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat
dengan mulut tabung karena memperbesar resiko
kontaminasi.untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan
berkisar 10-12 ml tiap tabung.
270. Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk
yang sama dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih
kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk menampung hasil
fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam penggunaannya,
maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung
reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan
medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah
dingin, maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang
ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan gas,
maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung
durham.
271. Bunsen, alat ini berfungsi untuk menciptakan
kondisi yang steril adalah pembakar bunsen dan juga mempunyai
fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan
penanaman medium. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan membakar
bagian atas atau sumbu dari bunsen.
272. Kaca objek, terbuat dari kaca, fungsinya sebagai
media alas mikroorganisme yang akan diamati dengan mikroskop.
Cara kerjanya mikroorganisme ditaruh di atas preparat kemudian
diamati dengan menggunakan mikroskop.
273. Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan
larutan dengan volume yang tidak diketahui.prinsip kerja alat ini
yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian
bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan
karet tersebut.
274. Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan
yg bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak
pilihan kapasitas dlm mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat
diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara
1l sampai 20 l, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 l. Dlm penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
Cara penggunaan : 1) Sebelum digunakan thumb knob sebaiknya
ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet. 2)
Masukkan tip bersih ke dalam nozzle / ujung mikropipet. 3) Tekan
thumb knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi. 4) Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4
mm. 5) Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan
tekanan dari thumb knob maka cairan akan masuk ke tip. 6)
Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan. 7)
Tekan thumb knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8) Jika ingin melepas tip putar thumb knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
275. Pipet ukur, adalah alat yang terbuat dari gelas,
berbentuk seperti gambar disamping. Pipet ini memiliki
skala.digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan
dihisap dengan mulut.
276. Karet penyedot / filler adalah alat untuk menghisap
larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air
sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada
pipet ukur.
277. Jarum ose atau biasa disebut jarum inokulasi karena
berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan
ke media baru.jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome
atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.bentuk
ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau
inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle/transfer needle.inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle
cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat
membelah agar untuk preprasi heinrichs slide culture.prinsip
kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan
dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian
membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah
matinya bakteri.
278. Beaker atau kadangkala disebut sebagai gelas
beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk:
mengaduk ,mencampur dan memanaskan cairan yang biasanya
digunakan dlm laboratorium. Beaker secara umum berbentuk
silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai
ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter.beker dapat terbuat
dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.beker yang
digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau
zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari ptfe
ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.beaker dapat
ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan
penyusutan zat.beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang
terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume
tertampung.sebagai contoh, beker dengan volume 250 ml ditandai
dengan garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung
sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 ml.keakuratan ukuran ini sangat
bervariasi.beker berbeda dgn labu laboratorium terlihat dari sisinya
yang lurus dan bukannya miring.biasanya beker lebih sering
digunakan dlm percobaan kimia dasar.beaker dalam berbagai
ukuran volume.
279. Oven adalah peralatan yang digunakan untuk
sterilisasi kering, juga dapat digunakan untuk mengeringkan alat-
alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah.cara kerjanya, media dan bakteri
dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan diatur suhu dan
waktunya.
280. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan.prinsip kerja alat ini yaitu
dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya
penutup autoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan. Keran
pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga
semua udara terdesak keluar.apabila sterilisasi telah selesai autoklaf
dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara
perlahan.jangan membuka kran uap untuk nmempercepat turunnya
tekanan, tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol.
281. Spektrofotometer, alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.prinsip kerja alat ini adalah
membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat),
sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan
diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh
menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan
akan menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.
282. Laminar air flow, fungsi dari alat ini yaitu untuk
pengerjaan secara aseptis karena memiliki pengaturan dan
penyaringan aliran udara.prinsip kerjanya yaitu dengan cara
hidupkan lampu uv selama 2 jam, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada
posisi terendah.nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat
dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang
telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit
supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
283. Enkas, alat ini memiliki fungsi untuk
mensterilisasikan alat-alat berskala dengan menggunakan uap air
panas.prinsip kerja alat ini yaitu pada saat sebelum memasukkan
media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu.
284. Hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi.untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk
larutan yang mudah terbakar.
285. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk
melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihatoleh mata
telanjang.prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan
memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa
objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya,
terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan
menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata
pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui
cermin, maka akan semakin terang pula mikroorganisme yang
dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan 40x)
serta pembesaran okuler (10x).
286. Inkubator, digunakan untuk fermentasi dan
menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.prinsip
kerja alat ini yaitu dengan memasukkan atau menyimpan biakan
murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya
hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu.
287. Siring/spoitberfungsi untuk mengambil larutan, zat
hasil pengukuran, atau zat yang mau diuji.alat ini dapat
disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air bertekanan)
dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.prinsip kerja
alat ini yaitu dengan memasukkan jarum spoit ke dalam suatu
larutan, kemudian menarik keluar bagian pendorong dari spoit.
288. Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi yang
ingin dipanaskan. prinsip kerja ose ialah dengan cara memegang
bagian pegangan gegep, kemudian menjepit tabung reaksi yang
ingin dipanaskan.
289. Rak tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan
tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum
ataupun yang tidak digunakan.prinsip kerjanya yaitu dengan
memasukkan tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung.
290. Pada dasarnya, semua peralatan yang ada
dilaboratorium memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada beberapa
alat yang memiliki kemiripan, akan tetapi dalam penggunaannya
alat tersebut memang sebaiknya hanya digunakan sebagaimana
fungsinya, karena akan mempengaruhi hasil dari percobaan.
Meskipun suatu alat memiliki kemiripan dari segi bentuknya, tetapi
dari skala yang dimilikinya akan berbeda.
291.
292. BAB V
293. PENUTUP
A. Kesimpulan
300.
301.
302. DAFTAR PUSTAKA
303.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322. LAMPIRAN
I. Skema kerja
323. Alat alat mikribiologi
324.
325.
326. Di jelaskan nama alat, fungsi dan cara kerja dari alat-alat
yang disiapkan
327.
328.
asisten praktikum
330.
331.
333.
334.
335.