Anda di halaman 1dari 41

1

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


PENGENALAN ALAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan

Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi tanpa ada halangan apapun

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun

berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami peroleh selama

melaksanakan Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi .

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan

baik tanpa adanya bantuan dari asisten-asisten terkait. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga kami mengucapkan banyak

terima kasih kepada asisten yang telah membantu kami dalam

Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi, maupun dalam menyusun

laporan ini.

Kendari, April 2016

Penulis

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
2
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 1

DAFTAR ISI........................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................3

a LATAR BELAKANG...................................................................3
b RUMUSAN MASALAH..............................................................4
c TUJUAN................................................................................... 5
d MANFAAT................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................6

a DASAR TEORI.........................................................................6
b URAIAN BAHAN........................................................................
c URAIAN MIKROBA.....................................................................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.....................................................9

a WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM............................................9


b ALAT DAN BAHAN...................................................................9
c PROSEDUR KERJA.....................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................12

a HASIL PENGAMATAN.............................................................12
b PEMBAHASAN.......................................................................26
BAB V PENUTUP.............................................................................. 39

a KESIMPULAN........................................................................39
b SARAN.................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
3
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang


mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Laboratorium adalah suatu ruang atau tempat yang didesain
sedemikian rupa untuk melakukan penelitian atau percobaan.
Keberadaan laboratorium tentu sangat vital bagi aktivitas ilmiah,
termasuk kegiatan praktikum mikrobiologi dasar.
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan,maka semakin tinggi pula rasa
ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai
pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata. Dari hal
inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.
Sebelum melakukan kegiatan praktikum dalam laboratorium tentu
saja kita harus mengenal nama-nama, kegunaan, dan perawatan
peralatan sebuah laboratorium.
Saat melaksanakan praktikum, para laboran atau praktikan
dituntut untuk mengetahui dan memahami tentang segala sesuatu
di dalam laboratorium termasuk alat-alat dan cara penggunaan.
Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita
melakukan percobaan atau penelitian. Dengan mengenal alat, kita
dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut
serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan
digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan serta
juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
4
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

melakukan percobaan mikrobiologi. Dan dengan kita mengetahui


akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan
dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana


mengetahui fungsi alat yang akan di gunakan serta cara
penggunaannya dalam praktikum mikrobiologi ?
C. Tujuan percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui fungsi


alat yang terdapat dalam laboratorium mikrobiologi serta cara
penggunaannya.
D. Manfaat
Manfaatdari percobaan ini yaitu dapat mengetahui fungsi
alat yang akan digunakan dan cara penggunaannya dalam
praktikum mikrobiologi.

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
5
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Mikrobiologi berasal dari kata yunani mikros yang artinya


kecil atau renik, bio yang artinya hidup atau kehidupan, dan logos
artinya ilmu atau pikiran. Jadi dapat dikatakan bahwa mikrobiologi
ialah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup yang kecil atau
jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk hidup
yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba. Jasad-jasad
renik yang demikian kecilnya itu tidak dapat dilihat dengan mata
kita sendiri, kita baru dapat melihatnya dengan menggunakan alat
untuk memperbesar benda yang dilihat, alat tersebut dikenal
dengan nama mikroskop (Adam, 1992).
Mikroorganisme meliputi semua organisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Yang termasuk kedalam kelompok
mikroorganisme adalah bakteri, jamur, ragi, dan virus dan juga
protozoa yang lebih besar, seperti parasit malaria dangiardia
( James dkk., 2008).
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar
tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh
mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk
digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik ini digunakan dalam
memelihara mikroorganisme seperti bakteri, mengisolasinya dalam
biakan murni (hanya mengandung satu macam bakteri),
mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme (Natsir dan
Sartini, 2008).
Keterampilan laboratorium merupakan bagian terpenting
ketika melakukan penilaian dalam keterampilan psikomotorik.
Beasley (1987) menyatakan bahwa ragam keterampilan
laboratorium yang harus dimiliki peserta didik/mahasiswa adalah: 1.
memilih, memasang, mengoperasikan, membuka, membersihkan
dan mengembalikan peralatan; 2. mencocokkan peralatan; 3.

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
6
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

membaca alat ukur dengan teliti; 4. menangani, menyiapkan dan


menyadari bahaya bahan kimia; 5. mendeteksi, mengkalibrasi dan
memperbaiki kesalahan dalam mengatur peralatan; 6. menggambar
peralatan dengan akurat (Maknun dkk., 2012).
Kemampuan menggunakan alat laboratorium adalah sikap
yang ditunjukka dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan
pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen dilaboratorium untuk
mencapai tujuan pembelajaran ( Manasikana, 2012).
Alat yang digunakan meliputi pengaduk magnetik, oven,
corong pemisah, piknometer, timbangan kasar, heater, termometer,
neraca analitik dan alat-alat gelas (Busthan, 2011).
Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur
jaringan. Alat-alat yang berupa glass ware maupun dissecting kit
sebelum digunakan harus disterilisasikan dahalu. Demikian juga
medium yang sudah dimasukkan kedalam botol medium harus
disterilkan juga. Dengan pemanasan di dalam autoklaf maka bakteri
dan mikrobia dapat mati akibat suhu yang tinggi (120 0C) dan
tekanan uap air yang besar ( 1,5 kg/cm 2) selama 15 menit
(Hendaryono dan Wijayani, 2006).

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
7
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Waktu dilaksanakan percobaan ini adalah tanggal 26 Maret
2016, pukul 13.00-selsai, di Laboratorim Mikrobiologi dan
Parasitologi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum Pengenalan Alat adalah :

Autoklaf Kulkas
Batang pengaduk Lampu Spiritus
BiologicalSafety Lumpang dan Alu
Mikro pipet
Cabinet
Botol semprot Mikroskop
Cawan Petri Ose Bulat
Cawan porselin Ose Lurus
Colony Counter Oven
Deck glass Panci infuse
Enkas pH Meter
Filler Pinset
Gegep Pipet Tetes
Gelas Erlenmeyer Pipet Ukur
Gelas Kimia Rak tabung
Gelas Ukur Sendok tanduk
Hot Plate Spoit
Inkubator Tabung Durhan
Kompor gas Tabung Reaksi

UMNY KHAERATUL AHBAR.


RIFKA HARDIANTI.
O1A115144
1.

2.

3. BAB IV

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

5. No. 6. Alat 7. Keterangan 8. Fungsi


9. 10. Autoklaf 1. Rotor pengaduk 21. Untuk
11. 2. Belt rotor mensterilkan
1 12. 3. Poros pengaduk berbagai macam
13. 4. Gear box poros
alat dan bahan
14. 5. Indikator
15. yang digunakan
pengaduk
16. 6. Baut & mur dalam
17. 7. Flange mikrobiologi
8. Gasket menggunakan
18. 9. Dinding tangki uap air panas
10.Elemen bertekanan.
19. pemanas
11.Isolator
12.Pengaduk
13.Termokopel
14.Sekring
15.Pengatur suhu
16.Indikator suhu
17.Powerstart
18.Pengatur
kecepatan rotor
19.Kotak
panel/dudukan
20.Pengambil
sampel
21.Penguat dan
baut
22.Masukan umpan
23.Motor
24.Pendingin motor
20. Penya
ngga
22. 23. Batang L 1. Gagang batang 25. untuk
24. 2. Ujung batang menyebarkan
2 cairan di
permukaan agar
supaya bakteri
yang tersuspensi
dalam cairan
tersebut tersebar
merata.
26. 27. Batang 1. Kaca pipih 29. Untuk
2. Batang mengaduk zat
3 pengaduk atau medium di
28.
dalam
Erlenmeyer
30.

31. 32. Biological safety 1. Tombol on/of 36. untuk


33. cabinets 2. Pintu geser kaca pengerjaan
4 34. 3. Area kerja secara aseptis
4. Tombol kipas
karena memiliki
5. Kaki
pengaturan dan
35.
penyaringan
aliran udara.
37. 38. Botol gelap 1. Tutup botol 41. sebagai
39. 2. Badan botol wadah pereaksi
5 40. (reagen) dan
1.
menyimpan
reagen yang
sudah diolah
2
. menjadi baku
primer dan
sekunder

42. 43. Botol semprot 1. Selang semprot 46. Berisikan


2. Tutup botol alcohol 70%,
6 3. Badan botol Untuk sterilisasi
45. tangan praktikan
dan alat-alat
praktikum
mikrobiologi

44.
47. 48. Botol vial 1. Tutup karet 50. Berfungsi
2. Badan botol untuk
7 menampung
reagen atau
rendemen
sampel dalam
2. keadaan sampel

49. 1.
51. 52. Cawan petri 1. Penutup 54. Sebagai
53. 2. Wadah wadah
8 3. Cawan petri penyimpanan
ukuran kecil dan pembuatan
kultur media.

55. 56. Pipet ukur 1. Penghubung 62. Untuk


57. filler memindahkan
9 58. 2. Volume meter larutan dengan
3. Ujung/ keluarnya berbagai ukuran
air volume.
59.
60.
61.
63. 64. Cawan porselin 1. Badan cawan 67. untuk
65. 2. Dasar cawan menguapkan
10 3. Mulut cawan cairan pada suhu
yang tidak terlalu
tinggi. Misalnya
didalam oven
diatas tengah air,
uap, pasir dan
sebagainya

66.
68. 69. Corong 1. Mulut corong 72. Berfungsi
2. Badan corong untuk
11 3. Leher corong memindahkan
4 4. Lubang corong
larutan tempat
3 71.
atau wadah yang
memiliki
2
permukaan atas /
mulut yang lebih
70. 1
kecil.
73. 74. Deck glass 1. Badan deck 76. Sebagai
75. glass tutupan objek
12 pada kaca
preparat.

77. 78. Electro mantel 1. Stecker 81.


5 2. kabel
13 3. tombol on/of
4. pengatur suhu
1 5. tempat
menyimpan
2 wadah
4 . 80.
79. 3
82. 83. Filler 1. A (pengosong 86. Digunakan
84. udara) bersama pipet
14 2. Labu karet ukur, untuk
3. S (dengan dicuci mengambil
menggunakan cairan dengan
bahan kimia). ketelitian yang
4. E
akurat
(mengeluarkan
cairan)
85.
87. 88.Gegep 1. Penjepit 90. Berfungsi
2. Pegangan untuk menjepit
15 89. tabung reaksi
dan preparat.
Membantu
sterilisasi tabung
reaksi dengan
cara
dilidahapikan.
91. 92. Gelas Kimia 1. Mulut gelas 95. Untuk
93. 2. Badan gelas memanaskan
16 3. Skala larutan,
4. Dasar gelas
menghomogenk
an bahan
komposisi media
dan tempat
penyimpanan
medium.

94.
96. 97. Gelas Ukur 1. Mulut gelas 99. Untuk
2. Badan gelas mengambil
17 98. 3. Skala cairan dengan
4. Dasar gelas
volume tertentu.
.

100. 101. Hotplate 1. Alas/ piringan 103. Untuk


18 2. Pengatur suhu memanaskan
102. bahan-bahan
. baik berupa
cairan atau
padatan

104. 105. Inkubator 1. Display set 108. Untuk


106. 2. Pintu menginkubasi
19 penutup/pembuk atau memeram
a mikroba pada
. 3. Pegangan suhu yang
4. Rak
terkontrol.
5. Pengatur suhu
107.
109. 110. Kompor gas 1. Badan kompor 112. Untuk
111. 2. Tombol on/of memanaskan
20 zat atau alat
.
113. 114. Kulkas 1. Bahan pendingin 117. Unt
115. 2. Lemari pendingin uk
21 menyi
mpan
.
bahan
berupa
mediu
m dan
bakteri
untuk
inaktifa
si

116.
118. 119. Labu 1. Mulut labu 123. Sebagai
2. Leher labu wadah larutan,
22 Erlenmeyer 3. Skala bahan atau
120. 4. Dasar labu
cairan.
. 121. 122.
124. 125. Laminar air flow 1. Pintu geser kaca 130. Berfungsi
126. 2. Tombol kipas untuk
23 127. 3. Tombol on / of UV pengerjaan
4. Lampu UV
secara aseptic
. 5. Kipas
6. Pegangan karena
7. Stecker mempunyai pola
8. Kabel pengaturan dan
129. penyaringan
aliran sehingga
aseptis. Untuk
aplikasi sinar UV
beberapa jam
sebelum
digunakan.

128.
131. 132. Lampu Spiritus 1. Sumbu 135. Untuk
133. 2. Mulut memanaskan
24 3. Leher larutan atau
4. Labu Jlcoho
membantu
. 5. Penutup
6. Dasar labu mengkondisikan
steril pada
proses inokulasi

134.
136. 137. Lumpang dan 139. Lumpa 141. Tem
ng : pat
25 Alu A. Mulut Jlcohol mengg
138. B. Badan Jlcohol erus
. C. Dasar Jlcohol
140. Alu : bahan
1. Pegangan yang
2. Penggerus akan di
uji.
142. 143. Mikroskop 1. Lensa okuler 146. Untuk
2. Tabung melihat benda
26. cahaya 3. Sekrup pengarah benda yang
4. Lensa objektif
berukuran
5. Revolver
6. Pegangan mikroskopis.
7. Pegangan sedia
8. Cermin
9. Sendi inklinasi
10.Kaki
145.
144.
147. 148. Mikro pipet 1. Tombol penarik 151. Untuk
149. dan pendorong memindahkan
27. cairan cairan yang
2. Tip rejector bervolume
3. Badan cukup kecil,
mikropipet biasanya kurang
4. Tip
dari 1000 l.
150.

152. 153. Mikroskop stereo 1. Lensa okuler 156. Untuk


154. 2. Lengan melihat objek
28. 3. Meja benda yang
4. Pengatur kasar membutuhkan
5. Pengatur halus pembesaran
6. Kaki tidak terlalu
7. Sumber cahaya
besar. Bayangan
8. Penjepit
9. Lensa objektif benda yang
10.Revolver diamati dengan
155. Tabung mikroskop ini
terlihat 3
dimensi.
157. 158. Object & Deck 1. Object glass 161. Obj
2. Deck glass ect
29. Glass 1. Dasar atau glass
159. tempat preparat berfun
2. Tepi
gsi
160.
untuk
tempat
menar
uh
objeck
yang
akan
diamati
di
bawah
mikros
kop.
162. Dec
k glass
berfun
gsi
untuk
menut
up
objek
yang
ada di
atas
object
glass
163. 164. Ose Bulat dan 1. Ujung ose lurus 166. Ose
2. Ujung ose lurus
30. Ose Lurus 3. Pegangan berfun
165.
gsi
untuk
memin
dahkan
mikroo
rganis
me
dengan
cara
menus
uk
pada
mediu
m yang
ada
pada
tabung
reaksi.
167. Ose bulat
berfungsi untuk
memindahkan
mikroorganisme
dengan cara
menggores pada
medium yang
ada pada cawan
petri.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175. 176. Oven 1. Pengatur suhu 179. Untuk
177. 2. Pintp mensterilisasi
31. 3. pembuka/penutu kering alat-alat
p dari gelas.
178. Rak

180. 181. Panci infuse 1. Panci bagian atas 183. Untuk


182. 2. Panic bagian menyaring
32. bawah kandungan
sterilisasi
184. 185. Pencadang 1. Badan 193. Pencadan
186. pencadang g berfungsi
33. 2. Mulut untuk
pencadang mengetahui
187. daya hambat
188. daru suatu
189. mikroorganisme
190. pada suatu
191. medium.
192.

194. 195. pH Meter 1. Penampil pH 197. Untuk


2. Ujung mengecek pH
34. sensitivitas (keasaman atau
alkalinitas) dari
media.

196.

198. 199. Pinset 1. Pangkat 201. Untuk


200. 2. Pegangan mengambil
35. 3. Penjepit benda atau
sampel dengan
menjepit.

202. 203. Pipet tetes 1. Karet penyedot 206. untuk


204. 2. Badan pipet meneteskan
36. 3. ujung/keluar cairan yang
masuknya diambil sedikit
larutan demi sedikit
205. secara tepat
dalam
pembuatan
medium
207. 208. Pipet ukur 210. 1. 215. Untuk
209. Penghubung memindahkan
37. filler larutan dengan
211. 2. Volume berbagai ukuran
meter volume.
212. 3. Ujung/
keluarnya air
213.
214.

216. 217. Rak tabung 1.Lubang tempat 219. Untuk


218. tabung reaksi menyimpan
38. 2.Badan rak tabung-tabung
reaksi baik yang
digunakan pada
saat praktikum
ataupun yang
tidak digunakan.
220.
221.

222. 223. Rubber bulb 1. Mulut rubber 226. alat untuk


224. bulb menyedot
39. 2. Badan rubber larutan yang
bulb
dapat dipasang
pada pangkal
pipet ukur
1

225.
227. 228. Sendok tanduk 1. Pegangan 230. Untuk
229. 2. Sendok mengambil
40. bahan dengan
menyendok,
biasanya berupa
serbuk.
231.

232. 233. Spoit 1. Badan spoit (isi 235. Untuk


234. cairan) memindahkan
41. 2. Tutup jarum cairan dengan
3. Jarum skala yang
akurat dan zat
hasil
pengukuran,
atau zat yang
mau diuji.

236. 237. Tabung Durham 1. Mulut tabung 239. Untuk


238. 2. Badan tabung menangkap gas
42. 3. Dasar tabung O2 yang di
hasilkan dari
hasil fermentasi
mikroorganisasi.
240. 241. Tabung reaksi 1. Mulut tabung 244. Sebagai
242. 2. Badan tabung Wadah untuk
43. 3. Dasar tabung mereaksikan dua
243. atau lebih
larutan/ bahan
kimia. Wadah
pengembangan
mikroba,
misalnya dalam
pengujian
jumlah bakteri.

245. 246. Thermometer 1. ruang hampa 249. Berfungsi


247. 2. pipa kapiler untuk mengukur
44. 3. raksa suhu.
4. tangkai kaca
dengan dinding
tebal
5. Pentolan
dengan dinding
tipis

248.
250.

251.

252.

253.

254.

255.

256.
257.

258.

259.
B. Pembahasan
260. Alat-alat yang kita gunakan ini memiliki
karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda-beda. Sebelum
melakukan suatu percobaan ataupun penelitian, sebaiknya terlebih
dahulu kita harus mengenal dan mengetahui tentang alat-alat yang
hendak digunakan dalam melakukan percoban. Hal ini akan berguna
untuk mempermudah dalam melaksanakan percobaan, sehingga
dapat mengurangi resiko kesalahan kerja pada saat melakukan
percobaan.
261. Alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi farmasi sangat beragam, mulai dari yang bentuknya
kecil sampai sangat besar. Alat-alatnya pun terbuat dari bahan-
bahan yang berbeda, tergantung dari fungsi dari alat-alat tersebut.
Beberapa diantaranya ada yang berupa elektronik (contohnya:
mikroskop cahaya maupun stereo, autoklaf elektrik, incubator, hot
plate dan stirrer, colony counter, biological safety cabinet (BSC), dan
mikropipet), ada yang terbuat dari gelas dan keramik (contohnya:
cawan petri ,pipet ukur dan pipet tetes, lumpang & alu dan
sebagainya) serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya:
jarum inokulum/ose, pinset, rubber bulb dan Ph meter universal).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal
atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam
melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga
resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan
dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium.
262. Mikroskop merupakan alat yang difungsikan untuk
melihat dan mengamati objek dengan ukuran yang sangat kecil
yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang
digunakan antara lain elektron, mikroskop cahaya, dan mikroskop
kemera. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat
objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop elektron (Biokuler)
berfungsi untuk melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya
lampu. Mikroskop kamera (Triokuler) berfungsi sebagai pengambil
gambar (objek). Prinsip Kerjanya yaitu memantulkan cahaya melalui
cermin, lalu diteruskan hingga lensa obyektif dilensa obyektif
bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar
kemudian bayangan akan diteruskan dan dihasilkan bayangan
tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat semakin banyak
cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
pula mikroorganisme yang dilihat.
263. Peralatan-peralatan yang digunakan didalam
laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan
yang umumnya digunakan di laboratorium kimia. Peralatan-
peralatan tersebut dibagi dalam kelompok peralatan alat sterilisasi,
alat aseptic, alat pemanas, alat wadah, alat penghitung, alat
pengamatan, alat ukur, dan alat tambahan.alat sterilisasi
diantaranya autoclaf, oven, dan bunsen.alat aseptic, diantaranya
enkas, dan laminar air flow.alat pemanas salah satunya hotplate.alat
wadah diantaranya cawan petri dan tabung reaksi.alat penghitung
salah satunya haemositometer.alat pengamatan diantaranya
mikroskop dan kaca objek cekung. Alat ukur diantaranya
erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, pipet volume, neraca analitik,
dan timbangan ohause. Alat ekstrak salah satunya corong.alat
tambahan diantaranya jarum ose dan siring.
264. Neraca analitik, yaitu timbangan digital yang
fungsinya untuk menimbang berat sampel dan berat media.
Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0 lagi.prinsip kerja alat
ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara
langsung pada layar berat bahan tersebut.
265. Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung
larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu
erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan
yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300
ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya. Prinsip kerja dari labu
erlenmeyer ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia
secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara
hati-hati.
266. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu
cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa
pilihan berdasarkan skala volumenya.pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan.prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.
267. Cawan petri berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat
pengujian sampel.cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan
tutupnya.prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
268. Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan
ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.prinsip
kerja pada alat ini yaitu larutan langsung dituangkan ke dalam mulut
corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke
dalam mulut tabung.
269. Tabung reaksi pada percobaan mikrobiologi
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup
tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau
aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi
dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar
tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).untuk
membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media
yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit
atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat
dengan mulut tabung karena memperbesar resiko
kontaminasi.untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan
berkisar 10-12 ml tiap tabung.
270. Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk
yang sama dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih
kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk menampung hasil
fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam penggunaannya,
maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung
reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan
medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah
dingin, maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang
ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan gas,
maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung
durham.
271. Bunsen, alat ini berfungsi untuk menciptakan
kondisi yang steril adalah pembakar bunsen dan juga mempunyai
fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan
penanaman medium. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan membakar
bagian atas atau sumbu dari bunsen.
272. Kaca objek, terbuat dari kaca, fungsinya sebagai
media alas mikroorganisme yang akan diamati dengan mikroskop.
Cara kerjanya mikroorganisme ditaruh di atas preparat kemudian
diamati dengan menggunakan mikroskop.
273. Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan
larutan dengan volume yang tidak diketahui.prinsip kerja alat ini
yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian
bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan
karet tersebut.
274. Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan
yg bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak
pilihan kapasitas dlm mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat
diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara
1l sampai 20 l, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 l. Dlm penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
Cara penggunaan : 1) Sebelum digunakan thumb knob sebaiknya
ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet. 2)
Masukkan tip bersih ke dalam nozzle / ujung mikropipet. 3) Tekan
thumb knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi. 4) Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4
mm. 5) Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan
tekanan dari thumb knob maka cairan akan masuk ke tip. 6)
Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan. 7)
Tekan thumb knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8) Jika ingin melepas tip putar thumb knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
275. Pipet ukur, adalah alat yang terbuat dari gelas,
berbentuk seperti gambar disamping. Pipet ini memiliki
skala.digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan
dihisap dengan mulut.
276. Karet penyedot / filler adalah alat untuk menghisap
larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air
sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada
pipet ukur.
277. Jarum ose atau biasa disebut jarum inokulasi karena
berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan
ke media baru.jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome
atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.bentuk
ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau
inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle/transfer needle.inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle
cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat
membelah agar untuk preprasi heinrichs slide culture.prinsip
kerjanya yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan
dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian
membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah
matinya bakteri.
278. Beaker atau kadangkala disebut sebagai gelas
beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk:
mengaduk ,mencampur dan memanaskan cairan yang biasanya
digunakan dlm laboratorium. Beaker secara umum berbentuk
silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai
ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter.beker dapat terbuat
dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.beker yang
digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau
zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari ptfe
ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.beaker dapat
ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan
penyusutan zat.beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang
terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume
tertampung.sebagai contoh, beker dengan volume 250 ml ditandai
dengan garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung
sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 ml.keakuratan ukuran ini sangat
bervariasi.beker berbeda dgn labu laboratorium terlihat dari sisinya
yang lurus dan bukannya miring.biasanya beker lebih sering
digunakan dlm percobaan kimia dasar.beaker dalam berbagai
ukuran volume.
279. Oven adalah peralatan yang digunakan untuk
sterilisasi kering, juga dapat digunakan untuk mengeringkan alat-
alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah.cara kerjanya, media dan bakteri
dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan diatur suhu dan
waktunya.
280. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan.prinsip kerja alat ini yaitu
dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya
penutup autoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan. Keran
pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga
semua udara terdesak keluar.apabila sterilisasi telah selesai autoklaf
dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara
perlahan.jangan membuka kran uap untuk nmempercepat turunnya
tekanan, tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol.
281. Spektrofotometer, alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.prinsip kerja alat ini adalah
membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat),
sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan
diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh
menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan
akan menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.
282. Laminar air flow, fungsi dari alat ini yaitu untuk
pengerjaan secara aseptis karena memiliki pengaturan dan
penyaringan aliran udara.prinsip kerjanya yaitu dengan cara
hidupkan lampu uv selama 2 jam, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada
posisi terendah.nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat
dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang
telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit
supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
283. Enkas, alat ini memiliki fungsi untuk
mensterilisasikan alat-alat berskala dengan menggunakan uap air
panas.prinsip kerja alat ini yaitu pada saat sebelum memasukkan
media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu.
284. Hot plate stirrer berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi.untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk
larutan yang mudah terbakar.
285. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk
melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihatoleh mata
telanjang.prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan
memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa
objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya,
terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan
menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata
pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui
cermin, maka akan semakin terang pula mikroorganisme yang
dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan 40x)
serta pembesaran okuler (10x).
286. Inkubator, digunakan untuk fermentasi dan
menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.prinsip
kerja alat ini yaitu dengan memasukkan atau menyimpan biakan
murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya
hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu.
287. Siring/spoitberfungsi untuk mengambil larutan, zat
hasil pengukuran, atau zat yang mau diuji.alat ini dapat
disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air bertekanan)
dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.prinsip kerja
alat ini yaitu dengan memasukkan jarum spoit ke dalam suatu
larutan, kemudian menarik keluar bagian pendorong dari spoit.
288. Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi yang
ingin dipanaskan. prinsip kerja ose ialah dengan cara memegang
bagian pegangan gegep, kemudian menjepit tabung reaksi yang
ingin dipanaskan.
289. Rak tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan
tabung-tabung reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum
ataupun yang tidak digunakan.prinsip kerjanya yaitu dengan
memasukkan tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung.
290. Pada dasarnya, semua peralatan yang ada
dilaboratorium memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada beberapa
alat yang memiliki kemiripan, akan tetapi dalam penggunaannya
alat tersebut memang sebaiknya hanya digunakan sebagaimana
fungsinya, karena akan mempengaruhi hasil dari percobaan.
Meskipun suatu alat memiliki kemiripan dari segi bentuknya, tetapi
dari skala yang dimilikinya akan berbeda.
291.
292. BAB V

293. PENUTUP

A. Kesimpulan

294. Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang telah


dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Peralatan laboratorium
yang terbuat dari kaca terdiri atas erlenmeyer, gelas ukur, cawan
petri, corong, tabung reaksi, pipet ukur, karet penyedot, jarum
inokulasi, bunsen, kaca objek, neraca analitik, pipet tetes,
mikropipet, beaker glas. Peralatan laboratorium yang terbuat dari
logam yaitu oven, autoklaf, spektrofotometer, laminar air flow,
enkas, hot plate, mikroskop, inkubator, colony counter. Peralatan
laboratorium yang terbuat dari plastik terdiri tas spoid dan botol
semprot. Peralatan laboratorium yang terbuat dari kayu terdiri dari
rak tabung reaksi dan gegep.
295.
B. Saran

296. Pada saat praktikum pengenalan alat, semua mahasiswa


yang melakukan percobaan harus memperhatikan semua alat yang
telah ditunjukan agar praktikan berjalan dengan lancar. Sebagai
seorang praktikan, kita memang perlu tau tentang alat-alat yang
kita gunakan agar kita memperoleh hasil yang benar dan tehindar
dari kecelakaan kerja.
297.
298.
299.

300.

301.
302. DAFTAR PUSTAKA
303.

304. Adam, Syamsuni., 1995. Dasar-Dasar Mikrobiologi Parasitologi


untuk Perawat. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
305.
306. Djide Natsir, Sartini., 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi.
Lephas: Makassar.
307.
308. Hendaryono dan Wijayani, 2006. Teknik Kultur Jaringan.
Erlangga:EGC.
309.
310. James, Joyce., Colin Beker., Helen Jwain., 2008. Prinsip-Prinsip
Sains Keperawatan. EMS: Jakarta.
311.

312. Maknundjohar. R.R. Hertien, K. S., Achmad., M. tati, S.S., 2012.


Pemetaan Keterampilan Esensial Laboratorium Dalam Kegiatan
Praktikum Ekologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.1 (1).

313. Manasikana oktaffi arinna, Ashadi,Haryono . 2012. Pembelajaran


Ipa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari
Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium.
Jurnal inkuiri. Vol.1 (1).
314.
315. Meuthia, Busthan., 2011. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Hasil
Distilasi Vakum Dengan Pngkelatan. Hasil Penelitian Industri.
Vol.24 (2).

316.

317.

318.

319.

320.

321.
322. LAMPIRAN

I. Skema kerja
323. Alat alat mikribiologi

324.

325.

326. Di jelaskan nama alat, fungsi dan cara kerja dari alat-alat

yang disiapkan

327.

328.

329. Diamati dan dipahami penjelasan yang diberikan oleh

asisten praktikum

330.
331.

332. Hasil pengamatan =...?

333.

334.

335.

Anda mungkin juga menyukai