Anda di halaman 1dari 6

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, xx (x), x-xx (xxxx)

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi


Journal homepage: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jppb

Aktivitas Isolasi Dan Identifikasi Mikroba Isolat Bakteri Pada Jari


Tangan Probandus

Info Artikel Abstrak


Diterima: Praktikum teknik isolasi mikroorganisme ini terkadang dapat
Direvisi: digunakan dalam kehidupan. Teknik isolasi mikroba adalah
Diterima suatu upaya untuk menumbuhkan mikroba diluar lingkungan
untuk diterbitkan: alamiahnya. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui teknik mengisolasi mikroorganisme dari alam
Keywords: hingga mendaptkan kultur murni dan untuk mengetahui teknik
Isolasi, Gores Kuadran, memindahkan mikroorganisme pada suatu medium ke medium
Mikroorganisme, Teknik Gores. yang lain. Isolasi dilakukan di medium kultur yang telah dibuat
sebelumnya yaitu medium nutrient agar (NA). Proses isolasi ini
menggunkan teknik gores kuadran dengan pola goresan yang
membagi daerah goresan menjadi 4 bagian. Hasil dari praktikum
ini terdapat 4 goresan sampai diperoleh koloni tunggal yang
terpisah. Terdapat lima sumber bakteri, yaitu toilet, tempat
sampah, udara bebas, rambut, dan jari tangan. Adapun alat yang
digunakan untuk memindahkan koloni bakteri tersebut yaitu
menggunakan jarum ose. Jarum ose yang digunakan harus steril
gar tidak terjadi kontaminasi. Pensterilan jarum ose ini
menggunakan cara pembakaran di api bunsen. Waktu yang
digunakan dalam teknik isolasi ini adalah selama 72 jam. Setalh
dilakukan isolasi, dapat dilihat bahwa terdapat satu sumber yang
pola goresanya cukup mendekati zig-zag yaitu, pada bakteri
yang bersumber dari dari jari tangan.
© 2020 Universitas Bengkulu. This is an open-access article under the CC-BY license
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0)

PENDAHULUAN
Pada umumnya mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi campuran.
Sangat jarang mikroba di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. Dengan demikian, agar
mikroba tersebut dapat di-identifikasikan, sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan, morfologis,
dan fisiologis masing-masing mikroba maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu spesies
tersebut dipisahkan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, kemudian
ditumbuhkan menjadi biakan murni yaitu suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies
(Buchanan, 2003).
Salah satu cara untuk melihat dan mengamati bentuk sel bakteri dalam keadaan hidup sangat
sulit, sehingga untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui
sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan. Oleh
karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 1


penelitian mikrobiologi (Pelczar, 2008).
Adanya perbedaan pertumbuhan yang terjadi antara bakteri satu dengan lainnya disebabkan
oleh kemampuan bakteri yang berbeda-beda dalam berkembang biak, tergantung pada media tumbuh
serta nutrisi yang ada. Faktor pertumbuhan bakteri juga bergantung pada pH dan suhu. Suhu optimum
pertumbuhan bakteri adalah 37º C. Selain itu kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan serta kemampuan membelah diri dan bertahan hidup juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan bakteri tersebut (Iqlima dkk, 2017).
Teknik isolasi mikroba adalah suatu upaya untuk menumbuhkan mikroba di luar lingkungan
alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, udara, tanah, substrat yang berupa
bahan pangan, tanaman, dan hewan. . Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel
yang tetap pada tempatnya. Teknik isolasi dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan
pengenceran berseri dilanjutkan dengan membiakkan pada media yang sesuai yaitu metode cawan
tuang (poured plate) atau cawan gores (streak plate) dan teknik untuk menghitung jumlah sel mikrobia
yang telah diisolasi dengan menggunakan perhitungan angka lempeng total sedangkan penyimpanan
mikroorganisme sering menggunakan teknik agar slants (Colome, 2001).
Metode gores atau streak plate menggunakan jarum ose, dan menggoreskan ke permukaan
medium agar, dengan pola tertentu pada ujung goresan hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas
dari jarum ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentu koloni tunggal
yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya untuk mendapatkan biakan murni. Metode
tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menyampur suspensi bakteri dengan
medium agar pada suhu 50 ° C kemudian menuangkannya pada cawan petri atau dengan cara
menyemprotkan suspensi pada dasar cawan petri (petridisk), kemudian menuang medium agar
keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan ditempatkan pada tempatnya masing-
masing dan diharapkan bakteri tidak dapat mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal. Metode
sebar atau spead plate dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas medium agar kemudian
menyebarkannya secara merata dengan trygalski. Dengan diharapkan bakteri terpisah secara
individual kemudian dapat tumbuh menjadi koloni tunggal (Wati, 2013)
Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya maka praktikum ini sangat penting dilakukan agar
mengetahui teknik mengisolasi mikroorganisme dari alam hingga mendapatkan kultur murni, dan
untuk mengetahui teknik memindahkan mikroorganisme pada suatu medium ke medium yang lain.

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FKIP Univeresitas Bengkulu. Waktu pelaksanaan,
pada hari jumat tanggal 1 April 2022 , pukul 10.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah adalah alkohol 70%, cawan petri, pemanas bunsen, dan jarum
ose. Bahan yang digunakan antara lain medium NA dan kultur campuran bakteri (dari percobaan
sebelumnya) .
Cara Kerja
1. Pemurnian Mikroorganisme
a. Siapkan enam cawan petri yang berisi medium NA
b. Siapkan cawan petri yang telah berisi kultur campuran bakteri (dari percobaaan sebelumnya).
c. Bagi dasar petri menjadi 4 sektor.
d. Sterilisasi jarum ose dengan dipanaskan dibawah api sampai membara.
e. Pilih satu koloni yang akan dimurnikan.
f. Secara aseptis, pindahkan satu koloni yang dipisahkan ke medium NA baru yang telah
disiapkan menggunakan jarum ose menurut pola zig-zag.
g. Inkubasi selama 72 jam.

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 2


h. Foto proses pemurnian , dan catat hasil pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1
Perbandingan Hasil Praktikum Isolasi Dengan Literatur
Medium Sumber bakteri Sketsa/gambar Sketsa/Gambar

NA
Jari Tangan

(Literature)

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan teknik yang biasa digunakan dalam
mengisolasi mikroba dari habitat alaminya. Teknik tersebut bertujuan untuk mengetahui teknik
mengisolasi mikroorganisme dari alam hingga mendapatkan kultur murni, dan untuk mengetahui
teknik memindahkan mikroorganisme pada suatu medium ke medium yang lain. Pada saat
mengisolasi bakteri ini memerlukan lingkungan dan medium yang berisi zat hara untuk pertumbuhan
sel, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Medium yang kami gunakan pada percobaan ini adalah medium NA yang berbentuk
medium agar. Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme serta kultur
bakteri (Puspitasari, dkk.2012). Sumber mikroba yang kami ambil yaitu dari jari tangan.
Praktikum ini dilakukan untuk mendapatkan kultur murni atau biakan murni. Menurut
(Dwidjoseputro, 1990) Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain
digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi
dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies. Pemurnian (purification) bertujuan
agar diperoleh biakan murni yang diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan
koloni mikroba yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris maupun tetes eksudat
sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan cara memindahkan
bakteri menggunakan metode garis yang kemudian ditumbuhkan pada media NA (Ed-har dkk, 2017).
Setelah melakukan pembiakan, populasi campuran dari mikroba yang ada dilingkungan
dapat dipisahkan menjadi kultur murni yang mengandung hanya satu jenis mikroorganisme saja.
Teknik pemisahan tersebut dikenal sebagai teknik isolasi yang disertai dengan teknik pemurnian.
Menurut Utami dkk (2017), Isolasi adalah memisahkan suatu mikrob dari lingkungan di alam dan
menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium biakan. Pada proses isolasi, setiap koloni
dengan morfologi yang berbeda dipisahkan menjadi isolat tunggal hingga diperoleh isolat murni yaitu
isolat yang hanya memiliki satu bentuk morfologi yang sama secara makroskopis, namun jika koloni
bakteri yang tumbuh di media pertumbuhan yang secara makroskopis sama dianggap isolat yang
sama. Tujuan pemurnian isolat bakteri adalah untuk memisahkan hasil inokulasi yang terdiri dari
banyak koloni yang berlainan jenis sehingga didapatkan koloni murni pada setiap cawan petri. Hal
ini dilakukan terus-menerus hingga didapatkan koloni yang benar-benar murni, yaitu yang memiliki
morfologi yang sama karena berasal dari pembelahan satu sel.
Pada saat melakukan teknik isolasi mikroorganisme ini yang telah didapatkan dari alam, tahap

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 3


selanjutkan kita melakukan pemisahan mikroorganisme yang ingin kita biakan dengan
mikroorganisme yang masih tercampur pada suatu medium lainnya. Jika mikroorganisme ini belum
dipisahkan atau masih tercampur dengan mikroorganisme lain maka kita akan kesulitan untuk
mengamati sifat-sifat dari jenis mikroorganisme tersebut. Kemudian kita juga akan memperoleh
kultur murni dari isolasi mikroba. Adapun beberapa teknik isolasi mikroorganisme ini untuk
mendapatkan biakan murni. Pada percobaan ini kami menggunakan teknik cawan gores dengan
menggunakan jarum ose. Teknik ini dengan melakukan penggoresan pada medium agar dengan pola
zig-zag. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hadioetomo (1993), menginokulasi biakan dilakukan
dengan jarum ose pada permukaan atas agar yang penuh dengan biakan campuran (misalnya
specimen ludah atau bahan lain). Ada beberapa metode penggoresan yang berbeda, namun kesemua
metode bertujuan untuk meletakkan sebagian besar organisme pada beberapa goresan pertama.
Apabila sebaran dilakukan dengan menggerakkan jarum ose bergantian dari satu bagian ke bagian
lain cawan petri, bakteri yang tertinggal pada jarum ose semakin berkurang. Jika dilakukan secara
sempurna, goresan akhir akan meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu sama lain,
sehingga setelah mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal dari bakteri individual akan benar-
benar terpisah satu sama lain. Kemudian koloni tunggal dapat ditinggalkan kemedium steril, dan akan
tumbuhlah biakan murni.

Gambar 1 Metode Streak Plate (Colome, 2001).

Seperti yang diketahui bahwa pada praktikum Teknik isolasi yang digunakan yaitu teknik
gores 4 kuadran dengan cara membagi cawan petri menjadi 4 bagian, dimana setiap sektornya
dilakukan penggoresan secara zigzag. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Seprianto (2017), koloni
tunggal diperoleh dengan metode gores kuadran (Streak quadrant) dengan tujuan mendapatkan
biakan murni. Cara ini dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi 4 bagian dan masing – masing
bagian merupakan pengenceran dari streak sebelumnya. Dan diperkuat dengan literatur dari Lestari,
dkk (2018) yang menyatakan bahwa streak-plate biasanya dilakukan sebanyak 4 goresan sampai
diperoleh koloni tunggal yang terpisah. Adapun tujuan dilakukannya teknik isolasi gores kuadran 4
yaitu bertujuan untuk mendapatkan bakteri yang murni atau terpisah koloninya. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Pelczar dan Chan (1988), streak kuadran bertujuan untuk mendapatkan suatu
biakan murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroorganisme yang lain yang tidak diinginkan.
Adapun menggunakan teknik cawan gores ini diterapkan dalam isolasi bakteri adalah ketika
kita menggoreskan bakteri dengan jarum ose pada medium semakin lama, maka goresan yang kita
buat akan semakin tipis. Sehingga tipisnya goresan membuktikan bahwa bakteri pada goresan
terakhir akan memiliki posisi yang jarang atau berjarak dengan kata lain bakteri tersebut akan terpisah
satu sama lain. Jika posisi bakteri terpisah satu sama lain, maka kita akan dengan mudah mengambil
bakteri mana yang akan kita biakkan.
Kemudian setelah semua medium tergoresi maka diinkubasi selama 72 jam, karena untuk
memberi waktu pada mikroba agar dapat memperbanyak diri. Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa
percobaan isolasi yang kelompok kami lakukan berhasil, yaitu mikroba yang bersumber dari jari

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 4


tangan. Keberhasilah isolasi ini ditandai dengan terlihatnya pola-pola yang terbentuk pada permukaan
cawan petri. Pola-pola tersebut terbentuk karena adanya pemisahan koloni yang terjadi sehingga
menghasilkan kultur murni atau koloni yang memiliki jenis yang sama. Serta diketahui bahwa pola
dari hasil isolasi yang telah kami pun sama dengan pola yang didapatkan diliteratur. Perkembangan
bakteri yang terjadi pada cawan petri yang telah diberi perlakuan berkaitan dengan kemampuan bateri
untuk bertahan hidup, factor yang dapat mempengaruhinya berkaitan dengan pH dan suhu. Hal ini
sesuai dengan pendapat dari Iqlima dkk (2017) Adanya perbedaan pertumbuhan yang terjadi antara
bakteri satu dengan lainnya disebabkan oleh kemampuan bakteri yang berbeda-beda dalam
berkembang biak, tergantung pada media tumbuh serta nutrisi yang ada. Faktor pertumbuhan bakteri
juga bergantung pada pH dan suhu. Suhu optimum pertumbuhan bakteri adalah 37º C. Selain itu
kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan serta kemampuan membelah diri dan
bertahan hidup juga berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri tersebut

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknik isolasi mikroba
adalah suatu upaya untuk menumbuhkan mikroba di luar lingkungan alamiahnya. Ada berbagai
teknik dalam mengisolasi untuk mendapatkan biakkan bakteri yang murni. Dari sekian banyak teknik
isolasi yang ada, praktikum kali ini menggunakan teknik cawan gores. Sebelum melakukan
praktikum, kita harus mensterilkan, tangan dengan alkohol, serta alat-alat dan medium yang akan
dipakai menggunakan autoklaf. Medium pada cawan petri akan dibagi menjadi 4 bagian atau 4 daerah
kuadran. Setelah di goreskan, medium diinkubasi selama 72 jam, ini bertujuan agar bakteri
memperbanyak diri.Untuk mendapatkan bakteri murni, kita mengambil bakteri yang ada pada
kuadran ke-4. Karena pada kuadran ke-4, jejak goresanya adalah yang paling tipis. Untuk
mengambilnya, cukup kita goreskan saja ujung jarum ose di garis putih pada kuadran ke-IV tadi.
Pada praktikum ini kelompok 3 yang menggunakan medium NA dan sumber mikroorganisme dari
jari tangan yang berhasil mengisolasi mikroorganisme sehingga menghasilkan kultur murni
sedangkan kelompok lain gagal untuk mengisolasi mikroorganismenya.

DAFTAR PUSTAKA
Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.
The William & Wilkins Company Baltimore.USA.
Colome, JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing Company.
New York
Dwidjoseputro, S. 1990. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ed-har, A.A., Widyastuti, R., & Djajakira, G. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Mikroba Tanah
Pendegradasi Selulosa Dan Pektin Dari Rhizosfer Aquilaria Malaccensis. Bulletin Tanah
dan Lahan. Vol. 1(1) : 58-64. (diakses 12 April 2022)
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/btanah/article/download/17692/12666/0
Hadioetomo. Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka
Utama.
Iqlima, D., Ardiningsih, P., &Wibowo, M.A. 2017. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Endofit B2d
Dari Batang Tanaman Yakon (Smallanthus Sonchifolius (Poepp. & Endl.) H. Rob.)
Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Salmonella Thypimurius. Jurnal Kimia
Khatulistiwa. Vol. 7(1) : 36-43. ISSN:2303-1077. (diakses 12 April 2022)
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jkkmipa/article/view/23569
Lestari, dkk. 2018. Dasar – Dasar Mikrobiologi Makanan di Bidang Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 5


Pelczar, Michael, J., E.C.S Chan. 1988. Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Pelczar, C. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Puspitasari, F.D., Shovitri, M., & Kuswytasari, N.D.2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob
proteolitik dari tangka septik. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1(1). ISSN: 2301-928X.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=60861&val=4187 (12 April 2022)
Seprianto. 2017. Isolasi Dan Penapisan Bakteri Selulolitik Dari Berbagai Jenis Tanah Sebagai
Penghasil Enzim Selulase. Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity. Vol.
1(2) : 67-73. https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/bio/article/view/2102 (diakses 12
April 2022)
Utami, D.P., Mahyarudin., & Zakiah, M. 2017. Isolasi, Identifikasi Dan Aktivitas Bakteri Endofit
Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Staphylococcus Aureus. Jurnal
Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, (Diakses pada 12 April 2022)
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/download/25672/75676576756
Wati. 2013. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Bioetanol melalui Proses Anaerob
(Fermentasi). Semarang: Universitas Diponegor

https://doi.org/10.33369/diklabio.4.1.1-9 E-ISSN: 2598-9669 6

Anda mungkin juga menyukai