Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM
“MEDIA PERTUMBUHAN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum

Disusun oleh
Nama : Reza Maulana Muhammad
NIM : 444216006
Kelas : IIA
Kelompok : 2(Dua)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kitaingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum ini.
Laporan yang berjudul “Media Pertumbuhan” Meskipun saya berharap isi
dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas Laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan
praktikum saya ini bermanfaat.

Serang, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Pertumbuhan ...............................................................................2
2.2 Macam-Macam Media Pertumbuhan .....................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................5
3.3 Cara Kerja ..............................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................6
4.2 Pembahasan ............................................................................................7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................9
5.2 Saran .......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan
manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui
substrat yang disebut media. Media biakan adalah media steril yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme.
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan
mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis
mikroorganisme yang bersangkutan, dalam hal ini kita menggunakan medium NA
(Nutrient Agar), NB (Nutrient Broth) dan PDA (Potato Dekstrosa Agar). Dalam
bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi
atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya.
Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih
dahulu kita membuat biakan atau piaraan organisme.
Menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan
media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk
pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Media
dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat, media setengah
padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media
semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat
mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat
media pertumbuhan Nutrient Agar dan Pottato Dextrose Agar.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Pertumbuhan


Media adalah suatu subtansi yang terdiri dari campuran zat – zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan biakan jasad
renik (mikroorganisme). Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat.
Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk isolasi
pengujian sifat – sifat phisis dan biokhermis bakteria serta untuk diagnosa suatu
penyakit (Hidayat, 1999).
Media tanam yang baik adalah media yang mampu mempertahankan
kelembapan disekitarnya. Kelembapan yang tinggi akan memicu pertumbuhan
jamur, sebaliknya kelembapan yang rendah akan menyebabkan media tanam
menajdi kering (Agrihibo, 2013).
Media tanam yang baik diperlukan untuk mendukung pertumbuhan. Beberapa
media tanam berbeda pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Perbedaan ini berhubungan dengan kelembapan dalam media tanam
(Supriyono,2008).
Berbagai macam mikroorganisme atau bakteri tumbuh dengan baik.
Kompleksnya nutrisi untuk pertumbuhan bakteri yang terkandung menyebabkan
bakteri yang tumbuh sangat beragam. Dengan demikian banyak bakteri yang
dapat tumbuh dimedia secara alami, yang sulit diisolasi langsung, yang kaya
nutrisi seperti media NA yang biasa digunakan di lab (Panagan,2011).
Jika media dan lingkungan sama seperti media sebelumnya, mungkin tidak
diperlukan waktu adaptasi. Apabila penyegaran inokulum telah sering dilakukan
maka fase adaptasi dapat saja tidak diperlukan bakteri untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya (Yuliana,2008).
Media Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang umum digunakan
untuk menganalisis jenis dan jumlah kapang pada produk makanan. Masalah yang
sering dihadapi dengan penggunaan media ini adalah seringnya terjadi kegagalan
dalam pengamatan morfologi dan penghitungan jumlah koloni kapang akibat

2
tumbuhnya koloni yang menyebar sehingga menghambat atau menutupi koloni
yang lain ( Indriati.dkk., 2010).
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak
mudah diuraikan oleh mikroorganisme.(Hastowo,1992)
Banyaknya koloni yang tumbuh pada suatu substrat sangat dipengaruhi oleh
tersedianya kondisi fisik, nutrisi, dan sifat hidupnya. Nutrisi yang tersedia
memberikan pertumbuhan kedua bakteri tersebut . kemampuan bakteri
mendegradasi substrat di alam selain dipengaruhi lingkungan yang memenuhi
syarat bagi pertumbuhan bakteri tersebut juga jumlah bakteri secara kuantitatif
harus sebanding atau lebih besar dari jumlah senyawa kompleks yang tersedia
(Priyani, 2006).
Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung untuk
pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Media biakan terdiri dari garam organik,
sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu, dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya (Soeryowinoto, 1985).
Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan
mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan
dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian
dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus
dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish.
Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu
121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi
dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-
alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari.
(Nurmayulis,dkk.,2011).

3
2.2. Macam-Macam Media Pertumbuhan
Media dapat digolongkan berdasarkan atas susunan kimianya, sifat wujudnya
dan fungsinya. Penggolongan media berdasarkan susunan kimia :
1. Media anorganik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik
2. Media organik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan organik
3. Media sintetik (media buatan). Yaitu media yang susunan kimianya
diketahui dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk mempelajari
kebutuhan makanan suatu mikroba
4. Media non sintetik. Yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk
menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba (Sutedjo,1996).
Penggolongan media berdasarkan sifat wujudnya
1. Media cair yaitu media yang berbentuk cair
2. Media padat. Yaitu media yang berbentuk padat. Media ini dapat berupa
bahan organik alamiah, misalnya yang dibuat dari kentang, wortel, dan
lain-lain, atau dapat juga berupa bahan anorganik misalnya silica gel
3. Media padat yang dapat dicairkan, (semi solid), yaitu yang apabila dalam
keadaan panas berbentuk cair, sedangkan dalam keadaan dingin berbentuk
padat, misalnya media agar (Sutedjo,1991).

4
BAB III
METOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari
Selasa, 04 April 2017, pukul 13.00 – 15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium
Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2. Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah petridies, hot plate & stirrer,
wrapping plastie, tabung reaksi, pinset, alumunium foil, dan erlenmeyer. Bahan
yang digunakan adalah PDA, NA dan aquades.

3.3. Cara Kerja


Adapun Cara Kerja Pada Paktikum kali ini adalah
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Alat disterlisasi memakai alkohol
3. Ditimbang PDA sebanyak 16 gram dan NA sebanyak 25 gram di
alumunium foil
4. Dimasukan NA 25 gr kedalam erlenmeyer 1
5. Kemudian dimasukan aquades sebanyak 500 ml
6. Dihomogenkan dengan hot plate & sterrer
7. Dimasukan PDA 36 gr kedalam erlenmeyer 2
8. Dimasukan aquades sebanyak 500 ml
9. Dihomogenkan hot plate & sterrer
10. Dimasukan PDA & NA ke cawan petri
11. Dibungkus dengan wrapping plastik
12. Disimpan di laf
.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Media Pertumbuhan.
NO Media Komposisi Fungsi
1 Potato Dextrose Agar  Ekstrak  Untuk
kentang menumbuhkan
 Dextrose mikroorganisme.
 Agar  Menghitung jumlah
mikroorganisme.
 Mengidentifikasi
mikroorganisme.
 Enumerasi
mokroorganisme.

2 Nutrient agar  Ekstrak  Unuk


daging menumbuhkan
 Pepton mikroorganisme.
 Agar  Kultivikasi dan
enumerasi
mikroorganisme.
 Media pengayaan
mikroorganisme.
 Mengidentifikasi
mokroorganisme.

6
4.2. Pembahasan
Praktikum ini membahas tentang pembuatan media pertumbuhan
mikroorganisme. Media yang dibuat pada praktikum ini adalah Potato Dextrose
Agar (PDA), Nutrien Agar (NA). Media Potato Dextrose Agar (PDA) menurut
konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk
non-sintetik atau semi alamiah. Media Nutrien Agar (NA) menurut konsistensinya
termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik
atau semi alamiah karena terdiri dari pepton, ekstrak daging dan agar. Media
Tauge Cair menurut konsistensinya termasuk medium cair, berdasarkan susunan
kimiawinya termasuk non-sintetik karena terbuat dari bahan alami seperti ekstrak
tauge dan sukrosa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi perubahan warna
dan tekstur pada setiap pembuatan media. Pada pembuatan media Potato Dextrose
Agar (PDA) yang pada awalnya berwarna putih kekeruhan bertekstur cair
mengalami perubahan menjadi coklat keruh dan bertekstur kental. Perubahan ini
disebabkan oleh penambahan dextrose dan agar. Agar berfungsi sebagai pemadat
karena sifatnya yang mudah membeku. Pada pembuatan media Nutrien Agar,
warna awalnya adalah bening dengan tekstur cair. Namun setelah dilakukan
proses pemanasan dan ditambahkan ekstrak daging, pepton dan agar, warnanya
berubah menjadi kuning kecoklatan dengan tekstur kental.
Media Potato Dextrose agar (PDA) mempunyai komposisi yaitu kentang,
dextrose, agar dan aquades. Oleh karena itu Potato Dextrose Agar (PDA)
termasuk dalam medium semi alamiah. Kentang sebagai sumber karbohidrat bagi
mikroorganisme, dextrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, agar berfungsi
memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen.
Medium Potato Dextrose Agar digunakan untuk menumbuhkan dan
mengidentifikasi jamur dan khamir. Contohnya adalah Aspergillus oryzae dan
Ascomycetes. Media Nutrien Agar teridiri dari ekstrak daging, pepton, agar dan
aquades. NA merupakan medium yang berbentuk padat yang merupakan
campuran dari bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Ekstrak daging dan
pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk

7
tumbuh dan berkembang. Agar sebagai pemadat dan aquades sebagai pelarut. NA
digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri contohnya Salmonella dan
Eschericia coli yang terbukti dengan ciri – ciri noda putih yang tumbuh zig – zag,
tumbuh dengan baik.

8
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalahPembuatan media dilakukan dengan
menggunakan tiga metode yaitu media Nutrient Agar (NA), dan Potato Dekxtrose
Agar (PDA). Perbedaan antara ketiga media tersebut adalah dari penambahan
bahannya, pada NA dan PDA ditambahkan agar sedangkan pada NB tidak
ditambahkan agar. Nutrient Agar (NA) digunakan sebagai tempat tumbuhnya
bakteri sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media tumbuhnya jamur.

5.2. Saran
Adapun saran dari praktikum mikrobiologi sterilisasi adalah sebagai berikut:
sebelum melakukan praktek mikrobiologi diharapkan untuk menyeterilkan alat-
alat dan diri kita masing-masing agar media atau bahan yang diuji tidak
terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Diharapkan untuk memakai sarung tangan dan baju laboratorium, dan
berhati- hati dalam melakukan percobaan agar tidak terjadi atau meminimalisir
kecelakaan yang tidak diinginkn.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agrihibo. 2013. Media Tanam Untuk Tanaman Hias. Redaksi Ps : Jakarta


Hastowo, Sugyo. 1992. Mikrobiologi. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Hidayat, Yusuf dan Sutarman. 1999. Teknik Pembuatan Kultur Media Bakteri.
Lokakarya Fungsional Non Peneliti : Bogor.
Indriati, N,. Nandang Priyanto, Dan Radestya Triwibowo. 2010. Penggunaan
Dichloran Rose Bengal Chloramphenicol Agar (Drbc) Sebagai Media
Tumbuh Kapang Pada Produk Perikanan. Jurnal Pascapanen Dan
Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan. Vol. 5 No. 2
Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air
Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara
In Vitro,JurnalJerami,Vol 4 No 2
Panagan, Almunady T. 2011. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah
Kampus Unsri Indralaya menggunakan media ekstrak tanah. Jurnal
Penelitian Sains Vol 14 No.3.
Priyani, Nunuk. 2006. Uji Potensi Bacillus Sp. Dan Escherichia Coli dalam
mendegradasi alkil berzen ssulfonat sebagai bahan aktif detergen.
Jurnal Biologi Sumatra. Volume XI No 1
Soeryowinoto M. 1985. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta
Supriyono. 2008. Pengaruh Macam Media dan Intensitas Pemupukan Terhadap
pertumbuhan Bibit Tanaman Anthutrium Gelombang Cinta. Jurnal
Vol 2 No 1
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta
Sutedjo.1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta: Jakarta

Yuliana, Neti. 2008. Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Isolat TS yang
berasal dari Tempoyak. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian
Vol.13 No.2.

10

Anda mungkin juga menyukai