MIKROBIOLOGI UMUM
“MEDIA PERTUMBUHAN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum
Disusun oleh
Nama : Reza Maulana Muhammad
NIM : 444216006
Kelas : IIA
Kelompok : 2(Dua)
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kitaingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum ini.
Laporan yang berjudul “Media Pertumbuhan” Meskipun saya berharap isi
dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas Laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan
praktikum saya ini bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat
media pertumbuhan Nutrient Agar dan Pottato Dextrose Agar.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
tumbuhnya koloni yang menyebar sehingga menghambat atau menutupi koloni
yang lain ( Indriati.dkk., 2010).
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak
mudah diuraikan oleh mikroorganisme.(Hastowo,1992)
Banyaknya koloni yang tumbuh pada suatu substrat sangat dipengaruhi oleh
tersedianya kondisi fisik, nutrisi, dan sifat hidupnya. Nutrisi yang tersedia
memberikan pertumbuhan kedua bakteri tersebut . kemampuan bakteri
mendegradasi substrat di alam selain dipengaruhi lingkungan yang memenuhi
syarat bagi pertumbuhan bakteri tersebut juga jumlah bakteri secara kuantitatif
harus sebanding atau lebih besar dari jumlah senyawa kompleks yang tersedia
(Priyani, 2006).
Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung untuk
pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Media biakan terdiri dari garam organik,
sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu, dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya (Soeryowinoto, 1985).
Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti
pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan
mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan
dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian
dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus
dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish.
Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu
121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi
dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alat-
alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan dalam lemari.
(Nurmayulis,dkk.,2011).
3
2.2. Macam-Macam Media Pertumbuhan
Media dapat digolongkan berdasarkan atas susunan kimianya, sifat wujudnya
dan fungsinya. Penggolongan media berdasarkan susunan kimia :
1. Media anorganik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik
2. Media organik. Yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan organik
3. Media sintetik (media buatan). Yaitu media yang susunan kimianya
diketahui dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk mempelajari
kebutuhan makanan suatu mikroba
4. Media non sintetik. Yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk
menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba (Sutedjo,1996).
Penggolongan media berdasarkan sifat wujudnya
1. Media cair yaitu media yang berbentuk cair
2. Media padat. Yaitu media yang berbentuk padat. Media ini dapat berupa
bahan organik alamiah, misalnya yang dibuat dari kentang, wortel, dan
lain-lain, atau dapat juga berupa bahan anorganik misalnya silica gel
3. Media padat yang dapat dicairkan, (semi solid), yaitu yang apabila dalam
keadaan panas berbentuk cair, sedangkan dalam keadaan dingin berbentuk
padat, misalnya media agar (Sutedjo,1991).
4
BAB III
METOLOGI PRAKTIKUM
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Media Pertumbuhan.
NO Media Komposisi Fungsi
1 Potato Dextrose Agar Ekstrak Untuk
kentang menumbuhkan
Dextrose mikroorganisme.
Agar Menghitung jumlah
mikroorganisme.
Mengidentifikasi
mikroorganisme.
Enumerasi
mokroorganisme.
6
4.2. Pembahasan
Praktikum ini membahas tentang pembuatan media pertumbuhan
mikroorganisme. Media yang dibuat pada praktikum ini adalah Potato Dextrose
Agar (PDA), Nutrien Agar (NA). Media Potato Dextrose Agar (PDA) menurut
konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk
non-sintetik atau semi alamiah. Media Nutrien Agar (NA) menurut konsistensinya
termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimiawinya termasuk non-sintetik
atau semi alamiah karena terdiri dari pepton, ekstrak daging dan agar. Media
Tauge Cair menurut konsistensinya termasuk medium cair, berdasarkan susunan
kimiawinya termasuk non-sintetik karena terbuat dari bahan alami seperti ekstrak
tauge dan sukrosa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi perubahan warna
dan tekstur pada setiap pembuatan media. Pada pembuatan media Potato Dextrose
Agar (PDA) yang pada awalnya berwarna putih kekeruhan bertekstur cair
mengalami perubahan menjadi coklat keruh dan bertekstur kental. Perubahan ini
disebabkan oleh penambahan dextrose dan agar. Agar berfungsi sebagai pemadat
karena sifatnya yang mudah membeku. Pada pembuatan media Nutrien Agar,
warna awalnya adalah bening dengan tekstur cair. Namun setelah dilakukan
proses pemanasan dan ditambahkan ekstrak daging, pepton dan agar, warnanya
berubah menjadi kuning kecoklatan dengan tekstur kental.
Media Potato Dextrose agar (PDA) mempunyai komposisi yaitu kentang,
dextrose, agar dan aquades. Oleh karena itu Potato Dextrose Agar (PDA)
termasuk dalam medium semi alamiah. Kentang sebagai sumber karbohidrat bagi
mikroorganisme, dextrose yang berfungsi sebagai sumber karbon, agar berfungsi
memadatkan medium dan aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen.
Medium Potato Dextrose Agar digunakan untuk menumbuhkan dan
mengidentifikasi jamur dan khamir. Contohnya adalah Aspergillus oryzae dan
Ascomycetes. Media Nutrien Agar teridiri dari ekstrak daging, pepton, agar dan
aquades. NA merupakan medium yang berbentuk padat yang merupakan
campuran dari bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Ekstrak daging dan
pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
7
tumbuh dan berkembang. Agar sebagai pemadat dan aquades sebagai pelarut. NA
digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri contohnya Salmonella dan
Eschericia coli yang terbukti dengan ciri – ciri noda putih yang tumbuh zig – zag,
tumbuh dengan baik.
8
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalahPembuatan media dilakukan dengan
menggunakan tiga metode yaitu media Nutrient Agar (NA), dan Potato Dekxtrose
Agar (PDA). Perbedaan antara ketiga media tersebut adalah dari penambahan
bahannya, pada NA dan PDA ditambahkan agar sedangkan pada NB tidak
ditambahkan agar. Nutrient Agar (NA) digunakan sebagai tempat tumbuhnya
bakteri sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media tumbuhnya jamur.
5.2. Saran
Adapun saran dari praktikum mikrobiologi sterilisasi adalah sebagai berikut:
sebelum melakukan praktek mikrobiologi diharapkan untuk menyeterilkan alat-
alat dan diri kita masing-masing agar media atau bahan yang diuji tidak
terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Diharapkan untuk memakai sarung tangan dan baju laboratorium, dan
berhati- hati dalam melakukan percobaan agar tidak terjadi atau meminimalisir
kecelakaan yang tidak diinginkn.
9
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana, Neti. 2008. Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Isolat TS yang
berasal dari Tempoyak. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian
Vol.13 No.2.
10