Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN SEMENTARA

KUANTITASI BAKTERI
METODE CAWAN TUANG
KELAS DIII A KELOMPOK A2

I. LANDASAN TEORI

Metode hitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang hidup akan
berkembang menjadi satu koloni. Jumlah koloni yang muncul pada cawan merupakan suatu
indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terkandung dalam sampel. Teknik
yang harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sampel dan dan mencawankan
hasil pengenceran tersebut.
Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk perhitungan koloni
adalah yang mengandung antara 30-300 koloni. Jumlah mikroorganisme dalam sampel
tidak diketahui sebelumnya, untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang
mengandung koloni dalam jumlah yang memenuhi syarat harus dilakukan pengenceran dan
pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan
mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang
bersangkutan.

II. TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara melakukan pengenceran serial dan
menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel dengan metode hitungan cawan tuang.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan :
1. Petridish 1. Natrium Agar
2. Tabung reaksi 2. Natrium Broth
3. Mikropipet 3. NaCl atau PZ
4. Pipet ukur 4. Agar-agar
5. Gelas beaker 5. Sampel bakteri
6. Erlenmeyer - Air kran
7. Blue tip - Air minum kemasan
8. Bunsen
9. Rak tabung
10. Tissue
11. Kapas dan kasa
IV. CARA KERJA

A. Pengenceran serial
 Menyiapkan 6 tabung reaksi dengan volume yang sama.
 Memasukan 9 ml larutan PZ atau NaCl 0.85% kedalam masing-masing tabung
menggunakan pipet ukur.
 Menututup setiap tabung dengan kapas yang telah dilapisi kain kasa.
 Mensterilisasi ke-6 tabung dengan autoclave.
 setelah selesai sterilisasi, membiarkan tabung hingga dingin.
 Setelah dingin, beri label pada masing-masing tabung. Tabung 1 dilabeli PZ
steril, tabung 2 dilabeli negatif kontrol, tabung 3 dilabeli pengenceran 10x,
tabung 4 dilabeli pengenceran 100x, tabung 5 dilabeli pengenceran 1.000x,
tabung 6 dilabeli pengenceran 10.000x.
 Sebelum melakukan pengenceran serial dengan sampel, praktikan harus
memastikan semua alat yang digunakan adalah steril dan bekerja secara aseptis
karena akan mempengaruhi hasil pencawanan.
 Memipet PZ steril sebanyak 1ml dengan mikropipet dan menuangkannya dalam
tabung negatif kontrol. Menghomogenkan dengan hati-hati.
 Memipet sampel sebanyak 1 ml dengan mikropipet kemudian menuangkannya
ke dalam tabung 3. Menghomogenkan dengan hati-hati.
 Memipet isi dari tabung 3 sebanyak 1 ml dengan mikropipet kemudian
menuangkannya dalam tabung 4. Menghomogenkan dengan hati-hati.
 Memipet isi dari tabung 4 sebanyak 1 ml dengan mikropipet kemudian
menuangkannya dalam tabung 5. Menghomogenkan dengan hati-hati.
 Memipet tabung 5 sebanyak 1 ml dengan mikropipet kemudian
menuangkannya dalam tabung 6. Menghomogenkan dengan hati-hati.

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


Pz steril Kontrol (-) 10x 100x 1.000x 10.000x

Semua tabung diisi dengan Pz sebanyak 9 ml.


1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
1 ml

Sampel
1 2 3 4 5 6

B. Membuat media Natrium Agar dan Natrium Broth


 Menimbang NA sebanyak ___gr kemudian meng-addkan dengan aquades
sebanyak___ml menggunakan erlenmeyer.
 Menimbang NB sebanyak ___gr menambah dengan agar-agar sebanyak ___gr
kemudian meng-addkan dengan aquades sebanyak ___ml erlenmeyer.
 Menghomogenkan hingga terlarut sempurna.
 Memanaskan kedua larutan di atas kompor hingga mendidih.
 Menutup bibir erlenmeyer dengan kapas dan kasa kemudian mensterilkan
media dalam autoclave.
 Mendinginkan suhu media hingga 400C.

C.

V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
VII. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai