Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Leishmaniasis adalah penyakit kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh protozoa
yang berasal dari genus leishmania. Protozoa hidup sebagai parasit obligat intraseluler pada
manusia dan beberapa jenis mamalia.Penyakit ini dimulai dengan tumbuhnya papula (bintil)
yang membesar & pada akhirnya menjadi ulkus puru atau luka bernanah tidak terasa sakit
(nyeri). Lesi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu/beberapa bulan dan
terkadang dapat bertahan setahun atau lebih.
Leishmania donovani adalah salah satu dari ketiga spesies penting terutama bagi kesehatan
manusia dari genus Leishmania. Leishmania donovani merupakan protozoa penyebab leishmaniasis
visceral (kala-azar). Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Leishmania donovani dan
ditularkan ke manusia oleh lalat pengisap darah, Phlebotomus argentipes sebagai hospes perantara
di dalam siklus hidupnya. Pada waktu lalat Phlebotomus menghisap darah penderita leishmaniasis,
stadium amastigot terisap dan di lambung Phlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi
stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke proboscis. Infeksi terjadi dengan tusukan
lalat Phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam badan
manusia. Stadium promastigot, berkembang biak dengan cepat secara belah pasang longitudinal
dan menjadi banyak dalam waktu 3–5 hari.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut,
1. Bagaimana sejarah dari Leishmania donovani?
2. Bagaimana cara distribusi penyebaran Leishmania donovani?
3. Bagaimana morfologi Leishmania donovani?
4. Bagaimana siklus hidup Leishmania donovani?
5. Bagaimana patologi dan gejala klinis dari Leishmania donovani?
6. Bagaimana diagnosis dari Leishmania donovani?

Poltekkes Kemenkes Mataram 1


1.3 Tujuan
Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui sejarah dari Leishmania donovani
2. Untuk mengetahui cara distribusi penyebaran Leishmania donovani
3. Untuk mengetahui morfologi Leishmania donovani
4. Untuk mengetahui siklus hidup Leishmania donovani
5. Untuk mengetahui patologi dan gejala klinis dari Leishmania donovani
6. Untuk mengetahui diagnosis dari Leishmania donovani
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut
1. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan masukan dalam membimbing dan
menambah pengetahuan mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Mataram 2


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah dari Leishmania Donovani


Salah satu epidemi awal dikenal Leismania infeksi donovani (kala-azar seperti yang
disebut di Hindi) dikenal di India hanya setelah India pemberontakan tahun 1857 .Catatan
medis pertama namun hanya pada tahun 1870 oleh petugas medis Inggris dari Assam. Pada
tahun 1900 seorang tentara Inggris ditempatkan di Dum-dum, meninggal di Army Medical
School di Netly, Inggris. Otopsi dilakukan oleh William Boog Leishman. Dia di proses
sampel jaringan dari limpa yang membesar dengan menggunakan teknik pewarnaan (dikenal
sebagai noda leishmans) yang baru saja dikembangkan, dan menemukan parasite protozoa
menggunakan mikroskop. Tapi dia keliru dianggap sebagai parasite merosot
trypanosomes,parasite protozoa sudah dikenal di Afrika dan Amerika Selatan.Pada tahun
1903 Leishman menerbitkan penemuan “trypanosomes di India” dalam British Medical
Journal, yang muncul pada 11 Mei. Petugas lain British medis Charles Donovan,yang
melayani di India Pelayan Medis,telah menemukan parasite pada bulan April tahun itu
dirumah sakit umum pemerintah di Madras .Setelah membaca kertas Leishman, Donovan
dikonfirmasi pada 17 Juni bahwa parasite (saat itu dikenal sebagai “tubuh Leisman”) pasti
agen penyebab kala-azar Laveran dan rekannya Felix Mesnil mengidentifikasi protozoa
(namun salah) menjadi anggota Piroplasmida, dan memberikan nama ilmiah Piroplasma
donovani. Itu Ross yang diselesaikan konflik priorotas dalam penemuan dan benar
mengidentifikasi spesies sebagai anggota dari genus Leishmania baru. Dia memberi nama
popular “tubuh Leishman-Donovan” dan selanjutnya berlaku binomial Leismania donovani.

2.2 Distribusi Penyebaran Leishmania Donovani


Parasit Leishmania ditemukan di 88 negara, di Amerika Tengah dan Selatan, Meksiko,
Eropa selatan (sangat jarang), Timur Tengah, sebagian Asia, dan terutama timur dan utara
Afrika. Habitatnya berkisar dari hutan hujan tropis untuk daerah kering, tergantung pada
jenis vektor (terutama serangga atau hewan pengerat) masing-masing spesies tertentu
mendiami.

Poltekkes Kemenkes Mataram 3


2.3 Morfologi Leishmania Donovani

Gambar 1. Morfologi Leishmania Donovani

Morfologi Leishmania donovani berbeda-beda sesuai dengan fase hidupnya. Genus


Leishmania memiliki dua stadium yaitu stadium Leishmania dan stadium Leptomonas.
Stadium Leishamania (amastigot) berbentuk oval dengan diameter 2 mikron dan belum
memiliki flagella. Terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas (tempat keluar flagel) dan 1
kinetoplas. Stadium Leishmania terjadi di dalam tubuh manusia sebagai inang defenitif.
Leishmania hidup intra selluler dan berkembang biak dengan membelah diri (Muslim,
2010).

Stadium kedua berupa Leptomonas (promastigot) yang berbentuk panjang dengan ukuran
14-20 mikron. Sudah memiliki flagella pada bagian posterior nya. Memiliki 1 nukleus dan 1
kinetoplas yang bekerja sebagai inti lembaga flagella. Stadium ini terdapat pada tubuh inang
perantara yaitu lalat Phlebotomus. Leptomonas berkembang biak dengan membelah
memanjang (Muslim, 2010).

2.4 Siklus Hidup Leishmania Donovani


Leishmania donovani adalah salah satu dari ketiga spesies penting terutama bagi
kesehatan manusia dari genus Leishmania. Leishmania donovani merupakan protozoa
penyebab leishmaniasis visceral (kala-azar). Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa

Poltekkes Kemenkes Mataram 4


Leishmania donovani dan ditularkan ke manusia oleh lalat pengisap darah, Phlebotomus
argentipes sebagai hospes perantara di dalam siklus hidupnya (Sofa, 2008).

Gambar 2. Siklus hidup Leishmania donovani


Pada waktu lalat Phlebotomus menghisap darah penderita leishmaniasis, stadium
amastigot terisap dan di lambung Phlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi
stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke proboscis. Infeksi terjadi dengan tusukan
lalat Phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam
badan manusia. Stadium promastigot, berkembang biak dengan cepat secara belah pasang
longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3–5 hari (Muslim, 2010).
Kemudian stadium promastigot bermigrasi melalui esofagus dan faring ke saluran
hipofaring yang terdapat dalam probosis lalat. Stadium promastigot ini adalah stadium
infektif dan dapat ditularkan kepada manusia bila lalat tersebut menghisap darahnya
(Muslim, 2010).

Poltekkes Kemenkes Mataram 5


Gambar 3. Lalat Phlebotomus
Apabila lalat tersebut menggigit manusia dan menghisap darahnya, stadium promastigot
masuk ke dalam sel makrofag dan berubah menjadi stadium amastigot, selanjutnya stadium
amastigot ini berkembang biak lagi secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup di
dalam sel (intraseluler). Transmisi dapat terjadi secara kontak langsung melalui luka gigitan
lalat. Parasit pada tubuh manusia hidup secara intraselular di darah, yaitu dalam sel retikulo-
endotel (RE) sebagai stadium amastigot yang disebut dengan Leishmania donovan. Parasit
ini berkembangbiak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat
terisi penuh oleh parasit, dan mengakibatkan sel tersebut pecah. Stadium amastigot
sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang
lain, selanjutnya stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan
kelenjar limpe viseral (Muslim, 2010).

2.5 Patologi dan Gejala Klinis dari Leishmania Donovani

Leishmania donovani menyerang sel retikulo-endotel (RE), karena banyak RE yang rusak


maka tubuh berusaha membentuk sel-sel baru sehingga terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel
RE. Akibatnya terjadi pembesaran limpa (splenomegali), pembesaran hati (hepatomegali),
pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) dan anemia karena pembentukan sel
darah yang terdesak
Kelenjar limfe di usus dapat diserang parasit ini, pada infeksi berat di usus dapat terjadi
diare dan disentri. Anemia dan leukopenia terjadi sebagai akibat diserangnya sumsum
tulang. Kemudian timbul anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi kakeksia (kurus kering),
sehingga penderita menjadi lemah sekali. Daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah

Poltekkes Kemenkes Mataram 6


terjadi infeksi sekunder.Sesudah gejala kala azar surut dapat timbul Leismanoid dermal,
yaitu kelainan pada kulit yang disebut juga leismaniasis pasca kala azar.
Sebagai tambahan, epidemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di Asia
(India), Afrika, Eropa (sekitar Laut Tengah). Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia
penyakit ini belum pernah ditemukan.

2.6 Diagnosis dari Leishmania Donovani

Mendiagnosa leishmaniasis dengan mengambil contoh pada jaringan yang terinfeksi.


Contoh tersebut kemungkinan dianalisa untuk memastikan apakah protozoa yang mereka
kandung bisa menginfeksi selaput lendir. Tes darah bisa digunakan untuk memastikan
visceral leishmaniasis pada orang dengan gejala-gejala.

Poltekkes Kemenkes Mataram 7


BAB III

PEMBAHASAN

Visceral leishmaniasis

Leishmaniasis visceral biasanya merupakan tipe yang lebih berbahaya dan seringkali
terjadi dalam bentuk kronis di kalangan penduduk daerah endemis. Dalam beberapa kasus
(terutama di Afrika), granuloma utama muncul pada kulit sebelum tanda-tanda sistemik. Gejala
yang paling umum dari leishmaniasis visceral adalah demam undulant berkepanjangan,
penurunan berat badan, nafsu makan menurun, tanda-tanda anemia, dan distensi abdomen
dengan splenomegali dan hepatomegali. Infeksi parasite ini dapat menyebabkan kondisi
trombositopenia yang dapat terjadinya menyebabkan perdarahan, termasuk petechiae atau
perdarahan pada selaput lendir, dan leukopenia dapat mengakibatkan peningkatan kerentanan
terhadap infeksi lain. Gejala lain mungkin termasuk batuk, diare kronis, penggelapan kulit,
limfadenopati, dan dalam banyak kasus, muncul tanda-tanda penyakit ginjal kronis. Kasus ringan
dengan hanya beberapa gejala dapat sembuh secara spontan. Sebagian besar kasus akhirnya
berakibat fatal karena sering terjadi infeksi sekunder dan komplikasi lainnya. Penyakit atau
atipikal kasus fulminan juga dapat terjadi, terutama pada pasien koinfeksi dengan HIV. Penderita
yang sembuh karena pengobatan akan terus membawa parasit, dan penyakit bisa kambuh jika
mereka dalam kondisi imunosupresi. Demikian pula, orang yang terinfeksi dapat membawa
parasite dalam tubuhnya tanpa gejala klinis.

Post-kala azar dermal leishmaniasis (PKDL) terjadi setelah pemulihan dalam beberapa
kasus leishmaniasis visceral yang disebabkan oleh L. donovani. Sindrom ini ditandai dengan
makulopapular, makula atau nodular di sekitar mulut, yang menyebar. Di Afrika, PKLD umum
terjadi, biasanya terjadi dalam waktu 6 bulan leishmaniasis visceral, dan biasanya menghilang
dalam waktu satu tahun tanpa pengobatan. Di Asia Selatan, sindrom ini relatif jarang, terjadi
beberapa tahun setelah leishmaniasis visceral telah sembuh, dan diperlukan berkepanjangan
pengobatan. Kejadian leishmaniasis di Asia Tenggara khususnya di Indonesia belum dilaporkan,
namun Leishmaniasis visceral pernah dilaporkan terjadi di Thailand pada tahun 1996
(Suankratay 2010).

Poltekkes Kemenkes Mataram 8


Gambar 4  Leishmaniasis tipe visceral (berbagai sumber)

Poltekkes Kemenkes Mataram 9


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Pada tahun 1901, Leishman diidentifikasi organisme tertentu di pap diambil dari limpa
seorang pasien yang meninggal dunia akibat " demam dum-dum "(Dum Dum adalah
daerah dekat Kalkuta) dan mengusulkan mereka untuk menjadi trypanosomes, ditemukan
untuk pertama kalinya di India. Beberapa bulan kemudian, Kapten Charles Donovan
(1863-1951) menegaskan temuan apa yang dikenal sebagai badan Leishman-Donovan di
noda yang diambil dari pasien di Madras di India selatan. Tapi itu Ronald Ross yang
mengemukakan bahwa tubuh Leishman-Donovan adalah tahap intraseluler parasit baru,
yang ia beri nama Leishmania donovani.
 Daerah epidemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di Asia (India), Afrika,
Eropa (Laut Tengah). Amerika Tengah dan Selatan.  Di Indonesia penyakit ini belum
pernah ditemukan.
 Leishmania  berbentuk oval, berdiameter  2 mikron atau dengan ukuran 3-4 x  2  mikron,
tidak mempunyai flagella, terdapat  axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas.
Bila  organisme  tersebut diwarnai dengan  Giemsa   atau Wright, maka nukleus dan
kinetoplas akan  berwarna merah, sedang sitoplasma akan berwarna biru. Stadium
leishmania hanya terdapat didalam tubuh tuan rumah (manusia), leishmania hidup intra
selluler dan berkembang  biak dengan membelah diri.
 Siklus hidup:
1. Leishmaniasis ditularkan oleh lalat pasir phlebotomus betina. 
2. Lalat pasir menggigit dan memasukkan promastigotes, kedalam pembuluh darah.
3. Promastigotes difagositosis oleh macrophages dan berubah menjadi amastigotes.
4. Amastigotes memperbanyak diri dalam sel dan jaringan yang berbeda dan
bertahan menjadi Leishmania species.
5. Manifestasi klinik timbul saat infeksi oleh lalat pasir melalui darah ketika
makrofage terinfeksi oleh amastigotes.
6. Di lambung lalat pasir parasit berubah menjadi promastigotes.
7. Kemudian berkembang dan bermigrasi ke proboscis.

Poltekkes Kemenkes Mataram 10


 Gejala klinis:

Gambaran klinik dari penyakitnya dapat berbeda tergantung dari subspesies.  Masa


inkubasinya 10 hari sampai 2 tahun, biasanya berkisar antara 2 - 4 bulan.  Perjalanan
penyakitnya dapat perlahan-lahan atau akut, tergantung dari subspesies.

Apabila perjalanan penyakit perlahan-lahan, gejala-gejalanya mungkin tidak jelas, timbul


perasaan tidak sehat, sedang pada yang akut menyerupai gejala awal dari tipus atau
malaria. Gejala-gejala umum adalah demam, anoreksia, malaise, berat badan turun, dan
sering timbul diare. Demam dapat terjadi dengan interval yang tidak teratur dan apabila
sudah mantap, dapat terjadi dua atau tiga kali puncak demam dalam sehari.

Gejala klinik umum adalah hepatomegali yang tidak nyeri dan splenomegali,
limfadenofati, dan kadang-kadang nyeri abdomen akut.  Menggelapnya warna kulit
muka, tangan, kaki, dan perut (kala azar atau “black sickness”), sering terjadi di India
pada orang-orang yang warna kulitnya lebih cerah. Timbulnya anemia, kakeksia, dan
pembesaran hati serta limpa yang nyata merupakan petunjuk bahwa penyakitnya makin
progresif.  Kematian dapat terjadi beberapa minggu kemudian atau setelah 2 - 3 tahun
pada kasus kronik.  Sembuh secara spontan dapat terjadi juga pada seseorang yang
asimptomatik.
 Diagnosis lab menggunakkan tes aldehid

Hal ini menjadi dasar untuk tes aldehid atau formal-gel adalah Terdapat peningkatan dari
gamma globulin baik IgG maupun IgM pada kasus Kala Azar,

Caranya setetes formaldehid ditambahkan ke dalam tabung yang berisi 1 mL serum


pasien dan diobservasi timbulnya kekeruhan serta konsistensi kental dalam waktu 3 menit
- 24 jam.

4.2 Saran
Lakukan pemeriksaan dini terhadap penderitan untuk mencegah terjadinya penularan
Gunakan insektisida untuk memberantas vektornya. Vektor – vector ini peka terhadap
insektisida yang ada seperti DDT dan pyrethroida. Oleh sebab itu penyebaran penyakit dapat
diputus. Teknologi baru semacam system informasi geografis (GIS) dapat digunakan untuk

Poltekkes Kemenkes Mataram 11


mengkonsentrasikan penyemprotan dengan insektisida. Penyakit ini terbatas pada daerah
geografis di ketiga Negara yang endemic – Bangladesh, India dan Nepal ; oleh karena itu
upaya terpadu kemungkinan besar akan berhasil. Penyakit ini mudah didiaignosa dengan
‘rk39’ dan pengobatannya aman dan efektif dengan obat oral, miltofosine, sebagai obat lini
pertama.

Poltekkes Kemenkes Mataram 12


Daftar Pustaka

https://evinursyafitrisyamsul.blogspot.co.id/2015/03/makalah-leishmania-donovani.html

https://farmasisdm.wordpress.com/tag/leishmaniasis/

http://honey-and-poison.blogspot.co.id/2011/04/artikel-leishmania-donovani.html

http://sitiastarilaadjimyahoocoid.blogspot.co.id/2010/06/leishmania.html

http://fatinsufairoh.blogspot.co.id/2013/05/leishmania-donovani.html

http://d-cocrocz.blogspot.co.id/2013/04/leishmaniasis.html

Poltekkes Kemenkes Mataram 13

Anda mungkin juga menyukai