I. Dasar Teori
E. coli tergolong bakteri Gram Negatif, berbentuk batang yang tidak membentuk spora, tidak
tahan asam dan ukurannya 2−3 x 0,6 μm (GORDON dan JORDAN, 1982). Bakteri ini dapat
ditemukan pada berbagai infeksi pada hewan dan merupakan agen primer atau sekunder dari infeksi
tersebut.Berdasarkan penyakit yang ditimbulkannya, dapat digolongkan menjadi dua kelompok.
Pertama, E. coli yang bersifat oportunistik, artinya dapat menyebabkan penyakit dalam keadaan
tertentu, misalnya kekurangan makanan atau mengikuti penyakit lain. Kedua, bersifat
enteropatogenik/ enterotoksigenik, E. coli yang mempunyai antigen perlekatan dan memproduksi
enterotoksin sehingga dapat menimbulkan penyakit.(LAY dan HASTOWO, 1992).
Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang diperoleh dari
suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya dapat dilakukan identifikasi
dan konfirmasi. Setiap mikroba memiliki kebutuhan akan zat pertumbuhan yang spesifik sehingga
hal ini dapat dijadikan acuan dalam pemilihan media untuk isolasi, identifikasi dan konfirmasi.
Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteriuntuk mengenal nama
bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi
bakteri ini perlu,. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologisnya bahkan yang
merupakan faktor terentu dalam mengenal nama spesies suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi
mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat
menggunakan berbagai pewarnaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika identifikasi
menggunakan media masih meragukan/belum memuaskan.
Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba mengandung air, sumber
energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan
hidrogen), serta faktor penunjang pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).
Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup dan melakukan
aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi jenis mikroba tertentu.Setiap media
spesifik memiliki kandungan senyawa tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan mikroba
tertentu tetapi menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya. Sebagai contoh Media MCA
Bahan
1. Air sungai 11. KOH 40% - TSI
2. Isolat 12. Alfa-naftol 14. Gula-gula:
3. Media EMB 13. IMVIC MUTSI : glukosa, laktosa,
4. Media NB - Indol dan sukrosa
5. Media MCA - Motility 15. Zat warna gram
6. Media NAS - Voges - Carbol Fuchsin
7. Media NAP proskower - Lugol
8. Indikator BCP - Simon citrate - Alkohol aceton
9. Reagen Kovac - Metilred - Safranin
10. Methyl Red - Urea
Poltekkes Kemenkes Mataram 2
V. Prinsip Kerja
Sampel ditanam di media NB dan di inkubasi 24 jam. Kemudian ditanam pada media
NAP,MCA, dan EMB koloni yang dicurigai atau mendekati bakteri E.coli dan dilakukan
pengecatan gram kemudian ditanam pada media NAS dan dilakukan pengecatan gram, apabila
ditemukan bakteri basil gram negative, dan dilanjutkan ke uji IMVIC MUTSI dan gula-gula.
VI. Skema Identifikasi
#catatan :
Untuk media slant atau miring seperti pada media TSIA dan SCA. Dengan
menggunakan ose lurus (nahl), ambil sedikit suspensi bakteri pada media NAS
kemudian tusuk media sampai dasar tabung dan buat goresan pada daerah miring
(lereng).
Untuk media semi solid seperti motility gunakan juga ose jarum dengan cara ambil
sedikit suspensi bakteri pada media NAS kemudian tusuk tegak lurus media hingga
dasar tabung kemudian tarik ose keluar media (tidak digores)
Untuk media cair seperti Indol, MR-VP, Urea, dan gula-gula gunakan ose bulat
dengan cara ambil suspensi bakteri pada media NAS celupkan ose ke dalam tabung
dan homogenkan.
Media yang sudah ditanami dimasukkan dalam incubator selama 24 jam dengan suhu
37˚C.
e) Hari kelima (V)
Amati perubahan yang terjadi pada IMVIC MUTSI dan gula-gula
Untuk media indol tambahkan dengan reagen covac’s 3 tetes.
Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes.
Untuk media VP ditetesi dengan KOH 40% 1 tetes dan α- naftol 3 tetes.
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan jenis bakteri.
IX. Pembahasan
Terjadi kekeruhan pada media NB yang menandakan adanya pertumbuhan bakteri pada media
tersebut. Hasil pemeriksaan pada mikroskop ditemukan bakteri gram negative berbentuk basil atau
streptobasil. Bakteri berwarna merah karena mampu mengikat zat warna safranin.
Pengamatan pada media MCA, NAP, dan EMB.
Media MCA (Mac Conkay Agar)
- A/A : Lereng dan dasar berwarna kuning menandakan fermentasi glukosa dan
sukrosa/laktosa
- K/K : Lereng dan dasar berwarna merah menandakan tidak ada fermentasi
- K/A : Lereng merah dan dasar kuning menandakan fermentasi glukosa
- H2S : Berwarna hitam
- Gas : Ada gelembung
X. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada media EMB warna koloni
hijau metalik dengan bentuk koloni sedang, media MCA warna koloni merah muda karena
memfermentasikan laktosa, dan hasil dari uji biokimia (IMVIC MUTSI) adalah indol negative, MR-
VP positif, SCA negative, motility positif, urea negative, dan pada media TSIA terbentuk gas serta
warna lereng dan dasar berwarna kuning (A/A) serta pada uji gula-gula (Sukrosa, Glukosa, dan
Laktosa) tidak mengalami perubahan warna atau negative, sehingga pada praktikum ini dapat
disimpulkan bahwa bakteri dalam sampel adalah Escherichia coli.
XI. Dokumentasi