Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ALKOHOL

1. Tanggal Praktikum : 10 Desember 01! . Tu"uan Praktikum : Mengetahui sifat fisik dari beberapa senyawa alcohol, diantaranya untuk mengetahui perbedaan titik didih, perbedaan viskositas, perbedaan kelarutan. Menentukan struktur alcohol primer, sekunder dan tersier. !. Te#ri $ingkat Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki rumus umum R-OH. ugus hidroksil yakni gugus fungsi dari senyawa alkohol dapat berkedudukan pada berbagai posisi, yaitu alkohol primer !n-alkohol", alkohol sekunder !sec-alkohol" dan alkohol tersier !tert-alkohol". #erbedaan kedudukan gugus hidroksil tersebut sangat erat hubungannya dengan kereaktifan dengan $at lain atau secepat terbentuknya produk. %ebagai contoh, reaktifitas alkohol terhadap hydrogen halide !H&". %emua alcohol mudah bereaksi dengan H'r dan H( menghasilkan alkil bromide dan alkil iodide. Alkohol tersier, alkohol ben$ilik dan alkohol alkilik )uga mudah bereaksi dengan H*l. +etapi, alkohol primer dan sekunder kurang reaktif dan memerlukan ,n*l - tak berair atau katalis yang serupa, agar bereaksi dengan H*l yang kurang reaktif ini dalam waktu tidak terlalu lama. #erbedaan kedudukan gugus hidroksil )uga akan mempengaruhi )enis produk yang dihasilkan. #ada umumnya reaksi oksidasi yang berlangsung pada senyawa organik adalah sebagai berikut . /. %enyawa organik berlaku sebagai reduktor dan pereaksi anorganik sebagai reduktor. -. Reaksi osidasi reduksi tersebut merupakan reaksi adisi oksigen pada senyawa organiknya. 0. 1lektron yang dilepaskan oleh oksidator akan ditangkap oleh senyawa organik yang menyebabkan perubahan gugus fungsi. Alkohol tersier sukar dioksidasi, kecuali dengan pengoksidasi yang sangat kuat,misalnya asam kromat dengan asam sulfat panas. 'erdasarkan sifat-sifat reaksi diatas, maka dapat dilakukan suatu analisis kualitatif terhadap senyawa alkohol untuk menentukan apakah senyawa tersebut alcohol primer, sekunder, atau tersier.

%. Alat &an 'a(an Alat +abung reaksi #ipet tetes #ipet volume #ipet 'ulb

'ahan

1tanol n-'utanol t-'utanol pentanol gliserol s-butanol 1tilenaglikol

). *ara Ker"a Titik &i&i( 1. %ediakan kapas yang dibulatkan, besarnya bulatan tersebut disesuaikan dengan mulut botol senyawa alkohol. . 'asahi masing-masing kapas dengan alkohol, etanol dan n-butanol dengan cara memiringkan botol. !. oreskan kapas-kapas yang telah dibasahi tersebut pada permukaan kaca, goresnya harus sama dengan luasnya. 2emudian dengan segera amati manakah yang lebih dahulu mongering, etanol atau n-butanol. %. 3langi percobaan diatas dengan menggunakan senyawa alkohol n-butanol denag t-butanol. Kelarutan Dalam Air /. Masukkan /4 tetes air ke dalam tabung reaksi -. 5engan menggunakan pipet tetes yang sama sebelumnya harus dibilas terlebih dahulu dengan senyawa alkohol yang akan diu)ikan. 0. Masukkan tetes demi tetes secara perlahan-lahan. Amati bagaimana kelarutannya6 Apabila terdapat kekeruhan atau emulsi, penambahan harus dihentikan. 7. Hitunglah berapa tetes senyawa alkohol yang ditambahkan tadi. 8. #ercobaan ini dilakukan )uga pada senyawa alkohol . etanol, n-butanol, pentanol, s-butanol, t-butanol dan gliserol. U"i 'au /. 'ukalah tutup botol yang berisi $at, kemudian segera cium aromanya dengan cara menepiskan uapnya dari mulut kearah hidung. -. 5ilarang mencium langsung ke mulut botol. 0. 9akukan u)i bau ini pada senyawa alkohol, etanol, n-butanol, pentanol, s-butanol, t-butanol, gliserol, etilen glikol. Ke+e,atan Reaksi &engan H*l -U"i Lu+as. /. %ediakan 7 tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi dengan 0ml n-butanol, s-alkohol, t-butanol dan senyawa yang tersedia. -. +ambahkan ke dalam masing-masing tabung tersebut /4 ml pereaksi lucas !,n*l- dalam H*l pekat". Amati perubahan dalam masing- masing tabung setelah 8,/8,04,78 dan :4 menit. 0. *atat hasil reaksi kemudian bandingkan kecepatan reaksi dari masing-masing alkohol tersebut, yaitu dengan melihat perubahan warnanya. /. -. 0. 7. Oksi&asi Alk#(#l &engan $en/a0a Dikr#mat 9arutkan 8 gram ;a-dikromat dalam 84 ml air suling yang mengandung 8 ml H-%O7 pekat. 2emudian sediakan 7 buah tabung bersih dan kering. (si masing-masing tabung dengan /4 ml larutan ;a-dikromat yang baru dibuat. +ambahkan masing- masing - ml n-butanol, s-butanol, t-butanol dan suatu senyawa dari golongan alkohol. Amati perubahan pada masing-masing tabung setelah 8, /8, 04, 78 dan :4 detik

8. *atat hasil reaksinya kemudian bandingkan kecepatan reaksi dari masing-masing alkohol tersebut.

1. Hasil Pengamatan Titik Di&i( $en/a0a Alk#(#l 1tanol n-butanol n-butanol t-butanol Pengua,an *e,at2lambat *epat 9ambat 9ambat *epat Kesim,ulan +itik didih n3 butan#l lebih besar daripada titik didih4tan#l. +itik didih n3butan#llebih besar daripada titik didih tbutan#l.

Kelarutan Dalam Air

$en/a0a Alk#(#l 1tanol ;-butanol #entanol

Nisba( Air : Alk#(#l -tetes. -8 tetes /4 tetes /8 tetes

Kesim,ulan 9arut !sedikit keruh" +idak larut. +erdapat dua lapisan. !keruh" +idak larut. +erdapat dua lapisan. !keruh" 9arut. !keruh" 9arut. !keruh" 9arutan men)adi kental. %edikit keruh

%-butanol +-butanol liserol

< tetes -4 tetes /4 tetes

U"i 'au $en/a0a Alk#(#l 1tanol 'au2Harum 'au Menyengat seperti alkohol. Kegunaan %ebagai antiseptik

;-butanol

'au Menyengat

%ebagai pelarut, sebagai perantara dalam sintesis kimia, dan sebagai bahan bakar.

#entanol

'au sangat menyengat

%ebagai pelarut dan pada esterfication misalnya dalam produksi asetat %ebagai pelarut, sebagai perantara dalam sintesis kimia, dan sebagai bahan bakar.

%-butanol

'au yang khas dan menyengat

+-butanol

'au yang khas dan menyengat

%ebagai pelarut, sebagai perantara dalam sintesis kimia, dan sebagai bahan bakar. %ebagai pembuatan sabun dari lemak dan minyak %ebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, tinta cetak, tinta ballpoint, kosmetik, dan bahan anti beku.

liserol

'au tidak menyengat

1tilenglikol

+ak berbau

Ke+e,atan Reaksi &engan H*l -U"i Lu+as. Peruba(an 0arna ,a&a menit ke3 8 Peruba(an 5arna ,a&a Alk#(#l s3butil t3butil $en/a0a 6 =arna men)adi keruh =arna men)adi keruh =arna men)adi keruh =arna men)adi 'erwana kekuningan pada lapisan permukaan atas 'erwana kekuningan pada lapisan permukaan atas 'erwana kekuningan pada lapisan permukaan atas 'erwana

n3butil

/8

04

78

+idak ada 'erwana perubahan warna kekuningan pada !)ernih" lapisan permukaan atas +idak ada 'erwana perubahan warna kekuningan pada !)ernih" lapisan permukaan atas +idak ada 'erwana perubahan warna kekuningan pada !)ernih" lapisan permukaan atas +idak ada 'erwana

:4

perubahan warna kekuningan pada keruh !)ernih" lapisan permukaan atas +idak ada 'erwana =arna men)adi perubahan warna kekuningan pada keruh !)ernih" lapisan permukaan atas

kekuningan pada lapisan permukaan atas 'erwana kekuningan pada lapisan permukaan atas

Oksi&asi Alk#(#l &engan $en/a0a Dikr#mat Peruba(an 5arna ,a&a Detik ke3 8 Peruba(an 5arna ,a&a Alk#(#l n3butil s3butil t3butil 3 $en/a0a 6 'erwarna putih keruh pada lapisan bagian atas 'erwarna putih keruh pada lapisan bagian atas 'erwarna putih keruh pada lapisan bagian atas 9apisan atas yang berwarna putih keruh men)adi hitam 9apisan atas yang berwarna putih keruh men)adi hitam

+erdapat warna +erdapat warna hitam pada lapisan hitam pada lapisan atas larutan atas larutan +erdapat warna +erdapat warna hitam pada lapisan hitam pada lapisan atas larutan atas larutan +erdapat warna 9apisan hitam hitam pada lapisan mulai kebawah dan atas larutan tercampur +erdapat warna 9apisan hitam hitam pada lapisan mulai kebawah dan atas larutan tercampur +erdapat warna 9apisan hitam hitam pada lapisan mulai kebawah dan atas larutan tercampur

/8

04

78

:4

7. Per(itungan -

8. Pemba(asan Titik &i&i( #ada percobaan titik didih dengan menggunakan kapas yang dibulatkan, besarnya bulatan tersebut di sesuaikan dengan mulut botol senyawa alkohol kemudian basahi masing-masing kapas dengan menggunakan senyawa alkohol, etanol, n-butanol, dengan )alan memiringkan botol dan goreskan kapas-kapas yang telah basah tersebut pada permukaan kaca, goresannya harus sama luasnya. 2emudian amati manakah yang lebih dahulu mengering, etanol atau n butanol. +ernyata etanol lebih cepat mengering bila dibandingkan dengan n-butanol. Hal ini disebabkan karena etanol yang mempunyai rantai atom pendek bila dibandingkan dengan n-butanol. %ehingga apabila diuapkan diudara antara etanol dan n-butanol maka etanol yang lebih menguap. #erlakuan yang sama )uga dilakukan pada n > butanol dan t > 'utanol dan setelah diamati t > butanol lebih menguap dahulu dari pada n > butanol, dengan demikian n > butanol memiliki titik didih lebih tinggi daripada t > 'utanol. Kelarutan &alam air #ada percobaan kelarutan dalam air, menggunakan senyawa alkohol berupa, 1tanol, ;butanol, #entanol, %-butanol, +-butanol, dan liserol. Akan tetapi pada tabung reaksi diteteskan /4 tetes air pada tabung yang berbeda. #ada etanol saat larut dengan air yaitu pada saat -8 tetes, larutannya men)adi keruh. #ada ;-butanol pada saat /4 tetes di masukan kedalam air yang berada di tabung reaksi tidak larut, terdapat dua lapisan, dan keruh. #ada pentanol pada saat /8 tetes sukar larut dalam air karena 2elarutan pentanol berkaitan dengan gugus OH yang bersifat polar sementara gugus alkil !R" bersifat nonpolar. #ada %-butanol pada saat < tetes di masukan kedalam air yang berada di tabung reaksi larut dalam air. #ada +-butanol saat -4 tetes di masukan kedalam air yang berada di tabung reaksi larut dalam air. . #ada gliserol saat /4 tetes di masukan kedalam air yang berada di tabung larutan men)adi kental dan sedikit keruh. ?adi semakin besar gugus R semakin berkurang kepolaran, sehinnga kelarutan dalam pelarut yang bersifat polar !seperti air" berkurang, sedangkan kelarutan dalam pelarut nonpolar bertambah. #entanol lebih mudah larut dalam **l7 !suatu pelarut nonpolar" daripada dalam air. U"i bau #ada percobaan u)i bau, oleh senyawa alkohol di antaranya 1tanol, ;-butanol, #entanol, %butanol, +-butanol, gliserol dan etilengikol serta kegunaanya. 1tanol mempunyai bau yang sangat menyengat seperti alkohol, pada etanol kegunaanya yaitu sebagai antiseptic. ;-butanol saat u)i bau, )uga mempunyai bau yang sangat menyengat, kegunaannya yaitu sebagai pelarut, sebagai perantara dalam sintesis kimia, dan sebagai bahan bakar. #ada pentanol bau sangat menyengat kegunaan sebagai pelarut dan pada esterfication misalnya dalam produksi asetat. %elan)utnya pada %-butanol dan +-butanol mempunya bau yang khas dan menyengat, kegunaanya sebagai pelarut, sebagai perantara dalam sintesis kimia. #ada u)i bau gliserol bau nya tidak menyengat kegunaanya yaitu %ebagai pembuatan sabun dari lemak dan minyak. @ang terakhir pada u)i bau etilenglikol senyawa ini tidak berbau, kegunaanya yaitu sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven, alkyl resin, tinta cetak, tinta ballpoint, foam stabili$er, kosmetik, dan bahan anti beku. ?adi pada u)i bau tersebut, setiap senyawa alkohol mempunyai bauAharum serta kegunaannya yang berbeda-beda.

Ke+e,atan reaksi &engan H*l -u"i lu+as. #ada u)i lucas, sampel yang sedang direaksikan dengan reagen lucas berada dalam tabung reaksi yang disumbat dengan tisu. Hal ini dilakukan agar alkohol tidak menguap sehingga dapat dilihat perubahannya ketika direaksikan dengan reagen lucas. %aat percobaan, tidak ter)adi perubahan warna yang dihasilkan oleh n-butil , hal ini sesuai dengan teori bahwa n-butil ! senyawa primer" tidak bereaksi dengan reagen lucas sehingga menghasilkan warna yang tetap sama seperti semula yaitu berwarna )ernih. #ada percobaan s-butil dengan senyawa B ter)adi kesamaan dalam perlakuan yang sama yaitu terbentuk warna kuning muda pada lapisan permukaan larutan. %ehingga dapat dipastikan bahwa senyawa B adalah s-butil. +etapi hasil percobaan kami tidak sesuai dengan teori yang ada, karena seharusnya di dalam teori menyebutkan bahwa akan ter)adi perubahan warna atau reaksi pada s-butil !senyawa sekunder" apabila dilakukan pemanasan. #ada percobaan t-butil ter)adi perubahan warna, yaitu larutan men)adi berwarna keruh. Hal ini sesuai dalam teori yang ada bahwa t-butil !senyawa tersier" bereaksi dengan reagen lucas untuk menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan. Oksi&asi Alk#(#l &engan $en/a0a Dikr#mat #ada percobaan oksidasi alkohol dengan senyawa dikromat, alkohol bisa dioksidasi men)adi aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi. 3ntuk pembentukan asam karboksilat, alkohol dioksidasi men)adi sebuah aldehid yang selan)utnya dioksidasi men)adi asam. #ada percobaan oksidasi alkohol dengan senyawa n-butanol, terdapat lapisan hitam di permukaan pada detik ke -4, dan pada detik 04-:4 lapisan hitam turun ke tengah larutan. #ada senyawa B, dimana terdapat lapisan hitam yang awalnya dipermukaan larutan, kemudian turun ke tengah dan akhirnya bercampur dengan larutan sehingga men)adi larutan hitam. %enyawa B pada percobaan ini adalah s-butanol. 9. :a0aban Pertan/aan 3 10. Kesim,ulan Titik &i&i( 5ari percobaan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain . Alkohol merupakan $at tidak berwarna. 'agian hidrokarbon alkohol bersifat hidrofob sedangkan gugus fungsi hidroksil bersifat hidrofil. Alkohol bersuhu rendah !sampai *0" adalah cairan encer yang dapat tercampur dengan air dalam segala perbandingan. Alkohol bersuhu sedang menyerupai minyak. %emakin pan)ang rantai atom * semakin rendah kelarutannya dalam air. pan)ang rantai * makin tinggi titik cair dan titik didih. ugus hidroksil mengakibatkan alkohol bersifat polar.%enyawaan */- dan lebih tinggi berupa padatan yang tidak larut. Makin

Kelarutan &alam air %emakin besar gugus R semakin berkurang kepolaran, sehinnga kelarutan dalam pelarut yang bersifat polar !seperti air" berkurang, sedangkan kelarutan dalam pelarut nonpolar bertambah. #entanol lebih mudah larut dalam **l7 !suatu pelarut nonpolar" daripada dalam air. U"i bau %etiap senyawa alkohol misalnya 1tanol, ;-butanol, #entanol, %-butanol, +-butanol, gliserol dan etilengikol mempunyai baud an kegunaanya yang berbeda-beda. Ke+e,atan reaksi &engan H*l -u"i lu+as. 9arutan s-butil !senyawa sekunder" dalam perlakuan yang sama dengan senyawa B akan menghasilkan perubahan yang sama pula sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa senyawa B adalah s-butil !%enyawa sekunder". #ada larutan n-butil !senyawa primer" tidak ter)adi reaksi dan perubahan warna. 9arutan s-butil dan senyawa B menghasilkan warna kuning muda pada lapisan permukaan. %edangkan larutan t-butil ter)adi perubahan warna keruh karena dapat bereaksi dengan reagen lucas. Oksi&asi Alk#(#l &engan $en/a0a Dikr#mat #ercobaan oksidasi alkohol pada senyawa B adalah s-butanol. 2arena terdapat lapisan hitam yang awalnya dipermukaan larutan, kemudian turun ke tengah dan akhirnya bercampur dengan larutan sehingga men)adi larutan hitam. Oksidasi ter)adi pada larutan-larutan orang yang mengandung ion-ion dikromat direduksi men)adi sebuah larutan hi)au yang mengandung ion-ion kromium !(((". 11. Da;tar ,ustaka http.AAwidastra.wordpress.comA-4/4A47A-8Apraktikum-organik-/-modul-0--A http.AAawanl.blogspot.comA-4/4A//Aalkohol.html eckhochems.blogspot.comA-4/4A47Aalkohol.html 1 . Lam,iran

Anda mungkin juga menyukai