Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

1
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari manusia selalu


berhubungan dengan jasad renik dari alam dunia yang tidak tampak
dengan mata biasa seperti bakteri, kapang, khamir maupun
mikroorganisme lain. Sebagian dari manusia hidup dengan
bergantung pada mikroba. Itu sebabnya pengetahuan mengenai
peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia tersebut sangat
penting untuk dimengerti dan dipahami.
Keanekaragaman mikroorganisme di alam ini merupakan
salah satu hal yang menarik untuk diketahui, karena bukan saja
untuk mengenal jenis -jenisnya, tetapi juga dapat mengetahui
mikroorganisme yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia.
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar
tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh
mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk
digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan
dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni
(hanya mengandung satu macam bakteri), mengamatinya dan
mengidentifikasi mikroorganisme.
Untuk dapat mempermudah dalam mempelajari jenis dan
sifat dari mikroorganisme tersebut, ada dua cara yang bisa kita
lakukan yaitu isolasi dan inokulasi. Isolasi adalah cara untuk
memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan untuk
mendapatkan bakteri yang yang sudah tidak bercampur dengan
bakteri lain sedangkan inokulasi adalah memindahkan suatu
mikroorganisme dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kedua

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
2
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

cara yang dilakukan ini memiliki satu tujuan yaitu untuk


memperoleh kultur yang murni. Berdasarkan uraian tersebut maka
pada percobaan kali ini akan dilakukan isolasi dan inokulasi
mikroorganisme dari sampel tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu bagaimana cara
dan metode-metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba
tertentu dari populasi campurannya untuk mendapatkan kultur
murni?

C. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui cara dan
metode-metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba
tertentu dari populasi campurannya untuk mendapatkan kultur
murni.

D. MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan ini yaitu praktikan dapat mengetahui
cara dan metode-metode yang digunakan untuk memisahkan
mikroba tertentu dari populasi campurannya untuk mendapatkan
kultur murni.

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
3
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM
Media ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk
menumbuhkan mikroba, media dapat pula digunakan untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan
jumlah mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu
media, perlu dipenuhi syarat-syarat: media harus mengandung
semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba; media harus
mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH yang
sesuai; media harus steril; media tidak mengandung penghambat
(Santi, 2008).
Isolasi bakteri dilakukan dengan metode pengenceran
bertingkat dan metode sebar pada medium NA. Isolat murni
diamati secara deskriptif makroskopis (bentuk, tepi, elevasi, dan
warna koloni), mikroskopis (morfologi sel dan pewarnaan) dan
karakter biokimia berdasarkan panduan Bergeys Manual of
Determinative serta diukur efisiensi pelarut fosfat dengan medium
Pikovskaya. Sementara untuk pemurniannya dengan metode gores.
Karakterisasi isolat meliputi pengamatan makroskopis
(karakterisasi bentuk, tepi, elevasi dan warna koloni), pengamatan
mikroskopis (morfologi sel dan pewarnaan) dan uji biokimia
(Hefdiyah dan M. Shovitri, 2014)
Pemanfaatan mikroba sebagai agen bioteknologi makin
meningkat, karena beberapa hal antara lain perbanyakannya
mudah dan dapat dikendalikan, substrat pertumbuhan relatif
murah, bahkan dapat menggunakan limbah pertanian, dapat
menghasilkan enzim yang cukup banyak sehingga potensial
dikembangkan untuk skala industry. Bakteri digolongkan menjadi
dua, yaitu bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
4
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

merugikan. Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang


menguntungkan (Misgiyarta dan Sri Widowati, 2003).
Prinsip dasar kerja probiotik adalah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroba untuk mempermudah penyerapan oleh
saluran pencernaan ikan Probiotik adalah mikroba hidup
menguntungkan pada makhluk hidup, yang bermanfaat untuk
memperbaiki keseimbangan mikroba di dalam saluran pencernaan
dan memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan
inangnya.Senyawa-senyawa racun yang dihasilkan pada
metabolisme bakteri probiotik seperti asam laktat, hidrogen
peroksida, bakteriosin yang bersifat antimikroba dan antibiotik
mampu menekan pertumbuhan bakteri pathogen salah satu
karakteristik bakteri probiotik yaitu memiliki ketahanan yang tinggi
terhadap asam (Yulvizar, 2013).
Pertumbuhan bakteri pada medium minimal solar atau
bensin menunjukan bahwa isolat mampu menggunakan solar atau
bensin sebagai sumber karbon organik selain yeast extract.
Kebutuhan vital pada nutrisi bakteri sehingga bakteri mampu hidup
dan viabilitasnya meningkat adalah: sumber energi yang dapat
berasal dari cahaya (fototrof) dan karbon organik
(kemoorganotrof); sumber karbon berupa karbon anorganik (karbon
dioksida) dan karbon organik (seperti karbohidrat; sumber nitrogen
dalam bentuk garam nitrogen anorganik (seperti kalium nitrat) dan
nitrogen organik (berupa protein dan asam amino); unsur non
logam seperti sulfur dan fosfor; unsur logam (seperti kalium,
natrium, magnesium, besi, dan tembaga); air untuk fungsifungsi
metabolik dan pertumbuhan. Bakteri dapat tumbuh dalam medium
yang mengandung satu atau lebih persyaratan nutrisi tersebut.
Pada struktur minyak bumi, terdapat sejumlah karbon yang
didekomposisikan mikroba. Kandungan bahan organik karbon
berkurang karena digunakan sebagai sumber energi mikroba,

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
5
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

dimana rantai karbon menghasilkan energi yang tinggi (Nasikhin


dan Shovitri, 2013).

B. URAIAN BAHAN
1. Alkohol ( Farmakope Indonesia, edisi IV, Hal : 63)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol / Alkohol
RM/BM : C2H6O / -
Rumus struktur : CH3-CH2-OH
BM : 46,07
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah. Mudah menguap
meskipun pada suhu rendah dan mendidih
pada suhu 78C dan muda terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis
bercampur dengan semua pelarut organik.
Berat Jenis : 0,812 0,816 g/ml.
Stabilitas : Mudah menguap walaupun pada suhu
rendah.
Kegunaan : Anti mikroba, desinfektan, pelarut,
penetrasi kulit.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat jauh dari api.

2. Aquades (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 96)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA
REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
6
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

Nama lain : Aquadest/air suling


RM/BM : H2O/18,02
Rumus struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak
terasa, tidak berbau.
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Agar (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 74)


Nama resmi : AGAR
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Berkas potongan memanjang, tipis
seperti selaput, dan berlekatan, atau
berbentuk keeping, serpih, atau butiran;
jingga lemah kekuningan, abu-abu
kekuningan sampai kuning pucat atau tidak
berwarna; tidak berbau atau berbau lemah;
rasa berlendir, jika lembab liat, jika kering
rapuh
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan larut
dalam air mendidih
Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Ekstrak Beef (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 671)


Nama resmi : BEEF EXTRACT
Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu
daging sapi konsentrat diperoleh dengan
mengekstraksi daging sapi segar tanpa
lemak, dengan cara merebus dalam air dan

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
7
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam


hampa udara sampai terbentuk residu
kental berbentuk pasta. Massa berbentuk
pasta, berwarna coklat kekuningan sampai
coklat tua, baud an rasa seperti daging,
sedikit asam.
Kelarutan : Larut dalam air dingin
Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan
mikroorganisme
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya

5. Pepton (Farmakope Indonesia, edisi III, Hal : 721)


Nama Resmi : PEPTON
Nama Lain : Pepeton kering
Pemerian : Serbuk kuning kemerahan sampai
coklat, bau khas tidak busuk.
Kelarutan : Larut dalam air, memberika larutan
berwana coklat kekuningan yang bereaksi
agak asam; praktis tidak larut dalam etanol
(95%) p dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sumber nitrogen

6. Dekstrosa (Farmakope Indonesia, edisi IV, Hal : 300)


Nama Resmi : DEKSTROSUM
Nama Lain : Glukosa, gula buah-buahan
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur,
atau hidrolisis, seperti sebuk granul putih,
tidak berbau dan rasa manis.
RM / BM : C6H12O6.H2O
Rumus struktur :

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
8
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut


dalam air mendidih, larut dalam air dingin
tetapi sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai sumber karbohidrat dan sumber
tenaga.

7. Kentang (Solanium tuberosum)


a. Klasifikasi (Tjitrosoepomo, 2007)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyt
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Sub Class : Sympetalae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum tuberosum
Kegunaan : Untuk ekstraknya, sebagai
sumber nutrient mikroba.
b. Morfologi (Tjitrosoepomo, 2007)
Bagian batang yang terletak dibawah permukaan
tanah tumbuh daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak
daun terdapat tunas ketiak yang dapat tumbuh menjulur
secara diageotropik. Buku-buku (internode) yang
memanjang dan melengkung pada bagian ujungnya disebut
stolon. Umbi Kentang merupakan bagian dari batang yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
serta untuk berproduksi. Tanaman Kentang yang berasal
dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar halus
atau akar serabut saja yang panjangnya dapat mencapai 60
cm.

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
9
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

8. Tanaman Jarak (Prihandana dan Roy)


Regmum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotylodonae
Ordo : Euforbiales
Family : Euphorbiacea
Genus : Jatropha
Spesie : Jatropha carcus

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
10
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

BAB III
METODE PERCOBAAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN


Percobaan ini dilakukan pada hari Senin, 20 Maret 2017,
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi
Universitas Halu Oleo.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Cawan Petri
b. Gelas Kimia
c. Incubator
d. LAF
e. Mikro pipet
f. Pembakar Bunsen
g. Pipet Tetes

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Alkohol 70%
b. Aquadest
c. Daun dan batang Jarak
d. Media padat NA
e. Media padat PDA
f. Tanah
g. Tisu

C. PROSEDUR KERJA
1. Isolasi Jamur Endofit Daun dan Batang Jarak pada Media Potato
Dextrosa Agar (PDA) dengan Metode Sebar

Sampel Daun dan Batang


Jarak
- Disterilkan lingkungan tempat mengisolasi
mikroba dengan menyemprot alkohol

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
11
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

- Dencerkan PDB menggunakan ektomantel


dan dimasukkan dalam cawan petri sampai
memadat, ditunggu hingga dingin
- Dicuci sampai bersih daun dan batang jarak
- Diakukan pengerjaan di dalam LAF
- Disiapkan lampu spiritus
- Disiapkan masing-masing sampel
- Di peparasi sampel daun dan batang jarak,
seukuran 1 cm sebanyak 6 potong
- Di cuci dengan campuran 1 tetes byclean dan
5 mL akuades steril
- Dicuci dengan alkohol 70% + 5 mL akuades
- Dicuci dengan akuades steril
- Diambil dan ditaruh pada media PDA
- Disebar sampel daun dan batang jarak
dengan menggunakan pinset
- Diinkubasi selama 3x24 jam

Hasil Pengamatan ?

2. Isolasi Bakteri Tanah pada Media Nutrient Agar (NA) degan


Metode Tuang
a. Penyiapan sampel tanah

Sampel Tanah
- Disiapkan alat dan bahan.
- Dilakukan pengerjaan dalam LAF

- Diambil 1 gram sampel tanah


- Dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
telah berisi akuades steril 100 mL
- Dikocok hingga terbentuk suspensi
- Dipipet sebanyak 1 mL pada bagian permukaan suspensi
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Diencerkan dengan 9 mL akuades steril
- Dilakukan pengenceran bertingkat hingga 10 3
- Dipengenceran terakhir diambil 100 mL

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
12
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

Hasil Pengamatan ?

b. Penanaman mikroba dalam media

Media NA
- Disiapkan alat dan bahan
- Dicairkan media yang akan digunakan
dengan cara pemanasan menggunakan
elektromantel
- Dituangkan secukupnya media yang telah
mencair ke dalam cawan petri
- Ditambahkan sampel tanah hasil
pengenceran kedalam cawan petri ketika
media masih dalam keadaan cair
- Dicampur media dengan sampel dengan
cara digoyang-goyangkan
- Ditutup cawan petrinya
- Dibungkus menggunakan kertas bekas

- Diinkubasi di dalam inkubator selama 1x24


jam

Hasil Pengamatan ?

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
13
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

3. Inokulasi Bakteri Tanah pada Media Nutrient Broth (NB)

Koloni Bakteri pada Media


NA
- Disterilkan lingkungan tempat mengisolasi
mikroba dengan menyemprot alkohol
- Dilakukan pengerjaan dalam LAF
- Dipanaskan ose bulat (inokulum loop) pada
nyala lampu spiritus sampai membara
- Ditunggu hingga dingin
- Dibuka cawan petri didekat nyala lampu
spritus
- Diambil bakteri pada media NA
- Di tutup cawan petri
- Diletakkan bakteri yang telah diambil dari
media NA ke dalam media cair NB

Hasil Pengamatan ?

4. Inokulasi Jamur Endofit pada Media Potato Dextrose Broth (NB)

Koloni Jamur pada Media


REZA RAHMANSYAH PDA
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
14
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

- Disterilkan lingkungan tempat mengisolasi


mikroba dengan menyemprot alkohol
- Dilakukan pengerjaan dalam LAF
- Dipanaskan ose lurus pada nyala lampu
spiritus sampai membara
- Ditunggu hingga dingin
- Dibuka cawan petri didekat nyala lampu
spritus
- Diambil bakteri pada media PDA
- Di tutup cawan petri
- Diletakkan bakteri yang telah diambil dari
media PDA ke dalam media cair NB

Hasil Pengamatan ?

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
15
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
1. Isolasi Mikroorganisme
No Media Sampel Gambar
Sebelum Sesudah
1 Potato Batang Jarak
Dextros
a Agar
(PDA)

Koloni Jamur
2 Potato Daun Jarak
Dextros
a Agar
(PDA)

Koloni Jamur
3 Nutrien Tanah
t Agar
(NA)

Koloni Bakteri
2. Inokulasi Mikroorganisme
No Media Sampel Gambar
Sebelum Sesudah

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
16
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

1 Potato Batang Jarak


Dextros
a Broth
(PDB)

Koloni Bakteri
2 Potato Daun Jarak Jamur Putih
Dextros
a Broth
(PDB)

Jamur Jamur putih Jamur


Hitam hitam
3 Nutrien Tanah
t Broth
(NB)

Koloni Bakteri

B. PEMBAHASAN
Isolasi bakteri merupakan proses mengambil bakteri dari
medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium
buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Media agar
merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
17
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi


terpisahpisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh
dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap
selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel
yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang
diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan
menginokulasi medium agar nutrient (nutrien agar) dengan metode
cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel mikroorganisme akan
terpisah sendiri-sendiri.
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup
merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba
sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Teknik
pertumbuhan bakteri selain teknik isolasi dikenal pula teknik
inokulasi, yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan
tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tujuan untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya
kontaminasi dari mikroba yang lain yang tidak dinginkan, setelah
diinokulasi mikroba yang akan diremajakan kemudian diinkubasi,
pada inkubator. Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi
mikroorganisme yang telah diisolasi pada media, kemudian di
simpan pada suhu tertentu untuk dapat melihat pertumbuhannya.
Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya
mikroorganisme tidak dapat tumbuh dengan baik. Media inkubasi
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu lemari biasa atau suhu kamar,
proses ini bertujuan agar kita dapat melihat pertumbuhan atau
perkembangbiakan pada mikroorganisme.
Percobaan kali ini berjudul isolasi mikroba yang dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu cara tuang dan cara sebar. Isolasi
mikroba dengan cara sebar bertujuan untuk menghasilkan koloni-
koloni bakteri yang terpisa dengan baik dari suspensi sel yang peka.
REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
18
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu tapi memerlukan keterampilan yang diperoleh dengan
latihan, sedangkan isolasi mikroba dengan cara tuang yaitu cara
yang dilakukan untuk memperoleh biakan murni dari biakan
campuran mikroba. Cara ini berbeda dari cara sebar, dimana agar
isolasi dalam keadaan tetap cair yaitu pada suhu 45C dan
demikian pula koloni-koloni akan bekembang diseluruh media, tidak
hanya pada permukaan, untuk beberapa tujuan hal ini
menguntungkan, contohnya dalam mempelajari pertumbuhan
koloni streptococcal pada sel-sel darah merah. Distribusi koloni-
koloni yang lebih baik juga diperoleh dalam cawan penaburan yang
dibuat dengan baik dan isolasi akan lebih mudah dibuat, agar
koloni yang tumbuh dalam cawan tidak terlalu banyak ataupun
sedikit maka harus diencerkan hingga beberapa kali pengenceran
dan ditaburkan pada beberapa cawan.
Pada Percobaan ini digunakan dua sampel yang berbeda
yaitu sampel daun dan batang tanaman jarak serta sampel tanah.
Untuk sampel tanah terlebih dahulu dilakukan pengenceran
bertingkat. Tujuan dari pengenceran yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran
tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Dalam
percobaan ini pengenceran yang digunakan adalah 10 3. Untuk
sampel batang dan daun jarak telebih dulu dicuci dengan
menggunakan air dan larutan bayclin dengan maksud untuk
sterilisasi pada permukaan sampel, lalu dicuci kembali dengan
menggunakan alkohol 70% dengan manksud untuk mencegah
pengaruh dari kontaminan asing yang masih dapat menempel
kembali pada permukaan sampel.
Metode isolasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah
metode tuang untuk sampel tanah dan metode sebar untuk sampel
daun dan batang jarak. Semua proses pengerjaan dilakukan dalalm
REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
19
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

Laminar Air Flow (LAF) yang bertujuan untuk menciptakan keadaan


yang aseptis pada tempat atau daerah kerja. Media yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri pada sampel tanah yaitu NA sintesis
dan non sintesis, sedangkan untuk menumbuhkan jamur pada
sampel daun dan batang jarak digunakan media PDA. Sampel yang
telah diisolasi lalu dilakukan proses inkubasi. Untuk sampel tanah
yang ingin ditumbuhkan bakterinya dilakukan proses inkubasi di
dalam inkubator selama 1 x 24 jam, sementara untuk sampel daun
dan batang jarak yang ingin ditumbuhkan jamurnya dilakukan
proses inkubasi selama 3 x 24 jam. Perbedaan waktu inkubasi
disesuaikan dengan laju pertumbuhan dari masing-masing
mikroorganisme dimana bakteri memiliki waktu perkembangbiakan
yang lebih cepat yaitu dengan cara melakukan pembelahan diri,
sementara untuk jamur relatif lebih lama yaitu dengan cara
membentuk spora terlebih dulu yang selanjutnya akan
bertransformasi menjadi hifa dan berkembang menjadi individu
jamur.
Hasil yang didapatkan setelah proses inkubasi dilakukan
selama 3 x 24 jam untuk media PDA baik daun maupun batang
terdapat mikroba yang tumbuh. Pada media NA sintesis yang
mengggunakan sampel tanah setelah diinkubasi selama 1 x 24 juga
menunjukkan terdapat mikroba yang tumbuh tetapi pada NA non
sintesis tidak terdapat mikroba yang tumbuh hal ini dikarenakan
pada saat proses pembuatan media NA non sintesis, bahan agar
yang digunakan pada media tersebut jumlahnya terlampau sedikit
sehingga saat dilakukan proses pembiakan mikroorganisme sukar
untuk tumbuh dalam media tersebut.
Mikroorganisme yang telah tumbuh setelah diinkubasi lalu
dilakukan inokulasi. Inokulasi dilakukan pada media NB untuk
bakteri pada sampel tanah dan media PDB untuk jamur pada
sampel daun dan batang jarak. Sebelum dan sesudah
menginokulasikan mikroba jarum ose yang digunakan harus
REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
20
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

dipanaskan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar jarum ose yang
digunakan bersifat steril dan bebas kontaminasi dari
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Wadah media yang
menggunakan cawan petri, pada saat inkubasi mikroba pada cawan
petri selalu dalam posisi terbalik. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah mikroba terkena uap air yang dihasilkan pada saat
inkubasi. Sehingga kualitas mikroba tidak rusak atau mengalami
gangguan.
Pada proses inokulasi, bakteri dan jamur yang terdapat pada
masing-masing cawan petri diambil menggunakan jarum ose
kemudian digoreskan kedalam media. Hal ini bertujuan agar pada
ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose
dan menempel ke medium. Selanjutnya diinkubasi di dalam
inkubator selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk
jamur.
Manfaat dalam bidang farmasi adalah Isolasi dan inokulasi
merupakan percobaan yang sangat penting, karena melihat kondisi
lingkungan di sekitar kita yang banyak terdapat mikroorganisme
baik yang patogen maupun yang non patogen, sehingga pemisahan
dan identifikasi bakteri yang satu dengan lainnya juga dibutuhkan.

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
21
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk memisahkan mikroba dari campurannya
dilakukan dengan cara isolasi dimana beberapa metode yang dapat
digunakan untuk melakukan isolasi mikroba yaitu metode sebar
dan metode tuang, sementara itu untuk memperoleh kultur yang
lebih murni dapat dilakukan dengan cara inokulasi.

B. SARAN
Pada saat praktikum harus memperhatikan keadaan
lingkungan agar tetap berkerja secara aseptis dan pada saat
melakukan prosedur harus sesuai agar hasil yang diperoleh
maksimal tidak ada kesalahan sesuai yang diharapkan.

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
22
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

DAFTAR PUSTAKA

Hefdiyah dan M. Shovitri, 2014, Potensi Isolat Bakteri Edwardsiella dan


Corynebacteriumdari Pulau Poteran Sumenep Sebagai Pelarut
Sulfat, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2(1)

Misgiyarta dan Sri Widowati, 2003, Seleksi Dan Karakterisasi Bakteri


Asam Laktat (BAL) Indigenus, VOL. 2(1).

Nasikhin, Roksun dan Maya Shovitri, 2013, Isolasi dan Karakterisasi


Bakteri Pendegradasi Solar dan Bensin dari Perairan Pelabuhan
Gresik, Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol. 2(2)

Santi, Sintha Soraya, 2008, Pembuatan Alkohol dengan Proses


Fermentasi Buah Jambu Mete oleh Khamir Sacharomices
Cerevesiae, Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, Vol. 8(2).

Yulvizar, Cut, 2013, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada


Rastrelliger Sp., Biospecies, Vol. 6(2)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
23
ISOLASI & INOKULASI MIKROORGANISME

OLEH :

NAMA : REZA RAHMANSYAH


NIM : O1 A1 15 127
KELAS :D
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : CICI NOVIANTI

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

REZA RAHMANSYAH
CICI NOVIANTI
O1A1 15 127

Anda mungkin juga menyukai