PERCOBAAN IX
‘‘ FERMENTASI ALKOHOL ’’
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM’
JURUSAN FARMASI
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Fermentasi didefinisikan sebagai perubahan gradual oleh enzim
yang disebabkan beberapa bekteri, khamir dan jamur. Keberhasilan
fermentasi sangat ditentukan oleh fermentator yang digunakan.
Fermentasi adalah suatu proses perubahan kimiawi dari
senyawa-senyawa organik (karbohidrat, lemak, protein, dan bahan
organik lain) baik dalam keadaan aerob maupun anaerob melalui kerja
enzim yang dihasilkan oleh mikroba ( Surianti, dkk, 2020).
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu adalah agar seorang farmasis dapat
mempelajari dan mengetahui proses terbentuknya fermentasi alkohol
(etanol) dengan bantuan mikroorganisme menggunakan substrat gula
putih dalam air kelapa dengan inoculum ragi roti sehingga
memudahkan seorang farmasis dalam membuat sediaan farmasi yang
bermanfaat bagi masyarakat dan dalam ilmu bioteknologi. Hal inilah
yang melatarbelakangi diadakannya praktikum kali ini
I. 2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2. 1 Maksud Percobaan
Memahami cara fermentasi alkohol (etanol) menggunakan
substrat gula putih dalam air kelapa dengan inoculum ragi roti
I. 2. 2 Tujuan Percobaan
Mengetahui cara fermentasi alkohol (etanol) menggunakan
substrat gula putih dalam air kelapa dengan inoculum ragi roti
I. 3 Manfaat Percobaan
Manfaat percobaan ini adalah memahami dan mengetahui cara
fermentasi alkohol (etanol) menggunakan substrat gula putih dalam
air kelapa dengan inoculum ragi roti
I. 4 Prinsip Percobaan
Prinsip Percobaan ini adalah produksi alkohl menggunakan bahan
baku gula putih, nira eren, ubi kayau dan sagu dengan inoculum ragi.
Untuk melarutkan dan menambah unsur-unsur mineral dan sumber
nitrogen yang diperlukan oleh ragi roti, akan digunakan air kelapa
sebagai pelarut pengganti air, pupuk urea dan pupuk NPK (khusus
yang menggunakan bahan baku ubi kayu dan sagu).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Pubchem, 2020)
Pemberian : Hablur tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95%) P
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan Zat tambahan
Persyaratan kadar : -
2. Kapur tohor (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979: 694)
Nama Resmi : CALCII OXYDUM
Nama lain : Kapur tohor/ kalsium oksida
RM/ BM : CaO/ 56,08
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2020)
Pemberian : Serbuk atom gumpalan putih kering.
Mudah menyerap air dan gas karbondioksida
dari udara. Jika dibasahkan dengan air terjadi
reaksi eksotorn dan gumpalan megembang
kemudian hancur menjadi serbuk
Kelarutan : tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : sebagai pereaksi
Kegunaan : sebagai pereaksi
Persyaratan kadar : -
3. Aquadest (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979: 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling, air murni
RM/ BM : H2O/ 18,02
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2020)
Pemberian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
Tidak mempunyai rasa
Kelarutan : -
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : sebagai pelarut
Kegunaan : sebagai pelarut
Persyaratan kadar : -
II. 3 Uraian Sampel
1. Kelapa ( Cocos nucifera L.) (Plantamore, 2020)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Aracidae
Ordo : Aracales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
II. 4 Prosedur Kerja (Tim Dosen, 2018)
1. Ambil gula putih sebanyak 75 gram, kemudian masukkan ke
dalam Erlenmeyer 1 liter, tambahkan air kelapa sebanyak 500 ml
dan aduk-aduk hingga semua gula larut
2. Campur yang ada di dalam Erlenmeyer tutup dengan penutup yang
disambung dengan pipa kaca (lihat Gambar 1), kemudian
panaskan hingga mendidih
3. Buat larutan suspensiragi roto dengan cara melarutkan 5 gram ragi
roti dengan 30 ml air
4. Suspensi ragi roti masukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi
substrat yang telah dingin, kemudian tutup dan sambung dengan
Erlenmeyer lain seperti terlihat pada Gambar 2.
5. Biarkan (inkubasi) pada suhu ruang selama 72 jam
6. Amati timbulnya gas pada erlenmeyer yang berisi dengan air
kapur dan amati pula endapan yang terbentuk
7. Pisahkan massa gel dengan cara penyaringan menggunakan alat
penyaring vakum
8. Cairan yang dihasilkan ukur kadar alkoholnya mengunakan
alkohol meter
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. 2 Bahan
1. Gula putih
2. Kapur Kohor
3. Ragi roti
4. Aquadest
5. Masker
6. Handscoon
III. 1. 3 Sampel
1. Air kelapa
III. 2 Cara Kerja
1. Diambil gula putih sebanyak 75 gram, kemudian masukkan ke
dalam Erlenmeyer 1 liter, ditambahkan air kelapa sebanyak
500 ml dan aduk-aduk hingga semua gula larut
2. Ditutup campuran yang ada di dalam Erlenmeyer dengan
penutup yang disambung dengan pipa kaca (lihat Gambar. 1)
Kemudian dipanaskan hingga mendidih
3. Dibuat larutan suspense ragi roti dengan cara melarutkan 5 gram
ragi roti dengan 30 ml air
4. Dimasukkan suspense ragi roti kedalam erlenmeyer yang berisi
substrat yang telah dingin, kemudian tutup dan sambung dengan
erlenmeyer lain seperti terlihat pada Gambar 2.
5. Dibiarkan (inkubasi) pada suhu ruang selama 72 jam
6. Diamati timbulnya gas pada erlenmeyer yang berisi dengan air
kapur dan amati pula endapan yang terbentuk
7. Dipisahkan masa sel dengan cara penyaringan menggunakan alat
penyaring vakum
8. Diukur kadar alkohol cairan yang dihasilkan menggunakan
alcohol meter
III. 3 Skema Kerja
Disiapkan
Erlenmeyer I Erlenmeyer II
Masukkan kedalam
Erlenmeyer 1 liter
Gula putih 75 gram + 5 gram ragi roti +
+ air kelapa 500 ml 30 ml air
Amati timbulnya
Gas dan endapan
Hasil pada percobaan ini adalah Gula putih + air kelapa + ragi roti
+ air menghasilkan gas dan endapan yang terbentuk
V. 1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah Fermentasi alkohol
merupakan pemecahan glukosa secara anaerob oleh enzim yang
dihasilkan oleh khamir (yeast) dimana rangkaian atom C dipecah
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Peristiwa ini disebut
glikolisis, secara kimia reaksi dalam proses fermentasi ini
berjalan cukup panjang karena terjadi suatu reaksi yang maisng-
masing dipengaruhi oleh enzim khusus dan Hasil pada percobaan
ini adalah Gula putih + air kelapa + ragi roti + air menghasilkan
gas dan endapan yang terbentuk
V, 2 Saran
Saran untuk praktikum ini sebaiknya alat dan bahan dilengkapi
sehingga memudahkan praktikan dalam memahami proses-proses
pembentukan fermentasi alkohol
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, T, dkk. (2017). Evaluasi Kandungan Bahan Kering, Bahan Kering, Bahan
Organik dan Protein Kasar Pelepah Sawit Fermentasi Dengan Penambahan
Sumber Karbohidrat. Jurnal Peternakan Vol. 14 No 2 September 2017 (42-47)
Lestari, P.P. (2018). Pembuatan Etanol Dari Pati Jagung. Jurnal Teknik Kimia.
Volume 31 Nomor 2, Juli-Desember 2018
Sari, D. Y. R, dkk. (2016). Uji Potensi Fermentasi Etanol Yeast Tanah Yang
Diisolasi dari Metode Budidaya SDN di Daerah Batu, Jawa Timur. Jurnal
Sains dan Seni ITS Vol.5 No.2, (2016) 2337-3520
Sukaryo dan Subekti, S. (2017). Bietanol Dari Limbah Biji Alpokat Di Kabupatn
Semarang. Jurnal Neo Teknika Vol. 3 No.1, Juni 2017, hal 29-34