Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI "CABAI RAWIT"

Nama : M.Ilham Nasrullah


Tingkat : 2 A
Nim: PO71390210077

Dosen Pengampu :
Halimatussa'Diyah, S.Farm, M.Kes,Apt
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai rawit adalah jenis Capsicum annuum . Biasanya cabai yang cukup pedas
digunakan untuk membumbui masakan. Cabai rawit adalah sekelompok lonjong,
panjang 10 hingga 25 cm, umumnya kurus, sebagian besar berwarna merah, sering
dengan ujung melengkung dan kulit agak bergelombang, yang menggantung dari semak
sebagai lawan tumbuh tegak. Kebanyakan varietas umumnya dinilai pada 30.000 sampai
50.000.

Buahnya umumnya dikeringkan dan digiling untuk membuat bumbu bubuk


dengan nama yang sama, meskipun bubuk cabai mungkin merupakan campuran dari
berbagai jenis cabai, seringkali tidak mengandung cabai rawit, dan mungkin
mengandung biji atau tidak.

Cabai rawit digunakan dalam memasak hidangan pedas baik sebagai bubuk atau
dalam bentuk utuh. Hal ini juga digunakan sebagai suplemen herbal .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Morfologi Cabai rawit?

2. Bagaimana bentuk stomata pada cabai rawit?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan bagian dari cabai rawit

2. Mengetahui bentuk stomata pada cabai rawit


BAB II
PEMBAHASAN
A. Cabai Rawit
Cabai rawit umum dimanfaatkan dan digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan
dan obat. cabe rawit mengandung capsaicin yang membuatnya berkhasiat untuk
kesehatan. Capsaicin inilah yang membuatnya terasa pedas. Semakin tinggi kandungan
capsaicin, akan semakin pedas rasanya. Secara medis cabai rawit telah lama digunakan
sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau herbal. Manfaat cabe rawit beragam, mulai
dari menurunkan tekanan darah hingga menekan rasa lapar.

Manfaat : Baik untuk sistem pencernaan. Kandungan dalam cabai rawit mampu
melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta
membantu distribusi enzim ke perut. Baik untuk metabolisme tubuh. Kandungan capsaicin
dalam cabe rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut diet-
induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme seseorang.
Mengurangi nafsu makan dan merasa kenyang lebih lama. Kandungan capsaicin
berpotensi menurunkan tekanan darah Kandungan capsaicin dapat meredakan nyeri
apabila diaplikasikan langsung ke kulit. Potensi sembuhkan penyakit autoimun psoriasis
Menurunkan risiko terjadinya kanker. Kandungan capsaicin dapat membantu
memperlambat pertumbuhan sel kanker. Namun jangan berlebihan mengonsumsi cabe
rawit karena dapat menyebabkan sakit perut.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan praktikum
 Pensil • Silet
 Pensil warna • Tisu
 Mistar • Mikroskop
 HVS • Kloralhidrat
 Kaca preparat • Cabai Rawit

B. Cara Kerja
 Cari penjelasan tentang sampel cabai rawit pada buku MMI.
 Siapkan mikroskop yang akan dipakai,pasang lensa objektif dan okuler yang digunakan,
lap dan bersih kan dengan tisu.
 Potong buah cabai rawit setipis mungkin dengan silet untuk memperoleh stomata
daun.Letakkan potongan pada kaca preparat, tetesi dengan kloralhidrat.Letakkan kaca
preparat pada meja spemisen mikroskop yang akan digunakan
 Usahakan mikroskop mendapat cahaya yang cukup , lakukan pengamatan, hasil yang
didapatkan harus sama dengan yang tertera pada buku MMI, jika hasil belum sesuai
ganti sampel yang digunakan .
 Setelah itu gambar cabai rawit dan hasil pengamatan terhadap stomata

C. Hasil Pengamatan

 Pengamatan di mikroskop daun sambung nyawa


 Cabai rawit
 Cabai rawit adalah tanaman perdu yang tingginya hanya sekitar 50-135 cm. tanaman
ini tumbuh tegak lurus ke atas. Akar cabai rawit merupakan akar tunggang.
 Buah cabai berongga dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan varietasnya.
Di dalam buah terdapat plasenta tempat biji cabai melekat. Umumnya, daging buah
cabai terasa renyah dan kadang-kadang lunak. Ukuran buah cabai bervariasi,
bergantung pada varietasnya. Sementara itu, bentuk buah cabai dibedakan menjadi
panjang, bulat, segitiga, campanulate, dan blocky.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak dikenal dan
memiliki banyak variasi. Buah cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk, yaitu serrano,
cubanelle, cayenne, pimento, anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell, ancho,
banana, dan blocky bell. Hanya ada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana tipe elongate
bell dan blocky bell dianggap sama.

B. Daftar Pustaka
1. https://pertanian-mesuji.id/morfologi-tanaman-cabai/
2. https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/40_mengenal-lebih-dekat-
morfologi-tanaman-cabai
3. https://www.chilipeppermadness.com/chili-pepper-types/medium-hot-chili-
peppers/cayenne-chili-peppers/

Anda mungkin juga menyukai