Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

1. Cabai
Cabai Adalah salah satu jenis sayuran buah yang memiliki rasa sangat spesifik, yakni
pedas. Tanaman cabai berasal dari Amerika Tengah dan sudah berabad-abad lamanya ditanam di
Indonesia. Bentuk dan ukurannya sangat bervariasi, mulai dari bulat, lonjong, sampai panjang.
Ukurannya juga sangat beragam, mulai dari yang kecil sampai besar.
Cabai kaya akan gizi, mengandung vitamin C dan betakaroten yang merupakan provitamin
A. Jumlah kandungan vitamin C padai cabai mengalahkan buah-buahan segar seperti mangga,
nanas, papaya, atau semangka. Kandungan vitamin C pada cabai antara 50-180 mg/100g.
Cabai merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya
berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan tangkai
putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel
pengecap lidah. Zai inilah yang mengakibatkan cabe menjadi pedas dan panas di lidah ketika kita
mengkonsumsinya. Tapi zat ini jugalah yang membuat orang ketagihan dan kecanduan saat
menyantap makanan. Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya terdapat berjuta manfaat dan
kandungan gizi yg belum kita ketahui sebelumnya. Selain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu
makan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.
Pada saat musim panen raya buah cabai banyak ditemukan di pasaran dengan harga yang
relative murah. Karena buah cabai termasuk bahan makanan yang mudah busuk, maka untuk
mengawetkannya sering dibuat cabai kering dan saus cabai. Selain itu untuk mengawetkan dan
meningkatkan nilai ekonomisnya, cabai besar diolah menjadi manisan.
Cabai besar menjadi manisan merupakan salah satu bentuk pangan olahan yang dibuat
dengan proses penggulaan dengan kadar gula yang tinggi. Dengan kadar gula yang tinggi,
manisan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relative lama.
Pembuatan cabai besar menjadi manisan merupakan salah satu alternative untuk
memperpanjang daya simpan pangan. Dengan demikian pembuatan manisan cabai dapat
memperpanjang umur cabai, menyelamatkan panen dan menambah khasanah pengawetan cabai.
2. Manisan
Manisan umumnya terbuat dari buah-buahan seperti amngga, kedondong, nanas, dan lain-
lain. Dengan bahannya buah cabai ini akan memberikan cita rasa yang berbeda dari rasa
manisan yang biasanya. Pembuatan manisan cabai ini bisa dijadikan modifikasi untuk
memberikan variasi cita rasa cabai. Karena hal ini menjadi suatu inovasi baru dan akan membuat
para pelanggan mencoba mencicipinya.
Pemanfaatan cabai menjadi manisan cabai merupakan peluang usaha kecil dan menengah
(UKM). Pengolahan cabai menjadi makanan ramah lingkungan yang dapat meningkatkan
kewirausahaan siswa dan masyarakat sekitar. Meningkatkan peluang usaha

sehingga dapat mengurangi intensitas pengangguran yang ada di masyarakat dan secara otomatis
akan meningkatkan laju perekonomian di kota dan negara tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah cabai besar bisa diolah menjadi manisan?
2. Bagaimana cara pembuatan cabai besar jadi manisan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah cabai besar bisa menjadi manisan
2. Untuk mengetahui cara pembuatan cabai besar jadi manisan

D. Manfaat Penelitian
1. Memberitau informasi cabai besar dapat diolah menjadi manisan
2. Memberitahu cara pembuatan cabai besar jadi manisan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Cabe Besar

Klasifikasi Tanaman Cabai Besar (Capsicum annum  L.)


Divisi : Spermatofita
Subdivisi : Angiospremae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : capsicum sp.

B. Ciri-ciri Tumbuhan Cabai Besar

1. Daun 

Cabai memiliki bentuk daun yang bermacam- macam sesuai dengan spesies dan
varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong, bulat, maupun lanset. Pada permukaan
bagian atas daun, ada yang berwarna hijau muda, hijau tua, hijau kebiru-biruan, bahkan hijau
hampir kehitam-hitaman.

Sedangkan pada permukaan bagian bawah daun memiliki warna hijau, hijau pucat, dan
hijau muda. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang berkerut- kerut. Daun
cabai memiliki ukuran panjang antara 3-11 cm dan lebar sekitar 1-5 cm.

2. Batang

Batang adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas tanah dan mendukung bagian-
bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga dan buah. Fungsi batang adalah sebagai
lintasan air dan mineral dari akar menuju daun, dan lintasan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tumbuhan. Selain itu batang adalah bagian pembentuk dan penyangga daun.

Cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu. Batang cabai akan


tumbuh samapai ketinggian tertentu kemudian akan menghasilkan banyak cabang. Untuk
cabai rawit dapat tumbuh dengan ketinggian maksimal 1 meter, sedangkan cabai merah besar
dapat tumbuh mencapai 2 meter lebih. Batang cabai memililki warna bervariasi, mulai dari
hijau, hijau muda, sampai hijau tua.Sedangkan batang yang sudah tua memiliki warna coklat
dan keras seperti kayu, karena pengerasan jaringan parekin.

3. Akar

Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah . Fungsi utama
akar, yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah. Selain itu akar juga

3
Tanaman cabai memiliki perakaraan serabut dengan cabang akar yang banyak dan serabut
pada permukaan. Biasanya pada akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis
dengan beberapa mikroorganisme.

Akar tanaman cabai hanya mampu menembus tanah secara dangkal dengan kedalaman 20-40
cm. Meski tanaman cabai tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi ada beberapa akar yang
tumbuh ke arah bawah berfungsi sebagai akar tunggang semu.

4. Bunga

Bunga pada tanaman cabai bervariasi dan memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk


bintang. Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal ataupun
bergerombol dalam satu tandan. Dalam satu tandan biasanya hanya 2 atau 3 bunga. Panjang
bunga kurang lebih 1-15 cm dan lebarnya 0,5 cm, serta panjang tangkainya sekitar 0,5 cm.

Bunga cabai merupakan bunga sempurna yang dapat menyerbuk sendiri. Pada umumnya
bunga cabai terdiri dari 5-6 helai daun mahkota (petal) berwarna putih atau unggu. Pada satu
bunga terdapat satu kepala putik atau (stigma) berbentuk bulat. Selain itu juga terdapat
benang sari (filamen), dan masing-masing pada ujungnya terdapat satu antera berisi serbuk
sari.

5. Buah 

Buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, dan bulat memanjang dengan
ujung runcing. Selain itu, bentuk dalamnya berpolong dengan rongga diantara plasenta dan
dinding buah. Pada buah yang masih muda memiliki warna putih kekuningan.  Sedangkan
buah yang sudah tua memiliki warna yang mencolok yaitu kuning atau merah yang licin dan
mengkilap.

Warna buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah yang masih muda tidak
berasa pedas, dan ketika buah sudah tua memiliki rasa yang pedas dan menyengat.

Panjang buah cabai berkisar 9-15cm dengan diameter 1-1,75 cm, dengan berat 7,5- 15
gram per buah. Buah mengantung pada tangkai buah yang berwarna hijau dengan panjang
tangaki berkisar antara 3,5-4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.

6. Biji

Biji cabai memiliki ukuran kecil, berbentuk bulat dan pipih serta berwarna putih atau
krem. Biji ini berjumlah banyak dan melekat pada plasenta berwarna putih. Biji cabai
memiliki rasa yang pedas, dan biasanya rasa yang lebih pedas terdapat pada biji-biji cabai
tipe liar.

4
C. Manfaat Cabai Besar

1. Penghilang rasa sakit

Pelepasan endorfin yang dirangsang oleh cabe dapat berperan sebagai penghilang rasa
sakit alami. Selain itu, endorfin juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan. Berikut
ini rasa sakit yang mampu diredakan oleh cabe adalah herpes zoster, bursitis, neuropati diabetes
dan kejang otot pada bahu, serta penyakit rematik. Capsaicin pada cabe bekerja sama dengan
reseptor rasa sakit, adanya sensasi rasa panas mampu membuat ujung saraf berhenti mengirim
sinyal sensasi rasa sakit.

2. Penurun berat badan

Capsaicin dipercaya mampu mengurangi asupan kalori. Penelitian menunjukkan 10 gram


cabe merah mampu meningkatkan pembakaran lemak pada perempuan dan laki-laki. Memang
tidak semua penelitian menemukan cara ini efektif, bahkan ada yang menemukan bahwa cara ini
tidak bekerja sama sekali.

3. Detoksifikasi

Cabe bisa membantu detoksifikasi gastrointestinal dalam mencerna makanan, dan


membuang zat-zat yang tidak terpakai oleh tubuh. Selain itu juga mampu meningkatkan pasokan
nutrisi ke dalam jaringan tubuh.

4. Kesehatan kardiovaskular

Cabe rawit mampu mengurangi kolestrol dalam darah dan level trigliserida. Penelitian
yang dikutip oleh WHFood (The World’s Healthiest Foods) menunjukkan bahwa 27 partisipan
yang terdiri dari 14 perempuan dan 13 laki-laki), memakan potongan cabe selama 4 minggu,
dibagi menjadi dua grup, grup yang satu diet dengan mengkonsumsi cabe, yang satu lagi tidak
melibatkan cabe. Hasilnya terbukti grup yang memakan cabe, level kolestrol dan trigliseridanya
lebih rendah baik pada laki-laki maupun pada perempuan.

5. Mencegah bisul pada lambung

Orang-orang berasumsi bahwa memakan cabe dapat menimbulkan bisul pada lambung,
namun ternyata cabe membantu membunuh bakteri yang kemungkinan tertelan oleh Anda dan
memberikan stimulasi sel-sel yang melapisi lambung untuk mengeluarkan zat-zat yang
melindungi lambung.

6. Mencegah penyakit jantung

Kandungan vitamin B6 dan asam folat yang terdapat pada cabe, serta potassium dan beta
karoten, Anda dapat terhindar dari serangan jantung. Vitamin B juga dapat dapat mengurangi

5
level homocysteine; tingginya level homocysteine dapat merusak pembuluh darah dan
meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

7. Mencegah risiko kanker usus besar

Vitamin C sangat berpenagruh dalam peningkatan imun tubuh. Cartonoid lycopene, beta


karoten dan asam folat pada cabe merah mampu mengurangi risiko kanker usus besar. Asam
folat sangat berguna untuk metabolisme tubuh yang sehat.

8. Melancarkan pernapasan

Cabe dapat membantu melebarkan saluran napas di paru-paru, sehingga dapat


mengurangi asma. Vitamin A pada cabe dapat mengurangi radang paru-paru akibat merokok,
sebab asap rokok mengandung benzopyrene yang menghancurkan vitamin A dalam tubuh.

D. Jenis-jenis cabai

1. Cabai Besar

Cabai Besar (Capsicum annuUm L) di indonesia menjadi dua kelompok, yaitu cabai merah
besar dan cabai keriting. Cabai merah besar permukaan buahnya halus dan rasanya kurang
pedas, sedangkan cabai keriting permukaan kulit buahnya tidak halus,lebih kecil, dan rasanya
lebih pedas. Ukuran cabai besar antasa 6-10 cm dengan diameter 0,7-1,2 cm

2. Cabai kecil atau cabai rawit

Cabai kecil (Capsicum Frutescens) atau disebut juga cabai rawit terkenal dengan cita rasanya
yang sangat pedas. Namun, tidak semua cabai rawit mempunyai rasa pedas, ada juga yang
rasanya kurang pedas. Cabai rawit memiliki warna kulit buah yang bervariasi, antara lain merah,
hijau, kuning, dan putih. Panjang buah cabai rawit antara 2-3,5 cm dengan diameter 0,4-0,7 cm.

3. Cabai hibrida

Cabai hibrida sebenarnya termasuk dalam kelompok cabai besar. Namun, bukan keturunan
murni cabai besar, melainkan diperoleh dari hasil persilangan. Jenis cabai hibrida umumnya
mempunyai sifat lebih unggul dibandingkan dengan jenis cabai lainnya, yaitu lebih tahan
terhadap penyakit.

6
BAB III

Cara Pembuatan Cabai Besar Menjadi Kurma

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dengan judul “Cabai Besar Menjadi Kurma”dilaksanakan pada tanggal Januari
2019. Tempat penelitian di rumah penulis, tepatnya di dapur. Alamat lengkap Jalan Monas
Blok D NO.11 Kelurahan karang asam ulu Kecamatan Sungai Kunjang.

B. Alat dan Bahan

Alat :

1. Baskom
2. Pisau
3. Timbangan
4. Talenan
5. Sendok
6. Timbangan
7. panci

Bahan :
1. Cabai Besar`
2. Gula
3. Garam
4. Air
5. Kapur sirih
6. Jeruk nipis

C. Prosedur Kerja
1. Pertama buang biji cabainya sampai bersi
2. Lalu cuci bersih. Dan cabai direndaman dalam larutan kapur selama 12 jam
3. Tiriskan, buat larutan garam
4. lalu masukkan cabai kedalam larutan garam
5. Tiriskan cabai, lalu masukkan kedalam larutan gula selama 24 jam
6. Cabai ditiriskan, dan larutan gula dipanaskan (ditambahkan gula, garam, dan jeruk
nipis)

7
7. Masukkan kembali cabi dalam larutan gula yang sudah dicampur garam dan jeruk
nipis tadi selama 24 jam
8. Lalu tiriskan, kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 3-7 hari
9. Manisan cabai siap untuk disantap

BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Hasil penelitian

Bukan hanya rasanya yang pedas tapi cabai juga mengandung banyak manfaat yaitu bisa :

1. Mengatasi Diabetes
2. Mengurangi rasa sakit kepala
3. Menyehatkan pencernaan
4. Dll

Cabai juga mengandung berbagai macam vitamin dan mineral seperti :

1. Kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang baik
untuk menguatkan imun tubuh.
2. Vitamin B6 yang terdapat pada cabe memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh.
3. Vitamin K6 berpengaruh pada pembekuan darah dan kesehatan tulang dan ginjal.
4. Potassium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Copper merupakan elemen sisa antioksidan yang memiliki fungsi untuk
kesehatan neuron dan tulang yang kuat.
6. Beta karoten ditemukan pada cabe merah, dan ketika masuk ke dalam tubuh, beta karoten
diubah menjadi vitamin A
7. Cabe sangat tinggi akan caratenoids antioksidan, sehingga sangat berguna untuk berbagai
macam kesehatan tubuh.
8. Capsanthin adalah jenis caratenoids paling utama di cabe merah bahkan ditemukan kebih
dari 50 persen total caratenoids yang bermanfaat untuk melawan kanker.
9. Violaxanthin adalah caratenoids antioksidan paling umum yang terdapat pada cabe
kuning (di Indonesia jarang ditemui cabe kuning.
10. Lutein yang terdapat pada cabe hijau dapat mempengaruhi kesehatan mata. Usahakan
untuk mengonsumsi cabe hijau yang belum matang, karena lutein yang ditemukan
berlimpah, semakin ia matang maka tingkat kematangannya pun menurun.
11. Capsaicin befungsi untuk memberikan rasa panas, diduga memberikan berbagai efek
kesehatan untuk tubuh, pun dapat menangani berbagai penyakt seperti gangguan serabut
saraf, rasa sakit akibat radang sendi, psoriasis, dan neuropati diabetes.
12. Synaptic aid adalah antioksidan, selain itu juga sebagai antikanker.
13. Ferulic acid merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penyakit kronis.

8
B. Pembahasan

Pertama, Cabe dapat mengurangi resiko seseorang terserang stroke, penyumbatan pembuluh
darah, impotensi, dan jantung koroner. Salah satu manfaat cabe apabila dikonsumsi

secara rutin adalah membuat darah mengalir dengan lancar. Hal ini dikarenakan capsaicin yang
dikonsumsi secara rutin mampu membuat darah tetap encer dan kerak pada pembuluh darah
tidak terbentuk. 
Kedua, cabe bisa mengurangi resiko seseorang terkena kanker. Menurut sebuah penelitian di
laboratorium inggris, kandungan capsaicin pada cabe yang menimbulkan rasa pedas mampu
membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal apabila dikonsumsi secara rutin. Menurunkan
kadar kolesterol dan menstabilkan kadar insulin dalam darah dan menyehatkan lambung. Sebuah
penelitian di Hungaria menunjukkan bahwa capsaicin mampu mengurangi asam lambung dan
juga berfungsi sebagai antiinflamasi. Tentu saja dengan konsumsi yang tidak berlebihan. 

Ketiga, Cabe sebagai obat penyembuh luka. Zat capsaicin pada cabe ternyata dapat
meredakan rasa sakit dan pendarahan pada luka . Jadi cabe dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti obat merah. Meredakan demam tinggi. Untuk meredakan demam yang tinggi, bisa
digunakan daun cabe sebagai alternatif yang mudah, murah, dan cepat. Sebagai obat pereda pilek
dan hidung tersumbat. Bila kita sedang mengalami pilek atau hidung tersumbat maka kita tidak
perlu repot. Cukup dengan mengkonsumsi cabe maka sakit kita bisa reda. Hal ini dikarenakan zat
capsaicin pada cabe dapat mengencerkan lendar sehingga lendir yang menyumbat hidung kita
bisa keluar.
Keempat, Cabe dapat meringankan sakit kepala dan nyeri sendi. Salah satu manfaat cabe
adalah mengurangi rasa sakit. Ini disebabkan timbulnya rasa pedas dari zat capsaicin mampu
menghalangi aktifitas otak untuk menerima sinyal sakit dari pusat sitem saraf. Rasa pedas itu
ternyata mengurangi perhatian otak ke rasa sakit. Cabe dapat digunakan untuk mengatasi
masalah ketidaksuburan, afrodiask, dan memperlambat penuaan. Hal ini dikarenakan adanya
kandungan zat antioksidan yaitu vitamin C dan betakaroten pada cabe. 
Kelima, Menghambat pertumbuhan jamur pada kulit. Pertumbuhan jamur Candida
Albicans, jamur yang tumbuh pada permukaan kulit dapat dihambat dengan menggunakan
ekstrak buah cabe. Cabe dapat meningkatkan nafsu makan seseorang. Dengan mengkonsumsi
cabe, nafsu makan seseorang bisa meningkat dikarenakan adanya zat capsaicin yang mampu
merangsang produksi hormon endophrin. Hormon ini mampu membangkitkan rasa nikmat dan
kebahagiaan sehingga nafsu makan seseorang menjadi bertambah.
Keenam, Membakar kalori. Manfaat cabe yang lain adalah kemampuan membakar
kalori. Sekitar 25% kalori kita bisa terbakar dengan mengkonsumsi cabe. Memberikan banyak
zat dan kandungan yang sangat berguna bagi tubuh seperti kalsium, fosfor, energi, karbohidrat,
dan protein. Mengingat begitu banyaknya manfaat cabe bagi kesehatan tubuh kita, mungkin bagi

9
Anda yang tidak menyukainya bisa mulai belajar mengkonsumsinya. Namun tentu saja, jangan
berlebihan dalam mengkonsumsi cabe. Berlebih dalam mengkonsumsinya hanya akan
menghilangkan manfaat cabe dan malah menimbulkan sakit perut yang sangat hebat.

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dibalik rasanya yang pedas, cabai ternyata menganduk banyak khasiat seperti,
meningkatkan imunitas, dan menurunkan berat badan.

Cabai selain hanya dimakan langsung dapat diolah menjadi manisan cabai kering,
dll.

B. Saran

Mari kita membudayakan flora dan fauna Indonesia seperti Cabai, karena cabai
juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan bagi seluruh manusia

Memanfaatkan flora dan fauna Indonesia dengan cara yang banik agar tidak
meruksak ekosistem sekitar.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/manfaat-cabe-untuk-kesehatan/
2. https://www.teen.co.id/read/6561/ada-8-manfaat-cabai-bagi-kesehatan-kok-bikin-sehat-
ya
3. http://1001sayuran.blogspot.com/2012/10/manfaat-cabe-si-merah-nan-menawan.html
4. https://www.sedulurtani.com/morfologi-tanaman-cabai/
5. http://hipni.blogspot.com/2011/10/manfaat-cabe-untuk-kesehatan.html
6. Suyanti. 2009 . membuat aneka olahan CABAI. Jakarta : Penebar Swadaya

11
12

Anda mungkin juga menyukai