Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

“PENINGKATAN DAN KESEJAHTERAAN MELALUI BUDIDAYA


TANAMAN CABE”

Untuk Mememenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

1. Reas
2. Musadi
3. Helita
4. Vilda Krismawati Wahyu

Kelas: XI IPS 2

YAYASAN ANUGERAH BENGKAYANG

SMA SHALOM BENGKAYANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanaman cabai (Capsicum annum) telah lama menjadi komoditas penting


dalam pertanian dan pangan di berbagai belahan dunia. Kaya akan nutrisi dan
memiliki beragam kegunaan dalam kuliner, cabai menjadi bagian tak
terpisahkan dari masakan di banyak budaya. Permintaan yang stabil dan
tingginya nilai jual cabai membuatnya menjadi salah satu tanaman hortikultura
yang menjanjikan secara ekonomi.

Di sisi lain, meskipun permintaan yang tinggi, produksi cabai sering kali
menghadapi tantangan, terutama dalam hal teknik budidaya yang tepat. Faktor-
faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang manajemen tanaman,
ketidakstabilan iklim, serangan hama dan penyakit, serta kurangnya akses
terhadap teknologi pertanian modern dapat menghambat produktivitas dan
kesejahteraan petani.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produksi dan
kualitas tanaman cabai serta meningkatkan kesejahteraan petani yang terlibat
dalam budidaya cabai. Melalui pendekatan holistik yang mencakup aspek
teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan, dapat diciptakan sebuah kerangka kerja
yang berkelanjutan untuk meningkatkan budidaya tanaman cabai. Dengan
demikian, proposal ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif dan
terintegrasi tentang budidaya tanaman cabai yang berorientasi pada peningkatan
produksi, kesejahteraan petani, dan kelestarian lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatasa dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut

1. Apa saja tantangan utama yang dihadapi petani dalam budidaya tanaman
cabai?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
cabai?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penulisan adalah:
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan peluang
dalam budidaya tanaman cabai.
2. Memberikan inspirasi bagi petani dalam membudidayakan tanaman cabai
sebagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan
kesejahteraan ekonomi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis
Melalui karya ilmiah ini penulis dapat menambag wawasan tentang
pentingnya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani melalaui
bidaya tanaman cabai.
2. Melalui karya ilmiah ini pembaca dapat memahami bagaimana
meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani melalui budidaya
tanaman cabai.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Cabai

Anatomi tanaman cabai: Struktur utama tanaman cabai dan fungsi


masing-masing bagian. Fisiologi tanaman cabai: Proses pertumbuhan,
perkembangan, dan metabolisme tanaman cabai.

Tanaman cabai adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis dan
subtropik, cabai dapat masuk ke Asia karena adanya pedagang dari Portugis
dan Spanyol. Sampai saat ini cabai memiliki 20 spesies yang berada dan
berkembang di benua Amerika tetapi hanya 4 macam spesies yang dikenal
orang Indonesia yaitu cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, dan paprika.
Berikut merupakan gambar cabai rawit.

Klasifikasi dan morfologi tanaman cabai Cabai rawit (Capsicum


frutescens L.) memiliki beberapa nama daerah antara lain: di daerah Jawa
menyebutnya dengan lombok japlak, mengkreng, cengis, ceplik, atau
cempling. Dalam bahasa Sunda cabai rawit disebut cengek. Sementara orang-
orang di Nias dan Gayo menyebutnya dengan nama lada limi danpentek.Secara
Internasional, cabai rawit dikenal dengan nama thai pepper(Tjandra, 2011).
Bentuk penampilan cabai rawit varietas Bara yang di coba dapat di lihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 1. Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Bara (Sumber: panahmerah.id)
Menurut Simpson (2010)

klasifikasi cabai rawitadalahsebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi :


Spermatophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum Spesies : Capsicum frustescens L. Morfologi tanaman cabai
menurut penjelasanSuriana (2012), diuraikan sebagai berikut:

1. Akar

Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman cabai yang berfungsi


sebagai penyerap air dan unsur hara. Tanaman cabai dikenal memiliki sistem
perakaran yang rumit. Tanaman cabai memiliki akar serabut yang halus dan
banyak. Beberapa akar utama tumbuh besar ke arah bawah dan biasanya
berfungsi sebagai akar tunggang semu.

2. Batang

Tanaman cabai merupakan jenis tanaman perdu dan memiliki batang


yang tidak berkayu. Tanaman ini memiliki banyak cabang sehingga tumbuh
merimbun seperti bonsai. Pada jenis tanaman cabai pedas seperti cabai rawit,
tanaman cabai tumbuh meninggi tidak melebihi ketinggian 100 cm. Namun
pada jenis cabai besar, batang tanaman cabai bisa tumbuh tinggi hingga
mencapai 2 meter bahkan lebih. Batang tanaman cabai tidak berkayu sehingga
sangat mudah patah. Biasanya kulit batang berwarna hijau muda, hijau
sedang,dan hijau tua. Pada pangkal batang yang sudah tua biasanya kulit
batang berwarna seperti kayu. Ini merupakan hasil pengerasan dari jaringan
parenkim batang.

3. Daun

Bentuk daun cabai bervariasi tergantung pada jenis varietasnya.


Umumnya daun cabai berbentuk oval atau lonjong, namun ada juga yang
berbentuk lanset. Daun cabai berukuran panjang antara 3 sampai 11 cm dengan
lebar 1 sampai 5 cm. Pada umumnya permukaan daun cabai halus, namun pada
beberapa spesies ditemui juga permukaan daun berkerut. Warna daun cabai
umumnya berbeda antara bagian permukaan atas dan bawah daun. Warna
permukaan bagian atas daun cabai berkisar antara hijau muda, hijau sedang,
hijau tua, hingga kebiruan. Sementara daun bagian bawah biasanya berwarna
hijau muda hingga hijau tua.

4. Bunga

Tanaman cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang masuk dalam
subkelas Asteridae (berbunga bintang) sehingga pada umunya kita menemukan
tanaman cabai yang memiliki bunga berbentuk bintang. Warna mahkota bunga
7 beragam, ada yang putih, kehijauan, bahkan ungu. Bunga tanaman cabai
keluar dari ketiak daun. Ada yang tunggal dan ada juga yang tumbuh
bergerombol dalam tandan. Biasanya dalam satu tandan terdapat tidak lebih
dari tiga kuntum bunga. Bunga jantan dan bunga betina pada tanaman cabai
terdapat dalam satu bunga sehingga bunga cabai dikenal sebagai tanaman
berbunga sempurna. Waktu pemasakan bunga jantan dan betina hampir
bersamaan sehingga pada umumnya bunga cabai melakukan penyerbukaan
sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya penyerbukan silang.
Penyerbukan silang pada tanaman cabai selama secara alami biasanya di bantu
oleh angin atau serangga.

5. Buah

Buah cabai memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada varietasnya.


Bentuk buah cabai sangat beragam, mulai dari bulat,bentuk hati, tidak
beraturan, hingga panjang. selain bentuk dan ukuran, buah cabai juga memiliki
warna yang bervariasi. Cabai muda biasanya berwarna hijau muda, hijau tua,
putih, atau kekuning-kuningan. Memasuki fase kematangan, warna buah cabai
berubah menjadi orange, merah, merah tua, bahkan merah gelap. Buah cabai
memiliki biji yang sekaligus berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
generatif. Biji cabai berukuran kecil, pipih, dan berwarna putih, krem hingga
kekuningan. Bentuk biji biasanya tidak beraturan dengan ketebalan 0,2 sampai
1 mm dan diameter 1 sampai 3 mm. Selain biji, cabai juga memiliki daging
buah yang memberikan cita rasa pedas pada buah cabai. Cabai juga bervariasi,
ada yang tebal, sedang dan tipis. Masyarakat indonesia mengenal cabai yang
selalu diidentikan dengan rasa pedasnya.

B. Faktor Lingkungan dalam Budidaya Cabai

Cahaya: Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan produksi


cabai. Suhu: Rentang suhu optimal untuk budidaya cabai dan efek suhu
ekstrem. Kelembaban udara: Pengaruh kelembaban udara terhadap
pertumbuhan dan kesehatan tanaman cabai. pH tanah: Keterkaitan antara pH
tanah dengan ketersediaan unsur hara bagi tanaman cabai.
C. Persiapan Lahan dan Pemupukan

Persiapan lahan: Teknik pengolahan tanah, pembuatan bedengan, dan


pemberantasan gulma. Pemupukan: Jenis-jenis pupuk yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan produksi cabai serta teknik aplikasinya.

D. Penanaman dan Perawatan Tanaman Cabai

Penanaman bibit: Teknik penanaman bibit cabai yang benar dan jarak
tanam yang optimal. Penyiraman: Prinsip-prinsip penyiraman yang tepat untuk
tanaman cabai. Pemangkasan: Metode pemangkasan untuk mempromosikan
pertumbuhan dan produksi buah cabai yang lebih baik. Pengendalian hama dan
penyakit: Identifikasi hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman
cabai serta strategi pengendaliannya.

Pilih bibit cabai yang tumbuh segar, daun berwarna hijau, dan tidak
terkena hama. Tanam bibit di bagian tengah polybag penanaman. Wadahnya
perlu dibuka terlebih dahulu sebelum ditanam dan pastikan agar akar tidak
lepas. Media tanah dapat ditambahkan hingga mencapai 2 cm dari bibir
polybag. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air.
Letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan bahan


1. Alat
a. Cangkul atau bajak untuk pengolahan tanah.
b. Sekop atau alat penggali tanah lainnya.
c. Sprayer atau alat penyemprot untuk aplikasi pupuk dan pestisida.
d. Alat pemangkas untuk pemangkasan tanaman.
e. Penggaris atau alat pengukur untuk menentukan jarak tanam dan
kedalaman tanam.
f. Termometer untuk mengukur suhu udara.
g. Alat pengukur kelembaban udara.
h. Alat pengukur pH tanah.
i. Timbangan untuk mengukur jumlah pupuk yang diberikan.
2. Bahan:
a. Bibit tanaman cabai.
b. Pupuk organik dan anorganik.
c. Pestisida atau insektisida jika diperlukan.
d. Media tanam seperti kompos atau tanah.
e. Mulsa untuk menutupi tanah dan menjaga kelembaban.
f. Label atau tanda untuk membedakan varietas tanaman.
g. Air untuk penyiraman tanaman.
h. Bahan penyangga seperti bambu atau tiang untuk tanaman cabai yang
membutuhkan penopang.
Pemilihan alat dan bahan diatas menjadi sarana untuk melakukan
penelitian atau praktke budidaya tanaman cabai yang ingin dieksplorasi. Jadi
berdasarkan penelitian ini, kami dapat mengetahui bagaimana cara
membudidayakan tanaman cabai.

Analisa Data

Berdasarkan hasil penelitian kelompok kami, maka kami dapat mengetahui


bagaimana cara meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani melalaui
budidaya tanaman cabai.

B. Kesimpulan

Budidaya tanaman cabai telah membawa peningkatan signifikan dalam


produksi dan kesejahteraan petani. Dengan penggunaan teknik budidaya yang tepat
dan inovasi dalam manajemen pertanian, produksi cabai dapat ditingkatkan secara
substansial, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan petani. Selain itu,
pasokan yang stabil dari hasil panen cabai juga memungkinkan petani untuk
mendapatkan harga yang lebih baik, memberikan kontribusi positif terhadap
kesejahteraan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/14214/3/BL013232.pdf

http://repositori.unsil.ac.id/5124/2/Bab%20123.pdf

file:///C:/Users/WINDOWS7/Downloads/eu_jm,+11.+Maria+Polii.pdf

https://www.detik.com/bali/bisnis/d-6387846/teknik-dan-cara-budidaya-
cabai-dari-awal-hingga-panen

Anda mungkin juga menyukai