Anda di halaman 1dari 26

Proposal

Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran Biologi


OLEH:

Clara Dea Deviana (06)


Liau Siau Ying Alias Winny (19)
Meita Catharina (24)
Stefanus Jhiu Shen (31)
Tiara Valentina (34)
Vander Han Andriano (35)
Vincent Tanio (36)

XII MIPA 3

YAYASAN PENDIDIKAN GEMBALA BAIK


SMA GEMBALA BAIK PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang
telah memberikan banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga proses pembuatan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Media
Tanam dan Jenis Air terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai” dapat penulis
laksanakan dengan baik. Adapun pembuatan laporan ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Penulis berharap laporan penelitian ini dapat memberikan kontribusi
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan memicu penelitian yang lebih
mendalam. Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran demi kesempurnaan dari makalah ini.
Pontianak, 5 September 2022

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang
pedas. Cabai merupakan salah satu komoditi tanaman sayuran buah
semusim yang berbentuk perdu. Cabai tergolong sayuran buah multi guna
dan multi fungsi yang dapat dibudidayakan di lahan dataran rendah atau pun
di lahan dataran tinggi.
Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya, yaitu
sebagai bumbu masak, bahan campuran industri makanan, dan sebagai
bahan kosmetik. Konsumsi buah cabai baik untuk kebutuhan industri
maupun kebutuhan rumah tangga dari tahun ke tahun semakin meningkat
(Kementerian Pertanian, 2103). Cabai besar adalah cabai merah yang
merupakan salah satu jenis cabai hibrida yang sangat diminati oleh para
petani untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Cabai merupakan sumber vitamin A, B, C dan E , serta ditambah
mineral seperti molibdenum, mangan, folat, kalium, thiamin, dan tembaga.
Cabai berisi tujuh kali lebih banyak vitamin C dibandingkan dengan jeruk.
Sebagai sumber vitamin C dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang
salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan
penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada
cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus di
konsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung (Revany, 2011).
Dalam usaha budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan, salah satu
komponen penting dalam keberhasilanya adalah mempersiapkan media
tanam yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Komposisi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman harus tersedia dalam
jumlah dan komposisi yang mencukupi. Media tanam yang alami terdiri atas
tanah bakar dan tanah kompos yang memiliki kandungan hara yang tinggi.
Selain itu pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan
pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut kami pun tertarik
untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman cabai.
Dalam penelitian ini kami menggunakan air hujan dan air cuci beras.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dalam
penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Mengapa penulis memutuskan untuk meneliti tanaman cabai?
2. Apakah media tanam berpengaruh pada pertumbuhan dan
produktivitas tanaman cabai?
3. Apakah pemberian jenis air berpengaruh pada pertumbuhan dan
produktivitas tanaman cabai?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memliki tujuan
sebagai berikut.
1. Mengetahui alasan penulis memutuskan untuk meneliti tanaman
cabai.
2. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman
cabai.
3. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman
cabai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka adalah pengkajian sumber ilmiah tentang topik tertentu.
Tinjauan pustaka atau literature review memberikan gambaran tentang
pengetahuan yang ada saat ini. Tinjauan pustaka memungkinkan penulis
mengidentifikasi teori, metode, dan kesenjangan yang relevan dalam penelitian
yang ada. Adapun tinjauan pustaka yang terdapat pada proposal ini yang berkaitan
dengan pengaruh media tanam dan jenis air terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
2.1 Tinjauan Tanaman Cabai
2.1.1 Pengertian Tanaman Cabai
Tanaman cabai (Capsicum annum.L) berasal dari daerah
tropika dan subtropika Benua Amerika, khususnya Colombia,
Amerika Selatan, dan terus menyebar ke Amerika Latin. Bukti
budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam tapak galian sejarah
Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun SM
didalam gua di Tehuacan, Meksiko. Penyebaran cabai ke seluruh
dunia termasuk negara-negara di Asia, seperti Indonesia dilakukan
oleh pedagang Spanyol dan Portugis (Dermawan, 2010).
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan
yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara
benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Cabai
mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar,
zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin,
clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi,
kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat
sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu
banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya
air mata. Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin.
Khasiatnya untuk memperlancar sekresi asam lambung dan
mencegah infeksi sistem pencernaan. Unsur lain di dalam cabai
adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi pegal-pegal,
sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.
2.1.2 Kandungan dalam Tanaman Cabai
Secara umum cabai merah (Capsicum annuum L.) memiliki
banyak kandungan gizi dan vitamin diantaranya kalori, protein,
lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B, dan vitamin C. Selain
digunakan sebagai keperluan rumah tangga, cabai juga digunakan
keperluan industri bumbu masakan, industry makanan, industri
obat-obatan atau jamu (setiadi, 2008). Cabai merah (Capsicum
annuum L.) mengandung banyak senyawa kimia yang diketahui
memiliki manfaat untuk mencegah banyak penyakit. Cabai
mengandung banyak senyawa seperti Alkoloid dan capsaicin, yang
memberikan rasa pedas (Sunaryono,2003).
2.1.3 Manfaat Tanaman Cabai
Di balik rasanya yang pedas, ada banyak manfaat cabai
untuk kesehatan, mulai dari melegakan hidung tersumbat,
meningkatkan imunitas tubuh, hingga membakar lemak
tubuh. Manfaat ini berasal dari beragam nutrisi penting di
dalamnya. Cabai kerap digunakan sebagai bumbu pelengkap di
setiap masakan. Terkadang, cabai juga dikeringkan atau dihaluskan
hingga berbentuk bubuk. Ada berbagai jenis cabai yang umum
dipakai, seperti cabai rawit, cabai hijau, cabai merah, cabai kuning,
dan jalapeno.

Cabai mengandung beragam senyawa yang berperan sebagai


antioksidan, seperti capsaicin, karotenoid, violaxanthin, dan lutein.
Selain itu, cabai juga mengandung beberapa vitamin dan mineral,
seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan kalium. Namun,
hindari mengonsumsi cabai secara berlebihan, karena dapat
menyebabkan gangguan pencernaan. Makanan pedas ini juga
sebaiknya diberikan secara bertahap pada anak-anak. Jika
dikonsumsi secukupnya, ada beragam manfaat cabai yang bisa
diperoleh, antara lain.

2.1.3.1 Mengatasi hidung tersumbat, Salah satu manfaat cabai


yang bisa langsung dirasakan adalah melegakan hidung
tersumbat. Karena sensasi pedasnya, konsumsi masakan
yang mengandung capsaicin, bisa meredakan
pembengkakan dalam saluran napas dan mengencerkan
lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan.
2.1.3.2 Meredakan nyeri, Selain meredakan hidung tersumbat,
senyawa capsaicin di dalam cabai juga bermanfaat
sebagai pereda rasa sakit sehingga kerap digunakan
sebagai bahan di dalam salep atau krim pereda nyeri otot
dan sendi. Anda mungkin akan merasakan sensasi panas
saat mengoleskan salep atau krim yang mengandung
capsaicin, tetapi nyeri otot dan sendi yang Anda rasakan
pun bisa menjadi berkurang.
2.1.3.3 Meningkatkan imunitas tubuh, Cabai memiliki
kandungan vitamin C yang melimpah, bahkan lebih
banyak dibandingkan dengan jeruk. Kandungan vitamin
C yang terdapat pada cabai ini bermanfaat
untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tubuh
tidak mudah terkena infeksi atau penyakit tertentu.
2.1.3.4 Menurunkan berat badan, Konsumsi cabai secukupnya
juga dapat menurunkan berat badan. Hal ini karena
kandungan capsaicin pada cabai mampu mengurangi
nafsu makan, bahkan meningkatkan pembakaran lemak
dalam tubuh.
2.1.3.5 Melawan radikal bebas, Kandungan capsaicin dan
vitamin C di dalam cabai juga memiliki efek antioksidan
dan antiradang dalam tubuh. Efek ini mampu melindungi
tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas berlebih,
yang dapat memicu penyakit kronis seperti penyakit
jantung.
2.2 Variabel Bebas
Suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan
dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat berubah dalam
keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut dengan variabel
pengaruh, perlakuan, kuasa, treatment, independent, dan disingkat dengan
variabel X
2.2.1 MediaTanam
Media tanam disebut juga dengan media tumbuh, bagi tanaman
umumnya berupa tanah. Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan
dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan
sendiri atau komersial. media yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan
berkembang, media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat
berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di
atas media tersebut.
2.2.1.1 Tanah Bakar
Penggunaan sekam bakar diyakini dalam menjaga kualitas
struktur tanah agar tetap gembur. Pasalnya, sekam memiliki
porositas yang tinggi serta ringan. Tanah yang gembur
membuat tanaman mampu menyerap nutrisi dengan baik,
menyediakan cukup udara dan unsur hara, serta menjaga
kelembapan di sekitar akar tanaman.
2.2.1.2 Tanah Kompos
Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik,
baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Bila
didefinisikan secara lengkap, maka kompos adalah sisa-sisa
bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya
berubah (menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan
mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman.
2.2.2 Jenis Air
2.2.2.1 Air Cuci Beras
Manfaat air cucian beras untuk tanaman ini bertindak sebagai
pupuk yang ringan. Senyawa organik yang terkandung, yaitu
pati dari air cucian beras akan membantu mendorong bakteri
tanah yang menguntungkan untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
2.2.2.2 Air Hujan
Dalam air hujan terkandung 99 persen massa H2O, serta
unsur-unsur terlarut seperti nitrogen dalam bentuk nitrat. Hal
ini menunjukkan bahwa air hujan punya peran penting dalam
mentransfer nitrogen dari langit ke tanah. Melalui air
hujan, tanaman bisa menyerap kandungan nitrat yang
diperlukan untuk proses metabolism.
2.3 Variabel Terika
Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh
variabel bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut juga dengan variabel
terpengaruh atau dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan
nama variabel Y.
2.3.1 Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman merupakan variabel pertumbuhan tanaman yang
mudah diamati sebagai parameter untuk mengetahui pengaruh
lingkungan atau pengaruh perlakuan terhadap tanaman.
Pertambahan tinggi tanaman menunjukkan aktivitas pertumbuhan
vegetatif suatu tanaman.
2.3.2 Lebar Daun
Tanaman cabai memiliki daun tunggal. Daun tersebut muncul di
tunas-tunas samping secara berurutan di batang utama yang
tersusun spiral. Umumnya, daun cabai berwarna hijau hingga hijau
tua. Panjang daun cabai berkisar antara 3- 11 cm, dengan lebar
antara 1-5 cm (Zulfitri, 2005). Batang tanaman cabai berwarna
hijau muda, atau hijau tua.
2.3.3 Jumlah Daun
Pengamatan jumlah daun sangat diperlukan karena selain sebagai
indikator pertumbuhan parameter jumlah daun juga diperlukan
sebagai data penunjang untuk menjelaskan proses pertum- buhan
yang terjadi.
2.4 Variabel Kontrol
Variabel kontrol menurut Sugiyono (2017) adalah
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga variabel
independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti.
2.4.1 Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya
yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per
satuan sudut. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah Candela.
2.4.2 Volume air
Volume adalah jumlah air atau benda cair yang dapat mengisi suatu
cawan. Misalnya seperti gelas atau jika ukuran besar adalah
bendungan, sungai, dan mangkuk alam lainnya. volume air
mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena serapan air dan hara
yang besar menyebabkan perkembangan akar sehingga terjadi
keseimbangan volume akar dengan pertumbuhan tanaman.
Rendahnya jumlah air akan menyebabkan terbatasnya perkembangan
akar, sehingga mengganggu penyerapan unsur hara oleh
akar tanaman.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.1.1 Judul Penelitian : “Pengaruh Media Tanam dan Jenis Air terhadap
Pertumbuhan Tanaman Cabai”
3.1.2 Variabel Bebas
3.1.2.1 Media Tanam
Tanah Bakar : A1
Tanah Kompos : A2
3.1.2.1 Jenis Air
Air Cuci Beras : B1
Air Hujan : B2
3.1.3 Variabel Terikat
3.1.3.1 Tinggi Tanaman
3.1.3.2 Lebar Daun Terbesar
3.1.3.3 Jumlah Daun
3.1.4 Variabel Kontrol
3.1.4.1 Intensitas Cahaya
3.1.4.2 Volume Air yang Digunakan untuk Menyiram Tanaman
3.1.5 Variasi Perlakuan
3.1.5.1 A1B1 : Tanah Bakar, Air Cuci Beras
3.1.5.2 A1B2 : Tanah Bakar, Air Hujan
3.1.5.3 A2B1 : Tanah Kompos, Air Cuci Beras
3.1.5.4 A2B2 : Tanah Kompos, Air Hujan
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut.
3.2.1 Tanah Bakar
3.2.2 Tanah Kompos
3.2.3 Bibit Cabai
3.2.4 Air Hujan
3.2.5 Air Cuci Beras
3.2.6 Gelas Plastik Bekas
3.2.7 Obeng Untuk Melubangi Gelas Plastik
3.2.8 Label Nama
3.2.9 Kompor
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Juli 2022.
3.4 Tahap atau Langkah Kerja
Langkah-langkah penelitian sebagai berikut.
3.4.1 Siapkan bibit cabai yang akan ditanam.
3.4.2 Panaskan obeng dengan api.
3.4.3 Lubangi bagian bawah dan samping dari gelas plastik bekas dengan
obeng yang panas.
3.4.4 Isi tanah bakar hingga 3/4 bagian gelas.
3.4.5 Lakukan hal yang sama dengan tanah kompos.
3.4.6 Tanam cabai ke masing-masing gelas yang telah diisi dengan tanah.
3.4.7 Untuk Cabai A1 ditanam pada tanah bakar, sedangkan tanah A2 pada
tanah kompos.
3.4.8 Jika sudah, tanaman diletakkan di tempat yang mudah terkena sinar
matahari pagi.
3.4.9 Perawatan dilakukan dengan menyiram tanaman setiap pagi dan sore
hari.
3.4.10 Untuk cabai B1 disiram dengan air cuci beras, untuk cabai B 2
disiram dengan air hujan.
3.4.11 Kemudian pertumbuhan tanaman akan diukur setiap minggunya
hingga minggu keempat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama 4 minggu, maka
berikut adalah data yang didapatkan.

Perlakuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


A1B1 0,8 cm 0,8 cm 2,2 cm 2,5 cm
A1B2 1 cm 2,1 cm 3,5 cm 4 cm
A2B1 2,8 cm 3,8 cm 6,1 cm 9 cm
A2B2 2,3 cm 3,6 cm 6 cm 8,8 cm

Tabel 4.1
4.1.1 Tabel tinggi tumbuhan

Perlakuan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

A1B1 0,8 cm 0,8 cm 2,2 cm 2,5 cm


A1B2 1 cm 2,1 cm 3,5 cm 4 cm
A2B1 2,8 cm 3,8 cm 6,1 cm 9 cm
A2B2 2,3 cm 3,6 cm 6 cm 8,8 cm
Tabel 4.2
4.1.2 Tabel jumlah daun

Perlakukan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4


A1B1 4 4 4 2
A1B2 4 5 5 4
A2B1 5 5 8 10
A2B2 4 5 7 10
Tabel 4.3
4.1.3 Tabel lebar daun terbesar

Perlakuan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

A1B1 0,8 cm 0,9 cm 0,9 cm 1 cm


A1B2 1 cm 1,6 cm 1 cm 1 cm
A2B1 2 cm 2,3 cm 3,2 cm 4 cm
A2B2 1,4 cm 1.9 cm 2,5 cm 4 cm
Tabel 4.4
4.2 Pembahasan
4.2.1 Alasan penulis memutuskan untuk meneliti tanam cabai.
Alasan penulis memutuskan untuk memilih meneliti tanaman cabai
karena selain bahan nya terutama pada bibit cabai yang murah,
tanaman cabai ini juga mudah untuk dirawat, penulis hanya perlu
untuk menyirami nya sesuai dengan prosedur dan menunggu
prosesnya per minggu maka dari itu tanaman cabai ini cukup mudah
untuk diteliti.
4.2.2 Pengaruh media tanam pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman
cabai.
4.2.3.1 Tanah bakar (A1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah bakar
berpengaruh dalam tinggi tumbuhan cabai. Tampak pada
tabel tinggi tumbuhan cabai yang menggunakan tanah bakar
terdapat penambahan tinggi yang hampir di setiap
minggunya. Meskipun pada A1B1 pada minggu ke-2 tingginya
tetap 0,8 cm, namun minggu selanjutnya sudah bertambah
tinggi. Selain itu, pada cabai A1B2 penambahan tingginya
dapat bertambah sebanyak 0,5-1,4 cm setiap minggunya.
Penambahan tinggi ini dapat disebabkan oleh tanah bakar
yang membuat tanaman cabai mampu menyerap nutrisi
dengan baik, serta menyediakan cukup udara dan unsur hara.
Secara umum, unsur hara berperan penting dalam
pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan,
khususnya pertumbuhan terhadap akar, batang, dan daun.
Pengaruh tanah bakar terhadap jumlah daun cukup
berpengaruh buruk terhadap tanaman cabai. Pada daun
tanaman A1B1 mengalami keguguran pada minggu ke-4
dengan jumlah 2 daun. Pada minggu sebelumnya tanaman
A1B1 sudah mengalami kelayuan dan terdapat 1 yang mati.
Tanaman A1B2 juga mengalami perkembangan daun yang
buruk. Bila dilihat pada tabel, pada minggu ke-2 jumlahnya
daunnya bertambah 1 dan tetap bertahan menjadi 5 hingga
minggu ke-3. Namun, pada minggu ke-4 kehilangan satu
sampel daun. Minggu ke-3 menjelang minggu ke-4 mulai
mengalami kelayuan serta terdapat 2 sampel daun yang
mengering.
Tanah bakar juga mempengaruhi pertumbuhan cabai
dalam lebar daunnya. Kelebaran daun cabai tidak terlalu
terbantu oleh tanah bakar yang digunakan. Pada tanaman
cabai A1B1 memiliki lebar terbesar dari minggu ke-4 hanya
sebesar 1 cm. Ukuran tersebut masih terbilang normal untuk
lebar daun cabai pada umumnya. Karena cabai pada
umumnya memiliki lebar daun sebesar 1-5 cm. Sedangkan
lebar daun dari minggu ke-1 hingga minggu ke-3 belum
mendekati angka 1 cm. Pada tanaman cabai A1B2 ukuran
lebar daunnya setiap minggu sudah termasuk angka lebar
yang normal.
4.2.3.2 Tanah kompos (A2)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan tanah kompos sangat berpengaruh baik terhadap
tinggi pertumbuhan cabai. Hal ini bahkan dapat dibuktikan
dengan tinggi tumbuhan cabai yang menggunakan tanah
kompos lebih baik dibanding menggunakan tanah bakar.
Penambahan tinggi pada tanaman A2B1 tiap minggunya dapat
bertambah sebanyak 1-2,9 cm. Sedangkan, penambahan
tinggi tanaman A2B2 dapat bertambah 1,3-2,8 cm.
Penambahan daun juga sangat baik dengan
menggunakan tanah kompos. Jika dilihat lagi dan
dibandingkan dengan jumlah daun tanaman cabai yang
menggunakan tanah bakar, tanaman cabai yang menggunakan
tanah kompos memiliki pertambahan daun yang lebih
banyak. Hasil akhir jumlah daun juga sama-sama memiliki 10
daun dari kedua tanaman, yaitu A2B1 dan A2B2. Pertambahan
jumlah daun tiap minggunya dapat bertambah sebanyak 2-3
daun.
Keseluruhan lebar daun terbesar pada tanaman cabai
yang menggunakan tanah kompos memiliki ukuran yang
normal. Selain itu, ada juga yang memiliki ukuran melewati
angka minimal 1. Pertambahan lebar daun juga cukup besar
dengan hasil akhir pada minggu ke-4 kedua tanaman yang
menggunakan tanah kompos memiliki lebar daun terbesar 4
cm.
4.2.3 Pengaruh pemberian jenis air berpengaruh pada pertumbuhan dan
produktivitas tanaman cabai.
4.2.3.1 Air Beras
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan
menunjukkan bahwa  air cucian beras berpengaruh
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah
daun, dan lebar daun terbesar. air cucian
beras mengandung sejumlah nutrisi, nitrogen, fosfor, dan
kalium yang merupakan unsur hara pentinh untuk
tanaman. Selain nutrisi, air cucian beras
juga mengandung beberapa jenis bakteri yang
bermanfaat untuk tanaman. Dapat merangsang
pertumbuhan akar, batang, dan daun. Air cucian beras
berperan juga dalam pembentukan klorofil untuk
fotosintesis. Akan tetapi air cucian beras kurang cocok
untuk tanaman pada tanah bakar, karena semua
sampelnya yang disiram dengan air cucian beras
mengalami penurunan seperti daunnya yang mulai gugur,
pertambahan tinggi menjadi lambat, dan daun tidak
bertambah lebar.

4.2.3.2 Air Hujan


Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan
menunjukkan bahwa air hujan berpengaruh
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman,
meningkatkan pertumbuhan jumlah daun, dan
pertumbuhan lebar daun ini disebabkan karena dalam air
hujan terkandung 99 persen massa H2O, serta unsur-
unsur terlarut seperti nitrogen dalam bentuk nitrat. Hal
ini menunjukkan bahwa air hujan punya peran penting
dalam mentransfer nitrogen dari langit ke tanah. Melalui
air hujan, tanaman bisa menyerap kandungan nitrat yang
diperlukan untuk proses metabolisme.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Melalui percobaan penelitian yang telah kami lakukan mengenai
pengaruh media tanam dan jenis air terhadap pertumbuhan tanaman cabai
dapat kami simpulkan bahwa media tanaman menggunakan tanah kompos
lebih unggul daripada media tanam tanah bakar, Hal ini terbukti selama
penelitian 4 minggu proses pertumbuhan tanaman yang diukur melalui
variabel terikat antara lain tinggi tanaman, lebar daun terbesar dan jumlah
daun, penggunaan media tanam tanah kompos lebih memperoleh suatu
perkembangan yang lebih pesat dibandingkan menggunakan media tanam
bakar.
Selain itu adapun pengaruh jenis air yang diberlakukan terhadap
pertumbahan tanaman terebut yang di mana penggunaan air hujan lebih
unggul daripada penggunaan air cucian beras. Hal ini tentunya juga
dibuktikan langsung melalui penelitian yang telah dilakukan selama 4
minggu yang memperlihatkan pengaruh terhadap varibel terikat berkembang
lebih baik daripada penggunanan jenis air cucian beras. Sehingga dapat
disimpulkan jika kedua pemberlakuaan tersebut diterapkan secara
bersamaan yakni A2B1, maka sudah dipastikan pertumbuhan tanaman cabai
akan lebih berkembang dengan baik dan cepat.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian tersebut, saran dari penulis untuk mendapatkan
hasil pertumbuhan tanaman cabai yang bagus adalah dengan menggunakan
media tanah kompos. Karena dengan menggunakan tanah kompos, cabai
tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanah bakar. Selain itu untuk jenis
air yang digunakan disarankan untuk menggunakan air hujan. Jadi, untuk
mendapatkan tanaman cabai yang unggul disarankan untuk menggunakan
media tanam tanah kompos dengan disirami air hujan.

DAFTAR PUSTAKA
dr. Bella Airindya. https://www.alodokter.com/tak-hanya-pedas-banyak-manfaat-
cabai-untuk-kesehatan-tubuh (diakses: Sabtu, 20 Agustus 2022; pukul
18.00)
Anonim, https://www.orami.co.id/magazine/sekam-bakar (diakses: Sabtu, 20
Agustus 2022; pukul 18.15)
Astuti Pudji, SP. https://pertanian.pontianak.go.id/artikel/57-membuat-kompos-
dari-sampah-rumah-tangga.html#:~:text=Kompos%20berasal%20dari
%20hasil%20pelapukan,mengandung%20unsur%20yang%20dibutuhkan
%20tanaman (diakses: Sabtu, 20 Agustus 2022; pukul 19.20)
Anonim. https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/40_mengenal-
lebih-dekat-morfologi-tanaman-cabai (diakses: Sabtu, 21 Agustus 2022;
pukul 15.00)
Salma. https://penerbitdeepublish.com/contoh-variabel-kontrol/ (diakses: Sabtu,
21 Agustus 2022; pukul 15.30)
Sukarman Hi. Jafar, Alfonsius Thomas, Josephus. I. Kalangi dan Marthen. T.
Lasut.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/viewFile/1469/1169
(diakses: Sabtu, 21 Agustus 2022; pukul 16.00)
LAMPIRAN
No. Gambar Ket.

Proses pengambilan
1
tanah bakar

Proses pengambilan
2
tanah kompos
Proses penanaman
3 benih cabai di setiap
media tanah

Proses penyiraman
4
air cucian beras

Proses penyiraman
5.
air hujan

Tabel 7
DAFTAR KERJA
No
Nama Anggota No. Absen Pekerjaan yang dilakukan
.
 Menyusun Latar belakang
& Tujuan
 Membantu menanamkan
1 Clara Dea 6 benih cabai
 Membantu proses
penyiraman pada benih
cabai.
 Menyusun Tinjuan
Pustaka
2 Meita Catharina 24  Membantu menanamkan
benih cabai.
 Menyediakan tanah bakar.
3 Liauw Siau Ying 19  Menyusun Bagian penutup
(saran) & daftar pustaka
 Membantu menanamkan
benih cabai.
 Membantu mencari
konsumsi minuman.
 Membantu proses
pembuatan nametag pada
setiap varian tanaman.
 Menyusun metodologi
penelitian &
mengumpulkan data hasil
penelitian lapangan
 Membantu menanamkan
4 Stefanus Jhiu Shen 31
benih cabai
 Merawat bibit cabai
selama 4 minggu
 Mencari dan mengganti
bibit cabai yang mati
 Menyusun metodologi
penelitian
 Membantu membawakan
tanah bakar
5 Thara Gaviota 33
 Membantu menanamkan
benih cabai
 Membantu mencari
konsumi makanan.
 Menyusun Hasil dan
pembahasan
 Membantu menanamkan
6 Tiara Valentina 34 benih cabai
 Membantu proses
pembuatan lubang air pada
gelas (pot) tanaman
7 Vander Han 35  Menyusun Bagian penutup
Andriano (kesimpulan) & daftar
kerja.
 Membantu menanamkan
benih cabai
 Mencari bibit cabai &
tanah kompos.
 Membantu proses
pembuatan lubang air pada
gelas (pot) tanaman
 Menyusun Hasil dan
Pembahasan.
 Membantu menanamkan
8 Vinsen Tanio 36
benih cabai.
 Membantu beraskan sisa
sampah.
Tabel 8

Anda mungkin juga menyukai