Anda di halaman 1dari 3

Apa Itu Cabai?

Cabai merupakan tumbuhan yang digolongkan ke dalam anggota genus Capsicum. Bagian
dari tumbuhan cabai yang digunakan biasanya adalah buahnya yang dapat digolongkan
sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung penggunaannya. Di asia Tenggara, cabai sangat
populer sebagai penguat rasa makanan. (Afrilia)

Karena memiliki nilai jual yang tinggi, cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yang
banyak dibudidayakan. Selain fungsi utamanya sebagai penguat rasa, cabai juga memiliki
beberapa manfaat untuk kesehatan. Pada buah cabai terkandung antioksidan yang sangat baik
untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Cabai juga mengandung zat capcaisin yang
berfungsi untuk mengendalikan penyakit kanker. Selain itu, juga terdapat vitamin c yang
cukup tinggi pada buah cabai. Namun, meskipun memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh,
anda juga tetap harus memperhatikan banyaknya cabai yang anda konsumsi supaya tidak
menimbulkan gangguan pada lambung anda.

Di beberapa daerah di Indonesia, cabai memiliki sebutan yang berbeda-beda. contohnya


seperti cabe dan cengek (Sunda), lombok (Jawa), cabhi (Madura), campli (Aceh), lasina
(Batak Karo), lado (Minangkabau), tabia (Bali), sebia (Sasak/Lombok), rica (Manado), bisa
(Sangir), lada (Makasar), siri (Ambon), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate Tidore),
maresen (Papua Barat), riksak (Papua Barat).

Cabai rawit memiliki bentuk yang lebih kecil dari cabai merah maupun cabai keriting namun
memiliki tingkat kepedasan mencapai 50.000-100.000 pada skala Scoville. Selain di
Indonesia, cabai rawit cukup populer di negara Asia Tenggara lainnya seperti malaysia.

Dalam bahasa Inggris, cabai rawit dikenal dengan nama Thai Pepper atau bird's eye chili
pepper. Di Indonesia, cabai rawit biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat
sambal, rujak, dan makanan pedas lainnya. Selain itu cabai rawit juga dibuat menjadi chili oil
dan digunakan sebagai pelengkap makanan gorengan

Dampak Pemberian Air Cucian Beras Terhadap Cabai

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi, baik
pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan
sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik
merupakan limbah yang mudah membusuk dan dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob maupun anaerob. Limbah organik yang dapat dimanfaatkan biasanya
ditemukan pada limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sisa sayuran dan sisa cucian
beras. Air cucian beras merupakan limbah organik yang dihasilkan dari beras yang diremas-
remas dengan ditambahkan air. Air cucian beras berwarna putih kekeruhan disebabkan oleh
lapisan beras yang terluar ikut terkikis. Ada beberapa senyawa yang terkandung dalam air
cucian beras yang diperkirakan mampu mempercepat pertumbuhan kecambah tanaman cabai
merah keriting. Dalam penelitian ini digunakan air cucian beras, dengan dosis yang berbeda
untuk mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada kecambah tanaman cabai merah keriting.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian air cucian beras
dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan kecambah tanaman cabai merah keriting.
Air cucian beras diperoleh dengan cara memberikan tambahan air bersih dengan dosis yang
sudah ditetapkan yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap beras sebanyak 1 kg, air
cucian beras yang diambil adalah air cucian beras perasan yang pertama. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen melalui Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan, larutan air cucian beras dengan dosis 100%
memberikan hasil yang paling maksimal bagi pertumbuhan tinggi batang, panjang akar dan
jumlah daun kecambah tanaman cabai merah keriting dengan rata-rata berturut-turut adalah
5,700 cm, 4,250 cm dan 4 helai daun. Dengan ini terbukti bahwa pemberian air cucian beras
dengan dosis 100% memberikan pengaruh yang maksimal terhadap pertumbuhan
kecambahan tanaman cabai merah keriting. (Mujiyanto)

Dampak Pemberian Air Micin Terhadap Cabai

Selama ini monosodium glutamat (MSG) atau yang dikenal dengan sebutan micin dikenal
hanya sebagai penyedap rasa makanan. Padahal ada juga manfaat micin untuk tanaman.
Merujuk laman Whyfarmit, micin dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang sangat bermanfaat
untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan nitrogen dan mineral yang tinggi pada
micin ternyata dapat menutrisi dan membantu perkembangan tanaman.

Micin juga banyak digunakan sebagai alternatif pupuk dengan harga yang murah.
Oleh sebab itu, pupuk micin banyak digunakan oleh para petani atau orang-orang yang
gemar berkebun yang memiliki anggaran terbatas.

5 Manfaat Micin untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

1. Meningkatkan kesehatan tanaman

Manfaat micin untuk tanaman, salah satunya meningkatkan kesehatan tanaman MSG
bermanfaat untuk meningkatkan tanaman dan produksi buah dan bunga, seperti pada
pohon kelapa, sukulen, dan beberapa jenis kaktus.

Selain itu, sebagian besar sayuran juga dapat memanfaatkan micin. Penggunaan micin
untuk tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman dan membuatnya bebas dari
penyakit dan hama.

2. Meningkatkan kadar air tanaman

Senyawa natrium yang terdapat di dalam micin dapat meningkatkan kandungan air di
dalam tanaman. Dengan demikian, micin dapat mencegah tanaman kekurangan air.

Meski demikian, Anda tetap harus memerhatikan penggunaan micin sebagai pupuk.
Pasalnya terlalu banyak diaplikasikan pada tanaman dapat menyebabkan daun
terbakar dan merusak bagian tepi daun.

3. Menyehatkan bunga

Tanaman berbunga juga dapat menggunakan micin sebagai perawatan rutin. Micin
mengandung potasium yang dapat membuat bunga jadi lebih sehat.

Micin dapat dimanfaatkan untuk memacu perkembangan akar, meningkatkan bunga,


dan meningkatkan kesehatan tanaman hias secara keseluruhan.

4. Meningkatkan kualitas tanah


Bahan organik yang terdapat di dalam micin juga dapat meningkatkan kualitas tanah
dan membantu retensi air sehingga tanah jadi kaya nutrisi dan menyehatkan tanaman.

Tak hanya itu, belerang yang terkandung di dalam micin juga berfungsi sebagai
desinfektan tanah dan membersihkannya dari bakteri penyebab penyakit.

5. Membuat tanaman tahan dari hama dan penyakit

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa micin dapat membuat tanaman
terhindar dari hama dan penyakit. Kalium yang terdapat dalam micin dapat menjaga
ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Selain itu, kalium dalam micin juga dapat mengatur pembukaan dan penutupan
stomata, meningkatkan fotosintesis dan metabolisme tanaman.

Anda mungkin juga menyukai