Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
L

Bawang merah mempunyai sifat perishable artinya mudahrusak dan tidak tahan
lama sehingga penanganan pascapanen sangat diperlukan. Penanganan
pascapanen bawang merah bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan
pascapanen,meningkatkan daya simpan, meningkatkan nilai tambah dan
meningkatkan pendapatan petani. Penanganan pascapanen bawang merah dapat di
lakukan dengan cara: pengeringan, sortasidan grading, penyimpanan, dan
pengolahan (Rahayu dan Berlian, 1999). Kerusakan pascapanen yang sering terjadi
pada bawang merah adalah tumbuhnya tunas, pelunakan umbi, tumbuhnya akar dan
busuk serta timbulnya massa berwarna gelap akibat kapang.Kerusakan lainnya
adalah penampilan, warna, rasa dan tekstur juga akan rusak akibat pembusukan yang
disebabkan oleh mikroorganisme, enzim, lalat dan lainnya. Oleh karena itu,setelah
dipanen bawang merah harus segera dipasarkan, diolah ataupun diawetkan sesegera
mungkin. Kerusakan ini dapat menurunkan daya simpan serta mutu bawang merah.
Bawang merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) adalah salah satu bumbu
masakutama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di
sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-
tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk
bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan
daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur.Tanaman penghasilnya disebut
dengan nama sama.

Bawang merah

Bawang merah di pasar

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Asparagales

Famili: Amaryllidaceae

Genus: Allium

Spesies: A.cepa

Kandungan Tanaman Bawang Merah

Tanaman bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,


dihidroaliiin, flavoglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin dan
zat pati.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Bawang Merah Untuk Kesehatan


1. Tanaman bawang merah untuk menghangatkan badan.
2. Tanaman bawang merah berguna untuk mengobati sakit kembung.
3. Tanaman bawang merah digunakan sebagai obat peluruh dahak.
4. Tanaman bawang merah berkhasiat sebagai anti bakteri.
5. Tanaman bawang merah bermanfaat untuk meluruhkan kencing
(deuritik).
6. Tanaman bawang merah untuk obat sakit kencing manis.
7. Tanaman bawang merah berguna sebagai obat penyakit cacingan.
8. Tanaman bawang merah digunakan untuk mengobati demam pada
anak-anak.
9. Tanaman bawang merah bermanfat sebagai obat untuk haid yang
tidak teratur.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Penanganan paska panen bawang merah
Untuk menghasilkan kualitas bawang merah yang baik harus mengikuti proses penanganan
pasca panen bawang merah yang baik dan benar yang terdiri dari beberapa proses yaitu
panen, pengeringan sementara (curing), pengeringan lanjutan, pembersihan, sortasi,
pemotongan daun, grading, pengemasan, penyimpanan dan pengemasan.

Proses ini sangat penting untuk menurunkan tingkat kehilangan hasil sehingga dapat
memperpanjang umur simpan, meningkatkan daya saing dan kualitas produk bawang merah.

1.2.Pemilihan simplisia

Pilihlah bawang merah yang segar yakni yang bonggolnya kompak dan utuh (tidak
mudah lepas), beraroma wangi khas bawang merah, tekstur kulitnya kering, tak ada
noda busuk di permukaannya, dan tak bertunas. Pastikan juga si bawang merah punya
tekstur keras saat ditekan ya, karena yang benyek atau empuk biasanya kurang segar.

1.3.Sortasi basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran atau


bahan lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia
yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan asing sepertitanah, kerikil, rumput, batang, d
aun, akar yang telah rusak, sertapengotoran lainnya harus dibuang. Tanah mengandung berma
cam mikroba dalam jumlah yang tinggi, oleh karena itu pembersihansimplisia dari tanah yang
terikut dapat mengurangi jumlah mikroba awal .Perajangan
berapa jenis simplisia perlu mengalami proses perajangan.Perajangan pada bahan simplisia di
lakukan untuk mempermudah prosespengeringan, pengepakan dan penggilingan. Tanaman ya
ng baru diambil jangan lagsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh sejam 'hari.Peran
gan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajangkhusus.Semakin tipis bahan ya
ng dikeringkan, semakin cepat penguapanair, sehingga mmpercepat waktu pengeringan.Akan
tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat menyebabkan kurangnya atau hilangnya zat
berkhasiat yang mudah menguap,sehingga mempengaruhi komposisi,rasa dan bau yang
diinginkan.
1.4.Pencucian dan sortasi

Pembersihan bawang merah merupakan kegiatan menghilangkan kotoranyang menempel pad


a umbi seperti tanah dan akar serta memperoleh umbi yangberkualitas baik. Sedangkan kegiat
an sortasi dilakukan untuk memisahkan antaraumbi yang baik (bernas, tidak cacat fisik atau b
usuk, berukuran seragam) denganumbi yang jelek, rusak atau busuk.

1.5.Perajangan

Beberapa jenis simplisia perlu mengalami proses perajangan.Perajangan pada bahan simplisia
dilakukan untuk mempermudah proses
pengeringan.Tanaman yang baru diambil jangan lagsung dirajang tetapi disimpan dengan
angin-angin keadaan utuh selama 3
hari.Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajangkhusus .Semakin ti
pis bahan yang dikeringkan, semakin cepat penguapanair, sehingga mempercepat waktu peng
eringan. Akan tetapi irisan yang
terlalu tipis juga dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat
berkhasiat yang mudah menguap, sehingga mempengaruhi komposisi,bau dan rasa yang diing
inkan.
1.6.Pengeringgan

Dengan diangin - anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung.Cara ini
terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman yang lunak seperti bunga, daun, dan
sebagainya dan mengandung senyawa aktif mudah menguap

Pengeringan bertujuan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama. Selain itu pengeringan akan mencegah agar simplisia
tidak berjamur dan kandungan kimia yang berkhasiat tidak berubah karena proses
fermentasi.

Adanya air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Enzim tertentu dalam sel, masih dapat bekerja
menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia tersebut masih
mengandung kadar air tertentu. Berbeda pada tumbuhan yang masih hidup, pertumbuhan
kapang dan reaksi enzimatik yang merusak tersebut tidak terjadi karena adanya proses –
proses metabolisme, yakni proses sintesis, transformasi dan pengunaan isi sel. Keseimbangan
ini akan hilang dengan segera setelah sel tumbuhan mati. Sehingga, dengan mengurangi
kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik melalui pengeringan simplisia dapat mencegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia.

1.7.Pengemasan&label

Pengemasan merupakan kegiatan untuk mewadahi atau membungkus sesuai karakteristik


produk.Menggunakan wadah kaca.

Pelebellan merupakan keteangan tertulis yang diberikan kepada suatu produk sebagai
informasi teentang indentitas suatu produk.
BAB III

PENUTUP

1.8.Kesimpulan

Pengeringan merupakan tahapan penanganan pascapanen

bawang merah yang harus dilakukan sebelum penyimpanan.

Teknik pengeringan bawang merah yang paling umum dilakukan

petani di Aceh adalah pengeringan dengan sinar matahari. Dan

lebih umum lagi setelah panen, petani langsung menjual hasil

panennya untuk menghindari susut. Hal ini dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal terutama terbatasnya modal usaha

untuk mendapatkan teknologi penanganan pascapanen bawang

merah.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Mirzarohman Z, 2013 Pengujian Alat Pengering Bawang

Merah Menggunakan Kolektor Surya Bergelombang Dengan

Variasi Aliran Udara. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.

Aman, W., Subarna, M. Arfah, D. Syah, dan A.I. Budiwati. 1992.

Pengeringan dalam Petunjuk Laboratorium Peralatan dan

Unit Proses Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor. hlm. 177-194.

Asgar A., dan Sinaga R.M, 1992. Pengeringan Bawang Merah

(Allium ascalonicum L) Dengan Mengunakan Ruang

Berpembangkit Vortex. Bull. Penel. Hortikultura. Vol. XXII


MAKALAH

CARA PENANAMAN PASCA PANEN BAWANG MERAH

Anggota Kelompok:

- Desi - Dewi

- Elsa - Fadya

- Ira - Kherina

- Reyri -Yeni

Kelas:XI
SMK FARMASI ISTIQOMAH ADJENG SUHARNO

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT tuhan yang selalu melimpahkan taufiq dan hidayahnya
kepada kita, yang selalu memberikan petunjuk dan pertolongan kepada hamba-hamban-Nya
yang manu mendekatkan diri. Ia maha pengasih dan maha penyayang.Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammaad saw, para
keluarga , sahabat dan siapa saja yang mencintainya.
Selanjutnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru mata pelajaran
farmakognosi serta semua pihak yang telah banyak membantu kami, sehingga kami bisa
menyusun tugas ini meskipun masih jauh dari kata sempurna.Kami telah berusaha untuk
dapat menyusun makah ini dengan baik, namun kami pun menyadari bahwa kami sebagai
manusia memiliki keterbatasan.Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik
dari segi teknik penulisan maupun dari isi, maka kami mohon maaf dan mohon kritik beserta
sarannya.
Akhirnya mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi kami sebagai penulis, semoga Allah SWT senantiasa menunjukan jalan yang lurus dan
melimpahkan berkah serta ridha-Nya.Aamiin.

Kata Pengantar
……………………………………………………………..........………. i

Daftar Isi
…………………….…………………………………………...…..........…...... ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
…………………………………………….…………….….............. 1

B.Kandungan bawang
merah…………………………………………………..….........…….…... 2

BAB II

PEMBAHASAN

1.1.Penanaman pasca
panen……………………………………………………...……………..............
3

1.2.Pemilihan
Simplisia…………………...…………………………….......……..........……….
......3

1.3.Sortasi basah
……………...……..………………………………………................ 3

1.4.
Pencucian..................…………………..……………………………...........…..
….……. 4

1.5. Perajangan ……………………….…………….…....…............……...... 4

1.6.Pengeringan
………………………………..……………………….............…..... 5

1.7.Pengemasan dan label


………………………………………………………....................……... 5
BAB III

PENUTUP

1.8.Kesimpulan.......................................................................................................
..6

1.9.Daftar
pusaka.....................................................................................................................
....6

Anda mungkin juga menyukai