PENDAHULUAN
1
Menurut Gardner et al (1991). pertumbuhan didefinisikan sebagai
proses pembelahan dan pemanjangan sel di mana pada proses tersebut
terjadi pertambahan ukuran yang tidak dapat balik sehingga
mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman.
Selama pertumbuhan, tanaman akan membentuk berbagai macam organ di
mana organ tersebut dibedakan menjadi organ vegetatif yang terbentuk
lebih awal terdiri dari akar, batang dan daun yang kemudian disusul
dengan organ generatif yang terdiri dari bunga, buah dan biji.
2
Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat judul “Efek
Radiasi Sinar Gamma Terhadap Pertumbuhan Fisiologis Tanaman Cabai
Rawit (Capsium annum)” untuk mengetahui apa saja perubahan yang
ditimbulkan dari efek sinar gamma.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis Karya Tulis
Ilmiah, meningkatkan kemampuan literasi, dan analisis penelitian.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini untuk menambah wawasan baru mengenai macam –
macam radiasi, jenis – jenis cabai rawit, dan cara kerja radiasi sinar
gamma.
3. Bagi Instansi/Lembaga
Penelitian ini untuk menambah daftar pustaka di perpustakaan SMA
NEGERI 10 MALANG.
1.5 Metode Penelitian
1. Sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radiokativitas atau proses nuklir.
2. Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi
bagian – bagian tumbuhan mulai dari organel hingga jaringan yang
berkaitan dengan proses pertumbuhan, perkembangana dan respon
terhadap perubahan lingkungan.
3. Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya
dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu tergantung
bagaimana pemanfaatannya.
4. Jenis jenis cabai di Indonesia : Cabai rawit, Cabai merah besar, Cabai
bendot, cabai katokkan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cabai Rawit
Cabe rawit (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis rempah
yang seringkali ditambahkan sebagai bumbu masakan karena rasanya yang
pedas memberikan kesegaran, serta mengandung vitamin C yang
bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan kekhasan rasanya
sehingga hampir semua orang menggunakan cabe. Selain sebagai bumbu
juga dapat memberikan warna yang membuat orang yang melihat selera.
Kebutuhan sebagai bumbu memiliki indicator bahwa cabe diperlukan
dalam jumlah yang besar.
Buah cabe rawit berubah warna nya menjadi hijau menjadi merah
saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai
lainnya, cabai rawit dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai
skala 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabe rawit bisa dijual di pasar
pasar bersama dengan varietas cabe lainnya.
5
pada temperatur 24–27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak
terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun
tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu keras dan cukup air. Permukaan
tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0
sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak
ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
1. Cabai Kecil
Jenis cabai kecil atau sering disebut cabai jemprit . Cabai jenis ini
memiliki karakteristik ukuran buah kecil, panjang 2-2,5 cm dan lebar 5
mm, serta berat 0,65 g/buah. Pada saat masih muda, buah berwarna hijau
dan pada saat masak berubah menjadi merah (Rukmana, 2002).
6
Gambar 2.1. Jenis Cabai Rawit Kecil
2. Cabai Ceplik
3. Cabai Putih
7
2.1.2 K andungan gizi dan manfaat cabai rawit
Table 2.1 Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Cabai Rawit
8
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap
jenis radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Ditinjau dari "massa" nya, radiasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
9
dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk
ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak
langsung.
10
medik, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja radiasi di
fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di bidang industri:
radiografi, logging, pabrik lampu.
Beberapa radiasi dapat berbahaya, namun radiasi juga banyak
dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan seperti radioterapi. Selain
untuk radioterapi pada saat ini radiasi lebih dikemabangkan sebagai
metode untuk pengawetan bahan makanan, yang disebut sebagai teknik
iradiasi. Iradiasi bertujuan untuk mengurangi atau bahkan membasmi
mikroorganime atau penyakit yang terbawa oleh makanan.
Persamaan 1
11
Co-60 dalam keadaan tidak stabil, meluruh memancarkan dua sinar
gamma dengan energi masingmasing sebesar 1,17 MeV dan 1,33 MeV
dengan waktu paruh 5,27 tahun. Suatu bahan yang terpapar radiasi akan
menerima radiasi yang besarnya sebanding dengan lamanya paparan
adalah radiasi. Besar radiasi yang diterima bahan tersebut dinamakan dosis
radiasi. Secara matematis dosis radiasi dituliskan pada persamaan 2.
D(Gy) = Dt
Persamaan 2
Dengan D adalah dosis radiasi dalam Gy. D adalah laju dosis dalam Gy.s-1
dan t adalah lama paparan radiasi dalam s.
Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga
jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat
mengakibatkan ketidakstabilan atom sehingga berubah sifat menjadi
12
radioaktif. Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain
60Co, 24Na, 32P, 51Cr, 99Tc dan 131I.
Untuk itu maka perlu dicari dosis optimum yang dapat efektif
menghasilkan tanaman mutan yang pada umumnya terjadi pada atau
sedikit dibawah nilai LD50 (Lethal Dose 50). LD50 adalah dosis yang
menyebabkan 50% kematian dari populasi yang diradiasi.
13
Pemberian dosis yang terlalu tinggi akan menghambat pembelahan
sel yang menyebabkan kematian sel yang berpengaruh terhadap proses
pertumbuhan tanaman, menurunnya daya tumbuh dari tanaman dan
morfologi tanaman. Tetapi dosis radiasi yang terlalu rendah tidak cukup
untuk memutasi tanaman karena frekuensi mutasi yang terlalu rendah
hanya menghasilkan sedikit sektor yang termutasi (Hammed et al., 2008).
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
signifikan untuk menjawab rumusan penelitian atau pertanyaan yang akan
dilaksanakan.
16
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme yang menekankanpada cara berpikir induktif yang
menghasilkan data deskriptif, tidak berupa prosedur statistika yang
luarannya berupa simpulan makna yang mendalam dari sekumpulan
generalisasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini seperti yang dikutip Miles
& Huberman dalam bukunya Qualitative Data Analisis menggunakan
prosedur model analisis mengalir (Flow Analysis Models) melalui alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:
17
Pengumpulan data adalah proses dimana penyusun mencari
data melalui jurnal, buku, dan karya tulis lainnya yang
berkaitan dengan rumusan masalah yang nantinya akan menjadi
sumber dari pokok bahasan dalam pembahasan. Pengumpulan
data dilakukan penyusun dengan metode skimming (membaca
sekilas), dan membaca scanning (membaca dengan memindai).
Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan
membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga
data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan
memudahkan dalam penarikan kesimpulan.Banyaknya jumlah
data dalam dan kompleksnya data, diperlukan analisis data
melalui tahap reduksi.
Penyajian data (data displays)
Penyajian data adalah sejumlah informasi yang tersusun dan
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan lebih lanjut.Penyajian data cenderung
mengarah pada penyederhanaan data kompleks ke dalam
bentuk yang sederhana sehingga mudah dipahami.
Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)
18
Gambar 3.1 skema bagan analisis data kualitatif
Jenis data yang digunakan penulis dalam penilitian ini adalah data
primer dengan melakukan observasi dan data sekunder yaitu, data yang
diperoleh dari jurnal, buku dokumentasi, dan internet.
1. Dokumentasi
2. Studi literature
19
- Buku Fisiologi tumbuhan, pengertian pertumbuhan
- I.B Alit Swamardika, pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap
kesehatan manusia.
- Gusti Ngurah Sutapa dan I Gede Antha Kasmawan, efek
induksi mutasi radiasi gamma pada pertumbuhan tanaman tomat.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Efek paparan sinar gamma terhadap tanaman cabai
21
penelitian kemudian dianilisis perbandingan kualitas pertumbuhan
tanaman cabai yang diradiasi dengan sinar gamma dalam 5 variasi
dosis radiasi dengan pertumbuhan tanaman cabai tanpa paparan
radiasi sinar gamma. Data hasil dapat diihat di table berikut ini:
Table 2.2 hasil pengamatan pertumbuhan cabai
22
Berdasarkan table 2.2 di atas dapat dilihat bahan
perbandingan pertumbuhan cabai setelah dipapari radiasi gamma,
tanaman cabai yang memiliki pertumbuhan yang bagus adalah
dengan paparan snar radiasi gamma sebesar 75 Gy, hal ini dapat
dilihat dari pengamatan terakhir terdapat tinggi rata – rata tanaman
25,37 cm dan lebar daun rata – rata tanaman 3,97 cm serta banyak
daun rata – rata 16 daun. Pada dosis 75 Gy ini merupakan
pertumbuhan yang paling bagus dan sangat efektif untuk
pertumbuha cabai dibandingkan dengan pemberian dosis lainnya.
Bahwa semakin tinggi dosisi iradiasi yang digunakan dapat
menurunkan tinggi tanaman. Penurunan tinggi tanaman tersebut
dapat terjadi karena iradiasi dapat menyebabkan molekul –
molekul sepanjang jalur ion yang tertinggal karena iradiasi yang
menyebabkan mutasi gen atau kerusakan kromosom.
1. Hasil tinggi tanaman cabai rawit
23
Gambar 4.2 grafik pengaruh radiasi gamma Co-60 terhadap pertumbuhan
(tinggi) tanaman cabai pada hari ke 20.
24
Gambar 4.4 grafik pengaruh radiasi sinar gamma Co-60 terhadap (tinggi)
tanaman cabai rawit pada hari ke 40
Gambar 4.5 grafik pengaruh radiasi sinar gamma Co-60 terhadap tinggi
tanaman cabai rawit pada hari 50
25
Gambar 4.6 grafik pengaruh radiasi gamma Co-60 terhadap tinggi
tanaman cabai rawit pada hari ke 60
26
Gambar 4.8 grafik pengaruh radiasi sinar gamma Co-60 terhadap
pertumbuhan (lebar daun) tanaman cabai pada hari ke 20
27
Gambar 4.10 grafik pengaruh radiasi sinar gamma Co-60 terhadap
pertumbuhan (lebar daun) tanaman cabai pada hari ke 40
28
3. Hasil banyak daun tanaman cabai
29
Gambar 4.14 grafik pengaruh radiasi sinar gamma Co-60 terhadap
pertumbuhan (banyak daun)cabai pada hari ke 30
30
Gambar 4.16 grafik pengaruh radiasi gamma Co-60 terhadap pertumbuhan
(banyak daun) tanaman cabai pada hari 50
31
4.3 Dosis sinar gamma
32
bebas (Lagoda,2012). Radiasi sinar gamma memilliki energy tinggi
dan mampu menembus bagian terbuka dari sel dan jaringan tumbuhan,
bahkan DNA dari bahan tanaman pun mungkin akan mengalami
perubahan ekstrim karena langsung terpapar radiasi atau melalui
pembentukan radikal bebas yaitu reaktif oksigen spesies (ROS) seperti
hydrogen peroksida dan ion hidroksi (Majeed et al., 2017; Majeed et
al., 2018). Hasil penelitian mutagenesis menunjukkan bahwa DNA
suatu organisme yang terpapar radiasi bila terjadi perbaikan DNA
maka organisme tersebut mampu bertahan hidup. Sebaliknya, bila
organisme yang terpapar radiasi tidak mampu melakukan perbaikan
DNA maka akan terjadi penurunan viabilitas dan organisme tersebut
tidak mampu bertahan hidup (Shu et al,2012).
Intensitas radiasi sinar gamma mempengaruhi ekspresi dari
keragaman secara morfologi, anatomi, biokimia, struktur, dan fisiologi
tanaman. Hal ini menyebabkan perubahan struktur selular sel dan
metabolisme seperti: proses dilasi dari membrane tilakoid, perubahan
fotosintesis, system atioksidatif, dan terjadi akumulasi fenolik (Kim et
al., 2004; Wi et al., 2005). Radiasi sinar gamma dosis tinggi yang
diapikasikan pada biji mampu mengganggu sintesitas protein,
keseimbangan hormone, pertukaran udara pada daun, pertukaran air,
dan aktivitas enzim (Hameed et al., 2008). Perlakuan mutagen sinar
gamma dapat merusak DNA dan mengganggu mekanisme perpasangan
DNA, sehingga mutan baru secara acak dan dapat diwariskan.
Perubahan dapat terjadi juga di organel sitoplasma dan menghasilkan
juga perubahan kromosomal atau mutasi genomic. Perubahan yang
terjadi secara langsung akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pada teknik pemuliaan perlakuan induksi
mutasi dengan radiasi yang diharapkan adalah dapat menimbulkan
perubahan fisiologi yang rendah dan menghasilkan variasi genetic.
Muategenesis bertujuan untuk mempengaruhi kompatibilitas, tinggi
tanaman, masa berbunga, warna buah, pematangan buah, dan
ketahanan terhadap penyakit serta serangga (Piri et al., 2011).
Pemuliaan tanaman dengan mutasi radiasi bersifat radiosensitive,
sehingga respon yang terjadi dipengaruhi oleh dosis iradiasi yang
diberikan. Beberapa proses fisiologis dapat terpengaruh dan terjadi
penurunan sifat pada aplikasi radiasi sinar gamma dosis tinggi (Maity
et al., 2005).
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari data yang dikumpulkan oleh penulis dari
berbagai jurnal bahwa:
1. Efek dari sinar gamma atau iradiasi terhadap tanaman cabai ialah
perubahan genetic dan kerusakan fisiologi yang dapat langsung
dikenali, namun kerusakan tersebut tidak akan menurun kepada
generasi berikutnya dengan kata lain hanya terjadi pada satu
generasi saja.
2. Pertumbuhan dari tanaman cabai yang dipengaruhi radiasi sinar
gamma Co-60 dapat dilihat pertumbuhannya melalui grafik dan
table yang telah disediakan. Penelitian meliputi tinggi tanaman,
lebar daun dan banyak daun. Dari ketiga aspek tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan radiasi sinar gamma dapat
menghambat pertumbuhan maupun tidak tergantung dari dosis
yang diberikan saat penelitian, namun sejauh ini tidak memberikn
hambatan yang berarti.
3. Dosis yang diberikan yaitu 5 variasi, yaitu control (0), 25, 50, 75,
100, dan 125. Pada dosis yang diberikan awal yaitu control (0)
belum menunjukkan reaksi, lalu pada dosis 75 Gy pertumbuhan
atau perubahan terjadi. Ketiga nya mengalami hal yang sama,
namun semakin banyak dosis yang berikan tidak membuat tanaman
semakin membaik, yang terjadi ialah sebaliknya. Tanaman cabai
mati mengering.
4. Cara radiasi sinar gamma bekerja ialah mempengaruhi suatu DNA
dari tumbuhan. Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan
paparan sinar gamma maka tumbuhan tesebut mampu bertahan
34
hidup, begitupula sebaliknya. Intensitas radiasi sinar gamma
mampu mempengaruhi banyak hal yaitu, keragaman morfologi,
fisiologi, anatomi, biokimia, hingga struktur sebuah tanaman.
Radiasi sinar gamma dengan dosis tinggi yang diaplikasikan pada
biji mampu sintesitas protein, keseimbangan hormone, dan
aktivitas enzim.
5.2 Saran
Untuk proses iradiasi tanaman cabai rawit menggunakan paparan
sinar gamma perlu dikaji ulang atau penelitian sebanyak mungkin sehingga
dapat menghasilkan varietas tanaman cabai rawit yang baru, dan mampu
membantu para petani cabai untuk mendapatkan varietas yang bermacam –
macam di masa depan. Dari tingkat kepedasan cabai rawit, dan bentuk cabai
rawit. Diharapkan dapat dihasilkan melalui proses tanam iradiasi. Dan tentu
saja standard kelayakan atau keselamatan juga harus diperhatikan, mengingat
teknik tanam yang menggunakan radiasi beresiko tinggi terhadap lingkungan
sekitar.
35
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Anas Mubarok 2018, Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Co – 60
terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit
Fitri Darmayanti 2021, Potensi Pemuliaan Mutasi Radiasi Sebagai Upaya
Peningkatan Variasi Genetic Pada Tanaman Hias
I.B Alit Swamardika 2009, Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Terhadap Kesehatan Manusia
Gusti Ngurah Sutapa dan I Gede Antha Kasmawan 2016, Efek Induksi Mutasi
Radiasi Sinar Gamma Co – 60 pada Pertumbuhan Fisiologis Tanaman
Tomat
Shairul Rizdiyandi Omar, Osumanu Haruna Ahmed, Shaharudin Saamin and
Nik Muhammad Ab. Majid 2018, Gamma Radiosensitivity Study on Chili
Seung Gon Wi, Byung Yeoup Chung , Jae-Sung Kim, Jin-Hong Kim, Myung
Hwa Baek, Ju-Woon Lee, Yoon Soo Kim 2017, Effects of Gamma
Irradiation on Morphhological Changes and Biological Responses in
Plants
Monthida Thisawech, Orapin Saritnum, Sureeporn Sarapirom , Kittikhun
Prakrajang and Wannausa Phakham 2019, Effects of Plasma Technique
and Gamma Irradiation on Seed Germination and Seedling Growth of
Chili Pepper
36
LAMPIRAN – LAMPIRAN
37