Anda di halaman 1dari 15

Karya Ilmiah Biologi

PENGARUH CAHAYA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN CABAI RAWIT


( Capsicum Annuum L. )

Disusun oleh kelompok 4 :


1. Fera Rahmawati
2. Wida Noviana
3. Dela Rahmadani
4. Aria Apriansyah
5. Fadil Odi Saputra
6. Jefri Setiawan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas semua rahmat dan perlindungan
yang diberikan-Nya sehingga laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Cabai Rawit” ini kami susun
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi. Tentu suksesnya
hasil laporan praktikum ini berkat bimbingan dari semua pihak yang
membantu kami selama pembuatan makalah ini. Dengan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah swt., yang telah memberikan kami karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Hanna Selviana Conis selaku guru mata pelajaran Biologi.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan praktikum ini masih


jauh dari kesempurrnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kami
dan teman-teman yang membutuhkan dan membacanya.

Semaka,

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah
penerang bagi dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan yang khususnya berklorofil
contoh yang diteliti saat ini tanaman cabai rawit, cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar bagi
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan tanaman cabai rawit meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya pada saat
perkecambahan tanaman cabai rawit berlangsung akan menimbulkan gejala
etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun layu dan
daunnya berukuran kecil dan tipis. Semua ini dikarenakan tidak adanya
cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan
sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tanaman cabai rawit yang tumbuh di tempat
terang menyebabkan pertumbuhan batang lebih lambat dan pendek, daun
lebih lebar, lebih hijau tampak segar dan batang saat berkecambah lebih
kokoh.
Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bertani, juga memiliki lahan yang ditanami rempah-rempah, khususnya
tanaman cabai rawit. Namun, dibalik semua kegunaanya, pertumbuhan
tanaman cabai rawit yang baik itu dipengaruhu beberapa faktor, salah
satunya pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman cabai rawit. Permasalahan ini sebagai poin penting dalam
pembuatan makalah untuk membuktikan teori yang sudah ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
cabai rawit?
2. Apa perbedaan pertumbuhan ditempat terang dan gelap?
3. Dari keduanya mana yang lebih cepat tumbuh?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi laju pertumbuhan cabai rawit?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan cabai rawit.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan ditempat gelap dan terang.
3. Mengetahui mana yang lebih cepat tumbuh antara pertumbuhan
ditempat terang dan gelap.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan cabai
rawit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara
kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel & bersifat irreversibel
(tidakdapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis. Perkembangan
adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan
tubuh organisme. Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh
interaksi antara faktor internal (gen dan hormon) dan faktor lingkungan
(eksternal) misalnya; suhu, oksigen,cahaya, dan kelembapan. Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna
yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu,
tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji. Perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan
monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji
menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak
kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat
dipermukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang
memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada
dibawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan
pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.

B. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan


Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya
tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat
berkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya
berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat (tidak hijau).

Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat


memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.
Pertumbuhan tanaman yang berada di tempat gelap akan lebih cepat dan
batangnya akan lebih panjang. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh hormon
auksin. Cahaya dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena cahaya
dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Hormon
auksin adalah hormon pertumbuhan yang di produksi secara alami oleh
tanaman. Apabila ujung tanaman terkena cahaya maka auksinnya akan
terurai atau rusak dan menyebabkan pertumbuhan akan terhambat.
Sedangkan pada sisi yang tidak terkena cahaya, auksinnya masih banyak,
dan pertumbuhan dapat terjadi dengan cepat.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cabai
rawit.
-Faktor Eksternal :
1. Suhu
2. Cahaya
3. Air
4. Nutrisi
5. Kelembapan Udara

-Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu


1. Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai
faktor hereditas.
2. Faktor Interseluler : hormon.

D. Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit


Urutan taksonomi tumbuhan cabai rawit :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnolipsida ( Tumbuhan berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridse
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (Suku terung-terungaan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.

E. Deskripsi Tanaman Cabai Rawit


Tanaman cabai rawit merupakan jenis tanaman yang memiliki kayu
bercabang dan tumbuh dengan tegak. Batang cabai umumnya berwarna
hijau dan berkayu, panjangnya dapat mencapai 30,75 dan berdiameter 1,5 - 3
cm. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung
bagaimana pemanfaatannya. Cabai rawit mengandung vit B6, asam folat,
polassium, dan beta karoten yang dapat mencegah kita dari serangan
penyakit jantung.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam
memperoleh data penelitian, saya melakukan percobaan langsung untuk
membandingkan laju pertumbuhan tanaman-tanaman cabai rawit dengan
intensitas cahaya yang berbeda yakni : terang, redup dan gelap. Penelitian
dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha
mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi
yang terkontrol.

B. Sasaran Penelitian
Populasi adalah sekelompok objek penelitian atau sekelompok subjek
dimana kesimpulan akan digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini
adalah tanaman terung-terungan. Sampel adalah bagian anggota populasi
yang mewakili populasi. Sampel dari penelitian ini adalah biji cabai rawit.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Tanggal : 5 Agustus 2023
Tempat : Halaman rumah

D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Dalam penelitian ini digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian
dengan mempertimbangkan faktor tenaga, biaya dan waktu. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisisnya dengan menggunakan referensi dari berbagai
sumber, baik dari buku-buku yang relevan, internet maupun data yang
diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

E. Variabel
-Variabel bebas : Cahaya (terang, gelap)
-Variabel control : Jenis cabai rawit, air, media tanah, polybag, pupuk
(arang sekam)
-Variabel terikat : Laju pertumbuhan tanaman cabai rawit

F. Alat dan Bahan Penelitian


Alat-alat :
1. Polybag
2. Tanah
3. Air
4. Penggaris
5. Sekop kecil

Bahan-bahan :
1. Cabai rawit

G. Langkah kerja
a. Tahap Penyemaian
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Merendam biji cabai rawit selama ± 5 jam dalam baskom.
3. Menyiapkan media tanam, dengan intensitas cahaya yang berbeda
4. Memberikan nama sample A untuk intensitas cahaya tinggi,
sample B untuk intensitas cahaya rendah.
5. Menanam biji cabai rawit dengan kedalaman ± 1 buku jari tangan.
6. Menyiram setiap 2 hari sekali.
7. Mengamati pertumbuhan tanaman semai.
b. Tahap Penelitian
1. Menyediakan 2 polybag dan mengisinya dengan tanah kondisi
sama.
2. Memindahkan tanaman tersebut kedalam polybag.
3. Menyiram tanaman 2 hari sekali setiap sore.
4. Mengamatinya dan mengukur tinggi tiap tanaman setiap 3 hari
sekali dan menuliskan ditabel pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan (dalam cm)

Intensitas Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke 6


cahaya
Terang - 0,1 1,7 2,7 3,6 4,7
Gelap - 0,4 2 3,8 4,9 5,9

B. Uji Hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman cabai rawit
berbeda antara cahaya terang dan gelap. Cahaya yang berbeda dapat
mempegaruhi laju pertumbuhan tanaman. Itu menunjukkan bahwa cahaya
sangat berpengaruh terhadap tanaman cabai rawit, dan tanaman cabai rawit
akan lebih cepat tumbuh apabila disimpan pada cahaya yang gelap ini
dikarenakan tidak rusaknya hormon auksin akan tetapi dari batang.

C. Hipotesis
Jika tumbuhan cabai rawit diletakkan di ruang yang langsung terkena
cahaya matahari, maka pertumbuhannya akan lebih lambat dan berbatang
pendek. Namun dalamnya tampak lebih lebar, tebal, hijau, tampak segar dan
batang berkecambah tampak kokoh.
Jika pada ruang yang kekurangan cahaya maka batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis dan
berwarna pucat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari rumusan masalah dan hipotesis yang dilakukan sebelumnya, serta
didukung oleh tabel dari hasil percobaan dan penelitian laju pertumbuhan
cabai rawit terhadap berbagai intensitas cahaya terbukti bahwa tanaman
cabai rawit yang disimpan pada cahaya yang gelap tumbuh lebih baik.

B. Saran
Adapun saran kami adalah :
1. Letakkanlah tanaman di tempat yang dapat memperoleh cahaya matahari
agar tumbuh dengan baik dan memiliki batang yang kokoh dan daun yang
segar, namun tidak semua tanaman dapat terkena penyinaran langsung
melainkan ada tanaman yang akan tumbuh segar apabila di tempatkan di
tempat yang redup.
2. Upayakan agar tanaman yang kita tanam memperoleh cahaya matahari
yang cukup dalam pertumbuhan tanaman agar tanaman dapat tumbuh
dengan komdisi baik.
Lampiran
Cahaya terang
Cahaya gelap

Anda mungkin juga menyukai