Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERKECAMBAHAN BIJI TANAMAN CABAI RAWIT
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Gur Paradilla
Kelas : XII.IPA
Nomor absent : 11
Guru Pemimbing : Ema Yusita S,pd

SMA ISLAM AZ-ZAHRAH


TAHUN AJARAN 2013-2014

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi
manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu , bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan , meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan cahaya saat
perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).
Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin
untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang
menyebabkan tumbuhan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun
berkembang baik lebih lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk Indonesia
tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal
dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang
sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia
juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai
rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan cabai rawit. Mengapa hal itu
bisa terjadi?.Mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.
Oleh sebab itu , kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan makalah
kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar.

1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
rawit?
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman cabai rawit yang diletakkan dalam ruangan (kurang
cahaya) dan tanaman cabai rawit yang diletakkan di luar ruangan (yang mendapatkan banyak
cahaya)?

1.3 Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah,jika tanaman cabai rawit diletakkan di luar ruangan maka
pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar,tebal,hijau tampak segar dan
batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika tanaman cabai rawit diletakkan di dalam ruangan
maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah,daunnya berukuran kecil,tipis dan
berwarna pucat tidak hijau.

1.4 Definisi Operasional Variabel

A.

Bebas

Pertumbuhan dalam penelitian ini digunakan perlakuan pada 2 tanaman yang diletakkan di dalam
ruangan yang tertutup dan tidak terkena cahaya matahari. Serta, 2 tanaman cabai rawit yang
diletakkan diluar dan terkena cahaya matahari secara langsung.
B.Terikat
Mengamati pertumbuhan cabai rawit dari menghitung jumlah daun dan mengukur tinggi batang tiap 3
hari sekali selama 2 minggu.

1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari
pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat kembali ).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh
organisme.

2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Faktor Eksternal :
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )

Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis,
Untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi,
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunya berukuran lebih kecil,
tipis, dan berwarna pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada intensitas ( kuat penyinaran ) saja, namun ada
factor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian
yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick pada tahun 1984, menunjukkan bahwa cahaya yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang
660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm
memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespons terhadap spectrum cahaya
adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang
mengabsorpsi cahaya
Faktor Internal, dibagi menjadi dua, yaitu :
Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
Faktor Interseluler : hormon.

2.3 Hormon Pada Tumbuhan Yang Mempengaruhi pada Percobaan Kami


Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda, embrio dalam sel.
Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, diferensiasi,
percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan bakal buah, fototropisme dan gravitropisme.

2.4 Klasifikasi tanaman Cabai Rawit


Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30
spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum, diantaranya adalah lima spesies yang telah
dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C. pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis
: Dicotyledone
Ordo
: Tubiflorae
Familia
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum annuum L.

BAB III
CARA KERJA
3.1 Alat dan bahan
1. buah pot yang berisi tanah
2. Penggaris
3. 10 biji cabai rawit yang sudah dikeringkan
4. Air
5. Cahaya matahari

3.2 Langkah kerja


1. Menentukan variable variable.
- variable bebas : cahaya matahari
- variable terikat : tinggi tanaman cabai rawit, warna daun, dan kokoh tidaknya tanaman cabai rawit
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot I dan meletakkanya ke dalam ruangan.
4. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot II dan meletakkanya ke luar ruangan

5. Menyirami tanaman cabai rawit seyiap sore hari


6. Mengukur tinggi tiap tiap tanaman cabai rawit setiap 2 hari sekali
7. Mengamati perbedaan perbedaan yang terjadi antara tanaman pot I dan pot II misalnya, jumlah
daun, warna daun, dan kokoh tidaknya batang tanaman cabai rawit.
8. Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan ke dalam table hasil penelitian.

BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Tabel dan hasil penelitian
Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang kami tanam hanya 3 biji yang mengalami perkecambahan.
Karena itu kamai hanya mengamati dan mengukur tiga biji yang mengalami perkecambahan tersebut.
Tabel hasil penelitian pot I
( tanaman cabai rawit dalam ruangan )

PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN


DARI HARI KE HARI
PENGAMATA

TANAMA

TANAMA

TANAMA

TANAMA

KETERANGA

N
Hari Pertama
Hari kedua

N 1

N 2

N 3

N 4

0
0,5 cm

0
1cm

0
0

0
0,5 cm

Mengalami
perkecambahan

2cm
4cm

3cm
5cm

2cm
4cm

2,5 cm
4,3 cm

Muncul daun
Daun 2 helai,
pucat, batang
tidak kokoh

4,5 cm

6cm

5cm

5,16 cm

Batang
melengkung

Hari keenam

5cm

6,5cm

5,5 cm

5,67 cm

Daun 2helai,
tipis kecil. Pucat,
melengkung

Rata-rata

2,6

3,5

2,75

3,02

Hari ketiga
Hari keempat

Hari kelima

Tabel hasil penelitian pot II


( tanaman cabai rawit di luar ruangan )

PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN


DARI HARI KE HARI

PENGAMATA

TANAMAN
1

TANAMAN
2

TANAMAN
3

TANAMAN
4

KETERANGAN

HARI PERTAMA
HARI KEDUA

0
0,5 cm

0
0,7 cm

0
0,5 cm

0
0,56 cm

MENGALAMI
PERKECAMBAHAN

HARI KETIGA

2 cm

2 cm

1,7 cm

1,9 cm

Muncul daun

HARI KEEMPAT

2,3 cm

2,1 cm

2,1 cm

2,16 cm

Daun 3helai,lebat tebal,


warna hijau

HARI KELIMA

3 cm

2,8 cm

2,7 cm

2,83 cm

Daun 3helai, lebat


tebal, batang tegak

HARI KEENAM

3,2 cm

3cm

3 cm

3 cm

Daun 4
helai,lebar,warna hijau,
batang tegak dan
kokoh

RATA-RATA

1,8

1,7

1,7

4.2 Analisa data


- Tanaman cabai rawit pada pot I ( dalam ruangan )
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan daunnya
lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung.
Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya
tidak kuat. Tanaman di pot I ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari
disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat
dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjanga sel sel tumbuhan dapat bekerja
secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu
menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena
tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
- Tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, berwarna hijau
lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh
Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang
cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman
tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah
yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan
banyak.

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
Tanaman di dalam ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih
tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh.
Tanaman di luar ruangan pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan tebal, berwarna
hijau, batang tegak dan kokoh.
2.Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.

5.2 SARAN
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail
dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya dan kurang cahaya matahari.

Anda mungkin juga menyukai