Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI


KACANG HIJAU

Disusun oleh:
Dielvano
Barbie Chenious
Eden Zevanya Sagala
Monica Chandra Susanto
Angeline Stefany Pricilia

XII IPA
SEKOLAH LENTERA HARAPAN MEDAN
TA 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Cahaya matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat dipungkiri bahwa
diperlukan oleh kelarasan kelangsungan kehidupan makhluk hidup, salah satunya
tumbuhan-tumbuhan. Bagi hewan, tanaman, manusia, cahaya matahari juga berfungsi sebagai
penerang. Cahaya matahari dibutuhkan bagi tumbuhan yang berklorofil dibutuhkan untuk
proses fotosintesis.

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain
dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh
di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah
tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan
untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena
itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang
sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih
cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari
maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak
mendapat sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada
pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
1.2 RUMUSAN MASALAH
● Apa pengaruh cahaya matahari terhadap warna daun?
● Apa pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan barang?
● Apakah ada perbedaan waktu munculnya tunas pada pot yang terkena cahaya
matahari dengan pot yang tidak terkena cahaya matahari?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa pengaruh yang diberikan
cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
BAB II
KAJIAN TEORI

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.


Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil. Setelah tumbuh hingga mencapai
ukuran dan usia tertentu, akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembanganbiakan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis yang bersifat
kuantitatif dan dapat dilihat. Pertumbuhan tumbuhan terbagi menjadi 2 jenis yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan


meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak
tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat diujung batang dan ujung
akar. Akhirnya, bakal akar dan bakal batang akan membentuk sistem akar dan sistem tajuk.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah
yaitu; daerah pembelahan, daerah pemanjangan, daerah diferensiasi.

Daerah pembelahan adalah daerah yang sel-selnya aktif membelah. Daerah ini berada
pada ujung akar dan ujung batang. Daerah pemanjangan adalah daerah yang berada di
belakang atau setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel akan mengalami pemanjangan
dan pembesaran. Akibatnya, tumbuhan pun akan menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Daerah diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral
yang akan menjadi cabang.

Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder seperti


pada jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Semakin tua
umur tumbuhan, batang tumbuhan dikotil akan semakin besar. Hal ini disebabkan adanya
proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi karena aktivitas meristem
lateral yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen).

Perkembangan adalah suatu proses perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan suatu
organisme yang bersifat kualitatif (tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan).
Ciri-ciri perkembangan:
- Bersifat kualitatif (tidak dapat diukur)
- Mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
- Terjadi perubahan bentuk (morfologis)
- Terjadi proses pembentukan jaringan
- Terjadi peningkatan fungsi kerja organ tubuh atau jaringan tubuh (diferensiasi)

Perkembangan pada tumbuhan dapat terlihat dengan bertambahnya organ-organ


tumbuhan, seperti daun, bunga, dan buah.

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dibagi menjadi dua,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau adalah genetik, yang mampu mengendalikan hormon untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Hormon tumbuhan antara lain adalah auksin, giberelin, sitokinin,
asam abisat, dan etilen. Asam auksin mampu bekerja dan membuat tunas memanjang ke atas
serta tumbuh cepat di tempat yang gelap. Hal ini disebut proses etiolasi.

Hormon giberelin mampu mempercepat pertumbuhan dan dapat melakukan proses


partenokarpi yaitu buah yang muncul tanpa adanya proses pembuahan. Lalu ada asam absisat
yang berfungsi menghambat pertumbuhan atau dormansi biji. Gas etilen berfungsi
mempercepat proses pemasakan buah, hormon kalin yang berfungsi merangsang
pertumbuhan daun serta asam traumalin yang dapat memperbaiki bagian yang luka atau
regenerasi. Selanjutnya ada faktor eksternal diantaranya ada nutrisi, cahaya, suhu,
kelembapan, dan aerasi. Nutrisi merupakan zat zat makanan yang diperlukan sebagai sumber
energi dan penyusun komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur makro dan mikro. Unsur makro
adalah zat yang diperlukan dalam jumlah banyak antara lain karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, fosfor, potasium dan magnesium. Sedangkan unsur mikro adalah zat yang
diperlukan dalam jumlah yang sedikit, terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, kobalt,
natrium, boron, klor, dan molibdenum. Gejala yang timbul akibat defisiensi unsur hara yakni
defisiensi nitrogen yang menyebabkan tumbuhan jelek berwarna hijau muda, defisiensi
potasium yang menyebabkan tumbuhan memiliki tunas yang kecil, defisiensi fosfor yang
menyebabkan tumbuhan jelek berwarna hijau kebiruan, dan defisiensi magnesium yang
menunjukkan gejala klorosis atau daun tidak berwarna hijau karena kekurangan klorofil.

Faktor eksternal kedua adalah cahaya. Cahaya berhubungan dengan kerja hormon
auksin, jika tumbuhan dalam kondisi tidak ada cahaya, maka auksin bekerja lebih optimal
dan memacu pembelahan dan pemanjangan sel. Tumbuhan memiliki respons terhadap lama
penyinaran. Respons tersebut dapat berupa pertumbuhan atau produksi. Respons tumbuhan
terhadap lama waktu terang dan gelap disebut fotoperiodisme, dan tumbuhan dapat dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu tanaman hari pendek, tanaman hari panjang, tanaman hari
sedang, dan tanaman hari netral.

Selanjutnya ada suhu. Dengan suhu yang optimal, maka enzim akan bekerja lebih
optimal, jika tidak maka reaksi kimia sel akan terganggu. Lalu ada kelembaban. Jika
Kelembaban rendah maka laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat mineral
juga meningkat. Dan yang terakhir ada aerasi. Aerasi berkaitan dengan kandungan oksigen di
dalam tanah. Tanah dengan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Jika aerasi tidak
baik maka proses respirasi akar terganggu terkhususnya dalam penyerapan nutrisi.

Variabel bebas mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau Cahaya matahari. Cahaya


matahari mempengaruhi pertambahan tinggi batang, arah tumbuh batang, dan warna daun.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Tempat : Sekolah lentera harapan medan (depan kelas 12 IPA & toilet lantai 3)
Waktu : 7 Agustus 2023 - 14 Agustus 2023

3.2 VARIABEL
Variabel yang mencangkup penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas : Cahaya matahari
b. Variabel terikat : Pertumbuhan kacang hijau
c. Variabel kontrol : Tanah, Air
3.3 ALAT DAN BAHAN
● Alat :

No. Nama Jumlah

1. Polybag 2 buah

2. Tanah secukupnya (memenuhi polybag)

● Bahan :

No. Nama Jumlah

1. Biji kacang hijau 10 biji

2. Air secukupnya

3.4 CARA KERJA


1. Siapkan polybag yang telah berisi tanah
2. Lubangi tanah lalu taburkan setiap lubang dengan 1 biji, 1 buah polybag berisi 5 biji
3. Lalu tutup lubang
4. Letakkan 1 buah polybag di luar kelas dan 1 buah polybag di toilet
5. Sirami tanaman dan amatilah setiap hari
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

4.1 TABEL DATA

Hari & Tanggal Perlakuan Keterangan

P⁰ P¹

9 Agustus 2023 0 0 -

10 Agustus 2023 0.5 cm 1 cm Keseluruhan biji, muncul tunas pada hari


kedua

11 Agustus 2023 1 cm 5.6 cm Tunas yang tidak terkena cahaya


matahari tumbuh lebih cepat

12 Agustus 2023 - - -

13 Agustus 2023 - - -

14 Agustus 2023 9.3 cm 24.1 cm Batang tanaman yang tidak terkena


cahaya matahari tumbuh lebih cepat
dibanding batang tanaman yang terkena
cahaya matahari. Dapat dilihat juga
perbedaan yang dapat dilihat dari batang
yaitu batang tanaman yang terkena
cahaya matahari lebih kokoh dari batang
tanaman yang tidak terkena cahaya
matahari.

15 Agustus 3023 9.6 cm 25.5 cm Terdapat beberapa tanaman tidak


mengalami pemanjangan batang terdapat
tanaman yang batangnya patah dan
terdapat tanaman yang mengalami
pemanjangan batang namun terlihat area
perbedaan warna dari batang tanaman
yang terkena cahaya matahari dan tidak
terkena cahaya matahari.

4.2 PEMBAHASAN
Cahaya matahari pada pertumbuhan kacang hijau mempengaruhi warna daun. Daun
pada tanaman kacang hijau yang terkena cahaya matahari berwarna hijau gelap sedangkan
daun yang tidak terkena cahaya matahari berwarna hijau terang dan sedikit menguning. Daun
yang berwarna hijau terang ini adalah ciri umum dari etiolasi yaitu klorosis. Klorosis adalah
keadaan jaringan tumbuhan yang mengalami kerusakan dalam pembentukan klorofil.
Klorosis membuat berubahnya warna daun hingga menjadi kuning

Cahaya matahari juga berpengaruh pada pertumbuhan tinggi batang tanaman kacang
hijau. Tanaman yang terkena cahaya matahari akan lama mengalami pemanjangan batang
daripada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari. Hal ini disebabkan auksin yang sangat
berperan pada tanaman tanpa cahaya matahari. Pertumbuhan yang terjadi tanpa cahaya
matahari disebut etiolasi. Batang tanaman yang terkena cahaya matahari terlihat bengkok
karena auksin terurai. Batang tanaman yang terkena cahaya matahari terlihat tidak tegak
karena tidak ada cahaya sehingga tanaman tersebut mengarahkan diri ke sumber cahaya.

Kacang hijau yang tumbuh dengan cahaya matahari


Kacang hijau yang tumbuh tanpa cahaya matahari
BAB V
KESIMPULAN

Melalui pertemuan kacang hijau yang kami lakukan dapat dilihat bahwa tanaman
yang terkena cahaya matahari akan lama mengalami pemanjangan batang dari pada tanaman
yang tidak terkena cahaya matahari. Pertumbuhan yang terjadi tanpa terkena cahaya matahari
disebut etiolasi. Batang yang terkena cahaya matahari terlihat bengkok karena auksin terurai
sehingga menyebabkan bengkok. Batang yang tampak terkena cahaya matahari terlihat layu.

Cahaya matahari pada pertumbuhan kacang hijau juga dapat mempengaruhi warna
daun. Daun pada tanaman kacang hijau yang terkena cahaya matahari berwarna hijau gelap
sedangkan daun yang tidak terkena cahaya matahari berwarna hijau terang dan sedikit
menguning. Hal ini adalah ciri umum dari etiolasi yaitu klorosis. Klorosis adalah keadaan
dimana rusaknya atau gagalnya pembentukan klorofil. Klorosis membuat berubahnya warna
daun hingga menjadi kuning.

Anda mungkin juga menyukai