Anda di halaman 1dari 20

Makalah Tentang Pertumbuhan Dan

Tanaman Cabai

Disusun oleh:
Nama : Nazwa Olivia Fadillah
Kelas: XII Mipa 4

Tahun Ajaran 2021 – 2022


Jl. Pancoran No.1, Pelamunan, Kec. Kramatwatu,
Kabupaten Serang, Banten 42161
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal ini. Semoga proposal “Pengaruh
Pada Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Cabai” ini dapat digunakan sebagai
Peneliti pengaruh pemberian air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai.
Selain itu proposal ini telah saya usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya ada banyak pihak yang terlibat dalam
pembuatan proposal ini. Untuk itu, tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu.
Harapan saya yaitu semoga proposal ini membantu
menambah pengalaman dan wawasan bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk dan isi proposal ini
sehingga kedepannya menjadi lebih baik.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, saya juga menyadari bahwa
masih ada kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa
maupun segi lainnya. Akhirnya, saya berharap semoga
proposal “Pengaruh Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Cabai”
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabe atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim dan
termasuk jenis tanaman hortikultura (Rismunandar, 1984), yang
diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan
dan penghangat badan. Dari hal tersebut lebih dikenal sebagai sayuran
rempah atau bumbu dapur.
Produksi nasional cabe rata rata setiap tahunnya adalah 217.351
ton (Hendro, 2002). Oleh karena kebutuhan atau konsumsi yang semakin
meningkat dan persebaran produksinya tidak merata sepanjang tahun di
seluruh daerah, maka menyebabkan harga cabe tidak stabil dan tidak
merata. Di suatu daerah harga cabe dapat mencapai harga yang sangat
tinggi dan di daerah lain sangat murah. Stabilitas harga cabe di pasar
sangat dirasa sulit, terutama bagi para petani. Misalnya pada hari hari
besar (hari raya) dan pada saat tanam (paceklik), harga cabe melonjak
sampai beberapa kali harga pada hari biasa. Tetapi sebalinya, pada hari
hari panen harganya merosot jauh dibawah rata rata harga pasar.
Pada bulan oktober-desember dan februari-april harga cabe di
beberapa kota besar pada umumnya meningkat. Hal ini sesuai dengan
kenyataan, pada bulan bulan tersebut adalah musim hujan lebat.
Sehingga tidak banyak orang bertanam cabe, akibatnya hasil panen
(persediaan) cabe rendah (paceklik), sedangkan permintaan bertambah.
Penanaman cabe merah pada musim hujan merupakan penanaman
diluar musim (off season) yang penuh resiko, karena tanaman cabe
merah tidak tahan terhadap hujan lebat terus menerus. Akan tetapi cabe
merah keriting cukup tahan menghadapi pukulan air hujan tersebut.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang
memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika
tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika,
Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia.
Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk
buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di
Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa
jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika.
Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin.
Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A,
B1 dan Vitamin C.
Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat
digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu
masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6.
Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko),
diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan
penyakit, dll.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana syarat tumbuh tanaman cabai ?
b. Bagaimana teknik budidaya tanaman cabai ?
c. Bagaimanakah tahapan budidaya tanaman cabai?
d. Bagaimana Tanah Yang Baik Untuk Tanaman Cabai?

1.3 Tujuan
1. mengetahui syarat tumbuh tanaman cabai
2. mengetahui teknik budidaya tanaman cabai yang baik dan
benar
3. mengetahui tahapan budidaya tanaman cabai
4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai rawit.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang kami ambil adalah kami dapat mengetahui pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan cabai rawit.
BAB II
Landasan Teori
2.1 Tanaman Cabai
Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji
fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini
dipelajari proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan
terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta
perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. Proses berarti suatu
kejadian di alam yang terjadi secara berkesinambungan. Contoh proses
yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi,
penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata,
asimilasi, transpirasi, perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi
menunjukkan aktivitas benda-benda di alam, apakah itu sel, jaringan,
organ, bahan-bahan kimia atau apa saja. Tugas kedua fisiologi tumbuhan
adalah menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan,
sel dan organ seluler dalam tumbuhan dan juga fungsi setiap komponen
kimia, apakah itu ion, molekul atau makromolekul. Tetapi oleh karena
itu proses-proses dan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung dan
termodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu,
maka tugas ketiga fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan
menjelaskan bagaimana proses-proses dan fungsi-fungsi tadi dapat
bereaksi terhadap perubahan lingkungan (Sastamihardja, 1996).
Inti sari dari semua sasaran fisiologi tumbuhan adalah untuk menyusun
secara detil dan luas (comprehensive) semua kejadian alam yang terjadi
dalam tumbuhan sehingga kita mengerti pertumbuhan, perkembangan
dan gerak yang terjadin pada tumbuhan.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang
memiliki nama ilmiah Capsicum frustescens. Cabe berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua
Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan
terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya.
Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni
Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika. Secara umum cabe
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori,
Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.
Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat
digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu
masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabe


*Di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl.
* Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat
Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
* Dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur,
tidak terlalu liat dan cukup air.
*pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
*pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

2.3 Klarifikasi / Sistematika


Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan erpembuluh)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (biji berada dalam buah dan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)


Sub Kelas : Asteridae

Ordo (bangsa) : Corolliforea / Solanales

Famili (suku) : Solanaceae ( suku terung-terungan )

Genus (marga) : Capsium

Spesies : Capsium frustescens L.

2.4 Jenis-Jenis Cabe Rawit


1. CABE RAWIT CENGEK, cabai jenis ini buahnya agak panjang dan
bentuknya langsing. Untuk panjangnya sekitar 4-6 cm dengan diameternya 0,5-1
cm. Ketika masih muda cabai rawit ini berwarna putih dan apabila sudah matang
akan berubah menjadi merah kekuning-kuningan. Untuk rasanya sangat pedas.

2. CABE RAWIT JEMPRIT, untuk buahnya berbentuk kecil dan pendek,


memiliki panjang sekitar 1-2 cm dengan diameternya 0,5-1 cm. Warnanya hijau,
setelah masak akan menjadi warna merah tua. Biasanya disantap saat buah tersebut
masih berwarna hijau, rasanya tidak begitu pedas. Cabai rawit jenis ini sering kita
makan dengan gorengan, misal tahu goreng, bakwan goreng dan yang lainnya.

3. CABE RAWIT CEPLIK, untuk buahnya sedikit lebih pendek dari cabai
rawit cengek, namun cabai ini lebih gemuk dengan diameternya 1-1,5 cm. Jika
masih muda cabai ini berwarna hijau dan apabila sudah masak menjadi merah.
Untuk rasanya jangan ditanya lagi, ini yang paling pedas dan juga menyengat.
Cabai jenis ini biasa untuk campuran masakan acar, ikan bumbu kuning dan
lainnya
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Faktor Eksternal :

1.Suhu

2.Cahaya

3.Air

4.Nutrisi

5.Kelembapan udara

6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )

Faktor Internal, dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai
faktor hereditas.

2. Faktor Interseluler : hormon.

3.2 Judul:
‘Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Cabai’

3.3 Waktu dan tempat penelitian :


Waktu : pada hari kamis 05 Agustus 2021 pukul 09.45

Tempat meneliti : Halaman Rumah (Terang), Ruang Tamu (Redup), Dibawah


Tempat Tidur (Gelap)
3.4 Tujuan:
a. Mengetahui Pengaruh Cahaya
b. Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Cabai Merah
c. Mengetahui bagaimana Air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman biji
kacang Merah

3.5 Alat dan Bahan:


 Biji Cabai Merah ·
 Tanah ·
 Pot (Plastik) 3 buah ·
 Air
 Pupuk kompos

3.6 Prosedur kerja:


1. Rendam biji cabai merah semalam agar mengetahui yang bagus untuk
ditanam

2. Siapkan bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan

3. Masukan tanah kedalam pot plastik

4. Masukan biji cabai merah yang sudah direndam selama semalam , masukan
biji cabai sebanyak 5 biji

5. Siram tanaman tersebut sehari 2 kali. Dengan jam telah ditentukan

3.7 Variabel :
1.Variabel Bebas ·
 Cahaya Terang ·
 Cahaya Redup ·
 Cahaya Gelap

2. Variabel Kontrol ·

 Jumlah tanaman ·
 Jumlah biji ·
 Takaran siraman ·
 Cahaya (Terang, Redup, Gelap)

3. Variabel terikat ·

 Panjang/ukuran batang kacang merah ·


 Jumlah Daun

Variabel Penelitian

Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu
penelitian. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang
bervariasi. Variabel dibedakan menjadi:

1. Variabel bebas yaitu variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu


faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam
penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah cahaya matahari.

2. Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk


menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak
muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah kecepatan tinggi tanaman.

3. Variabel Kontrol yaitu variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi


sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang
diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang merupakan
variabel kontrol adalah gelas plastic bekas air mineral, ukuran gelas, berat tanah,
jenis/media tanah, interval penyiraman, jumlah air yang disiramkan dan jenis biji
cabai.
BAB IV
DATA HASIL PENELITIAN

Tanggal, bulan dan Media hasil pengamatan Penjelasan Hasil


tahun Pengamatan

05 Agustus 2021 Penanaman benih


cabe

Masih mulai
12 Agustus 2021 muncul
pertumbuhan
Mulai lah muncul
20 Agustus 2021 akar dan daun yang
masih kecil

26 September 2021 Pertumbuhan yang


mulai lebat dan
berkembang
30 September 2021 Daun dan akar
batang nya semakin
terlihat dan semakin
berkembang

Makin tumbuh dan


10 November 2021 berkembang, lalu
saya pindahkan ke
area yang bias
makin tumbuh dan
berkembang
Bagian – bagian
14 November batang sudah mulai
2021 tumbuh membentuk
cabang

16 November Daun nya yang


2021 mulai makin bagus
dan lebat
23 November Pada cabang nya
2021 tumbuh daun yang
mulai membesar

15 Desember Mulai lah muncul


2021 cabe yang sudah
memulai berbuah,
walaupun warna nya
masih bewarna hijau
Batang nya makin
19 Desember tumbuh tinggi, daun
2021 yang mulai
bercabang dan cabe
mulai muncul
banyak dan sudah
ada beberapa yang
matang dan bewarna
merah

Dengan lebat nya


21 Desember daun yang
2021 bercabang dan cabe
yang sudah berbuah
banyak
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan di tempat yang terkena cahaya dan yang tidak
terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji cabai
merah. Apabila ditanam di tempat terang, maka tanaman
kecambah akan tumbuh lebih panjang dari pada normalnya.
Peristiwa itu terjadi karena tidak adanya pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin pada tanaman ditempat gelap. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.
Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang
gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga
daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi
KESIMPULAN
Cabe rawit memiliki nama latin Capsicum annuum L. Pada
tahap perkecambahan sebaiknya dilakukan pada ruangan yang
gelap atau sedikit cahaya matahari karena pada perkecambahan
tanaman belum membutuhkan cahaya matahari karena cadangan
makanan masih tersedia pada biji yaitu pada putih lembaga
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi lembaga.
Untuk dapat berkecambah dengan baik, harus dipenuhi unsur
air, udara, dan panas.
Pada tahap pertumbuhan cabe rawit membutuhkan cahaya
untuk proses pertumbuhannya. Dalam menanam tanaman itu
selain memilih biji yang unggul jua harus dilengkapi dengan
perawatan yang baik. Seperti penyiraman dengan air dan air
beras serta pemberin pupuk NPK jika tanaman sudah berusia
lebih dari 1 bulan. Pemberian pupuk NPK juga tidak boleh
terlalalu dekat dengan tanamannya.
Dari penanaman cabe rawit tersebut proses pertumbuhannya
termasuk pada kategori normal, baik dari umur tanamannya,
ukuran batang daun serta akar.

BAB V
PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan selama membangun sistem dan tentang saran yang
mengenai harapan dan kekurangan dari sistem. Selain itu dalam
bab ini juga terdapat daftar pustaka yang menjadi sumber
pengetauan dalam melakukan penelitian. Mohon maaf jika
dalam penelitian ini mengalami kesalahan atau kurang
maksimal. Sekian dari saya dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai