XII MIA 2
Annisya Erobathriek
Dara Sinantya
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul "Laporan Pengamatan
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kacang Merah" ini dengan baik dan tepat waktu, guna
untuk menyelesaikan tugas pada mata pelajaran Biologi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Shanty selaku guru mata pelajaran
Biologi kelas XII IPA 2 SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang telah membantu
memberi arahan pembuatan laporan pengamatan ini, serta teman-teman yang telah membantu
memberi kritik serta saran kepada penulis.
Laporan pengamatan ini disusun untuk membuktikan adanya pertumbuhan serta
perkembangan yang terjadi pada kacang merah dengan variabel yang berbeda. penulis
berharap laporan ini dapat berguna untuk menambah wawasan para pembaca dalam
mengetahui sera memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kacang
merah.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi,
sehingga penulis menyadari adanya kekurangan dalam laporan ini. oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Tujuan......................................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
D. Hipotesis...................................................................................................................................4
E. Manfaat Penelitian...................................................................................................................5
F. Variabel Penelitian..................................................................................................................5
BAB 2....................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................6
A. Landasan Teori........................................................................................................................6
BAB 3..................................................................................................................................................13
METODE...........................................................................................................................................13
A. Jenis Penelitian......................................................................................................................13
B. Lokasi Dan Jadwal Penelitian...............................................................................................13
C. Alat Dan Bahan......................................................................................................................13
D. Cara Kerja.............................................................................................................................13
BAB 4..................................................................................................................................................14
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................14
A. Hasil........................................................................................................................................14
B. Pembahasan...........................................................................................................................15
BAB 5..................................................................................................................................................16
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
B. Saran.......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
LAMPIRAN.......................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan sumber makanan yang
mengandung nilai gizi tinggi. Kacang merah dikeahui mengandung potasium yang
tinggi, serat, antioksidan folat, zat besi, dan beragam mineral lainnya yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
Air, pupuk, dan cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah. Komposisi air, pupuk, dan cahaya yang diberikan
kepada setiap tumbuhan akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas pada tanaman,
termasuk juga kacang merah. Jumlah daun serta tinggi tanaman akan memperlihatkan
pengaruh dari komposisi yang diberikan dari setiap variabel tersebut.
B. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah dengan perbedaan
komposisi air.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah
yang memiliki perbedaan komposisi air yang diberikan.
C. Rumusan Masalah
1. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah dengan komposisi air dan
pupuk kandang yang berbeda?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang
memiliki komposisi air yang berbeda?
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini kami mengambil hipotesis bahwa :
1. Tanaman dengan komposisi air dan pupuk kandang yang tinggi akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan menjadi baik.
2. Tanaman dengan komposisi air dan pupuk kandang yang rendah akan
menyebabkan tanaman stres dan mengakibatkan pertumuhan dan
perkembangannya terhambat.
1
2
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita
lakukan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi siswa : Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu
pengetahuan siswa tentang faktor cahaya, air, dan media perkecambahan
dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang merah.
2. Bagi guru : Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat
mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek
dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang merah.
3. Bagi petani : Manfaat bagi petani melalui praktikum ini yaitu petani dapat
menerapkan penanaman kacang merah yang lebih efektif dan efisien
4. Bagi masyarakat umum : Manfaat bagi masyarakat umum dengan adanya
praktikum ini yaitu sebagai informasi bagi masyarakat
F. Variabel Penelitian
Terikat : Pertumbuhan tinggi tumbuhan , dan jumlah daun tumbuhan
Kontrol : Media tanam (tanah)
Manipulasi : Air dan pupuk kandang
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1) Kacang Merah
Taksonomi tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Habitat tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe
berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi
bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan
adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu
musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis
tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan
beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap
lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4.4.
3
4
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati,
protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang
disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang
kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan
kulitkotiledon.
5
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji
tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif (dorman).
Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat
dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap
Pertahan hidup.
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristemapical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-sel tersebut berada
dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji
telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan.
Didalam biji yang matang, endosperma akan telah terdiferensiasi menjadi lapisan
terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis
enzim amilase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam
endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
4) Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
6
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hypogeal dan epigeal.
7
1. Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
2. Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada
kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi
untuk memperkirakan kedalaman tanam.
Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin :untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan seL
Sitokinin :untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam t raumalin :Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga
8
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan
menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap
dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
BAB 3
METODE
A. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Penulis memilih proses
penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan melakukan eksperimen
pertumbuhan dan perkembangan pada kacang merah yang bertujuan mencari
pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat.
B. Lokasi Dan Jadwal Penelitian
Tempat : Bukit Indah
Tanggal : 31 Juli 2017
Waktu : 08.00 WIB – 13.00 WIB
C. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. 3 Buah Botol Plastik
b. Penggaris
c. Alat Tulis
d. Sendok
e. Takaran Air
f. label
2. Bahan
a. Air
b. 3 Biji Kacang Merah
c. Tanah
d. Pupuk Urea
D. Cara Kerja
1. Rendam kacang merah semalam
2. Campurkan tanah dengan pupuk kandang dan siramlah tanah yang
dicampurkan dengan pupuk kandang
3. Tanamlah biji kacang merah yang telah disediakan.
4. Berikan label pada ketiga botol pastik.
5. Siramlah ke tiga tanaman biji kacang merah tersebut selama 14 hari dengan
takaran yang berbeda-beda.
6. Jika biji telah tumbuh, ukurlah tinggi batang dan jumlah daun dari ke tiga
tanaman biji kacang merah tersebut.
7. Lakukan pengukuran 2 hari sekali selama 14 hari.
8. Tulislah hasil penelitian dalam tabel pengamatan.
9. Buatlah grafik pertumbuhan tanaman biji kacang merah.
10. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kacang merah dengan takaran
air yang berbeda beda.
9
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Banyak Hari ke-
Air dan
pupuk 0 2 4 6 8 10 12 14
kandang
(ml/sdm Tinggi (cm) / jumlah daun
)
Pot 1 (50 0/ 0/0 0.5/ 1/ 2/ 4/2 7/2 10/ 10/ 14/3 15/ 17/ 21/3 23/ 24.5/ 25/
ml/1 0 0 0 2 2 3 3 3 3 4 4
sdm)
Pot 2 0/ 0.2/ 1/0 2/ 5/ 7/3 11/ 14/ 18/ 20.5/ 23/ 25/ 27.5/ 28/ 29/5 30/
(100 0 0 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6
ml/2
sdm)
Pot 3 0/ 0.3/ 1.5/ 4/ 8/ 10/ 15/ 18/ 20/ 24/5 26/ 28/ 29.5/ 31/ 32.5/ 33/
(150 0 0 0 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 8
ml/3
sdm)
1. Tabel
2. Grafik
30
25
20
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14
11
0
0 2 4 6 8 10 12 14 Hari
B. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah kami lakukan, terlihat bahwa komposisi pupuk
kandang dan jumlah air yang berbeda akan mengakibatkan pertambahan panjang
batang tanaman kacang merah yang berbeda pula. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk
kandang dan jumlah air mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan analisis data pertumbuhan tinggi tanaman perhari disetiap pot, terlihat
bahwa tanaman mulai mengalami pertumbuhan pada hari ke-2 menuju hari ke-3 dan
selisih pertambahan panjang batang tanaman kacang merah paling besar antara hari
ke-4sampai ke-8. Sedangkan pada hari ke-10hingga hari ke-14, selisih pertambahan
panjang batang tanaman kacang merah tidak terlalu jauh bahkan hampir sama dengan
hari sebelumnya.
Berdasarkan analisis data pertumbuhan jumlah daun tanaman perhari disetiap pot,
terlihat bahwa tanaman mulai mengalami pertumbuhan jumlah daun pada hari ke-2
menuju hari ke-3 dan pada hari ke-4 hingga hari ke-8 jumlah daun mulai bertambah 1.
Pada hari ke 10 hingga hari ke -14 jumlah daun mulai bertambah 1 sampai 2 buah.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kadar pupuk kandang dan volume penyiraman air berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang merah. Dari ketiga pot tumbuhan
kacang merah yang di uji, tumbuhan kacang merah pada pot 3 dengan kadar air 150
ml dan 3 sdm pupuk kandang mengalami perumbuhan yang sangat baik/optimal dan
lebih cepatdi antara tumbuhan kacang merah di pot 2 dan pot 3.
B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan untu pelaksanaan praktikum yaitu sebaiknya saat
memilih bibit/biji kacang merah yang baik dan masih segar sehingga dapat memaksimalkan
hasil penelitian. Sebaiknya pada saat mengukur tinggi tumbuhan kacang merah harus teliti
agar tidak terjadi kesalahan data dan penyiraman tanaman harus di lakukan secara teratur
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67792
13
LAMPIRAN