Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

“Pengaruh
Pengaruh Jumlah Air Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kacang Hijau””

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Oleh :

1. Aprilia Leni Selfiana (09)


2. Najwa Zahira Putri Darmawan (25)

SMA NEGERI 2 BONDOWOSO

Jalan Letjen.Soeprapto No.153

KABUPATEN BONDOWOSO

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Jumlah Air Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau” ini tepat pada waktunya
tanpa hambatan yang berarti. Tidak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam pada
baginda rasul Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan serta menghantarkan
kita dari masa jahiliah menuju rasa yang penuh hikmah seperti yang kita rasakan saat ini.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan informasi dan pengalaman penulis
selama pelaksanaan praktek penanaman kacang hijau yang dilaksanakan mulai tanggal 11
September sampai dengan 17 September (7 hari). Air yang digunakan adalah air murni yang
memiliki kapasitas air 5 sampai 15 mL.

Keberhasilan dari proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama
Bapak Prima Arif Achmadi, S.Pd selaku guru dalam mata pelajaran Biologi di kelas XII
MIPA 2 sendiri. Dengan telah diselesaikannya proposal yang kami buat ini, kami ucapkan
banyak terimakasih kepada beliau yang telah senantiasa membimbing kami dalam menempuh
ilmu, khususnya dalam mata pelajaran Biologi.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini, masih memiliki banyak kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terutama bagi penulis sendiri dan semua
pembacanya.

Bondowoso, 15 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………....…………………………...…….…...… i


KATA PENGANTAR ………………………....…………………………...…….…... ii
DAFTAR ISI ….…………………………….......…………………………..…....….... iii
1. PENDAHULUAN ……………………………….......…………….......……... 1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………........……………...………..… 1
1.2. Rumusan Masalah …….......…………………………………………….… 2
1.3. Tujuan………………………………………………………………………. 2
1.4. Manfaat …….......………………………………………………………..... 2
2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………… 3
2.1. Landasan Teori Penelitian………...……………………………………….. 3
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Kacang Hijau …….………….……….. 3
2.1.2 Morfologi Batang Kacang Hijau …………………..........……..… 4
2.1.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan …………………….. 4
2.1.4 Fungsi Air Terhadap Proses Pertumbuhan Tanaman …………..… 7
2.1.5 Jumlah Air …………………………………………………...….. 8
3. METODOLOGI PENELITIAN………………..........……………………….… 10
3.1. Metode Penelitian…………………………...……….………………….… 10
3.2. Variabel…..……………………………………...…………………………. 10
3.2.1 Variabel Bebas …………………………………………………..... 10
3.2.2 Variabel Terikat …………………………………………………..... 10
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian……..………………………...……………... 10
3.4. Alat dan Bahan……………………………...……….…………………..…. 11
3.5. Langkah Kerja……………………………...……….…………………….... 11
4. PEMBAHASAN ………………………………..........…………………....……. 12
4.1. Hasil Pengamatan…………………………..........………………....………. 12
4.2. Analisis Data………………………………………………………....…..... 12
5. PENUTUP ...………...…………….………………………..............…….....…. 14
5.1. Kesimpulan…………………………….…..........………………………..... 14
5.2. Saran………………………………..........………………………………..... 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………..........………………………..........….. 15

LAMPIRAN ……………………...……..........…………………....…….................….. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Begitu juga dengan pertumbuhan kecambah kacang-kacangan. Pertumbuhan adalah
peningkatan ukuran yang bersifat permanen (tetap), tidak dapat dibalik, dan bersifat
kuantitatif. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan yang
bersifat kualitatif. Dalam pertumbuhan dan perkembangan, tanaman dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu genetika dan hormon,
sedangkan faktor eksternal yaitu cahaya, suhu, kelembaban, pH, air, unsur hara, dan oksigen.
Air merupakan bagian esensial selain sinar matahari dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Seperti halnya pada tumbuhan kacang hijau, air berperan penting dalam
fotosintesis khususnya pada reaksi terang.

Dalam hal ini kami memutuskan untuk lebih fokus pada salah satu tumbuhan, yaitu
kacang hijau. Penelitian ini dilakukan agar penulis paham terhadap faktor-faktor internal atau
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau,
termasuk pengaruh kadar air terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau. Selain itu, dari
penelitian ini penulis diharapkan mampu menyelesaikan suatu penelitian secara ilmiah.

Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong-
polongan. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau adalah salah satu tanaman
yang dapat digunakan untuk menggantikan konsumsi nasi. Tanaman ini juga dikenal dengan
sebutan green gram, mung bean, golden gram, dan nama ilmiah Vigna radiata L. Germinasi
selama 2 hari dapat menghasilkan kecambah dengan panjang mencapai 4 cm, dan dalam 3-5
hari dapat mencapai 5-7 cm (Simanjuntak, 2007). Kacang hijau dan kecambahnya memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu,
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh
orang-orang dengan masakan obesitas. Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan
kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya,
kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang
hijau adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang
berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut Penulis pun tertarik untuk meneliti kadar air yang
paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh JUMLAH AIR BANYAK (15 mL) terhadap ukuran batang
tanaman kacang hijau?
2. Adakah pengaruh JUMLAH AIR CUKUP (10 mL) terhadap ukuran batang tanaman
kacang hijau?
3. Adakah pengaruh JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL) terhadap ukuran batang tanaman
kacang hijau?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh JUMLAH AIR BANYAK (15 mL) terhadap ukuran
batang tanaman kacang hijau.
2. Untuk mengetahui pengaruh JUMLAH AIR CUKUP (10 mL) terhadap ukuran batang
tanaman kacang hijau.
3. Untuk mengetahui pengaruh JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL) terhadap ukuran batang
tanaman kacang hijau.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini antara lain :

 Bagi penulis, makalah ini menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang
pengaruh jumlah air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau
sehingga memperluas pengetahuan penulis khususnya pada pelajaran biologi.

 Bagi pembaca, makalah ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran mengenai
pertumbuhan kacang hijau khususnya pengaruh jumlah air pada pertambahan panjang
batang tanaman kacang hijau.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori Penelitian


2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek kurang
lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green gramatau golden gram. Tanaman
kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia , baik
di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut (Astawan,
2005). Tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut:

 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Super divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Class : Dicotyledoneae
 Subclass : Rosidae
 Ordo : Rosales
 Famili : Papilionaceae
 Genus : Phaseolus
 Species : Phaseolus radiatus Linn (Plantamor, 2008).

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang, batangnya berbentuk bulat
dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelatan atau
kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama
berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal.
Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m. Cabangnya menyebar ke semua
arah. Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun disetiap tangkai.
Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau
tua. Letak daun berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri. Bunga kacang
hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat,
termasuk bunga hermaprodit atau berkelamin sempurna. Buah kacang hijau berbentuk
polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 biji. Polong berbentuk
bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna
hijau, setelah tua berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman. Bijinya berbentuk bulat
dengan bobot (berat) sebesar 0,5-0,8 mg, berwarna hijau sampai hijau mengkilap (Purwono
dan Hartono, 2005).

3
2.1.2 Morfologi Batang Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau tidak tumbuh tinggi. Tipe pertumbuhannya ada tegak dan
menjalar. Tingginya hanya sekitar 30 cm – 110 cm dengan diameter 2 mm – 5 mm.
Walaupun begitu, tanaman ini tumbuh tegak dan percabangannya menyebar ke segala arah.
Ciri-ciri fisik yang tampak dari batang tanaman kacang hijau salah satunya adalah batangnya
memiliki bulu – bulu halus dan ukuran batangnya kecil. Batang tanaman kacang hijau juga
memiliki buku-buku dan berwarna hijau, kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang
menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama, yakni sepasang daun yang saling
berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Ketinggian batang kacang hijau
mencapai 1 m, dimana cabang menyebar kesemua arah (Singhand D.L. Oswalt, 1992 dalam
Atika, 2018).

2.1.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara simultan
atau pada waktu yang bersamaan. Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan
kualitatif. Pertumbuhan dapat dilihat dan diukur secara kuantitatif karena mudah diamati,
yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukuran. Sedangkan perkembangan hanya bisa dilihat
secara kualitatif karena yang terjadi adalah perubahan fungsional organisme menjadi lebih
sempurna, tidak memiliki satuan sebagai ukurannya.

Pertumbuhan yaitu proses pertambahan jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi sel
akibat adanya pembelahan sel. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, dapat diukur dengan suatu
alat ukur tertentu, serta dapat terlihat secara fisik dan bersifat irreversibelatau tidak dapat
kembali ke keadaan semula.

Perkembangan yaitu proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel). Bersifat


kualitatif dan tidak dapat diukur dengan suatu alat. Ditandai dengan berfungsinya alat-alat
reproduksi pada makhluk hidup. Sedangkan padatanaman ditandai dengan keluarnya bunga
serta buah.

 Tahapan pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:


1. Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
2. Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
4. Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang lain memiliki spesialisasi
dalam bentuk dan fungsi
6. Perkecambahan :Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

4
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja, yaitu pada
bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada
jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
 Titik Tumbuh Akar adalah bagian pada jaringan meristem yang memiliki tudung
akar (kaliptra). Tudung akar berperan untuk menembus tanah. Pada daerah titik
tumbuh ini terdapat jaringan meristem aktif yang berfungsi sebagai cadangan
makanan untuk membantu proses pemanjangan akar. titik tumbuh akar
dikelompokkan menjadi:
 Daerah pembelahan sel: terdapat pada bagian ujung akar. Pada bagian ini sel
membelah dengan sangat cepat.
 Daerah pemanjangan sel: pada daerah pemanjangan, sel mengalami
pemanjangan dan mulai mengalami proses diferensiasi di dalam strukturnya. Ada
bagian yang dibentuk menjadi protoderm (jaringan yang akan menjadi epidermis),
meristem dasar (bagian yang dibentuk untuk menjadi jaringan dasar), dan
prokambium (jaringan yang dibentuk untuk menjadi stele atau silinder pusat).
 Daerah diferensiasi(jaringan primer): pada daerah diferensiasi, proses oganogenesis
telah berjalan sempurna sehingga lapisan epidermis telah berdiferensiasi dengan
jelas dan telah memiliki bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar ini berperan untuk
menyerap mineral-mineral dari dalam tanah.

 Titik Tumbuh Batang adalah jaringan meristem pada batang yang berfungsi
untuk tumbuhnya batang. Hal ini dapat mudah kita amati pada tumbuhan yang
memiliki tunas berupa kuncup. Jaringan meristem yang membelah membentuk
massa berbentuk kubah. Apabila daun muncul dari kuncup tunas, disebut
primordia. Tunas samping yang dibentuk akan tumbuh menjadi cabang batang. Sama
halnya dengan akar, batang memiliki daerah pemanjangan sel. Pada daerah ini,
jaringan yang dibentuk juga akan mengalami proses diferensiasi.

2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder akan mengakibatkan bertambah besarnya diameter
batang. Pertumbuhan sekunder dapat diamati pada setiap tahap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. tahap pertambahan panjang akar dan batang disebut
pertumbuhan primer. Pada tahap berikutnya, akar dan batang makin membesar, disebut
pertumbuhan sekunder.

Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang
terdapat pada kambium. Kambium terletak diantara xilem danfloem. Pembelahan terjadi
secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat di sekitar xilem mengarah ke dalam dan
sel-sel yang terdapat di bagian floem mengarah ke luar. Bagian tersebut disebut meristem
kambium. Akibat pertumbuhan tersebut akan dibentuk xilem sekunder dan floem
sekunder yang kemudian membentuk formasi melingkar yang disebut lingkaran tahun.

5
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder sering kali tidak
seimbang dengan pertumbuhan kulit batang tumbuhan. keadaan ini menyebabkan
jaringan epidermis dan korteks luar menjadi pecah-pecah dan rusak.

Rusaknya jaringan ini akan membahayakan jaringan di dalamnya. Kambium


gabus (felogen) atau jaringan gabus akan membentuk felem ke arah luar dan feloderm
ke arah dalam. Felem (lapisan gabus) merupakan sel-sel mati, sedangkan feloderm (korteks
sekunder) merupakan sel-sel hidup. Pada beberapa tempat di jaringan gabus tersebut
terdapat celah-celah gabus yang disebut lentisel.fungsinya sebagai tempat masuknya air dan
udara ke dalam sel-sel tumbuhan.

 Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu,
oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat
dormansi biji).Beberapa biji segera mengalami perkembangan jika berada di kondisi
lingkungan yang sesuai dan sangat mendukung terjadinya perkecambahan. Namun,
beberapa biji yang lain berada dalam masa dormansi, artinya biji tersebut tidak tumbuh dan
berkembang. Hal ini dikarenakan tidak cocoknya kondisi lingkungan yang memungkinkan
biji berkecambah. Berikut adalah urutan-urutan proses perkecambahan biji tanaman:

1. Imbibisi yaitu masuknya air kedalam biji.


2. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan
makanan dalam kotiledon atau endosperm.
3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun
4. komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
5. Embrio tumbuh dan berkembang.
Apabila daun sudah terbentuk, tumbuhan sudah mampu melakukan fotosintesis yang
kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Biji dapat
berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau
lembaga tumbuhan ini memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga atau calon akar (radikula),
daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus)

Berdasarkan letak perkecambahan, tipe perkecambahan dibedakan menjadi dua,


yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

 Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan bagian
hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon sebagai cadangan energi
akan melakukan proses pembelahan secara cepat untuk membentuk daun. Proses ini
dapat dilihat pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus).

6
 Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal, hipo artinya “bawah”. Berarti hipogeal itu perkecambahan yang
kotiledonnya tetep terpendam di bawah tanah. perkecambahan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap
berada di bawah tanah (hipokotil tetap berada di dalam tanah). Proses ini dapat dilihat
pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung, dan kacang tanah.

2.1.4 Fungsi Air Terhadap Proses Pertumbuhan Tanaman

Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya,
yaitu berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara yang tetrserap. Manfaat yang begitu
besar, sehingga air sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.Seperti yang telah kita ketahui, airmerupakan salah satu komponen fisik yang sangat
vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Sebanyak 85-90% dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah
air (Maynard dan Orcott, 1987). Noggle dan Frizt (1983) menjelaskan fungsi air bagi
tanaman yaitu:
1. Sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma
2. Senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke
tanaman,dan pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian
sel lain
3. Media terjadinya reaksi-reaksi metabolic
4. Reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat
5. Penghasil hidrogen pada proses fotosintesis
6. Menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam
pembesaran sel
7. Mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata
8. Membuka dan menutupnya bungaserta melipatnya daun-daun tanaman tertentu
9. Berperan dalam perpanjangan sel
10. Sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta digunakan dalam
proses respirasi.

Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel, meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah,
mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitas kimia air dalam tanaman (Mubiyanto,
1997). Peran air yang sangat penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa
langsung atau tidak langsung kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua
proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.

7
Sedangkan menurut Kramer (1983), tanaman sebagian besar disusun oleh air.
Sekitar 85-95% kandungan protoplasma adalah air, dan organel-organel sel, seperti
kloroplas dan mitokondria (yang kaya akan lipid dan protein) mengandung 50% air. Daging
buah sebagian besar komponennya adalah air (85-95% dari berat segar), air menyusun
80-90% bagian daun yang lunak, 70-90% akar. Kayu yang baru ditebang mengandung
sekitar 50% air. Bagian tumbuhan yang mengandung sedikit air adalah buah masak
(biasanya 10-15%), dan beberapa biji yang menyimpan banyak lemak hanya
mengandung 5-7% air.

2.1.5 Jumlah Air

1) Air banyak = 15 mL
Kapasitas air yang diberikan banyak atau berlebih.
2) Air cukup = 10 mL
Kapasitas air yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
3) Air sedikit = 5 mL
Kapasitas air yang diberikan sedikit atau cenderung kering.

Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah
yang di tahan oleh butir-butir tanah. Air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah
ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun sebelumnya. Berdasarkan
kebutuhan air yang diperlukan oleh tanaman secara umum dikelompokkan menjadi tiga
jenis tanaman yaitu:

1. Jenis suka air adalah jenis tanaman yang memerlukan air yang cukup banyak untuk
dapat hidup dengan baik. Contohnya seperti jenis Adiantum, Begonia, Calathea,
Dracaena, Dieffenbachia, Monstera, Peperomia serta jenis pakis-pakisan.
2. Jenis suka air dalam jumlah sedang adalah tanaman yang memerlukan yang
cukup tetapi tidak berlebihan untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat sebagai contoh
seperti Aglaonema, Anthurium, Philodendron, dan lainnya.
3. Jenis yang memerlukan sedikit air, merupakan jenis tanaman yang dapat
tumbuh dengan baik dalam keadaan sedikit atau kekurangan air, sebagai
contohnya adalah berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera ,
Chryptanthus dan sebagainya.

Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis,berarti
tanaman tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam
penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikittahan akan kondisi kering.
Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula
diketahui jenis tanamannya,apakah tanaman menyukai air atau tidak.

8
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap.
Pada umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang
lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya
kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter
akar. Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang
mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu tanaman.

Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala
yang ditampakkan oleh tanaman. Diantaranya adalah:

A. Pengecekan kekurangan air pada media tanaman:


 Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air.
 Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengankedalaman 1,5-3cm. Jika
kering maka kelembaban tanamanrendah dan tanaman perlu disiram.

B. Gejala fisiologis tanaman:


 Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan air.
Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman
lainnya.
 Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
 Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
 Jika daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
 Dalam media yang terlalu lembab, akar akan membuat dampak kandungan lengas
pada perkembangan sistem perakaran

Menurut Agung dan Rahayu (2004), air merupakan faktor yang penting bagi
tanaman karena berfungsi sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan
fotosintesis. Pada saat pertumbuhan dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk
dipergunakan dalam proses fotosintesis dan juga dapat mempengaruhi aktivitas bakteri
dalam memfikasi nitrogen yang berperan dalam fotosintesis (Ramadhani, 2009)

Kebanyakan tanaman mempunyai pertumbuhan yang bagus pada kondisi


kapasitas lapang. Kapasitas lapang adalah keadaan dimana air hanya berada dalam
pori-pori mikro tanah dan disebut sebagai air tersedia, sedangkan pori-pori makro tanah
ditempati oleh udara (Najiati, 1998).

Usaha peningkatan kandungan kadar nitrogen yang dapat meningkatkan


kandungan klorofil dapat dilakukan salah satunya dengan volume penyiraman yang
sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam (Hendriyani dan Setiani, 2009).

Oleh karena itu perlu diketahui volume penyiraman yang tepat pada suatu tanaman agar
pertumbuhan dan kandungan nitrogennya maksimal.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan metode Eksperimen, yaitu :
Penulis mencoba menanam langsung tanaman kacang hijau dan mengamati
pertumbuhan kacang hijau yang telah diberi kadar air yang berbeda beda yang kemudian
hasilnya diteliti, kemudian penulis mengumpulkan data & informasi mengenai pertumbuhan
dan perkembangan yang ada kaitannya dengan pertumbuhan kacang hijau dengan kadar air
yang berbeda beda

3.2. Variabel
3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dapat dikatakan juga sebagai variabel independen. Dinamakan variabel bebas
karena variabel ini memang bebas, maksudnya adalah dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi
oleh variabel lainnya. Variabel ini juga dikatakan sebagai variabel pengaruh karena akan
memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya. Jadi, biasanya variabel bebas ini terletak di
depan di dalam suatu judul penelitian. Variabel bebas di penelitian ini yaitu :

 kadar air

3.2.3 Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel independen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel terikat juga dikatakan sebagai variabel terpengaruh. Variabel terikat biasanya
terletak di akhir judul suatu penelitian. Variabel terikat di penelitian ini yaitu :

 tinggi batang
 biji kacang hijau

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian mengenai pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan pemberian perlakuan kadar
air yang berbeda-beda ini, penulis laksanakan di rumah salah satu anggota kelompok. Adapun
waktu penelitian dilaksanakan penulis pada hari Minggu tanggal 11 September 2022 sampai
dengan 17 September 2022 atau sekitar 7 hari lamanya. Objek penelitian diletakkan di tempat
yang sejuk dan cukup cahaya matahari (di jendela kamar)

10
3.4. Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan, penulis membutuhkan beberapa alat dan bahan
diantaranya sebagai berikut:

Alat Bahan
3 buah gelas plastik berukuran sedang 15 biji kacang hijau

Gelas ukur (mL.) Kapas secukupnya

Penggaris (cm) Air 30 mL

Alat tulis -

3.5. Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan penelitian yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan kapas yang telah dibasahi air.
3. Memasukkan biji kacang hijau masing-masing 5 biji ke dalam gelas plastik yang telah
diisi dengan kapas basah sebelumnya.
4. Ke-tiga gelas plastik tersebut masing-masing diberi label dengan keterangan kadar air
yang berbeda. Untuk pot A sebanyak 5 mL, pot B sebanyak 10 mL, pot C sebanyak
15 mL
5. Meletakkan gelas plastik tersebut pada lingkungan yang sama, tetapi disiram dengan
kadar air sesuai yang tertera pada label masing-masing gelas.
6. Mengamati ke-tiga objek tanaman tersebut setiap hari pada jam yang sama.
7. Lihat dan catat hasil pengamatan tersebut.
8. Penelitian dilakukan selama 7 hari.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, kini kami dapat mendeskripsikan
data hasil penelitian. Penelitian terhadap biji kacang hijau yang telah dilakukan selama 7 hari
sudah memberikan hasil data yang sesuai dengan teori serta hipotesa yang telah kami
nyatakan. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Hari PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU


Ke Gelas A (5 mL) Gelas B (10 mL) Gelas C (15 mL)
JUMLAH AIR JUMLAH AIR JUMLAH AIR
SEDIKIT CUKUP BANYAK
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1
2 0,7 0,3 0,1 0,5 0,7 0,5 0,3 0,9 1 0,1 0,7 1,5 0,3 1 1
3 2,5 1,7 2,2 2 1,9 3,1 1,5 3,7 2,7 0,1 0,7 1,5 0,3 1 1
4 5,3 3,9 4 5,8 4,3 5,8 5,2 5,2 6,2 0,1 - - - - -
5 8,0 7,2 5,9 7,9 6,2 9,2 7,7 8,3 8,1 - - - - - -
6 13,7 9,6 10,3 11,2 12,1 14,3 11,3 10 12,5 - - - - - -
7 17,0 14 14,4 15,9 16,8 17 15 11 15,5 - - - - - -

Dari data diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL)
memberikan pengaruh paling besar terhadap laju pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Sedangkan tanaman dengan JUMLAH AIR BANYAK (20 mL) hanya mengalami
pertumbuhan diawal lalu membusuk karena air terlalu menggenang di permukaan kapas.

4.2. Analisis Data


4.2.1 Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

 Gelas A (5 mL) {JUMLAH AIR SEDIKIT}


Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk mengamati pertumbuhan biji kacang hijau
yang dipengaruhi oleh air dapat dibuktikan bahwa biji kacang hijau yang berada pada Gelas
A dengan JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL) membuat pertumbuhan biji kacang hijau tumbuh
dengan keadaan yang baik. Air yang diberikan menggunakan takaran yang sesuai akan
mendukung pertumbuhan pada biji kacang hijau. Sehingga pada gelas A dengan JUMLAH
AIR SEDIKIT (5 mL) semua biji kacang hijau (5 biji) dapat tumbuh dengan baik dan
memiliki ukuran yang lebih tinggi dibandingkan gelas B dengan JUMLAH AIR CUKUP (10
mL) dan gelas C dengan JUMLAH AIR BANYAK (15 mL)

12
 Gelas B (10 mL) {JUMLAH AIR CUKUP}
Sedangkan pada biji kacang hijau yang diletakkan pada gelas B dengan JUMLAH AIR
CUKUP (10 mL) memberikan dampak pertumbuhan yang cukup baik bagi biji kacang hijau.
tetapi 1 dari 5 biji kacang hijau di gelas B dengan JUMLAH AIR CUKUP (10 mL)
mengalami kebusukan.

 Gelas C (15 mL) {JUMLAH AIR BANYAK}


Pada biji kacang hijau yang diletakkan pada gelas C dengan JUMLAH AIR BANYAK (15
mL) tidak memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan biji kacang hijau. Semua biji
kacang hijau (5 biji) tidak mengalami pertumbuhan. Tetapi pada hari pertama penelitian biji
kacang hijau pada gelas C inilah yang mengalami perkecambahan terlebih dahulu.
Pertumbuhan ini terhenti sejak hari ke-4 (saat air sudah mulai menggenang) dan lama-
kelamaan mengalami kebusukan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa


jumlah air dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau. JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL) memiliki pengaruh yang paling besar
dibandingkan dengan JUMLAH AIR CUKUP (10 mL) dan JUMLAH AIR BANYAK (15
mL). jumlah air berlebihan tidak dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi optimal. Jumlah penyiraman air yang berlebih dapat menimbulkan
genangan di daerah penyerapan akar atau calon akar suatu tumbuhan.

13
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada pengaruh JUMLAH AIR BANYAK (15 mL) terhadap ukuran batang tanaman
kacang hijau.
 biji kacang hijau yang diletakkan pada gelas dengan jumlah air yang digunakan 15
mL tidak mengalami pertumbuhan. Tetapi pada hari pertama penelitian biji kacang
hijau pada gelas C inilah yang mengalami perkecambahan terlebih dahulu.
Pertumbuhan ini terhenti sejak hari ke-4 (saat air sudah mulai menggenang) dan lama-
kelamaan mengalami kebusukan karena jumlah penyiraman air yang berlebih
dapat menimbulkan genangan di daerah penyerapan akar atau calon akar suatu
tumbuhan. Genangan air tersebut tidak hanya menghambat pertumbuhan akar
dan tajuk, akan tetapi dapat juga menghambat perkembangan dan fungsi bintil
akar.

2. Ada pengaruh JUMLAH AIR CUKUP (10 mL) terhadap ukuran batang tanaman
kacang hijau.
 biji kacang hijau yang diletakkan pada gelas dengan jumlah air yang digunakan 10
mL memberikan dampak pertumbuhan yang cukup baik bagi biji kacang hijau. tetapi
1 dari 5 biji kacang hijau di gelas B mengalami kebusukan karena kemungkinan biji
kacang hijau tersebut sudah tidak terlalu segar atau sudah disimpan terlalu lama.

3. Ada pengaruh JUMLAH AIR SEDIKIT (5 mL) terhadap ukuran batang tanaman
kacang hijau
 biji kacang hijau yang berada pada gelas dengan jumlah air yang digunakan 5 mL
membuat pertumbuhan biji kacang hijau tumbuh dengan keadaan yang sangat baik.
pada gelas ini semua biji kacang hijau (5 biji) dapat tumbuh dengan baik dan memiliki
ukuran yang lebih tinggi dibandingkan gelas B dan gelas C karena Air yang diberikan
menggunakan takaran yang sesuai akan mendukung pertumbuhan pada biji kacang
hijau.

5.2. Saran
1. Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan
baik dan segar.
2. Memastikan kesterilan kapas dan air yang digunakan.
3. Dalam penanaman kacang hijau, sebaiknya menggunakan air murni dengan kadar air
yang optimal (5 mL), yakni kadar air yang tidak terlalu sedikit dan tidak
menyebabkan terciptanya genangan air. Hal ini perlu untuk mendapatkan hasil
pertumbuhan yang paling optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Kamis, 15 September 2022. Jam 16:35


https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/163000969/pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan

 Kamis, 15 September 2022. Jam 17:00


https://m.merdeka.com/jateng/mengenal-proses-perkecambahan-ketahui-tipe-dan-
contohnya-kln.html

 Kamis, 15 September 2022. Jam 17:08


https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/223329569/fungsi-air-dalam-
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan

 Kamis, 15 September 2022. Jam 17:20


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5821887/pengertian-variabel-dan-jenisnya-
dalam-penelitian

 Kamis, 15 September 2022. Jam 18:06


https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-itu-pertumbuhan-primer-dan-
sekunder-pada-tumbuhan-8319/

 Kamis, 15 September 2022. Jam 18:29


 https://www.nafiun.com/2012/11/titik-tumbuh-batang-pada-tanaman.html?m=1

 Kamis, 15 September 2022. Jam 19.00


 https://nazalberbagibagi.blogspot.com/2019/07/pengertian-perbedaan-tipe-
perkecambahan-hipogeal-epigeal.html?m=1

 Kamis, 15 September 2022. Jam 19.22


 https://sepuluhteratas.com/persamaan-perkecambahan-epigeal-dan-hipogeal

 Kamis, 15 September 2022. Jam19:54


 https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/27/121200476/3-cara-mengetahui-
tanaman-perlu-disiram

 Kamis, 15 September 2022. Jam 20:17


 https://idea.grid.id/read/092171594/klinik-tanaman-indoor-1-enam-gangguan-
fisologis-tanaman-penyebab-penyembuhan-dan-pencegahannya

 Kamis, 15 September 2022. Jam 20:43


 https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/

15
LAMPIRAN

PENELITIAN HARI PERTAMA


(AWAL PENANAMAN)

PENELITIAN HARI KEDUA

16
PENELITIAN HARI KE-5

PENELITIAN HARI KE-7


(HASIL AKHIR)

17

Anda mungkin juga menyukai