Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN


KACANG HIJAU

Disusun Oleh :
Aniisah Suhaa Salsabiila (02)
XII MIPA 5

SMA NEGERI 2 NGANJUK


Jalan Anjuk Ladang No. 9 Telp (0358) 322 585 Kode Pos 64417 Nganjuk
Email : smanduanganjuk@yahoo.comWeb: www.smanduangk.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat izinnya, penulis dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau” dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Minarni pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

Penulis menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah,
karena keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun penulis sangat harapkan.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan tentang pertumbuhan kacang hijau ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Nganjuk, 8 April 2021

Aniisah Suhaa Salsabiila


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1  Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Hipotesis.....................................................................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................6
2.1 Pengertian Kacang Hijau............................................................................................................6
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman................................................................................7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................8
2.4 Air Bagi Pertumbuhan Tanaman.................................................................................................8
2.5 Air Teh.......................................................................................................................................9
2.6 Air Sabun/Detergen....................................................................................................................9
BAB III METODE DAN HASIL PENELITIAN................................................................10
3.1 Metode Penelitian.....................................................................................................................10
3.1.1 Jenis Penelitian............................................................................................................10
3.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................................10
3.1.3 Variabel Penelitian......................................................................................................10
3.1.4 Alat dan Bahan.............................................................................................................10
3.1.5 Rancangan Percobaan..................................................................................................10
3.1.6 Prosedur Kerja..............................................................................................................11
3.1.7 Model Percobaan.........................................................................................................11
3.1.8 Analisis Data.................................................................................................................11
3.1 Hasil Penelitian.........................................................................................................................12
3.2.1 Hasil Analisis Data (Tabel dan Grafik Pengamatan)......................................................12
3.2.1 Pembahasan.................................................................................................................15
BAB IV PENUTUP................................................................................................................17
4.1 Simpulan.................................................................................................................................17
4.2 Saran.......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

   1.1  Latar Belakang

Kacang hijau berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan. Kacang hijau memiliki


banyak manfaat bagi kesehatan. Kacang hijau merupakan salah satu komoditi pertanian yang
mempunyai nilai ekonomi cukup strategi. Disamping sebagai sumber protein nabati utama,
kacang hijau juga mengandung karbohidrat, lemak dan vitamin. Selain itu, kacang hijau juga
merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh.

Tanaman kacang hijau mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi,
belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Salah
satu manfaat dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah
semangat hidup, juga digunakan untuk pengobatan (Atman, 2007).

Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak
tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti
air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau
adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda
pula. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk
pertumbuhan tanaman kacang hijau.

   1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam
penelitian ini adalah:

 Adakah pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disirami berbagai
jenis air yang berbeda?

   1.3 Hipotesis

 H 0=¿ Tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disirami
berbagai jenis air yang berbeda
 H a=¿ Ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disirami berbagai
jenis air yang berbeda

3
   1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

 Mengetahui perbedaan pengaruh berbagai jenis air pada proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
 Mengetahui jenis air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan  perkembangan
tumbuhan kacang hijau.

   1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi
tumbuhan kacang hijau
 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui jenis air yang
baik bagi pertumbuahan kacang hijau
 Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kacang Hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.

1. Taksonomi Kacang Hijau (Vigna radiata)


Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermia
Klass : Dicotyledonae
Ordo :Leguminales
Familia : Leguminosaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Vigna radiata L.
2. Morfologi Kacang Hijau (Vigna radiata)
a. Akar
Akar tanaman kacang hijau merupakan akar tunggang yang panjangnya sekitar 15-20
cm. Karena tanaman kacang hijau ada di keluarga Leguminosae (polong-polongan)
maka di akarnya dapat ditemukan bintil – bintil akar (nodula) yang berfungsi
mengikat nitrogen. Sehingga bisa menyuburkan tanah.
b. Batang
Tanaman kacang hijau tidak tumbuh tinggi. Tipe pertumbuhannya ada tegak dan
menjalar. Tingginya hanya sekitar 30 cm – 110 cm dengan diameter 2 mm – 5
mm.Ciri-ciri fisik yang tampak dari batang tanaman kacang hijau salah satunya
adalah batangnya memiliki bulu – bulu halus dan ukuran batangnya kecil. Batang
tanaman kacang hijau juga memiliki buku-buku dan berwarna hijau, kecoklatan atau
kemerahan.
c. Daun
Tipe daun tanaman kacang hijau adalah daun majemuk. Dalam setiap tangkai daun,
terdapat iga helai anak daun yang letaknya berseling-seling. Tanaman kacang hijau

5
daunnya berbentuk oval dengan bagian ujung yang meruncing.Buku-buku tanaman
kacang hijau mengeluarkan satu tangkai daun. Kecuali pada daun pertama setelah
perkecambahan, daunnya saling berhadapan dan merupakan daun tunggal.
d. Bunga
Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang bentuknya seperti sayap kupu-kupu
dengan diameter 1 cm -2 cm dan berwarna kuning.Bunganya juga tergolong bunga
sempurna karena memiliki putik dan benang sari. Letak bunga tanaman kacang hijau
adalah di ketiak daun.
e. Biji
Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau termasuk biji dikotil atau
berkeping dua. Biji kacang hijau berwarna hijau atau kekuningan, seringkali coklat
atau kehitam-kehitaman, dan memiliki kilap.
f. Polong
Polong kacang hjau memiliki panjang 5-16 cm, setiap polong berisi 10-15 butir biji
kacang hijau. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris dengan ujung yang agak
runcing. Polong muda berwarna hijau , dan jika sudah tua akan berubah menjadi
coklat kehitaman.

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume irreversible (tidak kembali ke
asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses
tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat
diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Tumbuhnya tanaman melalui beberapa tahapan.
Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman yaitu sebagai berikut:

a. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio dalam biji menjadi tanaman
baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini membutuhkan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembaban, dan cahaya.

Macam perkecambahan antara lain:

1) Perkecambahan hipogeal
2) Perkecambahan epigeal

6
b. Pertumbuhan primer
Setelah proses perkecambahanan, tanaman mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. Tanaman akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung
batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel sel
meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

c. Pertumbuhan sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik. Ciri-ciri
jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, vakuola kecil atau tidak
bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan
berlangsung secara aktif, sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel
baru yang terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, namun setelah dewasa sel-sel tadi
berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam
dan luar. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan:

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Yang
termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon. Contoh fitohormon
antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, etilen, traumalin, dan kalin.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal
pertumbuhan terdiri atas faktor air, suhu, kelembapan, cahaya dan nutrisi.

2.4 Air Bagi Pertumbuhan Tanaman


Air sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, baik bagi manusia,hewan, tumbuhan
dan juga bagi mikroorganisme. Bagi tumbuhan, air menjadi penyusun utama tubuh tumbuhan.
Kandungan air pada tubuh tumbuhan bervariasi antara 70-90%, tergantung pada umur, spesies,
jaringan dan lingkungan (Gardner et al., 1991).

Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Ketersediaan air merupakan keharusan dalam proses penanaman benih
tumbuhan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Penyusun utama protplasma


b. Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan
c. Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara

7
d. Stabilisasi dan pemindahan panas
e. Sebagai bahan baku fotosintesis
f. Menjadi bahan dasar untuk rekasi-rekasi biokimia

2.5 Air Teh

Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di
dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada
pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.

Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan,


sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan
enzyme inhibitor.

Teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak
berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan
lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang
menyehatkan.

2.6 Air Sabun/Detergen

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:

a) Surfaktan
Surfaktan (surfaceactiveagent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan.
b) Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan
cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
c) Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
d) Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan
daya cuci detergen. Aditif ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh: Enzim, Boraks, Sodium klorida, CarboxyMethylCellulose (CMC).

8
BAB III
METODE DAN HASIL PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena untuk memperoleh
data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung dengan membandingkan laju
pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air teh,
air detergen dan air biasa.

3.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2021 s/d 7 Agustus 2021.
Bertempat di Desa Patihan RT 03/RW 01, Kec.Loceret, Kab.Nganjuk.

3.1.3 Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Jenis air (air teh, air biasa dan air detergen)
2. Variabel terikat : Pertumbuhan kacang hijau yang diamati, yaitu tinggi tanaman,
kondisi fisik yang tampak pada batang, dan kondisi fisik yang
tampak pada daun
3. Variabel kontrol : Media tanaman (ukuran gelas plastik, jumlah kapas), jenis
tanaman kacang hijau, serta jumlah atau volume air yang
diberikan

3.1.4 Alat dan Bahan

 Biji kacang hijau


 Air (air teh dan air biasa)
 Gelas plastik
 Kapas
 Alat tulis (pulpen, kertas dan penggaris)

3.1.5 Rancangan Percobaan


Faktor luar : Air teh, air detergen, air biasa
Jenis Tanaman : Kacang Hijau
Waktu Penyiraman : Setiap jam 06.00 WIB
Waktu Pengukuran : Setiap jam 06.15 WIB
Sampel : 3 tanaman setiap satu percobaan
Populasi : 9 tanaman untuk seluruh percobaan

9
3.1.6 Prosedur Kerja

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang hijau:


1. Memilih kacang hijau yang kualitasnya baik dan tidak membusuk
2. Merendam biji kacang hijau selama 2-3 jam di dalam baskom
3. Memilih kacang hijau yang tenggelam atau berada di dasar air (menandakan kualitas
kacang hijau yang baik dan cocok untuk di tanam)

Langkah kerja II untuk proses penanaman dan penelitian laju pertumbuhan biji kacang
hijau:
1. Berikan label pada setiap gelas dengan nama yang berbeda seperti A, B dan C
2. Masukkan masing-masing tiga lapis kapas pada gelas plastik
3. Tempatkan 6 biji kacang hijau pada setiap gelas plastik
4. Siram gelas plastik A dengan air teh dan gelas plastik B dengan air biasa
5. Siram tanaman setiap pagi, amati dan ukur pertumbuhan dengan penggaris selama
kurang lebih 7 hari

3.1.7 Model Percobaan

AT1 AT2 AT3  Gelas plastik yang disiram air teh

AG1 AG2 AG3  Gelas plastik yang disiram air detergen

AB1 AB2 AB3  Gelas plastik yang disiram air biasa

3.1.8 Analisis Data

Untuk mencari rata-rata tinggi batang menggunakan rumus:

Rata−rata=
∑ x setiap hari
7 hari

Keterangan

∑ x = jumlah rata−rata perhari


7 hari=7 kali pengukuran

10
3.1 Hasil Penelitian

3.2.1 Hasil Analisis Data (Tabel dan Grafik Pengamatan)

PERLAKUAN I (PENYIRAMAN DENGAN AIR TEH)


Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram (cm) Rata-rata
ke- AT1 AT2 AT3
1 - - - -
2 1,7 1,9 1,8 1,8
3 2 2 2,4 2,13
4 4 3,5 5,5 4,33
5 7 6,5 7,8 7,1
6 9,4 8 10,2 9,2
7 12 11,5 13 12,16
Rata-rata 6,02 5,56 6,78 6,12

Tanggal Hari Biji kacang hijau


ke- AT1 AT2 AT3
1 - - -
2 Tumbuh akar dan Tumbuh akar dan Tumbuh akar dan
batang batang batang
3 Batang dan akar Batang dan akar Batang dan akar
bertambah panjang bertambah panjang bertambah panjang
4 - - -
5 Tumbuh kuncup - -
daun berwarna hijau
muda sebanyak 2
lembar
6 - Tumbuh kuncup daun Tumbuh kuncup daun
berwarna hijau muda berwarna hijau muda
sebanyak 3 lembar sebanyak 2 lembar
7 Daun mulai tumbuh Daun mulai tumbuh Daun mulai tumbuh
berkembang dari berkembang dari berkembang dari
kuncup menuju daun kuncup menuju daun kuncup menuju daun

Ket: (-) kondisi masih sama seperti sebelumnya

11
PERLAKUAN I (PENYIRAMAN DENGAN AIR SABUN/DETERGEN)
Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram (cm) Rata-rata
ke- AT1 AT2 AT3
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
6 - - - -
7 - - - -
Rata-rata - - - -

Tanggal Hari Biji kacang hijau


ke- AT1 AT2 AT3
1
2
3 Tanaman mati
4
5
6
7

Ket: (-) kondisi masih sama seperti sebelumnya

12
PERLAKUAN I (PENYIRAMAN DENGAN AIR BIASA)
Tanggal Hari Tinggi tanaman yang disiram (cm) Rata-rata
ke- AT1 AT2 AT3
1 - - - -
2 1 0,8 0,9 0,9
3 1,4 1,2 1,1 1,2
4 5,5 6,3 5 5,6
5 7,7 8,5 7,2 7,8
6 12 14 12,7 12,9
7 13 15,4 13,3 13,9
Rata-rata 6,76667 7,7 6,7 7,05

Tanggal Hari Biji kacang hijau


ke- AT1 AT2 AT3
1 - - -
2 Tumbuh akar dan Tumbuh akar dan Tumbuh akar dan
batang batang batang
3 Batang dan akar Batang dan akar Batang dan akar
bertambah panjang bertambah panjang bertambah panjang
4 - Tumbuh kuncup daun -
berwarna hijau muda
sebanyak 2 lembar
5 Tumbuh kuncup Kuncup daun Tumbuh kuncup
daun berwarna hijau bertambah 1 lembar daun berwarna hijau
muda sebanyak 2 muda 2 lembar
lembar
6 - Daun mulai tumbuh Kuncup daun
berkembang dari bertambah 1 lembar
kuncup menuju daun
7 Daun mulai tumbuh - Daun mulai tumbuh
berkembang dari berkembang dari
kuncup menuju daun kuncup menuju daun

Ket: (-) kondisi masih sama seperti sebelumnya

13
Grafik Laju Pertumbuhan Batang Tanaman Kacang Hijau
Tanggal 31 Juli-7 Agustus 2021

16

14

12

10

Air Teh
8
Air Detergen
Air Biasa
6

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

3.2.1 Pembahasan

Data pada tabel dan grafik diatas menunjukan bahwa jenis air ternyata memang
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau, ini dapat dilihat dari perbandingan
antara laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air teh
(perlakuan I), air detergen (perlakuan II) dan air biasa (perlakuan III). Dari data tersebut,
diketahui adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan dari tanaman yang disiram dengan
jenis air yang berbeda. Dimana air biasa memiliki kecepatan pertumbuhan tertinggi dan
air detergen menyebabkan tumbuhan mati.

Rata-rata tinggi batang yang disiram menggunakan air teh adalah 6,12 cm.
Sedangkan rata-rata tinggi batang yang disiram dengan air biasa adalah 7,05 cm.
Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air teh terbilang baik. Ini
karena mikroba yang dihasilkan oleh air teh hanya bersifat toksik pada serangga tidak
pada tanaman. Air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan pada
tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan bakteri..
Dengan nutrisi yang dimilikinya membuat air teh mampu memperbaiki kesuburan tanah
dan merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun pada tumbuhan kacang hijau.

Namun, kacang hijau yang disiram dengan air teh pertumbuhannya tidak sebaik
dengan yang disiram air biasa. Kacang hijau yang disiram dengan air biasa terlihat lebih
tinggi dan lebih segar dari pada yang disiram dengan air teh. Banyaknya daun yang

14
disiram air teh lebih sedikit dari pada yang disiram dengan air biasa. Hal ini dikarenakan
dalam air teh sudah terkandung zak kimia yang mempengaruhi pertumbuhan biji tersebut.
Zat aktif yang terdapat dalam teh antara lain katekin, epigalokatekin galat,
tanin,teobromin dan teofilin (Ma’roef, 2000).

Biji kacang hijau yang disiram dengan air sabun/detergen, pada hari pertama
belum terjadi pertumbuhan, hal demikian terjadi sampai dengan hari ke tujuh, belum
tampak proses pertumbuhan pada biji kacang hijau. Hal ini menunjukkan bahwa biji
kacang hijau yang disiram dengan air sabun tidak dapat tumbuh. Keadaan ini disebabkan
karena adanya kandungan detergen di dalam air sabun. Deterjen sendiri merupakan
campuran dari bahan kimia yang dapat digunakan untuk membersihkan minyak. Saat
tanaman kacang hijau disiram dengan air detergen, tanaman akan kehilangan pertahanan
alami terhadap penyakit dan hama. Oleh karena itu, biji kacang hijau tidak dapat tumbuh
jika disiram dengan air sabun.

15
BAB VI
PENUTUP
4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa jenis air berpengaruh terhapa pertumbuhan kacang hijau. Dimana kacang hijau
yang disiram dengan air biasa laju pertumbuhannya sangat signifikan, lebih cepat dari
pada yang disiram dengan air teh. Sedangkan kacang hijau yang disiram dengan air sabun
ternyata tidak dapat tumbuh.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil praktikum yang dilaksanakan, diharapkan lebih


baik menyiram kacang hijau dengan air biasa.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai