Anda di halaman 1dari 24

Perbandingan media tanam air & air cuka dengan

perbedaan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan


kecambah kacang hijau

PROPOSAL KARYA ILMIAH


(Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan)

Oleh
ARIZA PUTRA LAKSMANA
X-SCIENCE A-2

SMA GUNUNG MADU


PT. GUNUNG MADU PLANTATIONS
LAMPUNG TENGAH
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..........iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4

D. Manfaat Penelitian........................................................................................5

E. Hipotesis Penelitian.......................................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSAKA...............................................................................6


BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................13
A. Waktu dan Tempat......................................................................................13

B. Alat dan Bahan............................................................................................13

C. Prosedur Penelitian.....................................................................................14

1. Prosedur Pembuatan………..................................................................14

2. Uji Produk…………………………………………...............................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, karena dapat diolah
menjadi bubur kacang hijau, sebagai bahan makanan(kue), dan kecambahnya
dikenal sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum,
protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin,
vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan
buang air besar, vitamin A dalam kacang hijau sangat baik untuk menjaga
kesehatan mata,meningkatkan metabolisme tubuh,menurunkan berat
badan,mencegah kanker,mencegah anemia, dan mencegah penyakit jantung

Menurut Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (2013),


permintaan kacang hijau pada lima tahun terakhir berturut-turut sebesar 269 ton,
284 ton, 263 ton, 304 ton, dan 314 ton. Peningkatan permintaan dicerminkan dari
adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi konsumsi
langsung dan untuk memenuhi pasokan bahan baku industri, antara lain industri
makanan tambahan bayi, minuman kaleng, dan makanan olahan. Perkembangan
produksi kacang hijau di Provinsi Gorontalo meningkat, berdasarkan data BPS
(2009), yaitu pada tahun 2009 produksi kacang hijau yang dihasilkan di propinsi
Gorontalo sebesar 286 ton/ha, kemudian pada tahun 2010 produksinya menurun
yaitu 280 ton/ha, dengan luasan panen dari tahun 2009 – 2010 terjadi peningkatan
yakni dari 229 ha menjadi 614 ha.

1
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau ada 2 faktor yakni, faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari
luar, meliputi: varietas, nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dan
lainlain. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di
Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang.
Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per
hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan
beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara
memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang
produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasca panen.

Yang mempengaruhi proses pertumbuhan kecambah kacang hijau adalah


pengairan, pemupukan dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi,
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Setiap tanaman dalam siklus hidupnya
pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pertumbuhan
tanaman kacang hijau terdapat berbagai faktor yang akan menentukan periode
pertumbuhannya, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : intensitas
cahaya ,media tanam, dan air

Tanaman yang hanya memperoleh air sangat sedikit akan mempengaruhi


pada pertumbuhan vegetatifnya sehingga tumbuhan akan mengalami defisiensi air
dan akan menyebabkan kematian. Tumbuhan yang kekurangan air memiliki
gangguan terhadap aktivitas metaboliknya, seperti lebih kecilnya volume sel,
menurunnya luas daun, laju fotosintesis yang lambat, serta metabolisme karbon
dan nitrogen yang berubah (Sinaga, 2018). Pada tanaman, air sangat berperan
penting. Air sebagai pelarut senyawa molekul organic dari dalam tanah ke dalam
tanaman. Air berperan dalam menjaga turgiditas sel seperti pembesaran sel, proses
membukanya stomata, penyusunan protoplasma, serta pengatur suhu tanaman.

2
Apabila air didalam tanah tidak mencukupi, akan berdampak pada proses
fotosintesis karena air sebagai transportasi unsur hara ke daun menjadi terhambat
dan berdampak pada produksi yang dihasilkan (Maryani, 2012). Dalam fisiologi
tanaman, air adalah faktor penting pendukung terjadinya proses fotosintesis.
Terbentuknya senyawa kompleks seperti karbohidrat, protein, lemak melalui
respirasi dan transpirasi. Tidak hanya itu, air juga stabilisator suhu tanaman.
Dalam penyusunan protoplasma sel, air akan diserap oleh akar melalui stomata
dan menghasilkan biomassa tanaman. Bulu-bulu akar yang terdapat Rhizobium
yang akan menyerap air dan berpengaruh terhadap pertumbuhan (Lapanjang et al.,
2008). Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana air
dapat mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau serta proses yang terjadi
pada pertumbuhan biji kacang hijau yang ditanam dengan media tanam dengan
pemberian air yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

a.Apakah media tanam air & air cuka dapat mempengaruhi pertumbuhan
kecambah kacang hijau

b.Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu:

a.untuk menganalisis pengaruh air cuka dan air keran terhadap pertumbuha
kecambah kacang hijau

3
b.Untuk membuktikan pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang
hijau dalam keadaan gelap dan terang

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

a.Dapat mengetahui laju pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan kecambah kacang hijau.

b.Dapat mengetahui laju pertumbuhan dan pengaruh intensitas cahaya terhadap


proses pertumbuhan kecambah kacang hijau.

E. Batasan Masalah

a.Pada penelitian ini penulis ingin meneliti mengenai pengaruh intensitas cahaya
pada keadaan gelap dan terang terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau

b.Pada penelitian ini penulis ingin meneliti mengenai pengaruh media tanam air
dengan menggunakan air cuka dan air keran

F. Hipotesis Penelitian
1.Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan kecambah kacang hijau

2.Cahaya tidak mempengaruhi proses pertumbuhan kecambah kacang hijau

4
BAB II

TINJAUAN PUSAKA

2.1 Media tanam

Media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan


tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media
tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk
tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas media tersebut dan sebagai sarana
untuk menghidupi tanaman.

2.2 Media tanam air

Kegiatan bercocok tanam menggunakan media tanam air adalah


kegiatan bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah namun
menggunakan air dan larutan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai media
tumbuh. Yakni dengan air dan larutan nutrisi yang mencukupi.dengan tujuan
ingin membuktikan apakah dengan menggunakan media tanam air dapat
mempercepat proses pertumbuhan kecambah kacang hijau(vigna radiata L)

Tujuan dari penggunaan media tanam air tanpa menggunakan tanah


adalah untuk membuktikan apakah dengan menggunakan media tanam air
dapat mempercepat proses pertumbuhan kecambah kacang hijau

Manfaat dari menggunakan media tanam air adalah tanaman yang


dihasilkan lebih banyak. sehingga hasil tanamannya jauh lebih baik

5
2.3 Media tanam air cuka

Cuka adalah larutan yang utamanya mengandung campuran 3 asam


asetat dan air. Asam asetat ini dihasilkan dari fermentasi etanol oleh bakteri
asam asetat. Cuka saat ini sering digunakan sebagai bahan tambahan
memasak.

Tujuan dari penggunaan media tanam air tanpa menggunakan tanah


adalah untuk membuktikan apakah dengan menggunakan media tanam air
dapat mempercepat proses pertumbuhan kecambah kacang hijau.

Manfaat dari penggunaan media tanam air cuka adalah untuk


mencegah dan mengendalikan jamur pada tanaman kecambah kacang hijau

2.4 Intensitas cahaya

Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya


yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan
sudut. dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan dengan menggunakan
intensitas cahaya gelap dan terang.

Perkembangan bentuk tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya


(fotomorfogenesis). Efekk fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah
diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat
terang dengan kecambah dari tempat gelap.

a. Intensitas cahaya gelap

Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi atau


kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh
kurangnya cahaya.

6
b. Intensitas cahaya terang

Pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau,
tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan
auksin terhambat oleh adanya cahaya. Sehingga sesuai ketika intensitas cahaya
yang diterima di dataran tinggi lebih banyak daripada di dataran rendah, maka
panjang (122,17 cm) dan lebar (94,27) km

2.5 Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada


tanaman berupa perubahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat
irreversible (tidak berubah kembali ke asal atau tidak dapat balik) dan
berjalan secara simultan.

Menurut Soetjaningsih (2005) Pertumbuhan adalah proses kenaikan


volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena
adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada
proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.

Menurut burnham 1976 : 16) pertumbuhan merupakan proses yang


berkesinambungan dan bersifat bertambah. Perkembangan menunjuk pada
suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat tetap dan
tidak dapat diputar kembali.

2.6 Pengertian kecambah

Kecambah atau taoge adalah tumbuhan muda yang baru saja


berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya

7
disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan
tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula,
hipokotil, dan kotiledon.

Proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan


berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air
masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air.

2.7 Pertumbuhan kecambah

Pertumbuhan kecambah adalah pertumbuhan yang dimana embrio di


dalam biji semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan
muda.

2.8 Kecambah kacang hijau

Kecambah kacang hijau (vigna radiata L) merupakan hasil


pertumbuhan dari biji kacang hijau yang disemai.proses ini disertai dengan
mobilisasi cadangan makanan dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke
bagian Vegeta (sumber pertumbuhan embrio atau lembaga).kacang hijau
mempunyai bentuk batang bulat dan berbuku-buku yang ukurannya kecil dan
berbulu kecoklatan ataupun kemerahan

8
BAB III

METODE PENELITIAN

Proyek ini akan dilaksanakan pada waktu dan tempat sebagai berikut :

A. Waktu & Tempat

Waktu : 30 Januari – 5 Februari 2023

Tempat : Perumahan 2 PT GMP

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan


menggunakan metode eksperimen

C. Alat & Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Alat : 1.Penggaris

2.Pulpen

3.Sendok

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Bahan : 1.Cup wadah

2.Kapas

3.Air keran/biasa

4.Air cuka

5.Benih kacang hijau

9
A. Prosedur Penelitian

3.4.1 Media air


Dalam penelitian ini penulis ingin melakukan eksperimen untuk
mengetahui apakah dengan menggunakan media air sangat berpengaruh atau
bisa mempercepat pertumbuhan kecambah kacang hijau,serta faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah, dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan 4 wadah yang berisi kapas dan air yang sudah di
persiapkan untuk di letakkan di tempat gelap dan 4 wadah untuk di letakkan
di tempat terang ,penulis akan melakukan penelitian-penelitian selama 1
Minggu di SMA Gunung Madu untuk mengetahui keefektifan media air di
tempat gelap dan terang.

3.4.2 Media air cuka


Dalam penelitian yang kedua penulis juga ingin mengetahui apakah
dengan menggunakan media air cuka bisa mempengaruhi dan mempercepat
pertumbuhan kecambah kacang hijau,dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pertumbuhan kecambah, penelitian yang kedua penulis juga
akan menggunakan 4 wadah yang berisi kapas dan air cuka yang akan di
letakkan di tempat gelap dan 4 wadah yang berisi kapas dan air cuka yang
akan di letakkan di tempat terang,penulis juga akan melakukan penelitian
bersamaan dengan penelitian pertama di SMA Gunung Madu selama 1
minggu.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dari hari ke 1 sampai hari ke 7 di
dapatkan data hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil pertumbuhan kecambah kacang hijau

11
Gambar 4.2 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 1

Pada tanggal 30 January 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 1 cm,yang di
letakkan di tempat terang tumbuh 0,5 cm,sedangkan biji kecambah yang
menggunakan media air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang
belum mengalami pertumbuhan.

12
Gambar 4.3 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 2

Pada tanggal 31 January 2023 biji kecambah kacang hijau yang di letakkan
di tempat gelap yang menggunakan air keran sudah mulai mengalami
pertumbuhan 2,5 cm,yang di letakkan di tempat terang tumbuh 1 cm,sedangkan
biji kecambah yang menggunakan media air cuka baik di letakkan di tempat
gelap maupun terang belum juga mengalami pertumbuhan,melainkan biji nya
berwarna agak ke kuning-kuningan

13
Gambar 4.4 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 3

Pada tanggal 1 February 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 7 cm,yang di letakkan di
tempat terang tumbuh 2 cm,sedangkan biji kecambah yang menggunakan media
air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang belum mengalami
pertumbuhan.

14
Gambar 4.5 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 4

Pada tanggal 2 February 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 16 cm,yang di letakkan
di tempat terang tumbuh 4 cm,sedangkan biji kecambah yang menggunakan
media air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang belum juga
mengalami pertumbuha.

15
Gambar 4.6 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 5

Pada tanggal 3 February 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 21 cm,yang di letakkan
di tempat terang tumbuh 7 cm,sedangkan biji kecambah yang menggunakan
media air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang belum mengalami
pertumbuhan.

16
Gambar 4.7 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 6

Pada tanggal 4 February 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 25 cm,yang di letakkan
di tempat terang tumbuh 9 cm,sedangkan biji kecambah yang menggunakan
media air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang belum juga
mengalami pertumbuhan.

17
Gambar 4.8 Hasil pertumbuhan kacang hijau pada hari ke 7

Pada tanggal 5 February 2023 biji kecambah kacang hijau yang di


letakkan di tempat gelap menggunakan air keran tumbuh 28 cm,yang di letakkan
di tempat terang tumbuh 10 cm,sedangkan biji kecambah yang menggunakan
media air cuka baik di letakkan di tempat gelap maupun terang belum juga
mengalami pertumbuhan,melainkan biji nya berwarna agak ke kuning-kuningan.

18
B. Pembahasan

Pada penelitian ini , penulis menggunakan 2 media yaitu: Air keran &
air cuka serta intensitas cahaya gelap dan terang,yang dimana biji kecambah
yang di letakkan di tempat gelap mengalami pertumbuhan jauh lebih cepat di
bandingkan biji kecambah yang di letakkan di tempat terang , dikutip dari
website oleh kelompok 1 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun 2011/2012 , yaitu
bahwa intensitas cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang
hijau , karena pH air adalah 7 dan sudah mencukupi untuk kebutuhan
pertumbuhan kecambah hal tersebut lah yang menyebabkan biji kecambah
tumbuh dengan subur. sedangkan biji kecambah yang menggunakan media air
cuka tidak mengalami pertumbuhan apapun melainkan biji berwarna agak ke
kuning-kuningan, hal tersebut di sebabkan karena PH larutan asam cuka adalah
2 , karena pH asam cuka ini lebih rendah dari empat , maka efek dari
keasamannya itu akan langsung berpengaruh pada biji kecambah kacang hijau
yang menyebabkan biji kecambah tidak mengalami pertumbuhan/mati.

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil percobaan,dapat di rumuskan beberapa kesimpulan dan saran


sebagai berikut ini:

Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan
cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau.Meskipun tanaman kacang hijau
ini tumbuh lebih tinggi,tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik ,
batang terlihat kurus tidak sehat , warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun terlihat pucat.

sedangkan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih


pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanam yang sehat,subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang,
akar, dan pembentukan bunga.yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel
dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.

20
DAFTAR PUSTAKA

Databoks. 2017. 2017, Konsumsi Gula Diperkirakan 5,7 Juta Ton. Databoks.
[Online] COMODO ECC , 7 11, 2017. [Cited: 11 4, 2019.]
https:/databoks.katadata.co.id.

21
Estiasih Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian
dan pengolahannya. Malang : Universitas Brawijaya press, 2017. ISBN.

Fajar, Kemal Al. 2017. Nutrisi,Hidup Sehat. HelloSehat.com. [Online] Hello


Sehat Medical Review Team, September 6, 2017. [Cited: November 25,
2019.]https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/
bahaya-gula-cair/amp/#am.

Hapsari Lia, Putri Syepty Sri Janatul Monawaroh, Widya Dwi Putri Rukmi.
2018. karakteristik fries umbi uwi putih (Dioscorea alata) dengan kajian
konsentrasi kalsium klorida. Malang : Universitas Brawijaya, 2018.
ISSN.

Hidayat. 2001. Mempelajari Proses Pemurnian Pada Pengolahan Gula Putih di


PT.Sweet Indolampung Menggala Tulang Bawang. Bandar Lampung :
UNILA, 2001.

Ir.Sutrisno Aji, M.Sc., Ph.D. 2017. Teknologi Enzim. Malang : Universitas


Brawijaya press, 2017. ISBN.

Rubatzky, Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2 : prinsip, produksi dan gizi.
Bandung : ITB, 1998.

Susanti R, Fidia Fibriana. 2017. Teknologi Enzim. Yogyakarta : CV ANDI


OFFSET, 2017. ISBN.

22

Anda mungkin juga menyukai