Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga laporan ini
dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dani selaku guru
mata pelajaran Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat memahami
mengenai pengaruh jenis air pada perkecambahan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan
agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Ttd.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
3.2. Variabel………………………………………………………………………………4
BAB IV PEMBAHASAN
4.2. Perbedaan Perkecambahan Ketika Disiram dengan Jenis Air yang Berbeda….6
iii
4.3. Jenis Air yang Paling Bagus untuk Perkecambahan……………………………..7
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………..8
5.2. Saran…………………………………………………………………………………8
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..9
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
memiliki nama ilmiah Vigna Radiata. Kacang hijau berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh
ketanah, lama kelamaan akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang disebut perkecambahan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji yang disebut
tahap imbibis. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji
melunak. Proses ini merupakan proses murni fisik. Perkecambahan meningkatkan daya cerna
karena berkecambah merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk
pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji.
Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu
pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis
karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna.
Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar
lemaknya mengalami penurunan. Proses perkecambahan juga dipengaruhi oleh air, air sangat
berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada
pertumbuhan tanaman kacang hijau jika penyiraman dilakukan dengan jenis air yang berbeda.
Maka dari itu, peneliti memilih topik yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap
Perkecambahan”.
1
1.3. Hipotesis
a. Terdapat perbedaan perkecambahan ketika kacang hijau disiram dengan air teh, air biasa,
dan air kolam.
b. Jenis air yang paling baik dalam perkecambahan kacang hijau adalah air the.
1.4. Tujuan
a. Untuk mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau ketika disiram dengan air teh,
air biasa, dan air kolam.
b. Untuk mengetahui jenis air yang paling baik dalam perkecambahan kacang hijau.
1.5. Manfaat
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
b. Untuk menambah refererensi dan relasi.
c. Untuk menambah informasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Perkecambahan Air adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air
terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat
perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan
yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara dan biji melunak. Kehadiran air di
dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga
menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase
bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi
glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam
proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun
struktur tubuh Asamasam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur
sel dan enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis,
seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang
biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa
cangkang biji harus cukup lunak bagi embrio agar bisa untuk dipecah. Fungsi air untuk
tumbuhan, yaitu:
a. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan
membesar.
b. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
c. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
d. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2. Variabel
Variabel Bebas : Perbedaan jenis air (Air teh, air biasa, dan air kolam)
b. Kapas
d. Alat Tulis
e. Air Teh
f. Air Biasa
g. Air kolam
4
3.4. Langkah Kerja
5
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2. Perbedaan Perkecambahan Ketika Disiram dengan Jenis Air yang Berbeda
Data pada tabel di atas menunjukan bahwa pada hari pertama kecambah belum tumbuh,
sedangkan pada hari kedua ada kecambah yang tumbuh, hal ini menunjukan bahwa lamanya
domansi tanaman kacang hijau yang sebelumnya direndam air berlangsung selama satu hari.
Diantara laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air teh (gelas 1),
air biasa (gelas 2) dan air kolam (gelas 3), tanaman yang disiram dengan air teh yang memiliki
laju pertumbuhan paling baik.
Rata-rata tinggi batang yang disiram menggunakan air teh (6,3 cm). Pertumbuhan
tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air teh terbilang baik. Ini karena mikroba yang
dihasilkan oleh air teh hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak
perlu khawatir tanaman itu beracun atau berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Dengan
nutrisi yang dimiliki oleh air teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan tanah dan
merangsang pertumbuhan.
6
Rata-rata tinggi batang yang disiram menggunakan air biasa (5,5 cm). Pertumbuhan
tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air biasa terbilang kumbat, ini diperkirakan
karena air biasa memiliki kandungan yang sangat sedikit dibandingkan dengan air teh maupun
air kolam.
Rata-rata tinggi batang yang disiram menggunakan air kolam (6,1 cm). Tanaman kacang
hijau yang disiram air kolam terbilang agak lambat pertumbuhannya. Karena di dalam air kolam
dapat dijumpai berbagai bahan organik dijumpai bahan non-organik seperti plastik ataupun
sampah lain yang terbuang dikolam. Unsur unsur tersebut tidak baik bagi tanaman, sehingga
pertumbuhan tanaman sedikit lambat.
Dari data hasil tersebut, diketahui bahwa jenis air yang paling baik untuk perkembangan
kacang hijau adalah air teh. Hal tersebut dikarenakan air teh memiliki tambahan zat kimia lain
yang ada di dalamnya.
Air teh memiliki kandungan Nitrogen, Fospor, Kalium, Ca, S, dan Mg. Fosfor dapat
memicu pertumbuhan akar dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Air teh memiliki
kandungan kalium yang cukup besar untuk pertumbuhan tanaman seperti meningkatkan
kekebalan tanaman terhadap penyakit. Oleh karena itu, jenis air yang paling baik untuk
perkecambahan kacang hijau adalah air teh.
7
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalan hasil penelitian ini maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa kacang hijau yang disiram dengan menggunakan air teh laju
pertumbuhannya sangat signifikan karena kandungan-kandungan mineral dalam teh banyak
seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium dan sebagainya. Konsentrasi air kolam
yang disiramkan terhadap tanaman kacang hijau tidak begitu signifikan karena di dalam air
kolam terdapat berbagai bahan organik maupun anorganik yang memberikan efek tidak begitu
baik terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan, kacang hijau yang disiram menggunakan air
biasa paling lambat karena unsur-unsur yang dikandung air biasa sangat sedikit dibandingkan air
yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jenis air yang paling baik untuk perkecambahan
kacang hijau adalah air teh.
5.2. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
https://shakaveeria.wordpress.com/2016/06/28/pengaruh-air-terhadap-perkecambahan/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan
9
LAMPIRAN
10