Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pengamatan Pengaruh Volume Air terhadap Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau

Oleh :
Akhlisa Ainun Nizar/02
Dian Novia Istiana/07
Karunia Pasya Kusumawardani/16
Pradnyasuri Nabila Putri/24
Kelas XII PMIIA 5

Tahun Pelajaran 2015/2016


SMA Negeri 2 Yogyakarta

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan terjadi beriringan. Pertambahan volume pada makhluk hidup menyebabkan
makhluk hidup menjadi besar dan tinggi, adanya pertambahan besar dan tinggi ini dapat
dinyatakan dengan angka. Selain itu, makhluk hidup juga mengalami perkembangan,
perkembangan ini dinyatakan dengan perubahan bentuk dan kedewasaan. Pertumbuhan dan
perkembangan dapat terjadi karena faktor dalam dan luar. Salah satu faktor luar adalah air, air
adalah unsur paling penting di bumi. Makhluk hidup dapat bertahan hidup karena
memanfaatkan air. Air adalah senyawa utama yang dibutuhkan tumbuhan. Air dibutuhkan
untuk reaksi kimia di dalam sel. Seberapa banyak air yang dibutuhkan akan sangat
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh air terhadap tumbuhan?
2. Bagaimana pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
C. Tujuan
Menyelidiki dan mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
D. Manfaat
1. Mengetahui manfaat air pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Mengetahui pengaruh volume air pada proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

BAB II.
KAJIAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak berubah
kembali ke asal). Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih
sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi proses
pembelahan sel, pemanjangan sel, dan diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan proses yang berjalan sejajar dan sulit untuk dipisahkan.

B. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan


1. Perkecambahan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan perkecambahan.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Proses
perkecambahan melbatkan proses fisika dan kimiawi. Proses fisika terjadi ketika bijii
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
Sedangkan proses kimiawi adalah dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit
biji akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon
giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma)untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim.

Enzim bekerja dengan

menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma.


Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amilase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi
bibit tumbuhan.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh titik tumbuh primer.
Titik tumbuh primer adalah titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar atau ujung
batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar

dan

ujung

batang

tempat

terjadinya

pertumbuhan

merupakan

daerah

meristem(meristem apikal). Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akr


bertambah panjang.
3. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium
yang bersifat meristematik(sel-selnya selalu membelah diri). Pertumbuhan sekunder
menyebabkan diameter batang bertambah besar. Tumbuhan yang mengalami
pertambahan sekunder adalah tumbuhan yang mempunyai kambium, yaitu dikotil, dan
gymnospermae.
4. Pertumbuhan Terminal
Pada ujung akar dan batang tumbuhan berbiji yang sedang aktif tumbuh, terdapat 3
daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan (daerah meristematik) merupakan daerah yang paling ujung dan
merupakn tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini memiliki inti sel yang
relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan adalah daerah hasil pembelahan meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari
daerah pemanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan
selsel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi meru[akm daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Selsel di daerah diferensiasi umumnya memiliki dinding sel yang menebal dan beberapa
diantaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang
lain berdiferensiasi menjadi parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut
(xilem dan floem).
C. Pengaruh Air terhadap Tumbuhan
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi
kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.

BAB III.
METODOLOGI
A. Hipotesis
Dalam penyiraman, semakin sedikit volume air yang ditambahkan maka tumbuhan
akan layu, semakin banyak volume air yang ditambahkan maka tumbuhan akan
mengalami petumbuhan dan perkembangan selama volume air dalam batas normal.
B. Waktu dan Tempat Pengamatan
Tanggal : 14 Agustus-19 Agustus 2015.
Tempat : SMA Negeri 2 Yogyakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
a. Metode eksperimen, yaitu pengumpulan data dengan percobaan langsung
berdasarkan prosedur kerja.

b. Metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengambil gambar-gambar


berupa foto saat eksperimen berlangsung.
c. Studi pustaka, yaitu dengan mengkaji berbagai literatur yang sesuai dengan
penelitian. Literatur bersumber dari buku maupun internet.
D. Variabel Penelitian
a. Variabel kontrol : Volume air, Tebal Kapas
b. Variabel bebas : Kacang Hijau
E. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas plastik kecil 3 buah
b. Kapas 6 lembar (tebal 1 cm)
c. Gelas ukur 1 buah
d. Spidol 1 buah
2. Bahan
a. Biji kacang hijau 20 buah
b. Air kran
F. Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air selama 2 hari.
2. Siapkanlah 3 gelas plastik yang telah diberi kapas.
3. Gunakanlah spidol untuk memberi keterangan pada masing-masing gelas plastik
dengan cara sebagai berikut,
a. Sampel A : 8 ml
b. Sampel B : 16 ml
c. Sampel C : 24 ml
4. Taruhlah masing-masing 4 biji kacang hijau yang telah direndam pada masingmasing gelas plastik.
5. Siramilah masing-masing tumbuhan sesuai volume air yang tertera menggunakan
gelas ukur.
6. Catatlah perubahan yang terjadi dan siramlah rutin setiap hari sesuai dengan
volume air yang telah ditentukan.

BAB IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pertumbuhan Kacang Hijau

No.
1

Sampel A
(8 ml)

Hari keHari I

Sampel B
(16 ml)
-

Sampel C
(24 ml)
-

Keterangan
Biji

terkelupas

selaputnya.
Hari II

Munculnya
(tanaman

dalam biji)
3

Hari III

5 cm

Hari IV

6,4 cm

Hari V

7,5 cm

Mengalami

Mengalami

pembusukan

pembusukan

Mengalami

Mengalami

pembusukan

pembusukan

5
6

dari

Hari VI

8,5 cm

B. Grafk Pertumbuhan
10
8
6

Sampel A

Sampel B

2
0
Hari III Hari IV Hari V Hari VI

Sampel C

plantula
kecil

dari

C. Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan, pengamat menggunakan tiga buah sampel
yang diletakkan di wadah bening supaya memudahkan pengamatan. Ketiga wadah
tersebut diletakkan di luar ruangan pada tempat yang sama, dengan suhu dan
kelembapan yang sama. Perbedaan yang terjadi disini hanya ada pada volume air yang
disiramkan pada setiap biji kacang hijau, yang sebelumnya telah diukur menggunakan
gelas ukur terlebih dahulu.
Berdasarkan penelitian pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang
dilakukan selama enam hari, sampel A dengan volume penyiraman 8 ml didapatkan
hasil untuk tinggi batang tertinggi yaitu 8,5 cm. Hal ini membuktikan bahwa dengan
volume penyiraman air 8 ml biji kacang hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dan maksimal. Untuk sampel B dengan volume penyiraman air 16 ml, biji kacang
hijau tidak tumbuh dan membusuk pada hari ke lima. Hal yang tidak jauh berbeda juga
terjadi pada sampel C dengan volume penyiraman air sebanyak 20 ml. Ini
menunjukkan bahwa dengan volume 16 ml dan 20 ml, biji kacang hijau tidak dapat
tumbuh dengan baik dan justru membusuk.

BAB V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diamati dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Air dapat mempercepat suatu proses pertumbuhan dan perkembangan pada
biji.

2. Kadar air mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan perkembangan biji


kacang hijau. Kacang hijau dengan volume penyiraman 8 ml menghasilkan
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dan maksimal
dibandingkan dengan volume penyiraman 16 ml dan 20 ml, hal ini
menunjukkan kadar air akan mempengaruhi perbedaan lama waktu
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan untuk pembaca maupun peneliti
selanjutnya yaitu:
1. Wadah yang digunakan sebaiknya diberi lubang-lubang pada bagian bawah
(alas).
2. Kondisi pencahayaan dimaksimalkan, baik penempatan di tempat terang
maupun tempat gelap.
3. Memilih biji kacang hijau yang segar dan baik supaya mendapatkan hasil
yang lebih optimal.
4. Pemilihan volume air yang ideal, sehingga dapat menghindari pembusukan.
5.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Buku Biologi Erlangga Kurikulum 2013 Kelas 12.

Buku Seribu Pena Biologi Kurikulum 2006 Kelas 12.


http://litaleonie.blogspot.com/2013/08/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-biji.html
http://evaheniastuti.blogspot.com/2014/09/laporan-percepatan-perkecambahan-kacang.html

Anda mungkin juga menyukai