Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran (di antaranya
volume, masaa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat
kembali ke bentuk semula). Setiap makhluk hidup akan mengalami proses
pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan. Tumbuhan merupakan makhluk
hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekoistem
terdapat 2 macam komponen, yang saling ketergantungan, yaitu komponen
biotik dan abiotik. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi,
misalnya tumbuhan memerlukan air untuk fotosintesis dan proses
pertumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah jenis air. Setiap air memiliki kandungan
tersendiri, baik itu yang dibutuhkan sebagai nutrisi tanaman atau bahkan
berbahaya untuk proses pertumbuhan. Banyak sekali teori yang menjelaskan
tentang pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori
tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum mengetahui kondisi
sebenarnya dalam lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran kebenaran teori tersebut,
saya melakukan penelitian pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang
hijau. Tumbuhan ini saya ambil karena proses pertumbuhan pada kacang hijau
tidak memerlukan waktu yang lama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka rumusan


masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?


2. Jenis air apakah yang baik untuk pertumbuhan biji kacang hijau?

1
C. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh


jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Untuk Penyusun
Dengan melakukan penelitian untuk menyusun karya tulis ilmiah ini,
dapat memberikan pengalaman khususnya untuk kami sebagai peneliti
sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang pengaruh
jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diberi
jenis air berbeda.
2. Manfaat Untuk Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diberi
jenis air berbeda, sehingga dapat menanam kacang hijau dengan jenis air
yang tepat.
3. Manfaat Untuk Guru/Pembimbing
Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai cara
untuk melakukan uji praktek tentang pertumbuhan biji kacang hijau.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan
dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air
(H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah
satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap
air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan
enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim
amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam
– asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan
dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur
tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi
menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang
aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran
radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang

3
pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji
cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air bagi tanaman, yaitu:
1. Air digunakan sebagai senyawa utam adri pembentukan protoplasma.
2. Air digunakan sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral
dari larutan tanah ke tanaman dan air juga sebagai pelarut mineral nutrisi
yang akan diangkut dari satu bagian sel ke sel lain.
3. Air juga menjadi media terjadinya suatu reaksi metaboisme.
4. Air digunakan sebagai reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti
siklus asam trikarboksilat.
5. Air juga sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis

Jenis air beserta komposisinya:


1. Air Cucian Beras
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari.
Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses
penggilingan dan penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin
B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi
(Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses membuat
beras lebih “indah” untuk dimakan.
Beras mengandung karbohidrat yang tinggi. Sangat mungkin
karbohidrat ini terdegradasi saat mencuci. Hipotesa awal, saat disiramkan
ke tanaman, karbohidrat akan terpecah menjadi unsur yang lebih
sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan
bagi tanaman. Komposisinya yaitu nitrogen, fosfor, magnesium, sulfur.
2. Air Sungai
Air sungai berasal dari air hujan (terutama di daerah tropis) dan bisa
pula berasal dari es yang mencair di gunung atau pegunungan (terutama di
daerah empat musim). Air sungai mengandung ortufosfat, fosfat organis,
dan senyawa polifosfat. Senyawa-senyawa tersebut berasal dari limbah
pabrik atau sisa deterjen yang mengalir ke sungai. Komposisinya yaitu zat
𝐶𝑂2 , sulfur dioksida, sulfur trioksida, 𝑂2.

4
3. Air Kolam (perairan)
Air yang berwarna hijau yang selalu terjadi di dalam kolam yang
disebabkan oleh wujudnya phytoplankton yaitu sejenis organisme halus
yang mempunyai klorofil. Jadi, organisme yang berklorofil ini akan
menjalankan proses fotosintesis untuk menghasilkan makannya dan
berkembang biak dalam bentuk koloni atau populasi yang banyk.
Komposisinya yaitu klorida, sodium, sulfat, magnesium, kalsium,
pottasium, bikarbonat, nitrogen, besi, mangan, fosfat.
4. Air PDAM
Air PDAM memiliki kandungan mineralnya sedikit karena air
PDAM sudah mengalami proses penjernihan, penyaringan (filtrasi), dan
pengendapan sehingga banyak mineral yang terbuang. Air PDAM sudah
diberi klorin / kaporit untuk membunuh mikroba dalam tanah yang
berfungsi sebagai decomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi (N), dan
mikoriza. Sehingga tanamannya jadi kurang subur. Air PDAM yang
mengandung kaporit / klorin dalam jangka panjang akan meracuni
tanaman mulai dari pH tanah, kesadaran, KTK tanah, residu klorin, dan
kekahatan / kekurangan unsur lain yang tertekan oleh klorin. Tanah yang
sering disiram dengan air ini akan cepat keras karena akumulasi klorin
yang berlebih, sehingga akar tanaman tidak berkembang biak.
Komposisinya yaitu bakteri, timbal dan tembaga, berbagai bahan kimia
lainnya, by product, kaporit.

B. Kajian dan Hasil Penelitian


Muhammad Ardan Rajab (2016). Penelitian dilakukan di Kebun
Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo. Implikasi
dalam praktek lapang tanaman kacang hijau dengan melakukan penyiraman
jenis air yang berbeda yaitu dengan melibatkan anggota kelompok secara aktif
dalam penyiraman yang dilakukan setiap harinya dan melakukan pengamatan
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau sehingga didapatkan hasil dari
penelitian ini. Setelah dilakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa

5
perbedaan jenis air mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau. Jenis air yanng cocok untuk media penyiraman tanaman
adalah air cucian beras.
Muhammad Adito (2010), Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan
salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat
Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain.
Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Kacang hijau adalah sejenis tanaman
budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Adanya perbedaan
jenis air dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau tersebut. Dari hasil
penelitian dapat diberoleh informasi bahwa tanaman yang diberi air cucian
beras mengalami pertumbuhan yang relative cepat, serta pertumbuhan tanaman
yang diberi cucian beras dengan tanaman yang diberi jenis air berbeda (air
kolam, air PDAM, air sungai) hanya menunjukkan sedikit perubahan.
Bernike Delarosa (2011). Makhluk hidup selalu tumbuh dan
berkembang semasa hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Salah satu
dari faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ini
adalah air. Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Pada percobaan kali ini, kami mengamati pertumbuhan
tanaman biji kacang hijau yang diberikan beberapa jenis air yang berbeda.
Sebagai patokan tingkat kesuburan, kami mengamati keadaan batang dan daun
tumbuhan selama 10 hari. Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka
diperoleh hasil pengamatan secara kuantitatif. Pada tanaman yang diberi
perlakuan dengan air cucian beras mengalami pertumbuhan paling optimal
dibandingkan tanaman dengan perlakuan air lain. Tanaman dengan perlakuan
diberi cucian beras memiliki batang yang lebih tinggi dan daun yang lebih
hijau. Tanaman dengan perlakuan diberi air kolam juga memiliki batang yang

6
tinggi dan daun yang hijau, namun lebih rendah bila dibandingkan dengan
tanaman yang diberi cucian beras. Begitu pula dengan air sungai. Ada 2 kacang
hijau yang layu dan akhirnya mati pada tanaman dengan perlakuan diberi air
sungai.

C. Rumusan Hipotesis
1. Ho : Jenis air tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Ha : Jenis air berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Jenis air yang baik untuk pertumbuhan biji kacang hijau adalah air cucian
beras.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel


Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99), variabel penelitian adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu
penelitian. Berdasarkan hubungan antar variabel, variabel dibedakan menjadi
3, yaitu :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab
terjadinya perubahan pada variabel lain. Dinamakan variabel bebas karena
keberadaan variabel ini tidak bergantung pada adanya variabel yang lain
atau bebas dari ada atau tidaknya variabel lain. Yang termasuk variabel
bebas adalah jenis air (air sungai, air kolam, air cucian beras, dan air
PDAM).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Yang termasuk variabel terikat
adalah pertambahan tinggi biji kacang hijau.
3. Variabel Kontrol (Control Variable)
Merupakan variabel yang di dalam hal tertentu dibatasi atau
dikendalikan pengaruhnya sehingga tidak berpengaruh atau tidak memiliki
efek terhadap gejala yang akan diteliti. Yang termasuk variabel kontrol
adalah cahaya, volume air, jenis pupuk, volume pupuk, dan media
tanaman.

B. Sasaran Penelitian
Populasi : kacang hijau dengan variasi yang sama
Sampel : 3 biji kacang hijau dalam setiap wadah dengan variasi yang sama

8
C. Instrumen Penelitian
A. Alat
 4 buah gelas aqua yang telah dilubangi keil-kecil
 penggaris
 benang
B. Bahan
 12 biji kacang hijau
 4 jenis air (air cucian beras, air kolam, air PDAM, air sungai)
 100 gram tanah yang sudah bercampur pupuk.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


1. Siapkan 4 gelas yang telah dilubangi kecil-kecil, biji kacang hijau, dan
tanah (yang telah bercampur pupuk).
2. Masukkan tanah dan pupuk ke dalam 4 gelas aqua masing-masing
sebanyak 2 sendok takar.
3. Masukkan 3 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelas yang sudah
diisi tanah.
4. Kategorikan gelas yang sudah diberi biji menjadi 4, yaitu :
 Gelas A disiram dengan air cucian beras
 Gelas B disiram dengan air kolam
 Gelas C disiram dengan air PDAM
 Gelas D disiram dengan air sungai
5. Lakukan penyiraman secara rutin selama 7 hari.
6. Amatilah pertumbuhan biji kacang hijau selama 7 hari lalu ukurlah dengan
penggaris atau benang pertambahan tinggi kacang hijau tersebut.
7. Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.

D. Rencana Analisis Data


1. Membandingkan hasil antara satu perkecambahan dengan perkecambahan
lainnya.

9
2. Membandingkan tingkat pertumbuhan kacang hijau terhadap jenis air yang
berbeda.
3. Mengukur tinggi pertumbuhan kacang hijau sesuai jenis air dengan suhu
yang sama.
4. Membandingkan karakteristik kualitas pertumbuhan kacang hijau selama
7 hari.

5. Jadwal Penelitian

No. Tanggal Tempat Kegiatan


1 1 Agustus 2019 Kelas XII IPA 1 Membuat rancangan laporan
penelitian.
2 7 Agustus 2019 Kelas XII IPA 1 Menyiapkan alat dan bahan.
3 8 Agustus 2019 Rumah Rosyda Menanam biji kacang hijau.
4 9-15 Agustus Rumah Rosyda Pengamatan dan pengukuran.
2019
5 26 Agustus 2019 Kelas XII IPA 1 Penyusunan kerangka laporan
penelitian.
6 6 September 2019 Kelas XII IPA 1 Penyelesaian dan peninjauan
kembali hasil penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan.
7 9 September 2019 Kelas XII IPA 1 Pengumpulan laporan
penelitian.

10
BAB IV
DATA & PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
a. Tabel
TABEL PENGUKURAN PANJANG
BIJI KACANG HIJAU (cm)

Gelas Biji
Aqua Kacang Hari ke -
Hijau
1 2 3 4 5 6 7
A 1 0,5 1 7 11 20 25 30
(Cucian 2 0,5 1 5 11 17 20 24
Beras) 3 0,5 1 3 4 5 15 21
Rata -
0,5 1 5 13 21 20 25
rata
1 0,5 1 7 7,5 16 16,5 17
B
2 0,5 1 4 4 11 15 20
(Kolam)
3 0,5 1 2 17 24 25 29
Rata-
0,5 1 6 9 17 19 22
rata
1 0,5 1 2 11 20 23 27
C
2 0,5 1 2 3 4 10 18
(PDAM)
3 0,5 1 1 1 1 5 9
Rata-
0,5 1 2 7 12 13 18
rata

11
1 0,5 1 5 13 15 16 17
D
2 0,5 1 2 4 7 10 11
(Sungai)
3 0,5 1 3 5 7 10 14
Rata-
0,5 1 3 6 10 12 14
rata

b. Grafik

Pertumbuhan Tinggi Biji Kacang Hijau (cm)


30

25

20

15

10

0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke 4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7

Air cucian beras Air kolam Air PDAM Air Sungai

B. Interpretasi Data

Dari grafik pertumbuhan tinggi kacang hijau diketahui bahwa rata-rata


hari ke-1 dari gelas aqua berlabel A, B, C, D secara berturut-turut adalah 0,5
cm ; 0,5 cm ; 0,5 cm ; 0,5 cm. Rata-rata hari ke-2 dari gelas aqua berlabel A,
B, C, D secara berturut-turut adalah 1 cm ; 1 cm ; 1 cm ; 1 cm. Rata-rata hari
ke-3 dari gelas aqua berlabel A, B, C, D secara berturut-turut adalah 5 cm ; 6
cm ; 2 cm ; 3 cm. Rata-rata hari ke-4 dari gelas aqua berlabel A, B, C, D secara
berturut-turut adalah 13 cm ; 9 cm ; 7 cm ; 5 cm. Rata-rata hari ke-5 dari gelas

12
aqua berlabel A, B, C, D secara berturut-turut adalah 21 cm ; 17 cm ; 12 cm ;
10 cm. Rata-rata hari ke-6 dari gelas aqua berlabel A, B, C, D secara berturut-
turut adalah 20 cm ; 19 cm ; 13 cm ; 12 cm. Rata-rata hari ke-7 dari gelas aqua
berlabel A, B, C, D secara berturut-turut adalah 25 cm ; 22 cm ; 18 cm ; 14
cm. Dapat diketahui bahwa rata-rata yang paling tinggi dari ke empat gelas
tersebut adalah gelas ber label A yang disiram dengan air cucian beras.

C. Uji Hipotesis
Sesuai dengan percobaan yang peneliti lakukan, pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang disiram air beras lebih baik daripada disiram dengan air yang
lain. Ini dibuktikan dengan ukuran pertumbuhan kacang hijau yang disiram
dengan air beras lebih cepat tumbuh tinggi daripada yang lainnya. Sehingga
hipotesis dapat diterima.

D. Pembahasan
Pada dasarnya, tanaman membutuhkan nutrisi untuk proses
pertumbuhannya. Nutrisi tanaman adalah subjek sulit untuk memahami
sepenuhnya, sebagian karena variasi antara tanaman yang berbeda dan bahkan
antara spesies atau individu dari klon yang diberikan berbeda. Elemen yang
ada pada tingkat rendah dapat menyebabkan gejala defisiasi, dan toksisitas
adalah mungkin pada tingkat yang terlalu tinggi. Selanjutnya, kekurangan salah
satu unsur dapat hadir sebagai gejala keracunan dari elemen lain, dan
sebaliknya
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman diantaranya yaitu nitrogen (N), phosfor
(P), kalium (K), sulfur (S), calsium (Ca), magnesium (Mg), klor (Cl), zat besi
(Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B), dan molibdenum
(Mo). Dari nutrisi yang dibutuhkan tanaman tersebut ternyata air cucian beras
lah yang lebih banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk
proses pertumbuhannya.

13
Air cucian beras mengandung nitrogen (70,55 ppm), phosfor (60,65
ppm), kalium (91,11 ppm), besi (09,95 ppm), boron (06,44 ppm), vitamin B
(205,44 ppm), vitamin K (11,12 ppm) dan protein (185,09 ppm) yang sangat
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman dapat
tumbuh dengan cepat.
Dalam percobaan yang telah peneliti lakukan terdapat satu sampel yang
mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan sampel lain yaitu
tanaman yang disiram dengan air sungai. Hal ini disebabkan karena air sungai
mengandung zat 𝐶𝑂2, sulfur dioksida, sulfur trioksida dan oksigen. Kandungan
tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

14
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan,
diantaranya :
1. Perbedaan jenis air dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.
2. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman memiliki dosis yang optimum, tidak boleh
kurang ataupun lebih
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hjau pada awalnya
tanaman pada sampel (air sungai) lebih cepat tumbuh dari sampel lain,
namun pada akhir penelitian terlihat pada sampel (air cucian beras)
mengalami tanaman yang paling subur karena ketiga biji kacang hijau sama
sama tumbuh dan lebih memiliki pertumbuhan yang cepat dibandingkan
dengan sampel (air sungai) dan (air kolam).

B. Saran
Dalam melakukan penelitian mengenai pertumbuhan biji kacang hijau
lebih baik dilakukan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang
mengganggu seperti hama tanaman, hewan, dan sebagainya, sehingga
penelitian dapat aman dan berhasil.
Dalam mengukur pertambahan tinggi biji kacang hijau harus dilakukan
dengan teliti. Dalam melakukan penelitian, hendaknya memperhatikan kualitas
kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan apa yang diteliti sehingga hasil penelitian itu baik dan valid.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://miftahalfi.blogspot.com/2012/12/pengaruh-jenis-air-terhadap-
pertumbuhan.html?m=1

https://journal.uncp.ac.id/index.php/perbal/article/view/596/519

https://nabielalala.wordpress.com/2010/09/25/perkecambahan-kacang-
hijau/amp/#referrer=https://www.google.com

http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.com/2016/06/variabel-penelitian-pengertian-
ciri.html?m=1

https://blograntaimakanan.wordpress.com/2016/03/10/fungsi-nutrisi-pada-
tumbuhan/

https://www.academia.edu/10473237/MAKALAH_PERKECAMBAHAN_KAC
ANG_HIJAU

https://jurnal.ugm.ac.id

dewahyu_wm.blogspot.com

www.tahupedia.com

https://brainly.co.id

www.ujikadarair.com

https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/pengertian-dan-jenis-jenis-variabel-
penelitian-evaluasi.html?m=1

16
LAMPIRAN
Hari Ke-1 :

Hari Ke-2 :

Hari Ke-3 :

17
Hari Ke-4 :

Hari Ke-5 :

Hari Ke-6 :

18
Hari Ke-7 :

19

Anda mungkin juga menyukai